Pengajian Majlis Dzikir Al-Hasany

Sabtu, 26 Juni 2010-Pengajian yang dihadiri kaum ibu ini diisi dengan shalawat dan ceramah diadakan rutin seminggu sekali pada tiap malam minggu, bertempat di kediaman Bp.H. Hasan Basry di Jl Ir Juanda, Gg. Karyawan, Ciputat-Tangsel.

Jumlah hadirin sekitar 200 orang ini dengan khidmat membacakan shalawat secara serentak yang diharapkan berkahnya untuk kemaslahatan umat muslim seluruhnya.


1_26062010_012_.jpg
1_26062010_010_.jpg
1_26062010_008_.jpg
1_26062010_007_.jpg
1_26062010_006_.jpg
1_26062010_004_.jpg
1_26062010_003_.jpg
1_26062010_010_.jpg
1_26062010_009_.jpg
 
Last edited:
Bls: Pengajian Majlis Dzikir Al-Hasany

Sabtu, 17 Juli 2010-Majlis Dzikr dan Fikr al-Hasany menyelenggarakan pengajian rutin setiap malam minggu yang bertempat di kediaman KH. Hasan Basry, Jl. Ir Juanda, Ciputat, Tangsel.

1_17072010_050_.jpg

KH Hasan Basry, merangkul semua golongan Islam garis keras sekalipun


Seperti biasa setelah shalat maghrib berjama'ah, pengajian diawali dengan membaca asma-ul-husna dan dilanjut dengan ceramah. Bertindak sebagai penceramah yaitu ustadz Eman Sulaeman yang menengahkan tentang peningkatan kualitas shalat.



1_17072010_057_.jpg

peserta majlis dengan khusyu mengikuti pengajian malam minggu secara dawam

Ceramah dibuka dengan menilawatkan sebuah ayat yang berbunyi wamaa kholaqtul jinna wal insa illaa liya'buduun (tidaklah aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku).


1_17072010_065_.jpg

Ustadz Eman Sulaeman menyerukan umat untuk meningkatkan kualitas ibadah sholat

"Kita menghabiskan waktu 24 jam mencari dunia, sudah dapat apa? Rumah aja masih ngontrak. Sekarang kalau kita shalat semisal cuma 5 menit dikali 5 waktu, malu engga kalau minta syurga? " Seru ustadz Eman Sulaeman melontarkan pertanyaan kepada hadirin untuk dapat merenungkan.

1_17072010_056_.jpg

Shalawat nariyyah tidak pernah ketinggalan didendangkan dalam pengajian ini

"Maka itulah mari kita meningkatkan kualitas ibadah kita." Lanjut ustadz Eman menjabarkan hikmah pertanyaannya tadi. "Oleh karena itu hendaknya kita banyak memohon ampun, rabbanaa dzholamnaa anfusanaa wa inlam taghfirlanaa watarhamnaa lanakuunannaa minal khoosiriin." Tambah ustadz Eman.


Lalu beliau juga melantunkan do'a yang populer dibawakan oleh Abu Nawas, tapi menurut ustadz Eman adalah do'a Imam Ghazali, yaitu :

Ilahi lastu lilfirdausi ahla,
Walaa aqwa ‘ala naaril jahiimi
Fahabli taubatan waghfir dzunubi,
Fainaka ghafirudz- dzanbil ‘adzimi….


Usai ceramah dari ustadz Eman Sulaeman kemudian dilanjut dengan membacakan shalawat nariyyah sambil berdiri dengan berjama'ah.

1_17072010_063_.jpg

Hadirin dengan khidmat membaca shalawat nariyyah

Di akhir acara ceramah ditutup oleh KH. Hasan Basry menyampaikan persoalan yang teraktual, yaitu soal qiblat yang sedang ramai dipersoalkan masyarakat Islam, khususnya Indonesia. Menurut beliau hal tersebut ada indikasi rencana adu domba dari fihak Yahudi, yang menjadi esensi qiblat adalah niat.

1_17072010_051_.jpg

Persoalan qiblat yang sedang hangat diperdebatkan dibahas juga disini
 
Last edited:
Bls: Pengajian Majlis Dzikir Al-Hasany

"Kita menghabiskan waktu 24 jam mencari dunia, sudah dapat apa? Rumah aja masih ngontrak. Sekarang kalau kita shalat semisal cuma 5 menit dikali 5 waktu, malu engga kalau minta syurga? " Seru ustadz Eman Sulaeman melontarkan pertanyaan kepada hadirin untuk dapat merenungkan.
wow. this is epic!!
 
