Pesonamu yang membunuh...

umangvirmaker

New member
Pesonamu…
Jujur jika harus jatuh cinta padamu, aku takut… tetapi hati ini tak ku mengerti…
Jujur jika aku harus menyayangimu, aku merasa betapa tak mampu… tetapi rasa ini tak ku sesali…
Kau begitu indah, dan terlalu indah untuk dilupakan…
Setiap pesonamu yang terlintas, membawa keteduhan di sela-sela rasa gelisahku…
Oh wahai sang penitik cinta, mengapa padanya hati ini terjatuh…
Rasa ini semakin mendalam dan menghujam, hingga ke relung jiwa paling dalam…
Tak ada kata bisa mewakili, tak ada puisi bisa menjelaskan, betapa pesonamu indah dan membunuh…
Sampaikan salam keresahan ini padanya, wahai pencipta kerinduan…
Kuakui ini rasa yang tak mungkin, ini mimpi tanpa kenyataan, rasa yang tak terjelaskan…
Tetapi hanyalah segenap kenyataan yang harus dihadapi…
Perang batin pun dimulai, segala rasa yang tak dimengerti mulai berkecamuk, dan meluluh-lantakkan semuanya, menjadi puing-puing hati bertuliskan namamu…
Betapa resah jadi diriku, yang memiliki hati berukir namamu… berbayang wajahmu… berhiaskan pesonamu…
Biarlah dalam bisu dan kepura-puraanku, aku bertingkah tegar sekeras baja untuk tak terjatuh dihadapanmu…
Biarlah dalam sunyi aku memejam mata dan membayangkan indahnya dirimu, yang hampir menjadi berhala cintaku…
Biarlah dalam ceriamu tak terbaca rasa ini, biarlah dalam acuh tak acuhmu membiarkan aku menjadi pemuja bayang-bayang yang menggilaimu…
Tak tertahankan memang… kehangatan yang membuatku gila dan semakin gila… kehangatan senyummu yang tak pernah beralamatkan namaku…
Dalam tak bercahaya ada wajahmu terangi, dalam tak berjalan ada suaramu menggiringi, dalam ketakpercayaan ada kekuatan dari mimpi-mimpi, tentangmu, segala tentang dirimu…
Tak ada kenangan nyata, tetapi banyak cerita yang tersusun rapi… tentang seorang bodoh yang menggilaimu tanpa alasan yang pasti. Tak ada kenangan antara kita, tetapi banyak sejarah tentang seorang yang merapuh dan menjatuh dalam kegilaan kepadamu…
Tuhan telah menguji aku dengan mimpi-mimpi tentang engkau, saat sayapku terkoyak dan tak mungkin membawaku melambung tinggi untuk meraihmu…
Ketidakmungkinan ini membuat aku terjebak dalam jejaring cinta buta, yang membuatku harus meraba jalan ataukah terdiam tak melangkah, membiarkan kerapuhan menyapaku dan kesakitan merayapiku…
Tak ada do’a terucap meskipun tak terhitung harapan merebak, mendesak, dan menyebakkan dada…
Tak ada kata yang terucap meskipun tak terhitung puisi untuk dirimu…
Hanya ada satu khayalan ketika ada senyum indah yang tulus tersungging di wajahmu yang indah… untukku seorang…
Wahai Penulis takdir, kuyakin dia mendengar teriakan dalam hati ini, memahami setiap langkah, senyum, kepura-puraan, ketersembunyian, kerapuhan, dan segala rasa yang selalu mengakui bahwa dia sangat indah…
Dia sempurna, ciptaanMu yang sangat sempurna, ciptaanMu yang sangat indah…
Yang membuat ketegaran ini menjadi rapuh dan membunuh semua keindahan yang pernah bertengger di mata dan hatiku…
Terima kasih wahai Pencipta yang agung, yang menghadirkan dia dalam kehidupanku, walaupun tak Kau bolehkan hatinya menuju padaku…
Wahai pemilik pesona yang membunuh, pernahkah kau dengarkan suara yang berkata “kau begitu indah…” kau adalah simbol betapa indahnya Tuhan…
Kau membuat aku yakin bahwa sesungguhnya bidadari itu ada, nyata…
Kau membuat aku yakin bahwa kebahagiaan sejati itu tercipta…
Kau membuat aku percaya bahwa sesungguhnya surga memang nyata, karena kaulah baying-bayang surga itu sendiri…
Di saat yang sama, kau membuat aku kenali diriku, bahwa aku hanyalah elang tak bersayap, yang tak akan bisa meraihmu…
Hanya keajaiban yang bisa membuatmu , wahai hamba Tuhan yang indah… menjadi milikku…
Mungkin aku salah terlalu memujamu, mencintamu dan sebagainya….
Tetapi ingin rasanya aku menatap wajahmu selamanya…
Mungkin aku berdosa terlalu memujamu dalam kesunyianku…
Hati ini tak akan berhenti mengucapkan terima kasih pada Dia yang menciptakanmu…
Wahai sang pemilik mata seindah mutiara, mantra sihir apa yang menaungimu, sehingga membuat aku bergejolak serasa kiamat…
Wahai sang pemilik pesona yang membunuh, kekuatan apa yang menyelimutimu, sehingga membuatku bertekuk-lutut jika mengenangmu…
Bantu aku wahai Tuhan… hapuskan dia dari ingatanku… atau bawalah aku ke dalam hatinya… karena hanya keajaibanMu yang mampu melakukannya…
Wahai Gabriel, perkuat diri ini untuk melupakannya… atau perlembut hatinya merindukanku…
Wahai Michael, pertegar hati ini untuk menahan betapa perih dan resah hati ini tanpa dirinya, atau ketuk pintu hatinya untuk menyembuhkan dukaku…
Wahai Israfel, tutup telingaku dengan tiupan sangkakalamu, agar tak kudengar lagi suaranya yang begitu indah dan membuatku gila, atau nyanyikan himne jatuh cinta kepadanya…
Wahai Izrael, cabut rasa terpesona yang membunuhku ini, atau tanamkanlah setitik keteduhan hati berukir namaku di hatinya…
Wahai cermin keindahan Tuhan, kau kukenal karena makna keindahanmu dalam hidupku… jika sirna dirimu, maka hidup ini tak lagi bermakna… Tuhan, ampuni aku yang telah menjadikannya berhala cinta... sesungguhnya dia membuat aku yakin betapa Engkau begitu indah dan sempurna…

