Harga Minyak

Harga Emas Sesi Asia Lanjutkan Kenaikan

gold-700x357.jpg



Pada perdagangan emas sesi Asia Rabu pagi ini harga komoditas logam mulia kembali menunjukkan kenaikan yang signifikan (9/9). Harga logam mulia berhasil berakhir positif setelah indeks dollar retreat. Kondisi ini berhasil mengangkat harga emas yang telah mengalami penurunan selama 4 sesi berturut-turut sebelumnya.

Kondisi pasar emas global memang masih berada dalam trend bearish terutama untuk jangka pendek. Meskipun rebound harga komoditas ini masih berada di kisaran paling rendah dalam 3 minggu belakangan. Para pelaku pasar masih belum menemukan pijakan yang cukup kuat untuk meyakini rally harga komoditas tersebut.

Hari Senin kemarin harga emas melempem dan mencapai posisi paling rendah sejak pertengahan Agustus yaitu pada posisi 1.116,20 dollar per troy ons. Data NFP yang dirilis hari Jumat lalu gagal memberikan sinyal yang kuat mengenai kapan Fed akan mulai menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam nyaris satu decade belakangan.


 
Harga Minyak Ditutup Menguat Didukung Kenaikan Permintaan Bensin di AS

crude-oil4-700x357.jpg



Pada akhir perdagangan Jumat dini hari harga minyak mentah WTI berhasil membukukan peningkatan tajam (11/9). Harga minyak mentah WTI rally setelah para investor kembali focus kepada peningkatan permintaan bensin di Amerika Serikat. Kabar kenaikan pasokan minyak mentah di Amerika Serikat tidak mampu memberikan sentimen negative lanjutan di pasar minyak mentah.

Malam tadi harga minyak mentah juga terdorong menguat oleh kenaikan nilai tukar dollar AS. Melemahnya dollar membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi para pembeli luar negeri.

Sementara itu data dari Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat Kamis kemarin menunjukkan bahwa permintaan bensin selama 4 pekan belakangan mengalami peningkatan nyaris sebesar 4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu pasokan bensin mengalami peningkatan setengah dari yang diharapkan pekan lalu.


 
Harga Minyak Senin Pagi Sedikit Terangkat Dari Tekanan Goldman Sachs

Oil-Offshore-700x357.jpg



Pada akhir perdagangannya Sabtu dini hari lalu harga minyak mentah harus mengalami penurunan lanjutan (14/9). Harga minyak mentah WTI terpangkas setelah Goldman Sachs menurunkan proyeksi harga emas hingga tahun depan. Bursa saham global diperdagangkan mixed di tengah kekhawatiran mengenai masih suramnya outlook ekonomi. Pasar juga belum menemukan arahan karena masih menantikan hasil rapat Fed pekan depan.

Data Jumat malam menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan pengeboran minyak mentah di AS kembali menurunkan jumlah operasinya untuk dua minggu berturut-turut. Turunnya harga jual minyak mentah global kemungkinan mengakibatkan perusahaan-perusahaan tersebut memutuskan untuk menurunkan tingkat produksinya karena dinilai kurang menguntungkan.

Pekan lalu jumlah unit operasi pengeboran yang ditutup berjumlah 10. Saat ini jumlah unit yang masih beroperasi tinggal 652 menurut penghitungan perusahaan jasa perminyakan Baker Hughes. Jumlah unit pengeboran ini jauh di bawah jumlah unit pengeboran pada periode yang sama tahun lalu.


 
Harga Minyak WTI Terdesak Penurunan Harga Bensin

oil-700x357.jpg


Pada akhir perdagangan Selasa dini hari harga minyak mentah WTI harus kembali menggenapi perdagangannya di teritori negatif (15/9). Harga minyak mentah WTI ringsek setelah harga bensin berjangka anjlok di pasar energi Amerika Serikat. Meskipun demikian data yang menunjukkan terjadinya penarikan besar-besaran cadangan minyak mentah di Cushing memberikan support bagi pergerakan harga komoditas ini.

