Kebab Turki yang laris manis

Administrator

Administrator
Tak harus pintar masak untuk memulai bisnis penyedia makanan. Lebih penting dari itu, kemampuan melihat peluang dan gigih mengembangkan diri, ternyata memegang peran utama. Itulah yang diperlihatkan Hefni Tri Sriyantono (32), mantan karyawan perbankan yang banting stir menjadi pemilik usaha makanan khas Turki, kebab, dengan merk dagang “Zahfy Kebab".


Dari sebuah gerobak dorong sederhana di Jalan Raya Hankam, Bekasi, kini bisnis kebab yang baru berusia 1 tahun itu, berkembang pesat. Hefni bahkan berani menawarkan waralaba bagi bisnis kebabnya itu dengan jaminan keuntungan.

Ada dua kata kunci yang dipegang Hefni dalam upaya mengembangkan bisnisnya, yaitu jeli mengamati tuntutan pasar dan tak berhenti melakukan inovasi.

Pria yang berlatar belakang pendidikan hukum itu sedari awal menyadari betul, pangsa pasar kebab adalah masyarakat perkotaan. Kalangan ini membutuhkan treatment khusus dalam hal selera kuliner.

Maka gerobak Zahfy Kebab harus tampil beda. Desain booth yang modern menjadi pilihan untuk menarik minat pembeli.

Selain ini, Hefni juga menawarkan konsep jajanan sehat, dengan menjamin rasa dan kualitas bahan yang digunakan. Hal itu dianggap penting, mengingat warga perkotaan banyak yang mulai paham dengan aspek kesehatan dalam menikmati kuliner.

Untuk menambah kekuatan rasa, kami menggunakan mayones alami, hasil kombinasi racikan sendiri, kata Hefni, saat ditemui Warta Kota, beberapa waktu lalu.

Dalam memasarkan usahanya, Hefni pun menggunakan sistem bisnis modern, Dia melakukan promosi melalui brosur dan voucher Namun efek paling dominan yang membuat dagangannya laris manis ialah sistem promosi yang paling konvensional, yakni dari mulut ke mulut.

Promosi dari mulut ke mulut ini diembuskan oleh para pembelinya yang kemudian menjadi pelanggan yang merasa puas atas produk dan layanannya. Ditambah banyaknya pesanan untuk acara ulang tahun sekolah-sekolah di sekitar Jalan Raya Hankam, Pondokgede, Bekasi, Zahfy Kebab, yang namanya diambil dari gabungan nama-nama dua putra-putri Hefni (Zahra dan Rafi) itu, pun mulai menancapkan kukunya di kawasan tersebut.

Kesadaran akan tuntutan pasar membuat Hefni merasa perlu membuat diferensiasi. Dalam kurun waktu tiga bulan setelah membuka gerainya yang pertama, Hetni menambahkan menu- menu lain di luar kebab. Dl antaranya ialah burger, hotdog, syawarma dan roil maiyani aneka rasa.

Efek penambahan menu terhadap perkembangan usahanya ternyata sangat terasa, khususnya dalam mendongkrak omzet penjualan. Terbukti setelah penambahan menu dilakukan, omzetnya meningkat.

Dengan harga makanan Rp 7000- Rp 12.000 per porsi, omzet Zahfy Kebab yang semula Rp 200.000 -250.000 per hari menjadi Rp 350.000 -Rp 450.00 per hari. Naik sekitar 80 persen.

Namun di atas semuanya, Hefni tetap mengutamakan kualitas, terutama bahan dasar kebab, yaitu daging dan roti untuk burger “Daging kebab saya selalu pilih yang paling berkualitas, roti burgerya juga saya pilih yang sudah punya merek ternama dan bertekstur halus sehingga pelanggan banyak yang suka,” ujarnya.

Setelah usaha Zahfy Kebab berjalan enam bulan dan omzetnya mulal stabil Hefni mulai berpikir untuk mengembangkan usahanya. Maka, berdirilah dua gerai secara berurutan di kawasan Jatirahayu dan Kampung Sasak Jatimurni, keduanya masih di kawasan Pondokgede, Bekasi.

Dua gerai tambahan itu pun berjalan sukses, berkat pemilihan lokasi dan persiapan yang matang. Omzet yang didapatkan dari kedua gerai barunya itu tak jauh dari gerai pertama yaitu berkisar pada angka Rp 350.000-Rp 450.000. Keuntungan bersih yang didapatkan dari masing-masing gerai kebab itu 40 persen dari omzet.

Semua itu tak membuat Hetni berpuas diri. Berbagai terobosan coba dilakukan untuk mengembangkan jaringan bisnisnya. Dia pun menyusun standar operasional untuk usaha yang dijalaninya.

Hefni juga rajin mengikuti kursus dan pelatihan usaha yang diselenggarakan berbagai lembaga kewirausahaan. Dari sanalah, dia mulal melirik pola waralaba atau kemitraan untuk memperluas jaringan bisnisnya.

April 2010 Zahfy Kebab mulai memberanikan diri mengikuti pameran franchise di Jakarta, penampilan booth yang menarik dari kekuatan menu yang ditawarkannya membuat banyak orang tertarik menjadi mitranya. Alhasil, seusai pameran gerainya pun bertambah lima yang kini tersebar di Jakarta, surabaya, dan Kalimantan.

Zafny, Kebab menawarkan pola waralaba dalam tiga paket Investasi, yaitu paket gerobak dengan investasi Rp 30 juta, paket booth outdoor dengan investasi Rp 50 juta, dan paket booth indoor dengan investasi Rp 60 juta.

“Dengan Investasi tersebut mitra sudah mendapatkan peralatan lengkap dan langsung siap jualan. Yang penting calon mitra mengajukan lokasi strategis. Selanjutnya akan kami survei untuk menentukan kelayakannya. Bahan baku akan disuplai langsung oLeh Zahfy Kebab selama lima tahun masa kerja sama,” papar Hefni.

Hefny mengaku yakin bahwa mereknya akan berkembang dan mampu bersaing dengan merek-merek yang sudah lebih dulu ada. Alasannya nilai Investasi yang ditawarkan jauh lebih murah, yakin 50 persen di bawah merek-merek yang sudah ada sebelumnya. Anda berminat menjajal bisnis kebab?


Sumber : Warkot
 
Back
Top