“Mungkin goblok mencintai tanpa dicintai, tetapi jangan bilang dirimu pencinta tanpa menjadi goblok…”

Download Puisi Pesonamu di http://www.4shared.com/file/95404139/5b4de2e8/Pesonamu.html
 
ya iya lah...

tetep aj baca....

materi awal : "menghayati", g usah kemana - mana.

g pernah juga ada lomba menghayati puisi, ada juga lomba baca puisi.
emang kebatinan.

islam juga mengajarkan : "iqra", gimana bisa memahami sesuatu sebelum membaca?

tetep aj baca



 
bentar bentar dok

mari kita jelaskan 1 1 "play the musik ' tenk tenk tenk plak dumplak dumplak' "

menurut riset puisi itu ga bisa dibaca klo ga dihayati jadi klo baca tuh ga ada notasinya serta nanti malah terdengar seperti menyanyikan cerpen begitupula klo pitch kontrolnya ga terjaga bisa bisa turun 2 not jadi terdengar seperti orang ngeden pas lagi eek so alias jadi klo puisi dibacajadi malah kayak nyanyi cerpen yang isinya tentang eek"

g pernah juga ada lomba menghayati puisi, ada juga lomba baca puisi.
emang kebatinan.

ga usah jauh jauh "lomba gerobak sodor" emang pake gerobak maenya kan gak jadi itu cuman perumpamaan dok muahohohohohohohoh

ea ea ea ea ea

guru BP juga mengatakan lebih baik menghayati/mengerti dari pada membaca berulang kali
 
Back
Top