EsterAntonia
New member
Jika kita ingin membuat usaha air minum isi ulang...
diilustrasikan seperti ini
"
Harga Air Mineral isi ulang = Rp.4000
Harga Air Hexagonal = Rp.8000
A. Ilustrasi (1)
suatu depot / outlet setiap hari rata-rata mendistribusikan 100 galon air mineral isi ulang :
1 Hari : 100 x 4000 = 400.000 , 30 Hari : 400.000 x 30 = 12.000.000
Biaya Operasional (Maintenance, Bahan Baku, Listrik, Pegawai 2 orang) = +/- 4.000.000
Bersih = 8 Juta / bulan
B. Ilustrasi (2)
Jika rata? 100 galon perhari dimana 20% nya terjual Air minum Hexagonal (Non Mineral)
1 Hari : 80 x Rp.4000 = 320.000
20 x Rp.8000 = 160.000
30 Hari : 320.000 x 30 = 9.600.000
160.000 x 30 = 4.800.000
= 14.400.000
Biaya Operasional (Maintenance, Bahan Baku, Listrik, Pegawai 2 orang) = +/- 4.000.000
Bersih = 10,4 Juta / bulan
Hmm? Lumayan khan? klo di perusahaan gede gaji 8 jt plg ngga kudu level middle manager tuh, bahkan ada rekan saya pemilik air minum isi ulang mampu mendeliver produk rata-rata 150 galon perhari?Mantapp!! Bener-bener ?Produk Basah di Lahan yang Basah pula..?
Di Bandung saja ada 2000 pemain air minum isi ulang (Pikiran Rakyat, 2007). Bayangkan?.? udah kaya warung kelontong ajah.. wew? Namun banyak juga usaha ini mulai berkurang / ada yang gulung tikar, karena ditinggalkan oleh pelanggannya. Beberapa penyebabnya :
1. Kurang menjaga kebersihan. Terkesan Kumuh (Please deh? jorokk bgt sech)
2. Volume penjualan tidak diimbangi dengan perawatan, maintenance yang baik. Biasalah org indonesia... ngejerrr untung gede mulu? cape deehhh.
3. Sumber air dari tanah bukan dari mata air pegunungan.
4. Tidak jujur kepada pelanggan mengenai proses pengolahan bahan baku air menjadi air yang layak di minum (@ backstage activity).
5. Mengabaikan kebersihan sebagai bagian dari kesehatan.
6. Kurang Inovasi Layanan. Ga ada program pemasaran? monoton?
Coba konsep isi depot isi ulang air minum di rubah bukan depot, tetapi perlu terobosan seperti :
1. Konsep Depot di ubah menjadi ?Outlet?, seperti : ?Outlet Air Mineral ? Refill Station?
2. Paradigma Convenience store, meniru konsep Circle K, kenapa tidak ??
3. Proses yang Transparan layaknya J.CO, Bread Talk, Hau?s Tea, semua proses bisa dilihat oleh pelanggan.
4. Identitas Personil penjual ? Seragam, Bersih, Rapih Serta memiliki atribut khan lebih Ok tuhh?
5. Keramahan, sikap santun petugas / pegawai..
6. 24 Hours Service (sudah ada loh yg buka 24 Jam)
7. Distribution direct to customer ( kudu py kendaraan Operasional)
8. Uji kualitas air minum kita secara berkala/ periodik 6 bulan sekali ke lembaga / laboratorium kesehatan, kemudian display hasil Lab. tersebut tuh di depan Outlet..
9. Yang utama Bersih, jauh dari debu - Place (salah satu bagian 4P) berperan terhadap keputusan pembelian oleh kastemer?. Klo jorok, kotor, debu di mana-mana sape yg mau beli? Kecuali yg belinya kaga peduli kesehatan dan kebersihan?
10. Buat Tempat Khusus / Area Pencucian Galon (cuci luar dalam) menggunakan antiseptic. Intinya sebelum masuk area Outlet sebisa mungkin Galon dalam keadaan bersih, steril, kaga berdebu, kaga berlumut, mengkilat, kinclong?
11. Jelaskan kepada pelanggan seluruh proses dari awal mengenai : Sumber Air, Bahan Baku, Proses Pegolahan (Jelaskan tahapannya), Ajak konsumen melihat seluruh proses, Proses maintenance-nya bagaimana ? -> Sebagai bagian edukasi kepada calon pelanggan dan pelanggan eksisting.
12. Jujur, Menerima saran dan kritik
13. Differensiasi jasa / layanan. "
info didapat dari http://idham38.wordpress.com/2008/0...ome-industry”-bisnis-air-minum-dalam-kemasan/
Kira-kira klo usaha air minum isi ulang dibikin seperti itu apakah bisa berhasil?
Memang sih... orang agak takut dengan tingkat kebersihannya..
Bagaimana pendapat anda tentang usaha ini?
Klo gw pikir... selama si pemilik usaha bisa menjamin kebersihannya dan membuat orang percaya bahwa barang dagangannya itu bagus... bisnisnya pasti laku.
diilustrasikan seperti ini
"
Harga Air Mineral isi ulang = Rp.4000
Harga Air Hexagonal = Rp.8000
A. Ilustrasi (1)
suatu depot / outlet setiap hari rata-rata mendistribusikan 100 galon air mineral isi ulang :
1 Hari : 100 x 4000 = 400.000 , 30 Hari : 400.000 x 30 = 12.000.000
Biaya Operasional (Maintenance, Bahan Baku, Listrik, Pegawai 2 orang) = +/- 4.000.000
Bersih = 8 Juta / bulan
B. Ilustrasi (2)
Jika rata? 100 galon perhari dimana 20% nya terjual Air minum Hexagonal (Non Mineral)
1 Hari : 80 x Rp.4000 = 320.000
20 x Rp.8000 = 160.000
30 Hari : 320.000 x 30 = 9.600.000
160.000 x 30 = 4.800.000
= 14.400.000
Biaya Operasional (Maintenance, Bahan Baku, Listrik, Pegawai 2 orang) = +/- 4.000.000
Bersih = 10,4 Juta / bulan
Hmm? Lumayan khan? klo di perusahaan gede gaji 8 jt plg ngga kudu level middle manager tuh, bahkan ada rekan saya pemilik air minum isi ulang mampu mendeliver produk rata-rata 150 galon perhari?Mantapp!! Bener-bener ?Produk Basah di Lahan yang Basah pula..?
Di Bandung saja ada 2000 pemain air minum isi ulang (Pikiran Rakyat, 2007). Bayangkan?.? udah kaya warung kelontong ajah.. wew? Namun banyak juga usaha ini mulai berkurang / ada yang gulung tikar, karena ditinggalkan oleh pelanggannya. Beberapa penyebabnya :
1. Kurang menjaga kebersihan. Terkesan Kumuh (Please deh? jorokk bgt sech)
2. Volume penjualan tidak diimbangi dengan perawatan, maintenance yang baik. Biasalah org indonesia... ngejerrr untung gede mulu? cape deehhh.
3. Sumber air dari tanah bukan dari mata air pegunungan.
4. Tidak jujur kepada pelanggan mengenai proses pengolahan bahan baku air menjadi air yang layak di minum (@ backstage activity).
5. Mengabaikan kebersihan sebagai bagian dari kesehatan.
6. Kurang Inovasi Layanan. Ga ada program pemasaran? monoton?
Coba konsep isi depot isi ulang air minum di rubah bukan depot, tetapi perlu terobosan seperti :
1. Konsep Depot di ubah menjadi ?Outlet?, seperti : ?Outlet Air Mineral ? Refill Station?
2. Paradigma Convenience store, meniru konsep Circle K, kenapa tidak ??
3. Proses yang Transparan layaknya J.CO, Bread Talk, Hau?s Tea, semua proses bisa dilihat oleh pelanggan.
4. Identitas Personil penjual ? Seragam, Bersih, Rapih Serta memiliki atribut khan lebih Ok tuhh?
5. Keramahan, sikap santun petugas / pegawai..
6. 24 Hours Service (sudah ada loh yg buka 24 Jam)
7. Distribution direct to customer ( kudu py kendaraan Operasional)
8. Uji kualitas air minum kita secara berkala/ periodik 6 bulan sekali ke lembaga / laboratorium kesehatan, kemudian display hasil Lab. tersebut tuh di depan Outlet..
9. Yang utama Bersih, jauh dari debu - Place (salah satu bagian 4P) berperan terhadap keputusan pembelian oleh kastemer?. Klo jorok, kotor, debu di mana-mana sape yg mau beli? Kecuali yg belinya kaga peduli kesehatan dan kebersihan?
10. Buat Tempat Khusus / Area Pencucian Galon (cuci luar dalam) menggunakan antiseptic. Intinya sebelum masuk area Outlet sebisa mungkin Galon dalam keadaan bersih, steril, kaga berdebu, kaga berlumut, mengkilat, kinclong?
11. Jelaskan kepada pelanggan seluruh proses dari awal mengenai : Sumber Air, Bahan Baku, Proses Pegolahan (Jelaskan tahapannya), Ajak konsumen melihat seluruh proses, Proses maintenance-nya bagaimana ? -> Sebagai bagian edukasi kepada calon pelanggan dan pelanggan eksisting.
12. Jujur, Menerima saran dan kritik
13. Differensiasi jasa / layanan. "
info didapat dari http://idham38.wordpress.com/2008/0...ome-industry”-bisnis-air-minum-dalam-kemasan/
Kira-kira klo usaha air minum isi ulang dibikin seperti itu apakah bisa berhasil?
Memang sih... orang agak takut dengan tingkat kebersihannya..
Bagaimana pendapat anda tentang usaha ini?
Klo gw pikir... selama si pemilik usaha bisa menjamin kebersihannya dan membuat orang percaya bahwa barang dagangannya itu bagus... bisnisnya pasti laku.