Lha bentuk dukungannya pemerintah harus yang seperti apa nih?
Peran swasta yang justru harus lebih berperan. Pemerintah itu regulator. Sesaat bisa saja berfungsi sebagai pemberi ikan, tapi nggak selamanya begitu, di lain waktu fungsinya hanya sebagai pemberi kail. Kita ambil contoh, Film aja deh, dulu saat film nasional kembang kempis yang lebih banyak memberi peran bangkitnya perfilman ya orang2 film sendiri dan pihak swasta, karena pemerintah nggak bisa turun tangan langsung dan hanya berfungsi sebagai regulator. Dan itu sudah merupakan dukungan yang teramat berarti.
Dalam soal perkembangan animasi nasional, sudah ada kok wadahnya yaitu AINAKI (Asosiasi Industri Animasi dan Konten Indonesia), dan tentunya yang berperan (jika bisa dikatakan sebuah dukungan) sebagai regulator tentu saja pemerintah melalui departemen terkait.
Aku punya teman seorang animator, yang studio tempat dia bekerja sudah banyak membuat animasi2 untuk produk dari jepang dan US, dan dia nggak pernah merasa bahwa kurang adanya dukungan dari pemerintah, karena yang jadi hambatan dalam perkembangan animasi di Indonesia (secara kuantitas) adalah tidak adanya peran pihak swasta sebagai mediator tempat mereka mencurahkan karyanya. Dalam hal ini tentu saja yang dimaksud adalah industri pertelevisian dan perusahaan film nasional.
btt, Soal produksi film pesaing upin ipin ini bagaimanapun hasilnya kita seharusnya mengapresiasikannya dengan baik, karena siapa tahu ini merupakan awal semakin majunya industri animasi dalam negeri. Dengan sudah adanya pihak TV yang menayangkan karya anak negeri, semoga saja semakin menggairahkan produksi2 animasi yang lain.
-dipi-