Last edited:
Bls: Pengajian Majlis Dzikir Al-Hasany

Rabu, 28 Juli, perkumpulan Muballighin yang tergabung dalam satu wadah organisasi PEMTAS (Persatuan Muballighin Tangerang Selatan) dengan rutin mengadakan pengajian mingguan tiap hari rabu yang menghadirkan para muballighin dari berbagai aliran Islam yang ada di Ciputat, Tangsel.

Pengajian yang dihadiri oleh 16 orang muballigh kali ini membahas seputar tata pelaksanaan terhadap jenazah. Diharapkan dari pembahasan tersebut agar suatu saat jika mengalami atau menyaksikan penyelenggaraan jenazah dapat memberikan informasi dan menyikapi dengan kesepakatan yang dibahas hari ini. Dan tentu diskusi tersebut tidak terlepas dari rujukan kitab kuning yang menjadi telah menjadi pedoman ulama pada umumnya.

1_28072010_009_.jpg

kitab kuning yang menjadi sumber pedoman dan rujukan dalam pembahasan



Muballighin hendaknya dapat menjadi imam dalam shalat jenazah. Disampaikan juga dalam pelafazan niat dalam shalat jenazah agar disuarakan agar dapat didengar oleh makmum yang masih awam. Selain itu juga pengucapan salam di akhir agar sampai tuntas (assalaamu’alaykum warahmatullaahi wabarakaatuh).

Yang tidak kalah pentingnya adalah posisi imam terhadap jenazah. Beberapa pendapat yang ikhtilaf tentang posisi imam dihadapan jenazah, diantaranya adalah:

1. Imam di bagian kepala jenazah almarhum
2. Imam di bagian tengah jenazah almarhumah
3. Imam di bagian mana saja boleh

1_28072010_006_.jpg

Pak H. Hasan Basry mengilustrasikan gelas air mineral sebagai posisi imam dan jenazah


Kesimpulan diambil, boleh dan dibenarkan cara apapun dengan patokan shalat ghaib dengan posisi dimanapun jenazah berada tetap boleh dishalatkan. Artinya, masalah posisi tidak dipersoalkan.

Ada pengalaman ketika Pak H. Hasan Basry pernah menshalatkan jenazah, ketika itu posisi beliau menurut beliau sudah benar, yaitu di bagian kepala jenazah yang terselimut keranda. Namun, tiba-tiba tubuh beliau diangkat oleh seorang sepuh dipindahkan posisinya ke bagian ujung keranda. Menurut pendapat beliau justru itu memposisikan jauh diatas kepala mayit, karena ujung keranda bukan posisi yang tepat untuk menentukan posisi kepala mayit.

Topik kemudian beralih lagi kepada persoalan penutup keranda, menurut Pak Hasan Basry, dulu jaman rasulullah ketika umat Islam masih sedikit jenazah dikerudungi dengan keranda, tapi untuk tradisi Islam di Makkah saat ini yang setiap waktu selalu ada prosesi shalat jenazah sudah tidak lagi menggunakan penutup keranda. Bahkan, untuk perlakuan terhadap jenazah non Muslim di Makkah tidak diperlakukan demikian, mayit dibuang ke gunung dan dibiarkan terjemur lalu dimakan binatang buas.

Selanjutnya ada laporan dari salah seorang muballigh yang menyampaikan bahwa penutup keranda tidak sebaiknya menggunakan asma Allah, karena tulisan tersebut terlalu suci untuk diletakkan diatas mayit (bangkai). Namun hal itu disanggah dan tidak terlarang oleh muballigh lain dengan catatan tidak untuk diinjak-injak sebagaimana perlakuan terhadap surat undangan yang berlaku di zaman kini, dimana tertuliskan ayat Al-Quraan kemudian dibuang tanpa ada rasa hormat.

1_28072010_010_.jpg

Pembahasan yang merujuk pada kitab sunnat kunci dari penyelesaian masalah

Pembahasan juga berlanjut tentang bentuk pekuburan, sebaiknya kuburan tidak dibangun dengan keramik, karena akan menghapuskan sunnah. Yang dianjurkan adalah dengan memberikan sedikit gundukan bertujuan agar orang dapat berziarah.

