Puan Berencana 'Impor' Guru Asing ke Indonesia

spirit

Mod
honorer.jpg

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani berencana mengundang guru asing atau pengajar dari luar negeri untuk mengajar di Indonesia.

"Kita ajak guru dari luar negeri untuk mengajari ilmu-ilmu yang dibutuhkan di Indonesia," kata Puan saat menghadiri diskusi Musyarawah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Bappenas, di Hotel Shangri-La, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis 9 Mei 2019.

Lebih lanjut, Puan menjelaskan bahwa jika terkendala bahasa, akan disediakan banyak penerjemah serta perlengkapan alih bahasa. Ia meminta pihak yang berkepentingan, seperti sekolah untuk menyampaikan, pengajar seperti apa yang dibutuhkan dan berapa jumlahnya, untuk dikoordinasikan dan didatangkan.

"Saat ini, Indonesia sudah bekerja sama dengan beberapa negara untuk mengundang para pengajar, salah satunya dari Jerman," ujar Puan.

Baca:Nilai UN Naik, Tapi Masih di Bawah Standar

Seperti diberitakan sebelumnya, secara nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) 2019 mengalami sedikit kenaikan dibanding tahun lalu. Namun nilai tersebut masih berada di bawah standar pencapaian kelulusan. Untuk diketahui, nilai standar kelulusan siswa adalah 55 dari skala 0-100.

Artinya, secara umum kemampuan akademik siswa, termasuk kemampuan menyelesaikan soal bernalar tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS) masih rendah. Hasil UN ini menurut Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Bambang Suryadi, merupakan refleksi kemampuan guru dalam melakukan proses pembelajaran.

"Oleh karena itu, tindak lanjut hasil UN yang mendesak untuk dilakukan adalah meningkatkan kompetensi guru dalam melakukan proses pembelajaran dan penilaian," kata Bambang.


~medcom.id
 
kalau kualitasnya lebih baik, kenapa ga
justru bisa meningkatkan kualitas & keinginan bersaing guru lokal juga

seperti kalau ada guru dari kota besar, datang ke daerah terpencil, guru daerah terpencilnya bisa terpecut juga
 
kalau kualitasnya lebih baik, kenapa ga
justru bisa meningkatkan kualitas & keinginan bersaing guru lokal juga

seperti kalau ada guru dari kota besar, datang ke daerah terpencil, guru daerah terpencilnya bisa terpecut juga

nah ini dilema. alasan utama krn guru lokal kurang berkualitas. Dilain sisi ada puluhan universitas milik pemerintah yg tiap tahun mencetak puluhan ribu lulusan calon guru mau diapakan mereka
 
Back
Top