Nebeng di Roda Pesawat dari Kenya ke Belanda, ABG Ini Selamat

spirit

Mod
bandara-maastricht-aachen_169.jpeg

Seorang remaja selamat setelah menjalani penerbangan dari Kenya ke Belanda. Bukan di dalam kabin, dia menjadi penumpang gelap pesawat dengan nebeng di roda pesawat.
Merujuk Guardian, Senin (8/2/2021), remaja berusia 16 tahun itu berasal dari Kenya. Dia diperkirakan naik pesawat di Nairobi. Sampai saat ini belum jelas soal bagaimana dia bisa naik ke pesawat.

Pesawat kargo itu diperkirakan berangkat dari Nairobi pada hari Rabu (3/2). Pesawat tersebut sempat transit di Istanbul dan di bandara Stansted di Inggris, barulah kemudian mendarat di Bandara Maastricht pada Kamis (4/2) petang.

Bocah tersebut, yang belum disebutkan namanya, ditemukan oleh staf di bandara Maastricht tak lama setelah pesawat mendarat. Dia langsung dilarikan ke rumah sakit dan dokter menyatakan ABG itu mengalami hipotermia parah.

Kondisinya sudah membaik saat ini.

Seorang juru bicara bandara London Stansted mengatakan bahwa tidak ada indikasi sesuatu yang tidak diinginkan terjadi di Stansted. Dia juga menduga remaja yang menjadi penumpang gelap pesawat itu sudah berada di roda pesawat ketika pesawat tiba di bandara.

Aksi ABG menjadi penumpang gelap pesawat itu dinilai bukan tindakan nekat belaka, namun diduga terkait dengan perdagangan manusia. The Dutch Royal Marechaussee, polisi angkatan bersenjata Belanda, sedang menyelidiki dugaan tersebut.

Seorang juru bicara bandara Maastricht Aachen mengatakan bahwa bocah itu sangat beruntung masih hidup.

"Dia sangat beruntung bisa melewati ini," katanya kepada Netherlands News Live.

Dengan penerbangan komersial yang mencapai ketinggian sekitar 38.000 kaki, kemungkinan penumpang gelap pesawat bertahan hidup sangat kecil. Para penumpang gelap yang berusaha bersembunyi di roda pendaratan pesawat sering mati kedinginan atau mati karena kekurangan oksigen.

Pada 2015, tubuh penumpang gelap jatuh dari bagian bawah pesawat yang terbang dari Johannesburg ke London. Tubuhnya mendarat di atap gedung perkantoran di London barat.

Kasus lain, seorang pria bernama Justin menghabiskan enam bulan di rumah sakit setelah berpegangan pada bagian bawah jumbo jet selama 10 jam penerbangan. Dia selamat dari suhu beku.



 
ditemukan oleh staf di bandara Maastricht tak lama setelah pesawat mendarat. Dia langsung dilarikan ke rumah sakit dan dokter menyatakan ABG itu mengalami hipotermia parah.

ketika ditemukan, meskipun masih hidup, tapi kondisi kritis ya

jangan ditiru yaa
 
ketika ditemukan, meskipun masih hidup, tapi kondisi kritis ya

jangan ditiru yaa

termasuk super ketahanan tubuhnya. bisa bertahan selama 8 jam dalam kondisi suhu minus -2 derajat. Seorang pendakipun jika tidak menggunakan jaket dan sleeping bag sering kena hipotermia
 
Back
Top