Lantas ada yang menanyakan tentang pemberian amplop dari keluarga duka, apakah diperbolehkan menerima atau tidak. Jawaban dan kesepakatannya adalah tidak mengapa dan jangan melarang atau menolak orang bersedekah. Adapun yang dilarang adalah bila untuk penyelenggaraan tersebut dapat menyebabkan habisnya hak waris. Sebab, umumnya orang memberikan amplop dan acara makan pada saat berduka dikarenakan adanya kiriman dari warga yang melayat dan untuk memberikan sekadarnya shodaqoh lil mayit. Maka dari itu bagi para muballighin yang hadir dianjurkan untuk tidak memberikan amplop kepada pengurus, pelayat atau yang menshalatkan jenazah agar tidak dijadikan pedoman yang memberatkan masyarakat.

Dalam menyikapi perbedaan ketika mengalami atau menghadapi situasi shalat jenazah, dipesankan agar tidak mengeluarkan pendapat yang menyinggung perihal tata cara penyelenggaraan shalat jenazah yang berbeda-beda. Karena, semua cara itu memang ada contohnya dari rasulullah Saw.

Takbir dalam shalat jenazah disepakati dari yang dibuka dalam kitab kuning adalah arba’a, atau empat kali takbir. Takbir pertama adalah takbiratul ihrom dan kemudian takbir yang disusul dengan do’a bagi mayit. Takbir adalah rukun sedangkan mengangkat tangan adalah sunah, boleh dilakukan boleh tidak.
 
Bls: Pengajian Majlis Dzikir Al-Hasany

Sabtu 31 Juli 2010, malam mingguan seperti biasa kaum ibu dengan semangat mengikuti pengajian yang diadakan di kediaman KH. Hasan Basry. Sekitar 100 orang memenuhi aula majlis dzikir.

Puasa sudah menjelang, tentu menjadi topik menarik bagi kaum ibu. Ada peristiwa menarik yang dapat diambil hikmahnya. Pengalaman Pak Kiayi sendiri ketika menjadi wasit yang pemainnya terdapat putra beliau. Ketika ada seorang pemain lawan yang menginjak kaki putranya peluit langsung spontan ditiup, beliau menyadari itu perbuatan curang hanya demi membela putranya, pada lain waktu gigi beliau terbentur oleh peluit yang menyebabkan tanggalnya gigi beliau. Dari situ beliau mengambil hikmahnya untuk tidak bermain curang.

Pak Kiayi menyampaikan agar kita dapat mensyukuri keadaan diri dengan melihat keadaan orang lain yang lebih menderita. Orang akan selalu menilai negatif terhadap diri kita, jadi tidak perlu kita menambahkan mencela diri, begitu pesan beliau.

Pak Kiayi menyinggung berkenaan dengan nisfu syaban, bahkan atas nama Pemtas (Persatuan Muballighin Tangerang Selatan) beliau akan menyerukan untuk melaksanakan do'a nisfu syaban. Karena dikhawatirkan adanya pelarangan oleh sebagian umat.

Pertanyaan yang sempat membuat kaum ibu tergelak tawa ketika Pak Kiayi membuat tebak-tebakan, apa yang paling dekat dengan kita? Diangkat lagi cerita ketika beliau bertanya kepada seorang remaja, "Tong, apa yang paling dekat dengan kamu? Si anak remaja langsung melihat kebawah dibalik celananya." Grrr... spontan ibu-ibu tertawa.

Yang paling dekat dengan kita adalah kematian, kapanpun kematian lebih dekat dengan siapapun. Maka itu hendaklah kita senantiasa memohon husnulkhotimah, akhir yang baik. Dikisahkan seorang imam Pak Mursyid (alm.)yang mendapatkan husnulkhotimah, ketika memimpin shalat dalam keadaan sujud terakhir tidak terbangun lagi.

Sosialisasi tentang perubahan arah kiblat dimasjid juga masih terus disampaikan agar tidak terpengaruh oleh hasutan yang merubah arah. Karena dapat menimbulkan perselisihan yang memanas.
 
Bls: Pengajian Majlis Dzikir Al-Hasany

[ame="http://www.youtube.com/watch?v=bIsl3I3bO4E"]http://www.youtube.com/watch?v=bIsl3I3bO4E[/ame]




[ame="http://www.youtube.com/watch?v=ESUGwXJ9rOw"]http://www.youtube.com/watch?v=ESUGwXJ9rOw[/ame]
[ame="http://www.youtube.com/watch?v=mVL5OWj00fc"]http://www.youtube.com/watch?v=mVL5OWj00fc[/ame]
Ketua Koperasi Perkassa Imadul Bilaad, Bpk. H. Subana menyampaikan pengumuman.
 
Bls: Pengajian Majlis Dzikir Al-Hasany

Emang cuma Jojo sama Shinta aja yang bisa narsis,... Ibu-ibu kita juga mau dong tampil dimuka :D
 
Back
Top