agen_pale
New member
Ilustrasi :
Kalian tentu pernah melihatkan dalam kehidupan sehari-hari, seekor kucing berusaha untuk menangkap seekor cecak yang terjatuh ke lantai. Cecak dengan lincahnya berusaha untuk menghindar dari terkaman sang kucing, di sisi yang lain si kucing dengan kemampuan dan kelincahannya berusaha untuk menangkap cecak tersebut. Nah biasanya mengingar bentuk dan ukuran tubuhnya yang mungil, cecak akan melakukan suatu bentuk gerakan dengan memutuskan ekornya, andai ia tertangkap oleh terkaman sang kucing. Mengapa hal ini dilakukan oleh si cecak??? Kalian tentu penasaran, bukan?
Setiap makhluk hidup ciptaan Tuhan, telah dibekali kemampuan untuk beradaptasi oleh Tuhan sang Pencipta. Kemampuan beradaptasi ini berguna untuk mempertahankan hidupnya. Cara beradaptasi makhluk hidup itu berbeda-beda. Ada yang beradaptasi secara MORFOLOGIS, FISIOLOGIS dan TINGKAH LAKU. Nah, ciri khusus makhluk hidup erat kaitannya dengan cara mereka beradaptasi. Bagaimanakah hubungan antara ciri khusus makhluk hidup dengan cara adaptasinya, mari kita sama-sama belajar untuk menemukannya.....
A. CIRI KHUSUS PADA HEWAN
Setiap hewan memmiliki ciri khusus yang membedakannya dengan hewan yang lain. Ciri khusus ini berhubungan dengan kemampuannya untuk bertahan hidup. Dengan ciri khusus yang dimilikinya, hewan tetap dapat bertahan hidup. Nah, sekarang kita mulai ya memperhatikan ciri khusus beberapa hewan berikut ini :
1. CECAK
Cecak sering kita lhat di dinding dan di langit-langit rumah. Cecak sangat jarang berada di lantai. Cecak bergerak dengan merayap di dinding, cecak tidak terjatuh. Mengapa demikian??? Coba bandingkan dengan hewan lainnya. Dapatkah ayam atau itik merayap di dinding? tentu jawabannya tidak bukan?
Ternyata, cecak memiliki perekat khusus pada setiap ujung jari kakinya. Dengan perekat inilah, kaki cecak dapat melekat di dinding. Bagaimana bila kakinya tidak bisa diangkat dari dinding karena perekatnya tersebut? Hal ini tidak akan mungkin terjadi. Cecak dapat mengatur banyaknya perekat yang di keluarkan. Dengan demikian cecak dapat tetap bergerak merayap tanpa terjatuh. Cecak dapat mendaki pohon, dinding, atau atap bangunan dengan begitu mudah.
Selain itu, cecak memiliki kemampuan autotomi. Cecak dapat memutuskan ekornya secara tiba-tiba. Cecak melakukan autotomi saat ditangkap mangsa. Dengan begitu, cecak dapat melarikan diri. Ekor cecak yang putus dapat tumbuh kembali.
2. BEBEK
Bebek termasuk salah satu jenis unggas. Ia hidup mencari makan di daratan dan perairan. Bebek menggunakan kakinya untuk berjalan. Coba bandingkan kaki bebek dengan kaki ayam, tentu berbeda bukan?
Pada kaki bebek setiap jarinya dihubungkan dengan selaput. Dengan kaki berselaput, bebek dapat berenang. Selain bebek, kaki berselaput juga dimiliki angsa. Sementara ayam tidak memiliki tidak memiliki jaringan selaput pada jri kakinya, karena ayam hanya mencari makan di darat saja
3. KELELAWAR
Kelelawar keluar dan mencari makan pada malam hari. Sebaliknya, pada siang hari, kelelawar hanya berdiam di sarangnya. Oleh karena itu, kelelawar dijuluki hewan malam. Bagaimana kelelawar bisa menemukan makanan di kegelapan malam? Apakah kelelawar tidak tersesat atau menabrak benda-benda yang dilaluinya? Bukankah malam hari gelap gulita?