Harga bensin berjangka di Nymex malam tadi anjlok nyaris 4 persen. Laporan konsumsi sepanjang musim panas mengindikasikan terjadi penurunan yang tajam. Padahal musim panas merupakan puncak konsumsi bensin karena libur panjang membuat masyarakat mengemudi lebih jauh.

Data ekonomi Tiongkok yang kurang baik juga menjadi penyebab mundurnya harga minyak mentah. Pertumbuhan investasi dan output pabrik di Tiongkok berada di bawah prediksi pada bulan Agustus lalu.

Pada akhir perdagangannya harga minyak mentah WTI untuk kontrak Oktober terpantau ditutup pada posisi 44 dollar per barel. Harga komoditas tersebut membukukan penurunan yang signifikan yaitu sebesar 63 sen atau setara dengan 1,4 persen.


 
Setelah Rebound, Harga Minyak WTI Rabu Pagi Bergerak Terbatas

crude-oil2-700x357.jpg



Pada akhir perdagangan Rabu dini hari harga minyak mentah WTI berhasil membukukan kenaikan yang cukup signifikan (16/9). Harga minyak mentah WTI ditutup menguat setelah Gedung Putih mengatakan tidak mendukung keinginan Kongres untuk menghapuskan larangan ekspor minyak mentah. Larangan ini telah diberlakukan selama 40 tahun belakangan.

Meningkatnya bursa saham AS juga menjadi pendorong kenaikan harga minyak mentah tersebut. Indeks benchmark S&P 500 mengalami kenaikan nyaris 1 persen. Kenaikan ini dipicu oleh membaiknya data penjualan eceran pada bulan Agustus lalu.

Pasar minyak mentah juga menantikan rilis data pasokan minyak mentah AS malam nanti. Perusahaan intelijen sektor energi Genscape mengatakan bahwa pasokan minyak mentah di Cushing, Oklahoma akan menunjukkan penurunan 1,8 juta barel pekan lalu. Data resmi dari Departemen Energi akan dirilis malam nanti.


 
Pasokan Minyak Mentah AS Turun Tajam, Harga Melambung

oill-700x357.jpg



Harga minyak mentah acuan global mengalami lonjakan kencang pada akhir perdagangannya Kamis dini hari (17/9). Lonjakan harga terjadi setelah data dari Amerika Serikat menunjukkan terjadinya penarikan besar-besaran cadanganminyak mentah di titik pengiriman utama Negara tersebut Cushing, Oklahoma. Penurunan pasokan minyak mentah pekan lalu merupakan yang paling besar dalam 7 bulan belakangan.

Kenaikan harga minyak mentah tersebut juga didukung oleh keraguan pasar bahwa Fed akan mulai menaikkan suku bunga acuan di Amerika Serikat bulan ini. Beberapa spekulan telah memprediksi penurunan pasokan tersebut.

Data resmi dari Departemen Energi Amerika Serikat menunjukkan bahwa pasokan di Amerika Serikat mengalami penurunan sebesar 2,1 juta barel untuk minggu yang berakhir tanggal 11 September. Untuk Cushing sendiri terjadi penarikan pasokan sebesar 1,9 juta barel. Penarikan di Cushing adalah yang terbesar sejak minggu yang berakhir tanggal 28 Agustus lalu.


 
Harga Minyak WTI Jumat, Melemah

oil-pixabay-700x357.jpg


Pada akhir perdagangan Jumat dini hari harga minyak mentah WTI terpantau kembali mengalami penurunan (18/9). Di akhir pertemuan bulanannya para petinggi bank sentral Amerika Serikat memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level rekor paling rendah. Mereka menyatakan bahwa masih dibutuhkan sinyal pemulihan yang lebih kuat di pasar tenaga kerja untuk mulai kenaikan suku bunga acuan tersebut.

