Manfaat Marah-Marah

Redbastard

New member
anger.jpg

Rasa marah bisa dibilang termasuk salah satu emosi dasar yang dimiliki manusia; ketika kita menghadapi suatu ancaman, maka kita dapat merasa marah dan kemudian melawan (fight) alih-alih selalu takut, lalu melarikan diri (flight). Namun walau kegunaan evolusionernya sangat luas, kini semua institusi besar dunia (termasuk agama) menganggap amarah sebagai insting hewani yang harus dikendalikan. Tentu tidak mudah untuk melakukannya; bahkan orang yang mengaku paling beradab sekalipun selalu memiliki kemungkinan untuk ‘meledak’ suatu saat. Tapi jika kita marah dalam porsi yang terkontrol (juga tepat sasaran), rupanya ada manfaat sampingan yang bisa kita rasakan. Simak dua penelitian berikut, seperti yang dilaporkan oleh situs LiveScience.

Lebih Baik Marah Daripada Takut


Pada tahun 2005 lalu, Jennifer Lerner, psikolog dari Carnegie-Mellon University, meneliti mengenai perbedaan efek yang ditimbulkan dari reaksi marah atau takut pada situasi yang penuh stres. Caranya untuk menciptakan situasi ini dalam lab pun cukup unik: Di depan kamera, ia meminta mereka untuk menghitung mundur dalam kelipatan 7 atau 13 dari angka-angka ajaib seperti 6233 atau 9095. Lerner juga membuat partisipan semakin kesal dengan menyuruh mereka mempercepat hitungan atau mengulang dari awal jika salah menyebut angka. Untuk memastikan apakah para partisipan merasa marah atau takut, rekaman video mereka dianalisis dengan mengamati tarikan otot-otot tertentu di wajah yang muncul dalam emosi marah atau takut.

Hasilnya, para subyek yang menunjukkan rasa takut lebih tinggi tekanan darah dan pengeluaran hormon stresnya daripada subyek yang menunjukkan rasa marah. Tidak hanya itu, subyek yang marah juga menunjukkan sense of control (merasa dapat mengontrol situasi) dan optimisme, sementara hal yang sama tidak terlihat pada subyek yang merasa takut. Hasil ini sejalan dengan penelitian Lerner sebelumnya terhadap warga AS pasca kejadian 9/11. Mereka yang bereaksi dengan rasa marah lebih yakin dan optimis dalam menghadapi resiko daripada yang takut.

“Hati Boleh Panas, Tapi Kepala Harus Tetap Dingin”

Penelitian lain mengenai efek lain dari rasa marah datang dari Wesley Moons dan Diane Mackey, psikolog dari University of California. Ia memberi dua perlakuan berbeda pada dua kelompok partisipan: meminta mereka menuliskan pengalaman saat mereka begitu marah, atau meminta mereka menuliskan harapan dan impiannya yang kemudian dikritik oleh partisipan lainnya. Diikutsertakan pula sekelompok partisipan yang tidak diberi perlakuan apapun sebagai kelompok kontrol. Ketiga kelompok itu kemudian diminta untuk membaca dua esai argumentatif; satu didukung oleh fakta-fakta ilmiah dan ‘ditulis’ oleh pihak yang kredibel, sementara esai lain tidak memiliki keduanya.

Moons dan Mackey menemukan bahwa para partisipan yang marah akan menjadi lebih analitis; mereka dapat membedakan antara argumentasi yang kuat dengan yang lemah, serta merasa lebih teryakinkan oleh esai yang memiliki argumentasi kuat. Hal ini tidak ditemukan pada partisipan yang tidak marah. Ketika eksperimen diulangi pada partisipan yang memang ‘berkepribadian’ tidak jeli, ternyata rasa marah juga dapat membuat mereka lebih kritis dan hati-hati dalam melihat suatu permasalahan. Menurut para peneliti itu, rasa marah membantu seseorang untuk mendasarkan keputusan mereka pada inti masalah yang benar-benar penting dan mengabaikan yang kurang penting.

Baca Petunjuk Penggunaannya

Meski kedua penelitian di atas menunjukkan efek positif dari rasa marah, ini bukan berarti kemudian kita bisa marah-marah sepuasnya dan seenaknya. Rasa marah yang eksplosif, intens, dan berkepanjangan sudah lama diketahui menyebabkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung, masalah paru-paru, dan penyembuhan luka yang lebih lama. Tapi dalam situasi menekan di mana reaksi marah dapat ‘dibenarkan’, marah dalam kadar yang terkontrol dan singkat bisa menjadi respon yang sehat dan adaptif.

