Lia Eden Meninggal

spirit

Mod
w1200

Lia Aminudin atau lebih dikenal sebagai Lia Eden meninggal pada Jumat, 9 April 2021.

TEMPO.CO, Jakarta - Lia Aminudin atau lebih dikenal sebagai Lia Eden meninggal pada Jumat, 9 April 2021. Hal ini dikabarkan oleh akun Instagram Kabar Sejuk (Serikat Jurnalis untuk Keberagaman) pada Ahad, 11 April 2021.

"Selamat jalan, Lia Eden. Beristirahatlah dalam kemenangan yang mahadamai. Estafet perjuanganmu berlanjut senantiasa, urusan setiap warga dengan Tuhannya tidak bisa dibatasi dan dikurangi oleh negara, apalagi dipenjara," tulis Kabar Sejuk lewat akun Instagram mereka.

Dalam akun instagramnya, Kabar Sejuk menulis Lia bersama komunitas Salamullahnya adalah simbol perjuangan kebebasan beragama dan berkeyakinan.

"Di masa bulan madu negara-MUI, era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Lia Eden dipenjara dua kali (2006 dan 2008) dengan pasal penodaan agama," tulis Kabar Sejuk.

.
 
65862-lia-eden-komunitas-salamullah.jpg

Kronologi Lia Eden Wafat, Sempat Pingsan hingga Tolak Dibawa Pakai Ambulans

Suara.com - Nur (38), warga Jalan Mahoni, Bungur, Senen, Jakarta Pusat menceritakan detik-detik wafatnya pimpinan kelompok Salamullah, Lia Aminuddin atau Lia Eden pada Jumat (9/4/2021) lalu.

Menurut Nur, pada hari Jumat itu terdapat kejadian Lia Eden dikabarkan sempat pingsan. Para pengikut yang sedang berada di rumah Lia Eden pun langsung berniat membawa ke Rumah Sakit.

"Kabarnya pingsan sih ya, jatuh gitu. Terus langsung dibawa ke Rumah Sakit," ujar Nur di lokasi, Minggu (11/4/2021).

Setelah itu ambulans pun datang untuk memberikan pertolongan pada Lia Eden. Namun pihak ambulans ditolak karena Lia Eden akan dibawa menggunakan mobil pribadi.

"Ambulans sudah datang. Tapi enggak mau. Maunya dibawa pakai mobil pribadi. Ya akhirnya jalan dah tuh," kata Nur.

71730-kediaman-lia-eden.jpg

Kediaman pemimpin kelompok Salamullah, Lia Aminuddin atau Lia Eden, di Jalan Mahoni Nomor 30, Senen, Jakarta Pusat tampak sepi, Minggu (11/4/2021). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]

Tidak dirincikan pihak yang menolak menggunakan ambulans dari pengikut atau keinginan Lia Eden sendiri. Setelah dibawa ke Rumah Sakit, Lia Eden dikabarkan sudah tak bernyawa.

"Kan hari itu juga ya meninggalnya," pungkasnya.

Anak Cekcok dengan Pengikut

Sempat terjadi cekcok mulut antara pengikut sekte Salamullah dengan pihak keluarga almarhumah Lia Aminuddin atau Lia Eden. Bahkan, buntut dari adu mulut itu, pihak keluarga sempat memanggil aparat kepolisian.

Diduga keributan itu lantaran keluarga dilarang pengikut melihat jenazah Lia Eden

Fakta itu diungkap Ranti, warga Jalan Mahoni nomor 30, Bungur, Senen, Jakarta Pusat yang menjadi saksi mata perselisihan kedua pihak itu.

Ranti mengatakan, keribuan itu terjadi tepat di depan rumah duka setelah Lia Eden wafat atau pada Sabtu (10/4/2021) kemarin.

13907-kediaman-lia-eden.jpg

Kediaman pemimpin kelompok Salamullah, Lia Aminuddin atau Lia Eden, di Jalan Mahoni Nomor 30, Senen, Jakarta Pusat tampak sepi, Minggu (11/4/2021). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]

"Pas Sabtu sih, keluarganya datang mau lihat jenazah buat yang terakhir kayaknya ya. Enggak di-bolehin sama pengikutnya yang di dalam," ujar Ranti di lokasi, Minggu.

Ranti menyebut saat itu anak lelaki Lia Eden yang datang ke rumah tempat berkumpulnya kelompok Salamullah. Ia sempat adu mulut dengan pengikut.

"Ya di depan rumah itu (cekcok). Enggak banyak sih tapi satu doang anaknya yang cowok," tuturnya.

Bahkan, anak Lia Eden juga disebutnya sampai memanggil polisi setempat.

