jainudin
New member
BRASILIA Presiden Brasil Dilma Rousseff mengambil langkah
mengejutkan untuk meredam gelombang unjuk rasa di Negeri
Samba. Rousseff mengajukan usulan referendum konstitusi Brash
dalam pertemuannya dengan gubernur dan wali kota di ibu kota
Brasilia, Senin (24/6). Referendum merupakan bagian reformasi
politik besar-besar sepërti yang diinginkan oleh para
demonstran.
“Para pengunjuk rasa di jalanan memberi tahu kita, negara mi
menginginkan kualitas pelayanan publik yang lebih baik,
langkah nyata memberantas korupsi. serta perwakilan politik
yang lebih responsif,” ujar presiden wanita pertama Brash mi.
Reformasi politik besar-besaran Brash terjadi 25 tahun lalu
ketika perubahan konstitusi negara diratifikasi pada 1988
oleh Dewan Konstituante. Proses itu terjadi tiga tahun
setelah berakhirnya masa kediktaktoran militer. Sejumlah
analis mengatakan, proposal presiden kemungkinan hanya akan
menambah kekhawatiran
banyak pihak tentang kemampuannya mengatasi krisis..
Di Brasil, perubahan konstitusi membutuhkan waktu beberapa
tahun. Pemerintah harus mendapatkan persetujuan dan publik
melalui pemungutan suara jika ingin mendebatkannya dalam
Dewan Konstituante.
“Pembentukan Dewan Konstituante untuk melakukan pemangkasan
reformasi politik dapat menyebabkan ketidakpastian dalam
jangka menengah, ujar kepala ekonom Amerika Latin di Goldman
Sach. “Transformasi seperti mi cenderung akan membutuhkan
waktu yang larna dan hasilnya sangat sulit untuk diprediksi.”
Menurut Rousseff, pemerintah akan fokus dalam lima prioritas.
Selain reformasi politik, pemerintah juga akan memperbaiki
fiskal dan mengontrol inflasi, kesehatan, transportasi
publik, serta pendidikan. Di sektor transportasi, pemerintah
akan mengeluarkan lebih dan 23 miliar dolar AS.
Demonstrasi di Brasil sudah berlangsung selama lebih dan
sepekan. Awalnya, unjuk rasa dimulai dan kenaikan biaya
transportasi. Namun,
isu tersebut meluas menjadi masalah buruknya pelayanan
publik, seperti di sektor kesehatan, pendidikan, sampai
dengan persoalan korupsi. Di sisi lain, pemerintah justru
menggelontorkan dana cukup besar buat event-event
internasional. Aksi protes masih terjadi di sejumlah kota,
Senin, tapi hanya berskala kecil.
Pada hari yang sama, Rousseff juga bertemu dengan wakil dari
empat organisasi yang menggerakkan massa. Mayoro Longo
Vivian, salab satu dan pemimpin demonstran, mengatakan tidak
ada langkah konkret yang diberikan pemerintah dan mereka
berjanji akan terus berjuang.
Vivian menyindir uang miliaran dolar AS yang digunakan buat
Piala Dunia. “Jika mereka memiliki uang untuk membangun
stadion, pemerintah seharusnya memiliki anggaran untuk
membebaskan biaya transportasi publik.” katanya.
Brasil akan menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun depan. Pada
2016, Brasil juga menjadi penyelenggara Olimpiade. Tahun ini,
mereka menjadi tuan rumah Piala Konfederasi.
• ap/reuters
Sumber : republika/tangsel pos
mengejutkan untuk meredam gelombang unjuk rasa di Negeri
Samba. Rousseff mengajukan usulan referendum konstitusi Brash
dalam pertemuannya dengan gubernur dan wali kota di ibu kota
Brasilia, Senin (24/6). Referendum merupakan bagian reformasi
politik besar-besar sepërti yang diinginkan oleh para
demonstran.
“Para pengunjuk rasa di jalanan memberi tahu kita, negara mi
menginginkan kualitas pelayanan publik yang lebih baik,
langkah nyata memberantas korupsi. serta perwakilan politik
yang lebih responsif,” ujar presiden wanita pertama Brash mi.
Reformasi politik besar-besaran Brash terjadi 25 tahun lalu
ketika perubahan konstitusi negara diratifikasi pada 1988
oleh Dewan Konstituante. Proses itu terjadi tiga tahun
setelah berakhirnya masa kediktaktoran militer. Sejumlah
analis mengatakan, proposal presiden kemungkinan hanya akan
menambah kekhawatiran
banyak pihak tentang kemampuannya mengatasi krisis..
Di Brasil, perubahan konstitusi membutuhkan waktu beberapa
tahun. Pemerintah harus mendapatkan persetujuan dan publik
melalui pemungutan suara jika ingin mendebatkannya dalam
Dewan Konstituante.
“Pembentukan Dewan Konstituante untuk melakukan pemangkasan
reformasi politik dapat menyebabkan ketidakpastian dalam
jangka menengah, ujar kepala ekonom Amerika Latin di Goldman
Sach. “Transformasi seperti mi cenderung akan membutuhkan
waktu yang larna dan hasilnya sangat sulit untuk diprediksi.”
Menurut Rousseff, pemerintah akan fokus dalam lima prioritas.
Selain reformasi politik, pemerintah juga akan memperbaiki
fiskal dan mengontrol inflasi, kesehatan, transportasi
publik, serta pendidikan. Di sektor transportasi, pemerintah
akan mengeluarkan lebih dan 23 miliar dolar AS.
Demonstrasi di Brasil sudah berlangsung selama lebih dan
sepekan. Awalnya, unjuk rasa dimulai dan kenaikan biaya
transportasi. Namun,
isu tersebut meluas menjadi masalah buruknya pelayanan
publik, seperti di sektor kesehatan, pendidikan, sampai
dengan persoalan korupsi. Di sisi lain, pemerintah justru
menggelontorkan dana cukup besar buat event-event
internasional. Aksi protes masih terjadi di sejumlah kota,
Senin, tapi hanya berskala kecil.
Pada hari yang sama, Rousseff juga bertemu dengan wakil dari
empat organisasi yang menggerakkan massa. Mayoro Longo
Vivian, salab satu dan pemimpin demonstran, mengatakan tidak
ada langkah konkret yang diberikan pemerintah dan mereka
berjanji akan terus berjuang.
Vivian menyindir uang miliaran dolar AS yang digunakan buat
Piala Dunia. “Jika mereka memiliki uang untuk membangun
stadion, pemerintah seharusnya memiliki anggaran untuk
membebaskan biaya transportasi publik.” katanya.
Brasil akan menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun depan. Pada
2016, Brasil juga menjadi penyelenggara Olimpiade. Tahun ini,
mereka menjadi tuan rumah Piala Konfederasi.
• ap/reuters
Sumber : republika/tangsel pos