fedofilia sodomi atas 8 korban

Administrator

Administrator
Sebanyak delapan siswa Sekolah Dasar (SD) Inpres Pa’baeng-baeng Makassar, Sulawesi Selatan melapor ke Kepolisian Sektor Kota (polsekta) Tamalate setelah menjadi korban kasus sodomi (fedofilia), pagi kemarin.


Kedelapan korban, yaitu TM, IK, RD,SP,RS,AS,ZL,dan AL ini masih berumur antara 8—11 tahun. Sedangkan pelakunya diketahui bernama DN, 60.

Korban pertama yang melapor ke polisi adalah AL, yang hingga kemarin masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara setelah mengalami pendarahan pada bagian anusnya. Bocah berumur enam tahun ini mengaku telah empat kali menjadi korban kekerasan seksual.

Kepala Polsekta Tamalate AKP Suaeb Madjid mengatakan, kedelapan korban tersebut hingga kemarin masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik, dengan didampingi orang tua serta guru SD Inpres Pa’baeng-baeng.

Jika terbukti, pelaku yang telah beruban tersebut dijerat Undang-Undang No 23/2002 tentang Perlindungan Anak serta pásal 292 KUHP tentang Persetubuhan sesama jenis kelamin dengan ancaman diatas lima tahun kurungan penjara. Suaeb menyebutkan, pada tahun 2004 lalu, DN pernah menjalani kasus serupa di Polresta Makassar Timur setelah diduga kuat menyodomi tubuh bocah di bawah umur.

“Tersangka telah kami amankan setelah adanya laporan kedelapan korban yang melapor. Sekarang masih kami periksa secara intensif oleh penyidik di ruang Unit Reserse dan Kriminal Polsekta Tamalate,” ujar mantan Repala Polsekta Makassar ini, kemarin.

Dalam melakukan aksinya,DN, berkedok sebagai pemulung sampah di sekitar SD Inpres Pa’baeng baeng. Setiap hari, DN nongkrong di depan sekolah para korbannya. “ Dari situ, dia mengintai satu persatu para siswa yang keluar dari sekolah. Jika ada yang berjalan sendiri, dia pun langsung menyodori uang antara Rp3,000 sampai Rp10,000 lalu ditarik ke semak-semak untuk disodomi,” beber Suaeb Madjid.

Dari penuturan para korbannya, mereka menjadi korban kasus sodomi oleh pelaku bukan kali ini saja. IM,IK, dan RD yang datang ke Polsekta Tamalate dengan mengenakan pakaian sekolah ini, mengaku telah diperlakukan tidak senonoh antara dua hingga empat kali oleh pelaku.

“Kedua anak saya ini juga nyaris menjadi korban kasus sodomi oleh DN. Mereka sudah dikeluarkan celananya, namun kedapatan sama orang lain,” ujar Jafar, bapak kandung RS dan AS saat mendampingi kedua anaknya melapor, kemarin.

Sementara itu, tersangka yang ditemui kemarin, secara tegas membantah tuduhan yang dialamatkan kepadanya itu. Menurut dia, seluruh laporan korban tersebut hanyalah fitnah dan tidak benar.“ Demi Tuhan saya tidak melakukan sodomi, itu semuanya bohong. Saya ini sudah punya anak lima orang, tidak mungkinlah saya melakukan hal-hal itu kepada anak-anak sekolah,” kilah DN.

Hingga kemarin, tersangka telah dijebloskan ke tahanan polsekta. Suaeb Madjid mengimbau kepada seluruh korban DN agar segera melapor ke kepolisian terdekat. Pasalnya, kuat dugaan korban kasus sodomi tersebut masih banyak yang belum diketahui.

Selain itu, tambah kapolsek, dalam waktu dekat pihaknya akan berkonsultasi dengan RS untuk memeriksa kejiwaan tersangka. “Ada dugaan dia itu pengidap kelainan seksual karena melakukan atau berupaya berulang kali mendapatkan kenikmatan seksual secara tidak wajar pada anak-anak,” tuturnya.




Sumber : Sindo


Dunia semakin gila, nau'udzubillah
 
Back
Top