Dalam keadaan gelap, kelelawar tidak pernah menabrak benda yang dilaluinya. Kelelawar juga tidak kesulitan menemukan makanan. Hal ini dikarenakan kelelawar memiliki keistimewaan. Kelelawar memiliki indra pembau dan pendengar yang tajam. Dengan penggabungan keduanya, kelelawar dapat menemukan makanan. Kelelawar dapat menentukan arah terbang dan menghindari tabrakan.
Saat terbang, kelelawar mengeluarkan bunyi tinggi yang nyaring. Bunyi ini memiliki frekwensi sangat tinggi, bunyi ini dinamakan ultrasonik. Bunyi ultrasonik akan mengenai benda atau mangsa di sekitarnya. Bunyi ini akan dipantulkan kembali oleh benda tersebut. Kelelawar menangkap bunyi pantulan dari benda atau mangsanya. BUnyi pantulan membuat kelelawar dapat memperkirakan jarak terbang. Kelelawar dapat mengenal benda-benda di sekitarnya. Inilah yang membedakan kelelawar dapat membedakan antara mangsa dan bukan mangsa. Kemampuan yang dimiliki kelelawar tersebut dinamakan ekolokasi.
4. SEMUT
Semut merupakan serangga yang bersarang di dalam tanah. Untuk mencari makan, semut keluar dari sarangnya. Tahukah kalian bahwa beberapa jenis semut bermata buta? Semut juga tidak memiliki telinga. Lantas, bagaimana cara mereka hidup.
Semut memiliki dua buah antena di kepalanya. Antena digunakan untuk menyentuh, membau, dan merasakan getaran bunyi. Sementara itu, mulut semut di gunakan untuk mengecap. Dengan mengecap, membau, dan menyentuh, semut dapat menemukan benda di sekitarnya. Semut berinteraksi dengan sesamanya menggunakan sentuhan antena. Semut juga bisa berkomunikai dengan semut lain melalui bau. Semut mengeluarkan bau khusus sebagai tanda bahaya. Semut juga mengeluarkan bau untuk menunjukan keberadaan makanan. Kalian pernah melihat barisan semut panjang, bukan? Nah, semut-semut itu sedang mengikuti bau yang diciuminya.
5. KUCING
Kucing merupakan hewan pembueu yang sering berkeliaran di sekitar rumah. Ia dapat mencium bau dalam jarak beberapa ratus meter. Kucing berlari sangat cepat. Ketika berlari, kadang ia terjatuh dari atap. Meskipun demikian, kucing masih tetap hidup. Apakah kucing tidak merasa kesakitan.
Kucing memiliki otot yang kuat. Kekuatan inilah yang membantunya melompat dan berlari. Kucing juga dapat membuat gerakan berputar di udara saaat jatuh dari ketinggian. Kucing mampu mengatur posisi tubuh agar mendarat dengan keempat kakinya. Perilaku kucing ini didukung oleh alat keseimbangan yang terdapat di telinga dalamnya. Karenanya, kucing tidak mati saat terjatuh. Kucing juga dapat mendengar bunyi ultrasonik. Kucing memiliki mata yang tajam, khususnya pada malam hari. Nah, berbagai keistimewaan tersebut membantu kucing dalam berburu.
6. LANDAK
Landak adalah hewan unik. Landak memiliki bulu keras di bagian atas tubuhnya. Bulu landak mengandung ribuan duri yang dihasilkan dari otot-otot kulit. Duri-duri tersebut merupakan alat pertahanan mereka. Apabila diserang musuh, landak akan melarikan diri masuk ke sarangnya.
Sarang landak berada di dalam tanah. Jika tidak sempat melarikan diri, landak akan menggulung tubuhnya. Bulu kerasnya kemudian mengembang. Seluruh tubuh landak pun dipenuhi duri tajam. Duri itu akan menancap pada tubuh musuh yang menyentuhnya.
