Israel Berencana Rubah Selatan al Aqsha Jadi Taman Taurat Malam

jmw01

New member
Images_news_2010_Juni_30_aqsha-selatan_300_0.JPG

Yayasan al Aqsha mengungkap bahwa otoritas penjajah Israel dan dinas-dins pelaksananya sedang memperluas lingkup penggalian mereka di daerah yang terletak di belakang tembok selatan masjid al Aqsha, yang dikenal dengan istana umayyah, di samping langkah-langkah proses pembangunan dan perubahan fitur-fitur peninggalan bersejarah Islam.

Dalam laporan yang diterbitkan hari ini, Rabu (30/6), Yayasan al Aqsha mengungkap sejumlah bukti, analisis kenyataan pendudukan di daerah istana Umayyah; bahwa institusi Zionis sedang berencana untuk mengubah istana Umayyah menjadi taman wisata malam Taurat dengan program-program intensif di malam hari.

Yayasan al Aqsha telah melakukan serangkaian kunjungan lapangan beberapa waktu terakhir untuk melihat perkembangan terbaru di area belakang dinding selatan Masjid al Aqsha, khususnya di area antara sudut tenggara Masjid Al Aqsha dan sudut bawah mihrab mushala al Kibali), daerah itu sendiri terletak menempel dengan belakang sisi selatan mushala Marwani dan bagian dari Masjid Al-Aqsha lama dan mushala al Qibali, semuanya merupakan bagian dari bangunan Masjid Al-Aqsha secara keseluruhan di wilayah ini, yang dikenal sebagai istana Umayyah, atau bagian darinya.

Yayasan al Aqsha menyatakan Zionis pada hari-hari ini melakukan penggaluian luas, dibandingkan dengan apa yang disaksikan Yayasan al Aqsha pada kunjungan-kunjungan sebelumnya. Tampak jelas bahwa Zionis memperluas lingkup penggalian di lokasi dimaksud. Di mana pekerjaan penggalian sedang dilakukan di sekitar sembilan lokasi yang tersebar, serta persiapan untuk pekerjaan penggalian lainnya. Israel menutupi area atas penggalian dengan plastik hitam yang menyembunyikan jalannya penggalian. Di saat yang sama Israel sedang melakukan penggalian lain di lapisan bawah tanah di lorong-lorong dan bidang melengkung.

Yayasan al Aqsha mengungkapkan adanya aktivitas pembangunan yang luas dan membelah trotoar, diselingi menempatkan kerikil dan penuangan beton untuk lantai dan sisi trotoar. Yayasan al Aqsha menyatakan bahwa selama aktivis pekerjaan konstruksi tersebut yang pertama dilakukan adalah penghancuran fitur-fitur peninggalan Islam, kemudian pendirian bangunan dan trotoar yang baru yang benar-benar berbeda dari bangunan peninggalan yang asli, semua itu dibarengi dengan pengembangan area di antara keberadaan peninggalan di kawasan tersebut.

Yayasan al Aqsha mengatakan yang paling mencolok dalam aktivis pembangunan dan konstruksi yang dilakukan oleh penjajah Israel ada dua hal. Pertama, penjajah Israel menuangkan cetakan berbentuk persegi panjang dari beton yang ditempatkan di tengahnya potongan besi, cetakan ini biasanya untuk menyangga kolom raksasa untuk penerangan listrik. Sedangkan yang kedua adalah memperluas jaringan kekuatan jalur listrik dan komunikasi secara meluas dan entensif di seluruh kawasan, yang diperkuat oleh pengecoran cetakan beton besi.

Belakangan ini ada konvoi wisatawan asing yang intens datang, selain kelompok-kelompok Yahudi di siang hari, dan yang lainnya di malam hari, juga pelaksanaan pertemuan-pertemuan studi, upacara-upacaya dan peringatan agama Yahudi, terutama di daerah di belakang tembok selatan masjid al Aqsha, yang merupakan landasan yang diresmikan oleh mantan Perdana Menteri Zionis Ehud Barak pada tahun 1998 sebagai bagian dari rencana kuil yang mereka klaim. (asw)

Sumber
 
Back
Top