chickenfighter
New member
Hermawan Network - Denpasar, Upacara Ngelarung yang digelar keluarga Kakek I Nengah Sutarya (70), pria yang menyetubuhi sapi, rencananya digelar akhir Desember mendatang. Namun upacara tersebut terpaksa dipercepat karena sapi betina itu hamil.
Namun kehamilan sapi tersebut memang bukan semata-mata akibat perbuatan Sutarya. Sebab hasil pemeriksaan, sapi tersebut hamil 5 bulan. Sedangkan Sutarya menyetubuhinya baru 2 bulan lalu. Jadi sebelum terjadi Sutarya melakukan perbuatan nyelenehnya, sapi tersebut sudah bunting.
Meski demikian, tak urung kondisi ini membuat warga Desa Julah panik. Mereka meminta keluarga Sutarya segera menggelar upaya Ngelarung, Jika tidak, mereka khawatir terjadi bencana di desa tersebut.
Pada upacara ngelarung, sapi dan kekek Sutarya bakal dibuang di tengah laut. Hanya saja, kakek Sutarya diangkat kembali ke darat kemudian dibersihkan secara niskala. Usai upacara ini, kakek Sutarya mengikuti upacara pecaruan balik sumpah di pura desa.
"Dulu memang ada kesepakatan antara pihak keluarga pelaku dan desa pakraman bahwa upacara pecaruan balik sumpah dilakukan bulan Desember. Tetapi warga khawatir karena sapi hamil sehingga upacara Ngelarung dipercepat," kata Kepala Adat Desa Julah Ketut Sidemen di lokasi upacara.
Kakek Sutarya diketahui menyetubuhi sapi betina ini pukul 09.00 wita, 17 Agustus 2008 lalu. Saat itu, kakek Sutarya tengah mencari rumput ke ladang. Tiba-tiba, dia merasa melihat seeorang gadis cantik kemudian mengajaknya berkencan. Padahal kenyataannya, gadis cantik itu tak lain seekor sapi. Perbuatan Sutarya ini dipergoki keponakannya dan kemudian menyebar ke seluruh warga desa.
Reporter: Gede Suardana
detikcom
Namun kehamilan sapi tersebut memang bukan semata-mata akibat perbuatan Sutarya. Sebab hasil pemeriksaan, sapi tersebut hamil 5 bulan. Sedangkan Sutarya menyetubuhinya baru 2 bulan lalu. Jadi sebelum terjadi Sutarya melakukan perbuatan nyelenehnya, sapi tersebut sudah bunting.
Meski demikian, tak urung kondisi ini membuat warga Desa Julah panik. Mereka meminta keluarga Sutarya segera menggelar upaya Ngelarung, Jika tidak, mereka khawatir terjadi bencana di desa tersebut.
Pada upacara ngelarung, sapi dan kekek Sutarya bakal dibuang di tengah laut. Hanya saja, kakek Sutarya diangkat kembali ke darat kemudian dibersihkan secara niskala. Usai upacara ini, kakek Sutarya mengikuti upacara pecaruan balik sumpah di pura desa.
"Dulu memang ada kesepakatan antara pihak keluarga pelaku dan desa pakraman bahwa upacara pecaruan balik sumpah dilakukan bulan Desember. Tetapi warga khawatir karena sapi hamil sehingga upacara Ngelarung dipercepat," kata Kepala Adat Desa Julah Ketut Sidemen di lokasi upacara.
Kakek Sutarya diketahui menyetubuhi sapi betina ini pukul 09.00 wita, 17 Agustus 2008 lalu. Saat itu, kakek Sutarya tengah mencari rumput ke ladang. Tiba-tiba, dia merasa melihat seeorang gadis cantik kemudian mengajaknya berkencan. Padahal kenyataannya, gadis cantik itu tak lain seekor sapi. Perbuatan Sutarya ini dipergoki keponakannya dan kemudian menyebar ke seluruh warga desa.
Reporter: Gede Suardana
detikcom