Konflik Thailand - Kamboja

Dipi76

New member
Pasukan Thailand-Kamboja bentrok
22 April 2011

Pasukan Thailand dan Kamboja kembali terlibat bentrokan senjata di kawasan perbatasan yang menjadi rebutan kedua negara.

Sebuah laporan yang mengutip pernyataan seorang juru bicara militer Thailand menyatakan kalau satu tentara mereka tewas dan tujuh lainnya luka-luka.

Ketegangan di kawasan candi Preah Vihear semakin meningkat di Februari setelah Thailand dan Kamboja sama-sama mengklaim menguasai kawasan tersebut.

Bentrokan senjata terbaru ini terjadi sekitar 100km dari candi. Tapi kedua negara membantah sebagai pihak yang pertama kali menembakan senjata.

Thailand mengatakan pasukan mereka tengah berpatroli ketika pasukan Kamboja menembak pertama.

Sedangkan Kamboja mengklaim kalau pasukan Thailand melakukan serangan bersenjata yang agresif ke tentara Kamboja.

Juru bicara kementerian Kamboja Letnan Jendera Chhum Socheat mengatakan kontak tembak juga terjadi di candi lainnya di Ta Krabey yang juga menjadi rebutan kedua negara.

Dia mengatakan kedua pasukan terlibat dalam kontak senjata dengan pelontar roket dan senjata mesin.

Setidaknya 10 orang tewas dalam bentrokan diantara dua negara bertetangga di bulan Februari.

Indonesia, yang menjadi penengah untuk kepentingan Asosiasi Negara Asia Tenggara, Asean, telah meminta gencatan senjata secepatnya.

Tapi insiden terbaru yang melibatkan kedua negara nampaknya menjadi bukti kalau perjanjian gencatan senjata ini sangat rentan dilanggar.

Pertikaian antara kedua negara ini terjadi akibat perebutan candi abad 11 Preah Vihear.

Mahkamah Internasional sebenarnya telah menyerahkan Candi yang berada di kawasan pegunungan perbatasan diantara kedua negara ini kepada Kamboja pada tahun 1962.

Tapi karena dengan alasan nasionalisme dan kepercayaan, Thailand juga mengklaim berhak atas candi dan kawasan disekitarnya, dan menimbulkan sejumlah pertikaian kecil dalam beberapa tahun ini.
================

Thailand, Kamboja kembali bentrok
23 April 2011

110406145150_kuil_preah_vihear_thailand_kamboja_304x171_ap_nocredit.jpg

Candi Phreah Vihear di perbatasan Thailand dan Kamboja tempat terjadinya bentrokan senjata.

Bentrokan senjata antara pasukan Thailand dan Kamboja kembali pecah hari Sabtu (23/04) ini di kawasan perbatasan yang menjadi rebutan kedua negara.

Perseteruan terjadi sehari setelah pasukan Thailand dan Kamboja bentrok dalam sebuah kontak senjata yang menewaskan enam serdadu.

Kedua belah pihak mengatakan kali ini serdadu terlibat kontak senjata di hutan sekitar Candi Preah Vihear yang menjadi rebutan kedua negara.

"Perseteruan kembali terjadi sekitar pukul 6 pagi waktu setempat dengan serangan senjata dan mortar," ujar juru bicara militer Thailand, Colonel Prawit Hookaew.

"Saat ini kami sedang berusaha menghentikan pertempuran," ujar dia.

Pihak Kamboja juga membenerkan terjadinya pertempuran.

Belum ada informasi mengenai adanya korban jiwa dalam pertempuran di hari Sabtu ini.

Ketegangan di kawasan candi Preah Vihear semakin meningkat di Februari setelah Thailand dan Kamboja sama-sama mengklaim menguasai kawasan tersebut.

Setidaknya 10 orang tewas dalam bentrokan diantara dua negara bertetangga di bulan Februari.

Indonesia, yang menjadi penengah untuk kepentingan Asosiasi Negara Asia Tenggara, Asean, telah meminta gencatan senjata secepatnya.

Pertikaian antara kedua negara ini terjadi akibat perebutan candi abad 11 Preah Vihear.

Mahkamah Internasional sebenarnya telah menyerahkan Candi yang berada di kawasan pegunungan perbatasan diantara kedua negara ini kepada Kamboja pada tahun 1962.

Tapi karena dengan alasan nasionalisme dan kepercayaan, Thailand juga mengklaim berhak atas candi dan kawasan disekitarnya, dan menimbulkan sejumlah pertikaian kecil dalam beberapa tahun ini.


Sumber: BBC.co.uk


-dipi-
 
Thai-Kamboja Baku Tembak, RI Minta Hentikan
22 APRIL 2011, 12:49 WIB Renne R.A Kawilarang

10621510.jpg

VIVAnews - Pemerintah Indonesia meminta Kamboja dan Thailand segera berhenti saling tembak saat pasukan dari kedua negara itu kembali bentrok di wilayah perbatasan hari ini. Sebagai Ketua ASEAN yang menjadi fasilitator dialog damai, Indonesia mengingatkan kedua negara untuk kembali mengutamakan perundingan untuk mengatasi sengketa perbatasan.

"Indonesia, selaku Ketua ASEAN, menyerukan agar Kamboja dan Thailand segera menghentikan pertikaian insiden militer di antara keduanya, yang terjadi hari ini tanggal 22 April 2011," demikian pernyataan Kementrian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia.

"Indonesia juga menyerukan agar kedua Negara melanjutkan upaya-upaya damai dalam mengatasi permasalahan diantara keduanya sebagaimana yang telah ditunjukkan dalam masalah persengketaan perbatasan kedua negara," lanjut pernyataan itu.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa saat ini tengah menjalin komunikasi, baik dengan Menlu Thailand maupun dengan Menlu Kamboja dalam rangka mengatasi perkembangan terakhir ini.

Stasiun berita BBC, mengutip keterangan seorang jenderal Thailand, mengungkapkan bahwa baku tembak itu menewaskan seorang prajuritnya dan beberapa lagi cedera. Baik Thailand dan Kamboja saling tuding atas siapa yang lebih dulu melepas tembakan.

Thailand mengkalim bahwa pasukan mereka ditembaki Kamboja saat berpatroli. Sebaliknya, Kamboja menyatakan bahwa pasukan Thailand melakukan serangan agresif kepada mereka.

Lokasi baku tembak terjadi sekitar 100 km dari sebelah barat daya kompleks kuil Preah Vihear, yang tengah dipersengketakan kedua negara. Menurut BBC, juru bicara Kementrian Pertahanan Kamboja, Letnan Jenderal Chhum Socheat, mengatakan bahwa baku tembak terjadi di kulit Ta Krabey, yang juga saling diklaim kedua pihak. [source]
 
Back
Top