Dikremasi

Setelah dinyatakan meninggal, jenazah Lia Eden akan menjalani proses pemakaman dengan cara pembakaran jenazah atau kremasi. Lia Eden dikabarkan sudah wafat sejak Jumat (9/4/2021).

Salah seorang pengikut Lia Eden saat ditemui di tempat berkumpulnya jemaat Salamullah mengatakan pimpinnanya itu sedang disemayamkan di rumah duka Grand Heaven, Heaven Garden Pluit, Jakarta Utara.

56382-lia-eden.jpg

Lia Eden (Komunitas Salamullah)

"Enggak dibawa ke sini. Disemayamkan di Heaven Garden Pluit," ujarnya, Minggu.

Pengikutnya itu mengatakan rencananya Lia Eden akan dimakamkan besok, Senin (11/4/2021).

"Besok dimakamkannya," jelasnya.

Berdasarkan informasi, situs Heaven Garden, heaven.co.id rumah duka itu menyediakan fasilitas kremasi. Saat dikonfirmasi ke layanan pelanggan Heaven Garden, dibenarkan Lia Eden sedang disemayamkan di Grand Heaven.

Rencananya, jenazah Lia Eden akan dikremasi besok, Senin (12/4/2021) pukul 10.00 WIB.

"Iya benar (Lia Eden disemayamkan di Grand Heaven). Dikremasi besok jam 10.00 WIB," jawab petugas melalui sambungan telpon.

.
 
w1200

Begini Proses Kremasi Lia Eden, Digelar Mirip Upacara Kematian Militer


Suara.com - Prosesi kremasi jenazah Lia Eden alias Lia Aminuddin pimpinan Salamullah dilakasanakan layaknya upacara pemakaman militer. Proses itu digelar di Grand Heaven, Pluit Jakarta Utara, Senin (12/4/2021).

Diketahui jenazah Lia Eden telah dikremasi sekitar pukul 10.00 WIB, dihadiri puluhan pengikut serta keluarga yang mengenakan pakaian serba putih.

Berdasarkan video yang diperoleh Suara.com, saat serah terima peti jenazah Lia Edan dilakasanakan mirip upacara kematian militer. Ada sejumlah personil berseragam biru dan mengenakan celana warna putih, serta mengenenakan helm putih, mendorong peti jenazah Lia Eden.

Kemudian, sejumlah personil lainnya membentuk barisan disamping kiri-kanan jenazah, dan membuat lengkung pedang. Setelahnya petih jenazah melintas di bawahnya.

Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun Suara.com, prosesi serah terima yang mirip upaca meliter itu merupakan paket pelayanan dari Grand Heaven, sebagai bentuk penghormatan terakhir.

"Itu untuk semua jenazah yang dikremasi di sini memang seperti itu pelayanannya," ujar sumber Suara.com.

Kemudian saat iring-iringan menuju ruang kremasi, ada tiga orang berdiri mengenenakan baju serba putih sambil memegang foto Lia Eden. Tidak ada terdengar nyayian ada doa-doa saat pelepasan itu.

Namun, sebelum prosesi serah terima dilaksanakan ada upacara ibadah yang dilakukan pengikut Lia Eden.

"Mereka seperti nyanyi gitu, ada nama-nama malaikat disebut-sebut, tapi saya nggak tahu malaikat siapa," ujar sumber Suara.com.

w1200

Proses kremasi jenazah Lia Eden. (Bidik layar video)

Lia Aminuddin atau yang dikenal sebagai Lia Eden lahir di Jakarta, 21 Agustus 1947 – meninggal 9 April 2021 pada umur 73 tahun adalah wanita yang mengaku telah mendapat wahyu dari malaikat Jibril untuk mendakwahkan sebuah aliran kepercayaan baru.

Aliran kepercayaan yang ia yakini melanjutkan ajaran 3 Agama Samawi: Yudaisme, Kekristenan, dan Islam, dan menyatukan dengan agama-agama besar lainnya termasuk Buddhisme, Jainisme, dan Hindu di Indonesia.

Lia Eden kemudian mendirikan sebuah jemaat yang disebut Salamullah untuk menyebarluaskan ajarannya. Dia secara kontroversial mengaku sebagai titisan Bunda Maria dan ditugaskan Jibril untuk mengabarkan kedatangan Yesus Kristus ke muka bumi.

Dia juga menubuatkan beberapa ramalan yang sensasional. Hal ini mengundang reaksi selama momentum trending, terutama dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

MUI memfatwakan Lia Eden menyebarkan aliran sesat dan melarang perkumpulan Salamullah pada bulan Desember 1997.

Dia melontarkan kritikannya tentang kesewenangan ulama MUI yang diasosiasikan dalam sebuah sabda Jibril yang disebut "Undang-undang Jibril" (Gabriel's Edict). Akibatnya dia ditahan atas tuduhan penistaan agama.

.
 
Back
Top