Movie In My Opinion

ada! sebenarnya mo review film t** **** *n****! tapi tadi pagi ada film yang bikin aku shock. lusa akan muncul reviewnya!!!
 
hmm.. The Grandmaster.. sisi lain seorang Yip Man.. dua aktris cewek berbeda negara dengan reputasi terkenal yang gila.. Zhang Zi Yi ama Song Hye Gyo.. hahahaha kasian Tony Leung.. dihadepin ama dua cewek cantikkkk hahahahhaa ngiler berapa ember, Geu?
 
28335_npadvhover.jpg

A Serbian Film​

A SERBIAN FILM (2010)
Tanggal rilis : 21 Januari 2012 (US)
Sutradara : Srdjan Spasojevic
Pemain : Srdjan Todorovic (Milos), (Sergej Trifunovic (Vukmir), Jelena Gavrilovic (Marija)
Genre : Misteri, Drama, Thriller.
Rating : Dewasa

PERHATIAN : FILM INI TIDAK DIANJURKAN UNTUK MEREKA YANG TIDAK SUKA DENGAN KEKERASAN DALAM PORNOGRAFI DAN MENGANDUNG ISU-ISU YANG SENSITIF.

Ok-lah, Shisio udah kase peringatan diatas, shisio tidak bertanggung jawab jika ada yang penasaran dan pengen nonton filmnya. Film ini termaksud genre disturbing movies, yang artinya aka nada adegan potong-memotong, darah bergelon-gelon, potongan tubuh yang tercecer disana-sini, dan adegan sex yang lebih dari 2 kali adegan.
Film ini juga banyak ditolak di berbagai Negara karena konten yang ada didalamnya, dan kalaupun diedarkan banyak adegan yang dipotong didalamnya.

Film ini menceritakan tentang seorang bintang ##### yang bernama Milos yang sudah pensiun dari dunia esek-esek yang membesarkan namanya. Dia hidup bahagia dengan istrinya, Marija dan mempunyai anak laki-laki yang berusia sekitaran 5-6 tahun yang bernama Peter. Karena Milos sudah tidak bekerja lagi, maka mereka pun menghadapi kesulitan ekonomi.
Kemudian dia dikontak oleh teman lamanya, Lelja untuk bekerja sebagai bintang ##### lagi pada seseorang yang bernama Vukmir. Akhirnya dia memutuskan untuk menerima pekerjaannya. Tapi ada keanehan pada pekerjaannya yang membuat Milos bertanya-tanya, seperti apa yang akan dilakukannya, dan detil pekerjaan seperti sutradara, kru yang tidak jelas. Bahkan jalan cerita yang bagaimana yang akan dilakoniya. Ternyata pekerjaan yang dilakukannya lebih dari sekedar film esek-esek, yang menurut bahasa Vukmir adalah “era film ##### baru!”. Hal ini bahkan berbuntut kepada keluarga Milos sendiri.
Percayalah, film ini bukan tentang film #####!

Film ini kekerasannya tak sampai ke level Saw atau Martyr (adegan penuh darah dan kekerasan yang membuat yang nonton merasa ngilu), atau tak sampai ke tingkat menjijikkan seperti film “Nekromantik” (geli and hampir muntah liat adegan sex bersama mayat yang sudah membusuk).
Ceritanya sendiri berkisah tentang suami yang sudah tidak bekerja dan kesulitan ekonomi tapi akhirnya ada yang menghubunginya karena kemampuannya. Tipe-tipe film dengan cerita ini pun bisa dibilang sudah biasa. Tapi konten dan muatan filmnya yang melenceng dari arah film kebanyakkan membuat film tak bisa beredar bebas karena dikejar-kejar oleh gunting sensor di berbagai Negara.
Adegan sex dalam suatu film bisa dikatakan hal yang wajar dalam industry film Hollywood, bukan rahasia umum lagi jika dalam sebuah film pasti ada adegan begituan –walau tak semua ada-. Dan semuanya menggunakan gaya yang konvensional (tau sendiri kan, udah dewasa semua jadi ga perlu penjabaran dalam hal gituan).
Ada banyak genre sex yang dijabarkan di film ini seperti, necromancy, pedolofia, eksebisionis da nada beberapa yang Shisio tidak tahu apa namanya. Ada yang digambarkan secara #####ang, dan ada yang hanya sekelumit saja.
Dari segi cerita, bisa dikatakan cukup menarik. Kita bisa mengikuti emosi Milos dan seakan-akan kita setuju dengan segala tindak tanduk Milos untuk segera menolak tawaran Vukmir, dan Shisio merasa bahwa karakter Milos adalah karakter yang patut dikasihani, mengapa? Karena dia dijebak…..*waduh! Spoiler!* harus diakui, bahwa pemakaian alur mundur ketika Milos baru siuman dari pingsannya memang bagus, kalau tidak, mungkin akan terlihat tidak menarik dan agak datar. Karakter? Dari pandangan Shisio, perkembangannya tidak terlalu signifikan, karena toh penonton akan dibawa ke atmosfir gelap dan rentetan misteri yang dibangun dalam cerita ini.