Harga minyak mentah mengalami pergerakan yang fluktuatif malam tadi. Harga sempat mengalami peningkatan yang cukup signifikan akibat melemahnya dollar AS. Penurunan nilai tukar dollar membuat harga jual komoditas dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Dampaknya permintaan mengalami penurunan.

Akan tetapi di akhir sesi perdagangan harga minyak mentah bergerak ke teritori negatif karena tertekan oleh aksi ambil untung setelah pada sesi perdagangan sebelumnya mengalami kenaikan tajam. Harga minyak mentah diprediksi akan mulai mengalami peningkatan. Pada tahun 2020 mendatang diperkirakan harga minyak akan kembali mencapai level 80 dollar per barel.


 
serba salah sih, kalo ga dinaikin, yg ada minyak bumi makin cepet terkurasnya, dinaikin juga dampaknya banyak,...
 
Miris juga dengan keadaan harga jual beli di negara kita ini
selalu dipermainkan oleh oknum" yang tidak bertanggung jawab
 
Harga Minyak Mentah WTI Melambung Tinggi Lebih dari 4%

oil-flickr-700x357.jpg



Pada akhir perdagangan Selasa dini hari tadi harga minyak mentah berhasil bangkit menguat dengan signifikan (22/9). Kenaikan harga minyak mentah tersebut terjadi didukung oleh kenaikan harga bensin dan kekhawatiran bahwa produksi minyak mentah di Amerika Serikat akan mengalami perlambatan karena operasi pengeboran banyak berkurang pekan lalu.

Di perdagangan Senin malam harga bensin berjangka di Nymex mengalami kenaikan tajam lebih dari 3 persen. Dilaporkan terjadi kebakaran di salah satu unit milik Husky Energy yang memproduksi 155 ribu barel per hari di Lima, Ohio.

Pekan lalu dilaporkan bahwa terjadi penurunan operasi pengeboran minyak mentah di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai outlook permintaan energi. Bank sentral AS memperingatkan kondisi ekonomi global yang masih jauh dari sehat. Para produsen utama minyak mentah global juga diperkirakan masih akan berproduksi di level tertinggi. Jumlah operasi pengeboran berkurang 8 unit pekan lalu. Jumlah operasi pengeboran tinggal 644. Selama 3 pekan jumlah unit operasi pengeboran yang ditutup mencapai total 31 unit.


 
Harga Minyak WTI Amerika Turun Tajam, Kontrak Oktober Jatuh Tempo

Oil-Splash-Gold-700x357.jpeg



Pada akhir perdagangan Rabu dini hari harga minyak mentah kembali mengalami penurunan tajam melanjutkan penurunan yang terjadi pada sesi perdagangan sebelumnya (23/9). Harga komoditas ini terpukul mundur akibat anjloknya bursa saham Wall Street. Para investor mengembangkan sikap ragu-ragu jelang jatuh tempo kontrak berjangka Oktober.

Bursa saham Wall Street ditutup dengan membukukan penurunan ke posisi paling rendah dalam dua minggu. Para investor mencoba menebak kapan Fed akan mulai menaikkan suku bunga acuan.

Harga minyak mentah untuk kontrak Oktober yang jatuh tempo pada penutupan perdagangan dini hari tadi mengalami penurunan 85 sen atau setara 1,8 persen di posisi 45,83 dollar per barel.

Dollar AS mengalami peningkatan hingga mencapai posisi paling tinggi dalam nyaris 2 minggu belakangan. Kenaikan nilai tukar mata uang ini juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan anjloknya harga minyak mentah.


