Kegiatan Mata-Mata Melalui Kartu ATM

galels

New member
Kartu ATM (Anjungan Tunai Mandiri) merupakan suatu teknologi yang ergonomis, sebuah teknologi yang membawa orang pada dunia praktis.Teknologi yang memungkinkan kita untuk membawa seluruh uang kita di bank dalam satu kartu saja sehingga kita bisa berpergian kemana-mana dengan nyaman.

Fasilitas akses kartu ATM pun semakin berkembang, dari hanya untuk mengambil uang saja, kini telah menjadi suatu sarana untuk melakukan berbagai transaksi keuangan. Misalnya pemindahbukuan antar individu (transfer), pembayaran non-tunai di toko (debet), pembelian voucher selular, pembelian tiket, pembayaran tagihan dan rekening, termasuk pembayaran uang sekolah tanpa harus mengantri di tempat pembayaran sebenarnya.

Kartu ATM telah membuat kita lepas dari batasan waktu dan tempat, sehingga dapat melakukan transaksi keuangan di mana pun, asal tersedia mesin ATM atau berbagai fasilitas ATM lainnya.

Fasilitas pembayaran berbagai rekening/tagihan memang memudahkan kita dalam melaksanakan kewajiban pembayaran. Namun di sisi lain, kemudahan ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi alternatif karena minimnya batasan yang dilakukan oleh bank.

Saya menjadikan kartu ATM sebagai buku telepon yang akurat, dengan cara kerja seperti CLIP (Caller Line Identification Presentation) pada handphone, kartu ATM bisa dijadikan alat untuk mengetahui identitas pemilik melalui nomor telponnya saja. Buku telepon biasa memang efektif untuk mengetahui nomor telepon, namun tidak efektif bila ingin mengetahui pemiliknya dari nomor telepon yang diketahui.

Beberapa kali kartu ATM telah membantu saya untuk memecahkan kasus-kasus nomor telepon misterius, termasuk juga melakukan penyidikan tentang identitas seseorang yang diragukan kebenarannya di dunia maya. Caranya :

Login ke Account Anda >> Pilih Menu Pembayaran >> Pilih Operator Telepon >> Masukan Nomor Telepon >> Tratataaaaaaa…. (akan muncul tampilan pemberitahuan nama pemilik dan juga jumlah uang tagihan bulan sebelumnya. Setelah itu, Pilih CANCEL, terkecuali jika Anda memang ingin membayar tagihan orang tersebut dengan memilih YA atau OK).

Memang sih, tidak semua nomor telepon bisa dilacak melalui kartu ATM, hanya telepon berjenis paska-bayar saja yang dapat dilacak. Namun hal ini justru menjadi suatu keunggulan bagi kita, yaitu keakuratan data identitas. Berbagai persyaratan harus diserahkan untuk menjadi pelanggan paska-bayar, dengan demikian secara tidak langsung identitas dalam database tersebut tentunya dapat lebih dipertanggungjawabkan.

Selain sebagai buku telepon, kita juga dapat memanfaatkannya untuk menganalisa keadaan sosial-ekonomi pemilik telepon, termasuk gaya hidupnya. Caranya yaitu dengan melihat seberapa besar jumlah uang yang menjadi tagihan setiap bulannya. Namun perlu saya peringatkan bahwa data ini hanya dapat digunakan sebagai data suplemen, atau data pelengkap, bukan sebagai data utama.

Logika-nya, semakin tinggi tingkat ekonomi sosialnya, tentunya semakin sedikit pembatasan untuk menggunakan komunikasi sehingga kemungkinan biaya yang dikeluarkan untuk komunikasi juga akan semakin besar. Kita juga bisa melihat pola gaya hidup dari pemilik telepon tersebut, apakah orang tersebut cenderung tipe penghemat atau sebaliknya.

Saya ingatkan lagi, data tersebut tetap harus dicocokkan dengan data lainnya misalnya melalui observasi lapangan, dan informan-informan di sekitar orang tersebut. Apakah betul nama pemilik terdaftar adalah juga pengguna telepon tersebut? Apakah pekerjaannya? Kita juga tidak bisa mengambil kesimpulan dari tagihan satu bulan, setidaknya kita harus memiliki data 12 bulan. Semakin banyak data yang diperoleh, kita akan melihat konsistensinya, dan sekali lagi, data ini bukan data utama, namun data pelengkap yang digunakan untuk menguatkan data utama.

Tips bagi mata-mata atau penyidik :
Sebisa mungkin melakukan pengecekan pada tanggal di mana database baru ditambahkan, ataupun masa tagihan dibuat sehingga kita dapat melakukan monitoring sebelum pemilik telepon membayarnya. Jika sudah dibayar, maka kita tidak bisa memanfaatkan fasilitas ini.

Tips bagi sasaran untuk menghindari aksi mata-mata :
Sebagian orang, termasuk saya sendiri lebih memilih membayar sekitar tanggal jatuh tempo ;)) Padahal perilaku tersebut justru membuka celah informasi semakin lama. Oleh karena itu bayarlah seluruh tagihan pada awal di mana database baru ditambahkan, ataupun masa tagihan baru dibuat sehingga celah informasi segera tertutup sebelum dimanfaatkan oleh orang lain.

Saran untuk bank :
Ada baiknya juga jika dilakukan pembatasan akses informasi tersebut, namun tentunya pembatasan ini akan mengorbankan kemudahan dan kenyamanan pelanggan untuk membayar tagihan mereka.

Demikianlah sharing pemanfaatan kartu ATM berdasarkan pengalaman saya, adakah teman-teman lain yang menemukan manfaat lain, yang mungkin lebih kompleks dan berdaya guna dari sekedar pengalaman saya ini?

wassalam
 
Bls: Kegiatan Mata-Mata Melalui Kartu ATM

hmmm...gimana nih pengelola ATm? bisa diperbaiki? so do it men!!!!
 
Back
Top