7. CUMI-CUMI
Cumi-cumi adalah hewan yang hidup di dalam air. Cumi-cumi memiliki banyak tangan pendek. Tangan-tangan ini disebut tentakel. Otot tentakel dapat berkerut dengan cepat. Cumi-cumi dapat bergerak secara cepat saat dikejar pemangsa. Saat di depan pemangsa, cumi-cumi akan menyemprotkan tinta pekat. Tinta ini mengejutkan pemangsa selama beberapa detik. Nah, kesempatan ini dipergunakan cumi-cumi untuk melarikan diri.
Ternyata, kehebatan cumi-cumi tidak hanya tinta pekat. Cumi-cumi juga dapat memancarkan cahaya dari tubuhnya. Cumi-cumi menjadi hewan yang sangat indah dan gemerlap. Kemampuan ini membantunya mencari makanan di malam hari. Mangsa akan mendekat karena tertarik oleh cahaya yang dipancarkannya.
Cumi-cumi memiliki banyak pola warna tubuh. Pola warna tubuh tersebut dapat diubah sesuai dengan kehendaknya. Pola warna tubuh cumi-cumi bisa serupa dengan lingkungan sekitar. Hal ini untuk mengelabui pemangsa. Cumi-cumi juga bisa menjadi sangat menarik dan penuh warna. Cara ini dapat mengecoh mangsanya agar mendekat.
Kalian telah mempelajari ciri khusus pada beberapa hewan. Apakah hanya hewan-hewan di atas saja yang memiliki ciri-ciri khusus? Tentu saja tidak. Masih banyak hewan lain yang memiliki ciri khusus. Ciri khusus hewan yang satu berbeda dengan hewan lainnya. Perbedaan ini dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan cara hidup.
Sumber : Buku Pelajaran IPA Kelas VI SD, karangan : Dwi Suhartanti, dkk. (BSE Depdiknas RI).
Kalian tentu pernah melihatkan dalam kehidupan sehari-hari, seekor kucing berusaha untuk menangkap seekor cecak yang terjatuh ke lantai. Cecak dengan lincahnya berusaha untuk menghindar dari terkaman sang kucing, di sisi yang lain si kucing dengan kemampuan dan kelincahannya berusaha untuk menangkap cecak tersebut. Nah biasanya mengingar bentuk dan ukuran tubuhnya yang mungil, cecak akan melakukan suatu bentuk gerakan dengan memutuskan ekornya, andai ia tertangkap oleh terkaman sang kucing. Mengapa hal ini dilakukan oleh si cecak??? Kalian tentu penasaran, bukan?
Setiap makhluk hidup ciptaan Tuhan, telah dibekali kemampuan untuk beradaptasi oleh Tuhan sang Pencipta. Kemampuan beradaptasi ini berguna untuk mempertahankan hidupnya. Cara beradaptasi makhluk hidup itu berbeda-beda. Ada yang beradaptasi secara MORFOLOGIS, FISIOLOGIS dan TINGKAH LAKU. Nah, ciri khusus makhluk hidup erat kaitannya dengan cara mereka beradaptasi. Bagaimanakah hubungan antara ciri khusus makhluk hidup dengan cara adaptasinya, mari kita sama-sama belajar untuk menemukannya.....
A. CIRI KHUSUS PADA HEWAN
Setiap hewan memmiliki ciri khusus yang membedakannya dengan hewan yang lain. Ciri khusus ini berhubungan dengan kemampuannya untuk bertahan hidup. Dengan ciri khusus yang dimilikinya, hewan tetap dapat bertahan hidup. Nah, sekarang kita mulai ya memperhatikan ciri khusus beberapa hewan berikut ini :
1. CECAK
Cecak sering kita lhat di dinding dan di langit-langit rumah. Cecak sangat jarang berada di lantai. Cecak bergerak dengan merayap di dinding, cecak tidak terjatuh. Mengapa demikian??? Coba bandingkan dengan hewan lainnya. Dapatkah ayam atau itik merayap di dinding? tentu jawabannya tidak bukan?
