Mengapa Berdana

singthung

New member
Mengapa Berdana

Ringkasan materi oleh: Bhikkhu Abhayanando

26.jpg


SUKHASSA DATA MEDHAVI SUKHAM SO ADHIGACCHATI

Orang bijaksana yang suka memberi kebahagiaan akan memperoleh kebahagiaan

(Anguttaranikaya Pancakanipata)


Secara universal, praktik memberi (berdana) dikenal sebagai salah satu keluhuran manusia yang paling mendasar, sesuatu yang membuktikan kedalaman sifat manusiawi. Di dalam ajaran Sang Buddha ajaran berdana mendapat tempat dan memiliki pengertian khusus, yaitu sebagai pondasi dan benih perkembangan spiritual.

Dalam sutta-sutta banyak ditemukan istilah dana yang tentunya mempunyai arti yang sangat penting. Kata dana selalu merupakan topik pertama Dhamma yang dibahas oleh Sang Buddha dalam “penjelasan bertingkat”. Setiap kali Sang Buddha memberikan ceramah kepada orang-orang yang mempunyai level batin yang rendah, beliau selalu menjelaskan dari Dhamma yang bersifat dasar yaitu tentang pentingnya berdana. Setelah pendengarnya mulai mengerti, baru dijelaskan tentang aspek-aspek Dhamma yang lebih tinggi.

Memang berdana tidak secara langsung dianggap sebagai faktor sang jalan. Namun, kontribusinya disepanjang jalan pembebasan tidak boleh diabaikan atau dipandang rendah. Pentingnya kontribusi ini digaris bawahi Sang Buddha. Praktek berdana ini terdapat diberbagai rangkaian praktik yang ditentukan Sang Buddha bagi para siswanya. Selain muncul pada topik pertama pada penjelasan Dhamma yang bertingkat, praktik berdana juga merupakan unsur pertama dari tiga dasar tindakan bermanfaat (pubbakiriyavatthu), sebagai unsur pertama dari empat sarana yang memberikan manfaat bagi makhluk lain (sanghahavatthu), dan sebagai unsur pertama dari sepuluh parami atau kesempurnaan.

Masih banyak orang yang berpandangan bahwa berdana harus memberi materi sehingga ada yang anggapan kalau tidak punya materi tidak dapat melakukan kebajikan. Anggapan seperti ini sangat salah. Walaupun kita tidak punya materi, kita tetap dapat melakukan kebajikan dengan berdana dalam bentuk non materi. Dengan demikian dana bisa kita kategorikan menjadi tiga unsur:

1. Amisa Dana: Berdana barang atau materi

2. Dhamma Dana: Berdana Dhamma yaitu memberikan pengetahuan

3. Abhaya Dana: Berdana dengan memaafkan, yaitu memberikan maaf dan tidak membenci, serta membantu kehidupan makhluk sehingga terbebas dari bahaya atau dana rasa aman

Tentunya setiap orang memiliki harapan yang baik dari apa yang telah dilakukan dan untuk mendapatkan kualitas yang baik ini kita juga harus mempunyai dasar yang baik. Oleh karena itu kita harus mengembangkan dasar-dasar yang akan membuat kualitas dana menjadi baik dan manfaat yang akan kita capai juga menjadi maksimal. Ada tiga faktor yang menentukan besarnya jasa kebajikan yang kita peroleh yaitu: sifat dari motif pendana, kemurnian spiritual si penerima, dan jenis dan ukuran yang didanakan. Karena kita harus mengalami dari perbuatan–perbuatan baik akan membawa akibat baik sedangkan perbuatan buruk membawa akibat buruk maka masuk akal lah bila kita mencoba menciptakan kamma baik sebanyak mungkin. Di dalam praktek berdana, hal ini berarti: menjaga agar pikiran tetap murni di dalam berdana, dengan cara memilih penerima yang paling pantas, serta memilih dana yang paling sesuai dan paling menyiratkan kedermawanan yang dapat diupayakan seseorang.

Ada beberapa faktor yang dapat mendukung kualitas dana dan nilainya menjadi unggul. Adapun faktor-faktor tersebut adalah:

1. Sucim Deti: Berdana barang yang bersih

2. Panitam Deti: Berdana barang yang baik

3. Kalena Deti: Berdana barang tepat pada waktunya

4. Kappiyam Deti: Berdana barang yang layak

5. Viceyya Deti: Berdana barang dengan bijaksana, yaitu berdana kepada orang yang pantas dan patut diberikan dana

6. Abhinham Deti: Berdana secara tetap/rutin

7. Dadam Cittam Pasa Deti: Berdana dengan pikiran tenang/bersih

8. Datva Attamano Hoti: Berdana yang menimbulkan kebahagiaan dan ketenangan batin.

Jika faktor pendukung di atas berkembang pada saat melakukan kebaikan dengan berdana maka nilai dana kita akan menjadi maksimal.

Di samping itu kita juga mengembangkan cara-cara yang baik agar dana kita tepat sasaran dan membawa manfaat yang maksimal. Hendaknya saat berdana kita melakukan cara-cara sebagai berikut:

1. Dana diberikan dengan penuh perhatian dan rasa hormat (menunjukan penghargaan terhadap penerima dana)
2. Dana diberikan dengan disertai pengertian (yaitu mengerti akan konsekwensi dan manfaatnya)
3. Dana diberikan dengan perencanaan terlebih dahulu (agar dalam penyerahan dana dapat dilakukan dengan pikiran terarah dan meminimalisasi rasa sesal setelah pemberian dana
4. Dana diberikan tidak disertai dengan tindakan yang bisa menimbulkan pelanggaran sila atau vinaya

Tentunya dana yang kita lakukan sesuai faktor-faktor di atas akan membawa manfaat bagi diri kita dan juga orang lain. Adapun manfaat yang akan kita dapatkan dari berdana adalah:

1. Mengurangi kikiran

2. Mengurangi kemelekatan

3. Memupuk kebajikan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dana sangat bermanfaat bagi kehidupan kita dan juga makhluk lain, apalagi dana yang kita lakukan didasari dengan pengertian benar dan juga sesuai aturan main berdana.


tzuchi-hands.jpg

TZU CHI

 
Back
Top