 
Harga Minyak Mentah Ditutup Menguat, Sempat Alami Tarik-menarik

Oil-West_Texas_Pumpjack1-700x357.jpg



Pada akhir perdagangannya Jumat dini hari tadi harga minyak mentah mulai mengalami konsolidasi dan terpantau bergerak sideways sepanjang perdagangan (25/9). Harga minyak mentah WTI alami pergerakan yang naik turun karena ada tarik-menarik sentimen. Anjloknya bursa saham Wall Street membayangi sentimen positif yang muncul akibat penurunan pasokan minyak mentah di Amerika Serikat.

Bursa saham Amerika Serikat mengalami penurunan tajam. Indeks S&P 500 terpuruk seiring dengan anjloknya harga saham-saham di sektor industri. Kekhawatiran mengenai melambatnya pertumbuhan ekonomi global juga menjadi salah satu penyebab lesunya bursa saham dan komoditas tersebut.

Sentimen negatif ini mengakibatkan tekanan di pasar minyak mentah. Sebelumnya harga sempat mengalami kenaikan setelah data dari perusahaan intel energi Genscape mengatakan kemungkinan terjadi penarikan sebesar 625 ribu barel dari Cushing, Oklahoma.

Pada akhir perdagangan Jumat dini hari harga minyak mentah WTI berjangka untuk kontrak Oktober ditutup dengan membukukan kenaikan sebesar 43 sen atau setara 0,97 persen di posisi 44,91 dollar per barel. Harga minyak mentah Brent mengalami peningkatan sebesar 45 sen dan ditutup pada posisi 48,90 dollar per barel.


 
Harga Minyak WTI Akhir Pekan Ditutup Menguat Didukung Kinerja Wall Street

article-1658364-0D0B5BD9000005DC-890_468x286_popup-700x357.jpg



Pada akhir perdagangan Sabtu dini hari lalu harga minyak mentah mengalami peningkatan yang mantap setelah sempat mengalami pergerakan yang sideways pada sesi perdagangannya (28/9). Harga komoditas ini melanjutkan kenaikan untuk dua sesi berturut-turut didorong oleh kinerja bursa saham Wall Street.


Harga sempat membukukan kenaikan sebesar 2 persen pada pertengahan sesi perdagangan. Tetapi harga komoditas ini harus mengalami retreat sehingga ditutup di bawah level harian tertinggi yang sempat dicapainya. Baker Hughes menunjukkan bahwa operasi pengilangan di Amerika Serikat pekan lalu kembali berkurang 4 unit.

Para pelaku pasar masih pesimis mengenai kelanjutkan kinerja harga minyak mentah. Banyak yang memperkirakan bahwa pekan ini harga komoditas minyak mentah akan kembali mengalami tekanan jual dan bergerak ke level 40 dollar per barel.


 
Harga Minyak Mentah Melemah Akibat Terpuruknya Bursa Wall Street

oill-700x357.jpg



Pada akhir perdagangan Selasa dini hari tadi harga minyak mentah membukukan pelemahan tajam setelah selama dua sesi berturut-turut tutup di teritori positif (29/9). Harga komoditas ini ambles ditekan oleh anjloknya bursa saham Amerika Serikat dan lesunya data ekonomi Tiongkok.

Anjloknya harga saham-saham di bursa Wall Street dan volatilitas dollar AS mengakibatkan harga minyak mentah juga mengalami fluktuasi yang tinggi selama beberapa sesi belakangan. Harga minyak mentah sempat mengalami fluktuasi harian sebesar 8 persen di tengah ketidakpastian kapan Fed akan mulai menaikkan suku bunga acuan.

Presiden Fed New York William Dudley mengatakan hal yang sejalan dengan Janet Yellen bahwa kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat masih terbuka kemungkinannya dilakukan tahun ini. Bahkan komentar Dudley membuka kemungkinan kenaikan suku bunga akan dilakukan pada bulan Oktober mendatang.


