Perahu botol plastik akhiri pelayaran

jmw01

New member
Sebuah perahu yang terbuat dari botol plastik memasuki pelabuhan Sydney setelah berlayar empat bulan dari San Fransisco.

100321103109_plastiki_466x262_nocredit.jpg

Perahu Plastiki dan enam personelnya berhasil menyelesaikan pelayaran samudra sebelum tiba di perairan Australia

Perahu yang dinamai Plastiki itu dibangun dengan bahan 12.500 buah botol plastik.

Pelayaran sejauh 15.000 km dengan perahu tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya yang bisa ditimbulkan oleh limbah plastik terhadap lingkungan.

Ratusan orang menyambut Plastiki dan enam orang yang mengawakinya di Sydney

''Ini pengalaman luar biasa,'' kata pimpinan ekspedisi yang juga aktivis lingkungan, David de Rothschild.

Plastiki meninggalkan kota San Fransisco, AS bulan Maret, menyeberangi Samudra Pasifik dan kemudian melanjutkan perjalanan melalui Samoa Barat dan Kaledonia baru sebelum tiba di Australia.

Perahu botol plastik itu berlayar melalui Hamparan Limbah Besar Pasifik, perairan penuh limbah sedikit di bawah permukaan antara Kalifornia dan Hawaii. Hamparan limbah itu seluas lima kali wilayah Inggris Raya.

Perahu botol plastik itu dirancang sebagi perahu catamaran. Botol-botol plastik yang menyusun perahu tersebut direkatkan dengan lem organik ke dua ponton.

Bagian-bagian lain kapal seperti layar dan tiang layar dibuat dari bahan hasil daur ulang.

[ame="http://www.youtube.com/watch?v=i3Sb3TGuxss"]YouTube- Plastic-bottle Boat Arrives in Sydney[/ame]

Rothschild mengatakan dia dan krunya ingin meningkatkan kesadaran publik akan kerusakan yang timbulk akibat pembuangan limbah plastik ke laut.

''Kita mengalami kecanduan plastik yang dibuang-buang dan sekali pakai dan itu mencekik ekosistem,'' kata Rothschild beberapa hari sebelum Plastiki tiba di Australia.

Menurut dia, laporan PBB yang memperingatkan berbagai bahaya yang ditimbulkan sampah plastik terhadap laut dunia menjadi sumber ilham pelayaran Plastiki.

Plastiki kini akan dipamerkan di Museum Maritim Sydney.

Nama Plastiki sendiri meniru nama rakit yang digunakan oleh antropolog Norwegia, Thor Heyerdahl untuk melintasi Lautan Pasifik pada tahun 1947, Kon-Tiki.

Cucu Heyerdhal, Olav, ikut menjadi anggota kru Plastiki.

Sumber: BBC & AP
 
Back
Top