Sumber : popsy.wordpress.com

Semoga Bermanfaat [<:)
 
Bls: Manfaat Marah-Marah

yup.. tinggal pribadinya masing2 untuk mengelola dan menyalurkan rasa marahnya secara wajar...

memanage emosi (dalam hal ini amarah) memang tidak mudah..
akantetapi jika kita mau berusaha untuk mengelolanya.. sedikit demi sedikit.. kita akan mengalami kemajuan dalam memanage rasa marah...

dari dulu mpe sekarang pun gw belum bisa secara konsisten dalam memanage emosi.. so... gw bakal tetep berusaha...
 
Bls: Manfaat Marah-Marah

ada lagi...

cepat marah cepat mati
cepat mati cepat masuk sorga..
 
Bls: Manfaat Marah-Marah

kalo nurut aku sih sifat marah itu harus ada, malah nurut aku dengan dikaruniai sifat marah itu ( selain dikaruniai sifat sabar juga ), manusia bisa lebih baik dalam 'memimpin' bumi ini. Sebagai pengontrol hal2 yang mulai melenceng dari kebaikan.

ada saatnya kita malah harus marah, hanya saja cara memanage emosi itu harus tepat. Semisal melihat anak kita melakukan kekejian kepada orang lain, kalau nurut aku wajib marah hanya saja marah seperti apa dulu, marah tidak harus pakai kata2 kotor, marah ga harus memukul, marah ga harus membentak bentak.

begitu juga kalau pun semisal kita yang jadi korban dari orang lain, ada saatnya kita harus belajar bersabar dan ada saatnya kita harus marah. Semisal kalau cewek dilecehkan, dicolek2 di bagian2 tertentu oleh orang yang ga berhak, wajib marah, tapi lebih baik juga marahnya marah yang mengingatkan untuk kembali ke dalam kebaikan.

Jadi kalau nurut aku marah itu sebenarnya hanya boleh untuk hal2 yang demi kebaikan, baik kebaikan dalam urusan Tuhan maupun kebaikan dalam hubungan sesama manusia.

just my opinion sih... hehe...
 
Bls: Manfaat Marah-Marah

contohnya gi mana..

kl di tabok orang trus kita marah tapi cuek gimana tu..?
 
Bls: Manfaat Marah-Marah

Kalo marahnya nyuekin boleh gak,ya...??? :)
nyuekin kalo untuk menenangkan diri sementara waktu sih aku rasa ga ada masalah. Mungkin untuk biar emosinya ga memuncak yang dikawatirkan secara ga sengaja mengeluarkan kata2 yang bisa menyakiti orang lain, it's ok ok aja.... asalkan marahan jangan lebih pe 3 hari aja..:D

contohnya gi mana..

kl di tabok orang trus kita marah tapi cuek gimana tu..?
sedikit soal tentang tabok menabok, kalo ditabok, kalau bersabar kita untung, kalau mau membalas, apakah kita yakin pembalasan kita nanti tidak melebihi kezaliman orang yang sudah menabok kita, kalau melebihi ya kita rugi dunk... kalau balas sama sih impas, tapi yakin bisa sama? Aku rasa pasti berbeda,

jadi teorinya hihi...bersabar dulu, cuekin juga ga papa lah, dalam artian menjauh dulu, menenangkan diri untuk mencari solusi yang terbaik di kemudian waktu saat bertatap muka lagi dengan orang yang menabok kita...
 
Bls: Manfaat Marah-Marah

@IDED
Di-tabok-in sama di-marah-in beda Den IDED. :)
Kata dasarnya aja udah beda,tuch.
 
Bls: Manfaat Marah-Marah

@ Bala2 : Thank's Partner dah bantuin ngejelasin..

@All : Semoga dengan adanya thread ini kita bisa saling share cara2 kta dalam memanage kemarahan.
 
Bls: Manfaat Marah-Marah

ho oh marah yang ga jelas atau tanpa alasan yang bener itu yang sebisa mungkin dikurangin kalau perlu diilangin diilangin....

marah yang ga bener semisal sama ortu ga dibeliin ini atau itu aja marah, ga ditelp ma misua/istri/pacar aja marah padahal lom denger penjelasannya kek apa, ga malam mingguan aja marah, ga sengaja keinjek aja marah, dan sebagainya dan sebagainya...hihih....


marah hanya untuk sesuatu keburukan, kekejian, dan sejenisnya, kita boleh marah tapi sebisa mungkin bisa mengelola rasa marah itu menjadi sebuah nasihat pada kebaikan...
 
Bls: Manfaat Marah-Marah

memang marah itu manusiawi, tapi seperti si bala-bala bilang, kita musti marah untuk sesuatu yang kita anggap sudah melewati batas dari norma-norma yang ada, bukan untuk sesuatu yang tak penting!
 
Back
Top