Kisah Sunan Kalijaga

swarlik

Well-known member
Ada pertanyaan tentang kisah Sunan Kalijaga,
-Dalam kisahnya setelah menghadapi sikap pemerintah dan orang tuanya yg tidak beliau setujui dan bertentangan dgn ajaran Islam,lalu beliau diusir dari rumahnya setelah mencoba menasehati orang tuanya, dalam masa keterasingan bertapa slama beberapa tahun,lalu bagaimana cara beliau melaksanakan solat fardlu 5 waktu ? sementara dlm bertapa tentu tidak boleh melakukan kegiatan secara normal,
 
Ada pertanyaan tentang kisah Sunan Kalijaga,
-Dalam kisahnya setelah menghadapi sikap pemerintah dan orang tuanya yg tidak beliau setujui dan bertentangan dgn ajaran Islam,lalu beliau diusir dari rumahnya setelah mencoba menasehati orang tuanya, dalam masa keterasingan bertapa slama beberapa tahun,lalu bagaimana cara beliau melaksanakan solat fardlu 5 waktu ? sementara dlm bertapa tentu tidak boleh melakukan kegiatan secara normal,

kemungkinan dari cerita itu hanya ada 3:
1. ceritanya itu palsu, hanya tambahan dari orang2 tua dulu
2. sunan kalijaga memang bertapa alias menyendiri di tepi kali dan tetap beribadah.
3. atau sunan kali jaga benar2 bertapa dan tidak beribadah sama sekali, tapi jika benar seperti itu, dia tidak pantas disebut wali.
 
berarti bertapa itu mungkin sebagai istilahnya saja ya den masykur, mungkin tepatnya berguru dan mengasingkan diri di dekat kali/sungai. ?
 
ya kalau dia wali seharunya kemungkinan no1 dan 2, namun dalam cerita yg beredar dimasyarakat, katanya sunan kalijaga bertapa sampai tumbuh semak belukar, karena lamanya dia bertapa sampai disebut "kalijaga" atau penjaga kali.

wallahu a'lam
 
kemungkinan ke 4
4. sunan kali jaga benar2 bertapa menjaga kali, tapi sebelum bertobat dan menjadi wali

kisah sunan kalijogo bisa dibaca disini sebagai tambahan info
http://www.dongengkakrico.com/kisah...ali-songo/397-sunan-kali-jaga-raden-said.html

Ada yang mengartikan Sunan Kalijaga adalah penjaga aliran kepercayaan yang hidup pada masa itu. Dijaga maksudnya supaya tidak membahayakan ummat, melainkan diarahkan kepada ajaran Islam yang benar. Ada juga yang mengartikan legenda pertemuan Raden Said dengan Sunan Bonang hanya sekedar simbol saja. Kemanapun Sunan Bonang pergi selalu membawa tongkat atau pegangan hidup, itu artinya Sunan Bonang selalu membawa agama, membawa iman sebagai penunjuk jalan kehidupan.



Raden Said kemudian disuruh menunggui tongkat atau agama di tepi sungai. Itu artinya Raden Said diperintah untuk terjun ke dalam kancah masyarakat Jawa yang banyak mempunyai aliran kepercayaan dan masih berpegang pada agama lama yaitu Hindu dan Budha.
 
kisah sang sunan yang jaga kali itu dalam kerangka sabar, amanah, ikhlas, serta tawaduk apa yg diperintahkan gurunya.
bukan jagain kali, orang awam yang liat ya, sekedar liat sunan jaga kali.
ampe bertahun2, itu benar. karena proses nya ga gmpang, dan hasilnya jg ga tanggung2.
beliau punya kharomah setingkat wali kan?
jadi jangan mereka2 apa2 yang dibuat para wali dalam proses pengajarannya pada muridnya.
contoh yang sama diajarkan jg dari sunan kali jogo ke muridnya, sunan geseng.
 
kisah sang sunan yang jaga kali itu dalam kerangka sabar, amanah, ikhlas, serta tawaduk apa yg diperintahkan gurunya.
bukan jagain kali, orang awam yang liat ya, sekedar liat sunan jaga kali.
ampe bertahun2, itu benar. karena proses nya ga gmpang, dan hasilnya jg ga tanggung2.
beliau punya kharomah setingkat wali kan?
jadi jangan mereka2 apa2 yang dibuat para wali dalam proses pengajarannya pada muridnya.
contoh yang sama diajarkan jg dari sunan kali jogo ke muridnya, sunan geseng.

ya, benar, yang dipermasalahkan disini, apakah benar sunan kali jaga hanya bertapa (duduk menjaga tongkat) saja tanpa beribadah sama sekali?

atau bertapa dalam artian lain?
 