Ternyata, cecak memiliki perekat khusus pada setiap ujung jari kakinya. Dengan perekat inilah, kaki cecak dapat melekat di dinding. Bagaimana bila kakinya tidak bisa diangkat dari dinding karena perekatnya tersebut? Hal ini tidak akan mungkin terjadi. Cecak dapat mengatur banyaknya perekat yang di keluarkan. Dengan demikian cecak dapat tetap bergerak merayap tanpa terjatuh. Cecak dapat mendaki pohon, dinding, atau atap bangunan dengan begitu mudah.
Selain itu, cecak memiliki kemampuan autotomi. Cecak dapat memutuskan ekornya secara tiba-tiba. Cecak melakukan autotomi saat ditangkap mangsa. Dengan begitu, cecak dapat melarikan diri. Ekor cecak yang putus dapat tumbuh kembali.
2. BEBEK
Bebek termasuk salah satu jenis unggas. Ia hidup mencari makan di daratan dan perairan. Bebek menggunakan kakinya untuk berjalan. Coba bandingkan kaki bebek dengan kaki ayam, tentu berbeda bukan?
Pada kaki bebek setiap jarinya dihubungkan dengan selaput. Dengan kaki berselaput, bebek dapat berenang. Selain bebek, kaki berselaput juga dimiliki angsa. Sementara ayam tidak memiliki tidak memiliki jaringan selaput pada jri kakinya, karena ayam hanya mencari makan di darat saja
3. KELELAWAR
Kelelawar keluar dan mencari makan pada malam hari. Sebaliknya, pada siang hari, kelelawar hanya berdiam di sarangnya. Oleh karena itu, kelelawar dijuluki hewan malam. Bagaimana kelelawar bisa menemukan makanan di kegelapan malam? Apakah kelelawar tidak tersesat atau menabrak benda-benda yang dilaluinya? Bukankah malam hari gelap gulita?
Dalam keadaan gelap, kelelawar tidak pernah menabrak benda yang dilaluinya. Kelelawar juga tidak kesulitan menemukan makanan. Hal ini dikarenakan kelelawar memiliki keistimewaan. Kelelawar memiliki indra pembau dan pendengar yang tajam. Dengan penggabungan keduanya, kelelawar dapat menemukan makanan. Kelelawar dapat menentukan arah terbang dan menghindari tabrakan.
Saat terbang, kelelawar mengeluarkan bunyi tinggi yang nyaring. Bunyi ini memiliki frekwensi sangat tinggi, bunyi ini dinamakan ultrasonik. Bunyi ultrasonik akan mengenai benda atau mangsa di sekitarnya. Bunyi ini akan dipantulkan kembali oleh benda tersebut. Kelelawar menangkap bunyi pantulan dari benda atau mangsanya. BUnyi pantulan membuat kelelawar dapat memperkirakan jarak terbang. Kelelawar dapat mengenal benda-benda di sekitarnya. Inilah yang membedakan kelelawar dapat membedakan antara mangsa dan bukan mangsa. Kemampuan yang dimiliki kelelawar tersebut dinamakan ekolokasi.
4. SEMUT
Semut merupakan serangga yang bersarang di dalam tanah. Untuk mencari makan, semut keluar dari sarangnya. Tahukah kalian bahwa beberapa jenis semut bermata buta? Semut juga tidak memiliki telinga. Lantas, bagaimana cara mereka hidup.