 
Ditutup Naik, Harga Minyak Mentah Terangkat Sentimen Positif dari Bursa Saham

eos_risk__oil_and_gas_security_solutions_resized-e1398094066727.jpg



Pada akhir perdagangan Rabu dini hari tadi harga minyak mentah membukukan kenaikan mantap (30/9). Harga komoditas ini terangkat di tengah kabar bahwa pasokan minyak mentah di Amerika Serikat mengalami penurunan pekan lalu. Berkurangnya pasokan minyak mentah tersebut membuat harga terangkat setelah mengalami penurunan pada sesi perdagangan sebelumnya.


Harga minyak mentah memperoleh dorongan seiring dengan membaiknya kondisi bursa saham Amerika Serikat. Data keyakinan konsumen yang mengesankan memberikan dukungan bagi para pelaku pasar untuk melakukan pembelian saham-saham di bursa. Meskipun bursa saham AS mengalami penurunan dari posisi tertinggi hariannya harga minyak mentah tetap bertahan di teritori positif.

Harga minyak mentah WTI dan Brent mengalami penurunan sebesar 3 persen pada sesi perdagangan sebelumnya. Harga minyak mentah telah mengalami penurunan tajam selama satu tahun belakangan. Rebound harga minyak mentah tersebut terjadi karena para pelaku pasar percaya bahwa harga minyak mentah tidak akan terus-menerus mengalami penurunan.


 
Tutup September, Harga Minyak Bukukan Penurunan

Oil-West_Texas_Pumpjack1-700x357.jpg


Pada akhir perdagangan Kamis dini hari tadi harga minyak mentah mengalami penurunan tipis (1/10). Harga komoditas ini menutup perdagangan terakhirnya di bulan September dalam fase konsolidasi. Sepanjang perdagangan malam tadi harga mengalami pergerakan yang volatile di tengah kekhawatiran mengenai serangan udara Rusia ke Suriah.


Harga minyak mentah sempat memperoleh dorongan kenaikan yang signifikan di awal perdagangan dipicu oleh kekhawatiran mengenai badai yang mengancam infrastuktur energi di Pesisir Timur Amerika Serikat. Akan tetapi aksi investor untuk mempertahankan keseimbangan neraca jelang tutup semester ketiga mengakibatkan harga bergerak sideways.

Kabar dari Timur Tengah juga menjadi faktor yang berpengaruh terhadap pergerakan harga minyak mentah. Dikabarkan bahwa pesawat-pesawat tempur Rusia melakukan penyerangan terhadap basis ISIS di Suriah.


 
Harga Minyak WTI Retreat Kembali Oleh Koreksi Arah Badai Joaquin

oil-flickr-700x357.jpg


Pada akhir perdagangan Jumat dini hari tadi harga minyak mentah mengalami penurunan signifikan (2/10). Harga komoditas ini turun lagi setelah lembaga pengawas badai di Amerika Serikat mengkoreksi arah pergerakan badai yang terakhir terpantau mengarah ke jalur kilang minyak di Pesisir Timur. Sebelumnya harga minyak mentah WTI sempat mengalami kenaikan karena pasar khawatir badai akan mengakibatkan kerusakan di fasilitas pengilangan minyak mentah.


Badai Joaquin yang sudah menguat hingga mencapai kategori 3 bergerak di Bahama dan diperkirakan akan mendarat 100 mil dari timur New York yaitu di kawasan Long Island alam bentuk badai tropis. Sebelumnya National Hurricane Center memperkirakan bahwa badai akan melewati pesisir New Jersey dan Pelabuhan New York telah beberapa fasilitas pengilangan dan infrastruktur minyak berada.

Penurunan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh turunnya harga gas alam. Gas alam berjangka anjlok ke level paling rendah dalam tiga tahun akibat tingginya pasokan global.

Harga minyak mentah WTI untuk kontrak November tampak mengalami penurunan tajam sebesar 0,8 persen pada posisi 44,74 dollar per barel. Harga minyak mentah Brent mengalami pelemahan sebesar 66 sen pada posisi 48,40 dollar per barel setelah sempat sentuh level tertinggi dalam 1 minggu.