Jika ingin mencari film yang tidak butuh pemikiran dan hanya membutuhkan hiburan semata, sebaiknya jangan memilih film ini, walaupun diakui label “dewasa” yang menjadi latar filmnya tapi bukan berarti film ini adalah film kacangan. Percayalah, setelah menonton film ini, anda akan geleng-geleng kepala dan akan memikirkan sejenak isi cerita film ini.
 
memang agak berat sih, karena film ini melibatkan emosi, dan percayalah, tia ga akan mau neneruskan film ini sampe akhir
 
28335_npadvhover.jpg

A Serbian Film​

A SERBIAN FILM (2010)
Tanggal rilis : 21 Januari 2012 (US)
Sutradara : Srdjan Spasojevic
Pemain : Srdjan Todorovic (Milos), (Sergej Trifunovic (Vukmir), Jelena Gavrilovic (Marija)
Genre : Misteri, Drama, Thriller.
Rating : Dewasa

PERHATIAN : FILM INI TIDAK DIANJURKAN UNTUK MEREKA YANG TIDAK SUKA DENGAN KEKERASAN DALAM PORNOGRAFI DAN MENGANDUNG ISU-ISU YANG SENSITIF.

Ok-lah, Shisio udah kase peringatan diatas, shisio tidak bertanggung jawab jika ada yang penasaran dan pengen nonton filmnya. Film ini termaksud genre disturbing movies, yang artinya aka nada adegan potong-memotong, darah bergelon-gelon, potongan tubuh yang tercecer disana-sini, dan adegan sex yang lebih dari 2 kali adegan.
Film ini juga banyak ditolak di berbagai Negara karena konten yang ada didalamnya, dan kalaupun diedarkan banyak adegan yang dipotong didalamnya.

Film ini menceritakan tentang seorang bintang ##### yang bernama Milos yang sudah pensiun dari dunia esek-esek yang membesarkan namanya. Dia hidup bahagia dengan istrinya, Marija dan mempunyai anak laki-laki yang berusia sekitaran 5-6 tahun yang bernama Peter. Karena Milos sudah tidak bekerja lagi, maka mereka pun menghadapi kesulitan ekonomi.
Kemudian dia dikontak oleh teman lamanya, Lelja untuk bekerja sebagai bintang ##### lagi pada seseorang yang bernama Vukmir. Akhirnya dia memutuskan untuk menerima pekerjaannya. Tapi ada keanehan pada pekerjaannya yang membuat Milos bertanya-tanya, seperti apa yang akan dilakukannya, dan detil pekerjaan seperti sutradara, kru yang tidak jelas. Bahkan jalan cerita yang bagaimana yang akan dilakoniya. Ternyata pekerjaan yang dilakukannya lebih dari sekedar film esek-esek, yang menurut bahasa Vukmir adalah “era film ##### baru!”. Hal ini bahkan berbuntut kepada keluarga Milos sendiri.
Percayalah, film ini bukan tentang film #####!

