syanugabrilla93
New member
Pengertian Bhineka Tunggal Ika
Secara etimologi atau asal-usul bhs, kalimat Bhinneka Tunggal Ika datang dari bhs Jawa Kuna yang apabila dipisahkan jadi Bhinneka = berbagai atau bermacam, Tunggal = satu, dan Ika = itu. Memiliki arti, secara harfiah, apabila diambil kesimpulan jadi bermacam satu itu.
Arti bhineka tunggal ika, dapat bisa dapat dikatakan bila bermacam jenis tetapi masih tetap satu jua. Semoboyan ini diambil dari kitab atau kakawin Sutasoma karangan Empu Tantular, yang hidup pada masa-masa Kerajaan majapahit lebih kurang masa ke-14 M.
Hal sejenis ini memerlihatkan persatuan dan kesatuan yang terjadi diwilayah Indonesia, dengan keberagaman orang-orang Indonesia yang terdiri dari beragam jenis suku, bhs daerah, ras, agama, dan kepercayaan, lantas tidak buat Indonesia jadi terpecah-belah.
Melalui semboyan bhineka tunggal ika ini, Indonesia dapat dipersatukan dan semua keberagaman itu jadi satu segi dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sejarah Tunggal Ika
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika yaitu satu kutipan yang diambil dari Kitab Sutasoma karangan Empu Tantular yang ditulis atau dikarang pada th. ke-14 Masehi atau lebih tepatnya pada zaman Kerajaan Majapahit yang notabene berdasar kepercayaan Hindu.
Empu Tantular yaitu seorang penganut Budha pada masa-masa Majapahit, namun itu tidak buat hidupnya jadi tidak aman atau tidak tentram. Sebaliknya, Empu Tantular lakukan kehidupan yang aman dan tentram di bawah kepercayaan Hindu yang dipercaya oleh kerajaan.
Dalam kitab itu, Empu Tantular menulis “Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan terserang parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa” (Bila agama Buddha dan Siwa (Hindu) yaitu zat yang tidak sama, tetapi nilai-nilai kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa yakni tunggal. Terpecah irislah, tetapi satu jua, memiliki arti tidak ada dharma yang mendua).
Secara etimologi atau asal-usul bhs, kalimat Bhinneka Tunggal Ika datang dari bhs Jawa Kuna yang apabila dipisahkan jadi Bhinneka = berbagai atau bermacam, Tunggal = satu, dan Ika = itu. Memiliki arti, secara harfiah, apabila diambil kesimpulan jadi bermacam satu itu.
Arti bhineka tunggal ika, dapat bisa dapat dikatakan bila bermacam jenis tetapi masih tetap satu jua. Semoboyan ini diambil dari kitab atau kakawin Sutasoma karangan Empu Tantular, yang hidup pada masa-masa Kerajaan majapahit lebih kurang masa ke-14 M.
Hal sejenis ini memerlihatkan persatuan dan kesatuan yang terjadi diwilayah Indonesia, dengan keberagaman orang-orang Indonesia yang terdiri dari beragam jenis suku, bhs daerah, ras, agama, dan kepercayaan, lantas tidak buat Indonesia jadi terpecah-belah.
Melalui semboyan bhineka tunggal ika ini, Indonesia dapat dipersatukan dan semua keberagaman itu jadi satu segi dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sejarah Tunggal Ika
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika yaitu satu kutipan yang diambil dari Kitab Sutasoma karangan Empu Tantular yang ditulis atau dikarang pada th. ke-14 Masehi atau lebih tepatnya pada zaman Kerajaan Majapahit yang notabene berdasar kepercayaan Hindu.
Empu Tantular yaitu seorang penganut Budha pada masa-masa Majapahit, namun itu tidak buat hidupnya jadi tidak aman atau tidak tentram. Sebaliknya, Empu Tantular lakukan kehidupan yang aman dan tentram di bawah kepercayaan Hindu yang dipercaya oleh kerajaan.
Dalam kitab itu, Empu Tantular menulis “Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan terserang parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa” (Bila agama Buddha dan Siwa (Hindu) yaitu zat yang tidak sama, tetapi nilai-nilai kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa yakni tunggal. Terpecah irislah, tetapi satu jua, memiliki arti tidak ada dharma yang mendua).