 
Harga Minyak Mentah Naik Akibat Berkurangnya Unit Operasi Pengilangan

Oil-West_Texas_Pumpjack2-700x357.jpg



Pada akhir perdagangan Sabtu dini hari lalu harga minyak mentah mengalami kenaikan signifikan (5/10). Harga komoditas ini menghapuskan penurunan yang sempat terjadi pada sesi perdagangan sebelumnya setelah laporan dari perusahaan intel energi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa jumlah operasi pengilangan minyak kembali mengalami penurunan pekan lalu.


Data sektor tenaga kerja AS yang lebih lembek dari harapan memberikan tekanan jual yang cukup signifikan di pasar minyak mentah. Pelemahan harga minyak mentah juga terjadi setelah ancaman Badai Joaquin mereda.

Bake Hughes melaporkan bahwa pekan lalu perusahaan-perusahaan pengilangan minyak mentah di Amerika Serikat kembali menurunkan jumlah operasinya. Sebanyak 26 unit operasi pengilangan terpaksa ditutup. Laporan tersebut memberikan support yang cukup signifikan bagi harga minyak mentah yang sempat terpukul sebelumnya.


 
Harga Minyak Lanjut Menguat Didukung Rally Harga Bensin AS

Oil-pixa-700x357.jpg


Pada akhir perdagangan Selasa dini hari tadi harga minyak mentah mengalami kenaikan mantap (6/10). Harga komoditas ini terangkat dipicu rally harga bensin di bursa komoditas Amerika Serikat. Sementara itu kesediaan Rusia untuk berunding dengan negara-negara eksportir minyak mentah global juga menjadi salah satu faktor penting yang mendukung kinerja harga minyak mentah.


Kenaikan yang terjadi di bursa saham Wall Street malam tadi juga menjadi penyebab penting rally harga minyak mentah. Dollar melemah membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih murah bagi pembeli luar negeri. Dampaknya permintaan mengalami kenaikan.

Malam tadi harga bensin mengalami kenaikan tajam sebesar 3 persen. Kenaikan harga produk bahan bakar minyak ini membuat harga produk BBM lain naik bersamaan juga dengan kenaikan pada harga minyak mentah.

Harga minyak mentah WTI untuk kontrak November tampak mengalami penguatan tajam sebesar 72 sen atau setara dengan 1,6 persen pada posisi 46,26 dollar per barel. Harga minyak mentah Brent mengalami kenaikan sebesar 1,20 dollar atau setara dengan 2,4 persen pada posisi 49,95 dollar per barel.


 
Harga Minyak Mentah WTI dan Brent Meroket 5%

opec-700x357.jpg


Pada akhir perdagangan Rabu dini hari tadi harga minyak mentah terpantau melanjutkan kenaikan mantap (7/10). Harga komoditas ini rally untuk dua sesi berturut-turut dan mencapai posisi paling tinggi dalam nyaris 3 bulan belakangan. Proyeksi dari Amerika Serikat menunjukkan bahwa pasokan minyak mentah akan mengetat tahun 2016 mendatang.


Dikabarkan bahwa Rusia, Arab Saudi dan produsen minyak mentah besar global lain telah setuju untuk melangsungkan perbincangan untuk membahas rencana mendorong harga. Harga minyak mentah Brent kembali ke atas 50 dollar per barel pada perdagangan malam tadi.

Pelemahan dollar juga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan terangkatnya harga minyak mentah pada perdagangan malam tadi. Penurunan nilai tukar dollar membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya permintaan meningkat tajam.

Harga minyak mentah WTI untuk kontrak November tampak mengalami penguatan tajam sebesar 2,27 dollar atau setara dengan 4,91 persen pada posisi 48,53 dollar per barel. Harga minyak mentah WTI ditutup pada posisi paling tinggi sejak tanggal 16 September lalu.


 
Back
Top