Seperti ini. Bertapa bertahun-tahun nggak gerak gitu? Gak pake makan? Gak pake minum?
Mungkin yang dimaksud dengan bertapa adalah melakukan tindakan menyendiri dari perdaban untuk merenung dan mencari pencerahan. Jika digunakan pendekatan ini, tentu beliau masih makan, minum, beribadah, dan lain-lain kan?

kisah sang sunan yang jaga kali itu dalam kerangka sabar, amanah, ikhlas, serta tawaduk apa yg diperintahkan gurunya.
bukan jagain kali, orang awam yang liat ya, sekedar liat sunan jaga kali.
ampe bertahun2, itu benar. karena proses nya ga gmpang, dan hasilnya jg ga tanggung2.
beliau punya kharomah setingkat wali kan?
jadi jangan mereka2 apa2 yang dibuat para wali dalam proses pengajarannya pada muridnya.
contoh yang sama diajarkan jg dari sunan kali jogo ke muridnya, sunan geseng.
Selain itu kharomah setingkat wali apa maksudnya? Pada dasarnya beliau manusia biasa. Bisa meninggal juga. Berperang juga gak asal-asalan, pakai taktik juga.

Cerita mengenai sunan kalijaga sudah sulit untuk diketahui keasliannya karena sudah mulai kabur dengan penambahan dari mulut ke mulut. Sulit untk mencari cerita yang sangat akurat, karena berbeda dengan cerita mengenai rasul yang jelas dituliskan di al qur'an, atau hadits yang jelas sanadnya.


Maaf, signature saya tidak sesuai dengan apa yang saya katakan
 
Last edited:
Mungkin yang dimaksud dengan bertapa adalah melakukan tindakan menyendiri dari perdaban untuk merenung dan mencari pencerahan. Jika digunakan pendekatan ini, tentu beliau masih makan, minum, beribadah, dan lain-lain kan?

Yup!
Bagaimana yg sebenarnya cara bertapa beliau gak bisa diperdebatkan. Karena...

Cerita mengenai sunan kalijaga sudah sulit untuk diketahui keasliannya karena sudah mulai kabur dengan penambahan dari mulut ke mulut. Sulit untk mencari cerita yang sangat akurat, karena berbeda dengan cerita mengenai rasul yang jelas dituliskan di al qur'an, atau hadits yang jelas sanadnya.

Bertapa atau bersemedi itu ada banyak versi/cara. Beberapa agama menerapkannya. Bahkan untuk mendalami ilmu perdukunan, kanuragan, atau klenik juga katanya ada semedinya.

Sebetulnya Nabi Muhammad SAW jg mempraktekkan bertapa/semedi selama bertahun-tahun di Gua Hira'. Poinnya adalah mengasingkan diri... soal tata caranya tergantung ajaran masing2. Jadi jangan selalu digambarkan duduk bersila terus-menerus, gak gerak, gak makan, gak sholat, dll.

Syeikh Abdul Qadir Jaelani jg pernah bertapa... Dari buku yg pernah saya baca, disebutkan bahwa beliau melakukannya selama 2 tahun, dan beliau memperoleh makanan dari orang-orang yg lewat yg berbaik hati.

Jadi kesimpulan sederhananya... tapa atau semedi itu ya mengasingkan diri, aktivitas fisiknya duduk sambil berdzikir... waktunya makan ya makan, waktunya sholat ya sholat, begitu seterusnya.;)
 
Sebetulnya Nabi Muhammad SAW jg mempraktekkan bertapa/semedi selama bertahun-tahun di Gua Hira'. Poinnya adalah mengasingkan diri... soal tata caranya tergantung ajaran masing2. Jadi jangan selalu digambarkan duduk bersila terus-menerus, gak gerak, gak makan, gak sholat, dll.

nabi muhammad ber-tahannus di gua hira sebelum menjadi nabi, sebelum mendapat wahyu untuk berdakwah, yaitu wahyu kedua yang turun (almudatsir 1-5):

"Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah"

setelah turun ayat ini nabi muhammad tidak bertahannus di gua hira lagi, tapi mulai berdakwah secara sembunyi2 dari mulai teman2 dan keluarganya.
 
Back
Top