Pengusaha baja dari Rusia Vladimir Lisin

tukul4mata

New member
edbfac196cri-001.jpg.jpg


Si Pendiam yang Lihai Bidik Perusahaan Asing Vladimir Lisin, seorang pengusaha baja, tengah menjadi buah bibir setelah ditahbiskan menjadi orang terkaya baru di Rusia setelah krisis keuangan membuat para miliarder Moskow kehilangan banyak kekayaan.

Menurut majalah terbitan Rusia, Finans, pemimpin perusahaan baja Novolipetsk itu kekayaannya meningkat menjadi USD18,8 miliar pada tahun ini, dari USD77 miliar pada 2009. Nilai kekayaan Lisin separuh dari pendiri Microsoft Bill Gates yang mencapai USD40 miliar.

Laporan tersebut diterbitkan dua bulan sebelum majalah Forbes edisi Rusia mengumumkan orang terkaya di negeri itu. Pada tahun lalu, Lisin menduduki peringkat ke 93 orang terkaya di dunia dengan kekayaan USD5,2 miliar.

Nama Lisin yang berarti "lihai" dalam bahasa Rusia itu merupakan miliuner yang jarang bermasalah dengan pemerintah Kremlin. Pria berusia 53 tahun itu merupakan contoh yang jarang dari pria yang berkarir di dunia baja menjadi seorang raja industri Rusia.

Umumnya, miliader yang menguasai sektor industri baja adalah para pemodal yang sukses membeli perusahaan bekas milik pemerintah Rusia. Pria lulusan institut baja Siberia dan mantan manajer senior perusahaan baja pada akhir 1980-an itu mampu belajar dengan cepat setelah kehancuran Uni Soviet.

Dia ikut membeli perusahaan-perusahaan yang diprivatisasi oleh pemerintah Rusia pada 1990-an. Dia lantas ambil bagian dalam "penjualan abad ini". Sebagai mitra muda dari saudara lelaki yang berpengaruh, Mikhail dan Lev, Lisin membantu perusahaan Trans World Group (TWG).

TWG merupakan broker yang menjadi penghubung dengan para elit politik pada masa kepresidenan Rusia Boris Yeltsin, dengan tujuan mendapatkan akses penjualan ke beberapa perusahaan baja yang menguntungkan. Lisin pun mendapatkan akses untuk membeli perusahaan baja, alumunium, dan tembaga di Rusia.

Kadang, untuk mengakuisisi perusahaan pemerintah itu, Lisin menggunakan kekerasan, atau yang dikenal di Rusia dengan sebutan "perang alumunium" pada 1990-an. Namun, kekayaan dan citra TWG memudar karena terjadi perselisihan antara Lisin dan saudara lelakinya.

Tak mau terjebak dalam perselisihan, Lisin mengambil alih perusahaan baja paling modern yaitu Lipetsk. "Perang" antar Lisin dan miliuner lainnya terus berlanjut. Dia terlibat "perang" dengan raja nikel Vladimir Potanin dan membeli saham mayoritas pengusaha asal Amerika Serikat (AS) George Soros.

Akhirnya, Lisin pun menguasasi Lipetsk. Lipetsk dikenal dengan nama NLMK dan mulai diperdagangkan di bursa saham London pada 2005. Dalam waktu cepat, keuntungan perusahaan itu meningkat tajam dan menjadi eksportir baja ke China serta terus mengembangkan perusahaan baja di Amerika.

Meski NLMK semakin berkibar, Lisin dikenal sebagai miliuner yang jarang muncul di publik dan media. Dia memang kerap mengatakan akan membeli perusahaan-perusahaan di Barat. Namun, dia jarang sekali sesumbar untuk membeli klub sepakbola atau pun kapal layar mewah seperti kebanyakan para miliader Rusia lainnya.

Pada 2005, media Inggris melaporkan bahwa Lisin telah membeli USD10,5 juta kastil Skotlandia abad 16. Pria yang telah menikah dan memiliki tiga anak itu membangun pusat penembakan burung dara terbesar di Rusia.

Di tempat peristirahatannya, "the Fox's Den", Lisin sering bertemu dengan para politisi berpengaruh Rusia, termasuk Perdana Menteri (PM) Vladimir Putin. Sementara itu, Finans melaporkan bahwa pria terkaya kedua di Rusia ialah miliader pemilik Onexim Investment Mikhail Prokhorov dengan nilai kekayaan mencapai USD17,85 miliar meningkat dibandingkan tahun lalu yang hanya USD14,1 miliar.

Pada peringkat ketiga ditempati pemilik klub sepakbola Chelsea Roman Abramovich dengan nilai kekayaan USD17 miliar pada 2010, dibandingkan dengan USD13.9 miliar pada tahun lalu. Sedangkan Oleg Deripaska, pemegang saham mayoritas perusahaan baja UC Rusal, merupakan miliader yang paling terkena dampak krisis.

Nilai kekayaaan Deripaska hanya USD13,8 miliar pada tahun ini. Padahal pada 2008, Deripaska menjadi pengusaha terkaya di Rusia berdasarkan riset Finans, kini dia hanya menduduki peringkat ke enam.

Miliader Rusia umumnya berhasil mengumpulkan pundi-pundi kekayaan setelah privatisasi besar-besaran perusahaan negara pada 1990-an. Pengaruh politik juga membuat posisi para miliarder sulit bergeser. Namun, krisis keuangan 2008 benar-benar membuat para miliader Rusia waspada dengan harta kekayaannya


Sumber : http://www.google.co.id/
 
Bls: Pengusaha baja dari Rusia Vladimir Lisin

Rusia terkaya dalam industri baja, makanya tekhnologi disana engga jauh dari produksi berbahan baja seperti senjata, tank dll. Merconnya bisa mencari Deuterium, Plutonium(IV), oksida, Plutonium-239, Uranium terdeplesi dan Uranium-235 dari luar bumi. Makanya bangsa asing sedang berlomba-lomba menggali mineral diluar bumi.
 
Back
Top