Orang terkaya kedua di Indonesia wafat, meninggalkan kekayaan Rp 87,37 triliun

spirit

Mod
w1200

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar duka datang dari Kediri. Orang terkaya kedua di Indonesia, Tan Siok Tjien wafat. Tan Siok Tjien adalah istri mendiang Surya Wonowidjojo, pendiri PT Gudang Garam Tbk (GGRM), perusahaan rokok asal Kediri. Tan Siok Tjien sudah dimakamkan, Selasa (27/10).

Kabar wafatnya Tan Siok Tjien dikabarkan salah satu karyawan Badan Pengadaan Gudang Garam, Henky Chan di-akun Linkedinnya. Kontan.co.id sudah meminta izin yang bersangkutan untuk mengutip kabar wafatnya Tan Siok Tjien yang disampaikan Henky di akun Linkedin-nya tersebut.

Turut berdukacita atas wafatnya Ny Tan Siok Tjien (Ny. Jd Surya Wonowidjojo - Pendiri PT. Gudang Garam Tbk).
Semoga arwah Beliau mendapatkan tempat yang layak di sisi Bapa.

Salam Hormat,
Henky Chan



Tan Siok Tjien merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia. Bloomberg Billionaire Index mencatat, harta kekayaan Tan Siok Tjien mencapai US$ 5,96 miliar per Selasa (27/10). Jumlah ini setara Rp 87,37 triliun (1US$=Rp 14.660).

Harta ini turun US$ 1,86 miliar atau 23,8% sejak awal tahun ini.

Tan Siok Tjien tercatat di peringkat 369 orang terkaya dunia dan orang terkaya kedua di Indonsia

Tan menguasai Gudang Garam, produsen rokok dengan sekitar seperempat pasar tembakau Indonesia. Didirikan oleh mendiang suaminya, Surya Wonowidjojo, perusahaan asal Kediri ini terbilang legendaris dan dikenal memproduksi rokok kretek.

Mengutip Bloomberg, Gudang Garam mempekerjakan sekitar 32.000 pekerja dan melaporkan pendapatan US$ 7,8 miliar pada 2019.

Mayoritas kekayaan Tan berasal dari kepemilikan 76% saham produsen rokok Gudang Garam, menurut laporan tahunan perusahaan tahun 2019.

Tan Siok Tjien mewarisi kekayaannya dari mendiang suaminya, Surya Wonowidjojo, dan sahamnya dipegang melalui PT Suryaduta Investama dan Suryamitra Kusuma, menurut laporan tahunan perusahaan tahun 2019.

Saat ini, PT Suryaduta Investama menjadi pemegang saham terbesar GGRM sebesar 69,29% saham. Diikuti pemegang saham publik yang menggenggam 24,45% saham. Serta PT Suryamitra Kusuma memiliki 6,26% saham GGRM.

Tan dan anak-anaknya mewarisi Gudang Garam setelah suaminya Surya Wonowidjojo meninggal pada tahun 1985.

Mengutip keterangan di Bloomberg Billionaire Index, Surya Wonowidjojo merupakan seorang imigran dari provinsi Fujian di China, dan memulai mendirikan Gudang Garam pada tahun 1958 dengan membuat rokok linting tangan dari tembakau dan rempah-rempah cengkeh asli Indonesia.

Rokok ini dikenal dengan sebutan kretek karena bunyi berderak yang dihasilkan dari bumbu wangi yang terbakar. Ketika penjualan meningkat, keluarga tersebut membangun lebih banyak pabrik dan memperkenalkan kretek yang diproduksi dengan mesin sekitar dua dekade kemudian, mengubah Gudang Garam menjadi pembuat rokok terbesar di Indonesia.

.
 
Back
Top