Film ini kekerasannya tak sampai ke level Saw atau Martyr (adegan penuh darah dan kekerasan yang membuat yang nonton merasa ngilu), atau tak sampai ke tingkat menjijikkan seperti film “Nekromantik” (geli and hampir muntah liat adegan sex bersama mayat yang sudah membusuk).
Ceritanya sendiri berkisah tentang suami yang sudah tidak bekerja dan kesulitan ekonomi tapi akhirnya ada yang menghubunginya karena kemampuannya. Tipe-tipe film dengan cerita ini pun bisa dibilang sudah biasa. Tapi konten dan muatan filmnya yang melenceng dari arah film kebanyakkan membuat film tak bisa beredar bebas karena dikejar-kejar oleh gunting sensor di berbagai Negara.
Adegan sex dalam suatu film bisa dikatakan hal yang wajar dalam industry film Hollywood, bukan rahasia umum lagi jika dalam sebuah film pasti ada adegan begituan –walau tak semua ada-. Dan semuanya menggunakan gaya yang konvensional (tau sendiri kan, udah dewasa semua jadi ga perlu penjabaran dalam hal gituan).
Ada banyak genre sex yang dijabarkan di film ini seperti, necromancy, pedolofia, eksebisionis da nada beberapa yang Shisio tidak tahu apa namanya. Ada yang digambarkan secara #####ang, dan ada yang hanya sekelumit saja.
Dari segi cerita, bisa dikatakan cukup menarik. Kita bisa mengikuti emosi Milos dan seakan-akan kita setuju dengan segala tindak tanduk Milos untuk segera menolak tawaran Vukmir, dan Shisio merasa bahwa karakter Milos adalah karakter yang patut dikasihani, mengapa? Karena dia dijebak…..*waduh! Spoiler!* harus diakui, bahwa pemakaian alur mundur ketika Milos baru siuman dari pingsannya memang bagus, kalau tidak, mungkin akan terlihat tidak menarik dan agak datar. Karakter? Dari pandangan Shisio, perkembangannya tidak terlalu signifikan, karena toh penonton akan dibawa ke atmosfir gelap dan rentetan misteri yang dibangun dalam cerita ini.

Jika ingin mencari film yang tidak butuh pemikiran dan hanya membutuhkan hiburan semata, sebaiknya jangan memilih film ini, walaupun diakui label “dewasa” yang menjadi latar filmnya tapi bukan berarti film ini adalah film kacangan. Percayalah, setelah menonton film ini, anda akan geleng-geleng kepala dan akan memikirkan sejenak isi cerita film ini.

Fvcking insane,
Memasukkan batang kemaluan ke anus bayi yang baru lahir..... (Bayinya nangis, kencang banget, sampe kasian liatnya,)
Hubungan seks dengan anak sendiri.... and so on....




...10/10....


Daina masih bisa mentolerir adegan potong2an mutilasi a la grotesque,
But, seriously... Pedophilia?
 
Fvcking insane,
Memasukkan batang kemaluan ke anus bayi yang baru lahir..... (Bayinya nangis, kencang banget, sampe kasian liatnya,)
Hubungan seks dengan anak sendiri.... and so on....


...10/10....


Daina masih bisa mentolerir adegan potong2an mutilasi a la grotesque,
But, seriously... Pedophilia?

wah, ternyata daina pernah nonton ya? iya sih, ini adegan paling gimana gitu......
 
wah, ternyata daina pernah nonton ya? iya sih, ini adegan paling gimana gitu......

Begitulah.... Ini film sakit.... sama aja kayak human centipede dkk @@;


Ummm... Daina kurang suka film yg menceritakan kekerasan/eksploitasi seksual terhadap anak2 ._.

hiks T^T

Btw si kk udah nonton Orphan? itu loh yg thriller.... yg anak yatim piatu ternyata pembunuh berantai....
 
danina sama shiso sama2 penyua kekerasan seperti itu!! bener kata shisio tia ga akan mau noonton tuh film... film Canibal aja tia oogah nontoon!! wkwkwkwkw
 
danina sama shiso sama2 penyua kekerasan seperti itu!! bener kata shisio tia ga akan mau noonton tuh film... film Canibal aja tia oogah nontoon!! wkwkwkwkw

Hwhwhwhh, nggak juga sih sebenarnya, daripada kekerasan Daina lebih suka film setan2an atau thriller psikologis skalian,
biasanya film yg mengumbar adegan kekerasan saja itu film hiperbola yg miskin plot.... ^^;
 
Hwhwhwhh, nggak juga sih sebenarnya, daripada kekerasan Daina lebih suka film setan2an atau thriller psikologis skalian,
biasanya film yg mengumbar adegan kekerasan saja itu film hiperbola yg miskin plot.... ^^;
hah? Kiper bola? apan tuh *LawakDikit *ngakak
 
Back
Top