Perangkat multimedia player sepertinya akan jadi perangkat yang cukup populer untuk hiburan keluarga. Saat ini, semakin banyak produsen yang turut bermain di bidang multimedia player ini, salah satunya adalah A.C. Ryan. Ini ada hasil tes lokal salah satu perangkat dari A.C Ryan:
Sumber: http://www.jagatreview.com/2011/06/...c-ryan-playon-hd2-versi-baru-yang-lebih-baik/
A.C Ryan Playon! HD2
Bentuk fisik unit player A.C. Ryan Playon! HD2 terlihat sangat mirip dengan pendahulunya, Playon! HD. Desain minimalis yang sama juga diterapkan di A.C. Ryan Playon! HD2, dengan hanya satu tombol power di bagian depan yang memiliki lampu indikator. Konektor audio/video terletak di bagian belakang, sementara konektor storage (USB, slot memory card) terdapat di sisi kanan.
A.C. Ryan Playon! HD2 memiliki kompartemen khusus untuk memuat hard disk di sisi kiri perangkat ini. Untuk memasang hard disk, pengguna cukup membuka pintu kompartemen dan memasukkan hard disk ke dalamnya. Praktis, bukan? Cara pemasangan ini jauh lebih mudah dibandingkan dengan Playon! HD generasi pertama, di mana pengguna harus membuka sekrup lalu mengencangkan hard disk di dalam unit media player dengan sekrup pula.
Soal dukungan kapasitas, A.C. Ryan Playon! HD2 mendukung hard disk SATA hingga 2 TB. Untuk pendinginan disediakan sebuah kipas mungil berukuran 40 mm yang mengeluarkan udara panas melalui bagian belakang perangkat ini. Kipas tersebut relatif hening saat beroperasi.
Penggunaan
Interface A.C. Ryan Playon! HD2 terlihat bagus dan menarik dengan tema warna biru serta layout menu yang cukup baik. Baik dalam artian semua parameter penting, seperti setting perangkat, file manager, dan lain-lain dapat diakses dengan mudah. Tampilan file manager bisa dikustomisasi agar menampilkan thumbnail gambar atau preview film sehingga dua jenis content tersebut bisa diseleksi dengan mudah sebelum diputar.
Sayangnya, walaupun terlihat bagus, antarmuka A.C. Ryan Playon! HD2 terasa lambat. Respons multimedia player ini dalam menanggapi input dari pengguna terlihat kurang cepat. Jeda saat memasuki sub-menu dari interface utama, misalnya, bisa mencapai beberapa detik sehingga cukup mengganggu kenyamanan. Namun, jika Anda bisa sedikit bersabar, kekurangan kecil tersebut masih bisa ditoleransi.
Sumber: http://www.jagatreview.com/2011/06/...c-ryan-playon-hd2-versi-baru-yang-lebih-baik/