Semut memiliki dua buah antena di kepalanya. Antena digunakan untuk menyentuh, membau, dan merasakan getaran bunyi. Sementara itu, mulut semut di gunakan untuk mengecap. Dengan mengecap, membau, dan menyentuh, semut dapat menemukan benda di sekitarnya. Semut berinteraksi dengan sesamanya menggunakan sentuhan antena. Semut juga bisa berkomunikai dengan semut lain melalui bau. Semut mengeluarkan bau khusus sebagai tanda bahaya. Semut juga mengeluarkan bau untuk menunjukan keberadaan makanan. Kalian pernah melihat barisan semut panjang, bukan? Nah, semut-semut itu sedang mengikuti bau yang diciuminya.
5. KUCING
Kucing merupakan hewan pembueu yang sering berkeliaran di sekitar rumah. Ia dapat mencium bau dalam jarak beberapa ratus meter. Kucing berlari sangat cepat. Ketika berlari, kadang ia terjatuh dari atap. Meskipun demikian, kucing masih tetap hidup. Apakah kucing tidak merasa kesakitan.
Kucing memiliki otot yang kuat. Kekuatan inilah yang membantunya melompat dan berlari. Kucing juga dapat membuat gerakan berputar di udara saaat jatuh dari ketinggian. Kucing mampu mengatur posisi tubuh agar mendarat dengan keempat kakinya. Perilaku kucing ini didukung oleh alat keseimbangan yang terdapat di telinga dalamnya. Karenanya, kucing tidak mati saat terjatuh. Kucing juga dapat mendengar bunyi ultrasonik. Kucing memiliki mata yang tajam, khususnya pada malam hari. Nah, berbagai keistimewaan tersebut membantu kucing dalam berburu.
6. LANDAK
Landak adalah hewan unik. Landak memiliki bulu keras di bagian atas tubuhnya. Bulu landak mengandung ribuan duri yang dihasilkan dari otot-otot kulit. Duri-duri tersebut merupakan alat pertahanan mereka. Apabila diserang musuh, landak akan melarikan diri masuk ke sarangnya.
Sarang landak berada di dalam tanah. Jika tidak sempat melarikan diri, landak akan menggulung tubuhnya. Bulu kerasnya kemudian mengembang. Seluruh tubuh landak pun dipenuhi duri tajam. Duri itu akan menancap pada tubuh musuh yang menyentuhnya.
7. CUMI-CUMI
Cumi-cumi adalah hewan yang hidup di dalam air. Cumi-cumi memiliki banyak tangan pendek. Tangan-tangan ini disebut tentakel. Otot tentakel dapat berkerut dengan cepat. Cumi-cumi dapat bergerak secara cepat saat dikejar pemangsa. Saat di depan pemangsa, cumi-cumi akan menyemprotkan tinta pekat. Tinta ini mengejutkan pemangsa selama beberapa detik. Nah, kesempatan ini dipergunakan cumi-cumi untuk melarikan diri.
Ternyata, kehebatan cumi-cumi tidak hanya tinta pekat. Cumi-cumi juga dapat memancarkan cahaya dari tubuhnya. Cumi-cumi menjadi hewan yang sangat indah dan gemerlap. Kemampuan ini membantunya mencari makanan di malam hari. Mangsa akan mendekat karena tertarik oleh cahaya yang dipancarkannya.
Cumi-cumi memiliki banyak pola warna tubuh. Pola warna tubuh tersebut dapat diubah sesuai dengan kehendaknya. Pola warna tubuh cumi-cumi bisa serupa dengan lingkungan sekitar. Hal ini untuk mengelabui pemangsa. Cumi-cumi juga bisa menjadi sangat menarik dan penuh warna. Cara ini dapat mengecoh mangsanya agar mendekat.
Kalian telah mempelajari ciri khusus pada beberapa hewan. Apakah hanya hewan-hewan di atas saja yang memiliki ciri-ciri khusus? Tentu saja tidak. Masih banyak hewan lain yang memiliki ciri khusus. Ciri khusus hewan yang satu berbeda dengan hewan lainnya. Perbedaan ini dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan cara hidup.
Sumber : Buku Pelajaran IPA Kelas VI SD, karangan : Dwi Suhartanti, dkk. (BSE Depdiknas RI).
Last edited: