jmw01
New member
ANKARA (Berita SuaraMedia) – Turki telah menyingkap pesawat drone pertamanya, sebuah pesawat terbang pengawasan yang mampu terbang selama 24 jam membentang di atas hamparan gunung di mana pemberontak Kurdi melancarkan sebuah pemberontakan mematikan.
Pesawat drone pertama Turki.
Anka nampak dalam peresmian di TAI (Turkish Aerospace Industry) di Ankara
Keinginan Turki untuk memproduksi teknologi militernya sendiri mencerminkan diplomasi negara tersebut yang semakin kuat dan independen di kawasan tersebut. Dan memproduksi pesawat drone-nya sendiri akan mengijinkan Turki untuk memutuskan sebuah hubungan dengan Israel, yang telah menyediakan Turki dengan drone bahkan ditengah-tengah ketegangan yang meningkat atas kebijaksanaan Israel terhadap Jalur Gaza.
Sementara kesuksesan drone buatan Turki adalah jauh dari dugaan, insinyur Turki megatakan bahwa mereka percaya diri bahwa pesawat tersebut menjadi bagian dari gudang senjata negara tersebut. Ozcan Ertem, ketua dari proyek tersebut, mengatakan bahwa versi Anka yang dipersenjatai, atau Phoenix, mmeungkinkan namun tidak sedang dalam pengerjaan sekarang.
43 negara sekarang telah mengembangkan kendaraan udara yang tak berawak, yang telah membuktikan menjadi sangat efektif dalam mengumpulkan intelijen dan, di tangan AS, serangan bertahap di Afghanistan, Pakistan dan Irak.
Ertem mengatakan bahwa empat atau lima negara, termasuk Pakistan, yang juga mencari drone dari AS, diharapkan untuk menempatkan pesanan untuk Anka ketika Angkatan Udara Turki mengeluarkan sebuah perintah kemungkinan tahun ini. Sistem pertama, mengumpulkan tida pesawat dan unit kendali jarak jauh, diharapkan dikirimkan kepada Angkatan Udara Turki pada 2013.
Drone tersebut, dengan panjang sayap 56 kaki dan kemampuan untuk terbang 24 jam pada kecepatan 75 knot per jam dan tinggi 30.000 kaki diharapkan untuk memata-matai sebagian besar pemberontak Kurdi yang baru-baru ini meningkatkan inflitrasi ke Turki dari markas-markas di utara Irak dan meningkatkan serangan pada target Turki pada sebuah perang untuk otonomi di daerah dominasi Kurdi di tenggara yang membunuh sebanyak 40.000 orang sejak 1984.
Menteri Pertahanan turki Vecdi Gonul dan Jenderal Iker Basbug, kepala militer, berada di antara mereka yang memecah ke dalam tepukan selamat para insinyur ketika para pekerja meyeret drone tersebut sekitar tinggi dari seorang pria ke dalam landasan pesawat terbang, dicat dalam warna abu-abu pesawat tempur, dengan ekor berbentuk V dan baling-baling di belakang.
Remzi Barlas, kepala kelompok insinyur di Insudtri Penerbangan Luar Angkasa Turki Inc. mengatakan bahwa Anka berkemampuan sama dengan Heron Israel dan bahkan menunjukkan sistem anti-beku yang lebih baik yang bekerja selama 24 jam penuh penerbangan. Mesin diesel Centurion-nya oleh perusahaan yang berbasis di Jerman Thielert Aircraft Enginges GmbH bekerja dengan bahan bakar jet yang lebih mudah ditemukan di pangkalan-pangkalan terpencil Turki di tenggara, ia mengatakan. Sebuah jenis bahan bakar tinggi oktan digunakan untuk Heron.
Industri pertahananTurki masih "belum kelas dunia, namun dengan pasti sedang bertumbuh. Bagaimanapun juga, hal ini masih bergantung pada pembangun asing dan kemungkinan besar akan tetap seperti itu untuk sementara, Peter Singer, direktur Inisiatif Pertahanan Abad ke-21 di Institusi Brookings, mengatakan
Ini adalah teknologi baru yang secara menarik mudah dan sulit untuk membangun dan menggunakannya dengan efektif. Konstruksi tersebut sering lebih mudah dari pada integrasi ke dalam operasi," Singer mengatakan tentang drone tersebut.
"Membutuhkan bertahun-tahun sebelum AS dapat belajar bagaimana menggunakan Predator (sebuah drone yang dapat menembakkan peluru) pada sebuah efek yang signifikan, sebagain besar khususnya terhubung dengan tentara-tentara angakatan darat." (ppt/an)
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=Cl_QUwjhScg"]YouTube- TIHA UAV made by Turkish Aerospace Industries (TAI)[/ame]
Pesawat drone pertama Turki.
Anka nampak dalam peresmian di TAI (Turkish Aerospace Industry) di Ankara
Keinginan Turki untuk memproduksi teknologi militernya sendiri mencerminkan diplomasi negara tersebut yang semakin kuat dan independen di kawasan tersebut. Dan memproduksi pesawat drone-nya sendiri akan mengijinkan Turki untuk memutuskan sebuah hubungan dengan Israel, yang telah menyediakan Turki dengan drone bahkan ditengah-tengah ketegangan yang meningkat atas kebijaksanaan Israel terhadap Jalur Gaza.
Sementara kesuksesan drone buatan Turki adalah jauh dari dugaan, insinyur Turki megatakan bahwa mereka percaya diri bahwa pesawat tersebut menjadi bagian dari gudang senjata negara tersebut. Ozcan Ertem, ketua dari proyek tersebut, mengatakan bahwa versi Anka yang dipersenjatai, atau Phoenix, mmeungkinkan namun tidak sedang dalam pengerjaan sekarang.
43 negara sekarang telah mengembangkan kendaraan udara yang tak berawak, yang telah membuktikan menjadi sangat efektif dalam mengumpulkan intelijen dan, di tangan AS, serangan bertahap di Afghanistan, Pakistan dan Irak.
Ertem mengatakan bahwa empat atau lima negara, termasuk Pakistan, yang juga mencari drone dari AS, diharapkan untuk menempatkan pesanan untuk Anka ketika Angkatan Udara Turki mengeluarkan sebuah perintah kemungkinan tahun ini. Sistem pertama, mengumpulkan tida pesawat dan unit kendali jarak jauh, diharapkan dikirimkan kepada Angkatan Udara Turki pada 2013.
Drone tersebut, dengan panjang sayap 56 kaki dan kemampuan untuk terbang 24 jam pada kecepatan 75 knot per jam dan tinggi 30.000 kaki diharapkan untuk memata-matai sebagian besar pemberontak Kurdi yang baru-baru ini meningkatkan inflitrasi ke Turki dari markas-markas di utara Irak dan meningkatkan serangan pada target Turki pada sebuah perang untuk otonomi di daerah dominasi Kurdi di tenggara yang membunuh sebanyak 40.000 orang sejak 1984.
Menteri Pertahanan turki Vecdi Gonul dan Jenderal Iker Basbug, kepala militer, berada di antara mereka yang memecah ke dalam tepukan selamat para insinyur ketika para pekerja meyeret drone tersebut sekitar tinggi dari seorang pria ke dalam landasan pesawat terbang, dicat dalam warna abu-abu pesawat tempur, dengan ekor berbentuk V dan baling-baling di belakang.
Remzi Barlas, kepala kelompok insinyur di Insudtri Penerbangan Luar Angkasa Turki Inc. mengatakan bahwa Anka berkemampuan sama dengan Heron Israel dan bahkan menunjukkan sistem anti-beku yang lebih baik yang bekerja selama 24 jam penuh penerbangan. Mesin diesel Centurion-nya oleh perusahaan yang berbasis di Jerman Thielert Aircraft Enginges GmbH bekerja dengan bahan bakar jet yang lebih mudah ditemukan di pangkalan-pangkalan terpencil Turki di tenggara, ia mengatakan. Sebuah jenis bahan bakar tinggi oktan digunakan untuk Heron.
Industri pertahananTurki masih "belum kelas dunia, namun dengan pasti sedang bertumbuh. Bagaimanapun juga, hal ini masih bergantung pada pembangun asing dan kemungkinan besar akan tetap seperti itu untuk sementara, Peter Singer, direktur Inisiatif Pertahanan Abad ke-21 di Institusi Brookings, mengatakan
Ini adalah teknologi baru yang secara menarik mudah dan sulit untuk membangun dan menggunakannya dengan efektif. Konstruksi tersebut sering lebih mudah dari pada integrasi ke dalam operasi," Singer mengatakan tentang drone tersebut.
"Membutuhkan bertahun-tahun sebelum AS dapat belajar bagaimana menggunakan Predator (sebuah drone yang dapat menembakkan peluru) pada sebuah efek yang signifikan, sebagain besar khususnya terhubung dengan tentara-tentara angakatan darat." (ppt/an)
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=Cl_QUwjhScg"]YouTube- TIHA UAV made by Turkish Aerospace Industries (TAI)[/ame]
