Seputar Gempa 8,9 Skala Richter Yang Melanda Jepang

Tsunami Jepang Bakal Pengaruhi Harga Batubara
2010, Jepang mengimpor 24 juta ton batubara atau 10 persen dari produksi nasional
Senin, 14 Maret 2011, 11:25 WIB


VIVAnews - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan bencana gempa bumi yang diikuti Tsunami di Jepang kemungkinan besar akan mempengaruhi harga batubara di Asia.

Perkiraan itu bisa saja terjadi jika tidak ada kepastian kontrak kontrak jual-beli batubara yang sedang berlangsung antara tiga perusahaan pembangkit listrik utama jepang dan perusahaan tambang Xstrata.

"Otomatis (jadi tidaknya kontrak itu) akan mempengaruhi harga batubara di Asia," dalam keterangan yang diperoleh VIVAnews dari situs Kementerian ESDM, Senin, 14 Maret 2011.

Kementerian ESDM mengungkapkan pembeli dari Jepang yang merupakan pembeli utama thermal coal Australia adalah Tokyo Electric Power Co (TEPCO), Tohoku Electric Power Co Inc and Chubu Electric. Nama-nama tersebut merupakan perusahaan pembangkit listrik terkemuka Jepang yang kini sedang sedang bernegosiasi dengan perusahaan tambang Xstrata, eksportir thermal coal terbesar dunia.

Namun, seiring terjadinya bencana Tsunami, Kementerian ESDM memperkirakan sangat mungkin proses kontrak jual-beli yang sedang berlangsung terpengaruh dengan kondisi Jepang saat ini. Ketidakjelasan kontrak jual beli itu otomatis akan mempengaruhi harga batubara di Asia.

Kepastian kontrak jual beli tersebut juga secara tidak langsung akan berpengaruh pada penjualan batu bara dari Indonesia. Pasalnya, Jepang selama ini menjadi salah satu importir besar batubara asal Indonesia.

Data Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDm menunjukan, Jepang mengimpor batubara Indonesia sebesar 24 juta ton atau hampir 10 persen dari total produksi batubara Indonesia tahun 2010 sebesar 275 juta ton. Realisasi impor batubara Jepang sendiri pada tahun 2010 berjumlah 116,5 juta ton dimana sekitar 20 persen kebutuhan impor batubara Jepang dipasok dari Indonesia.

Pada bulan Maret ini, ESDM menetapkan Harga Baru Bara (HBA) sebesar US$122,43 per ton, atau turun US$4,62 per ton dari US$127,05 per ton pada Februari 2011. Penurunan harga ini merupakan kali pertama semenjak harga batubara terus naik mulai dari bulan Oktober 2010. HBA ini merupakan patokan untuk batubara dengan kualitas kalori sekitar 6322 kkal/kg (gross as received).

HBA Maret 2011 diumumkan pada hari kamis (10/03/2011), satu hari sebelum bencana gempa bumi yang diikuti tsunami menimpa Jepang. Sampai saat ini belum dapat diprediksi apakah bencana gempa dan tsunami ini akan mempengaruhi harga batubara Asia.
• VIVAnews
 
Koran Malaysia Minta Maaf atas Kartun Tsunami
Metro TV
Oleh Metro TV News | Metro TV – 2 jam 33 menit lalu

Metrotvnews.com, Kuala Lumpur: Berita Harian minta maaf atas tersiarnya kartun soal tsunami di Jepang. Koran Malaysia tersebut diserbu keluhan, dianggap tidak sensitif atas tragedi yang menelan nyawa ribuan orang.

Kartun karya Mohamad Zohri Sukimi menunjukkan pahlawan super Ultraman melarikan diri dari kejaran tsunami. Karikatur tersebut dicetak di Berita Harian edisi Ahad. Permintaan maaf sepanjang enam paragraf dicetak di halaman depan koran berbahasa Melayu itu.

"Kami tidak bermaksud untuk bercanda atau menunjukkan ketidaksensitifan kami terhadap bencana pada Jumat lalu," terang Berita Harian, Senin (14/3).

Dinyatakan di sana, "Kami merasa sedih atas warga Jepang yang telah kehilangan anggota keluarga dan barang berharga. Ilustrator kami juga ingin meminta maaf atas karikatur yang telah menciptakan kontroversi. Kami sangat bersimpati dengan tragedi itu dan sekali lagi ini meminta maaf atas keluhan akibat dari publikasi karikatur tersebut".

Berita Harian mengaku menerima telepon dan keluhan melalui jejaring sosial atas kartun.

"Memalukan," tulis seorang pembaca bernama Mohammed Azreen dalam kolom komentar di laman Facebook milik Berita Harian.

"Pecat kartunis. Mengapa Anda bisa mempermainkan hal seperti itu," lanjutnya.

Ada lagi kartun itu dinilai "sama sekali tidak sensitif terhadap warga Jepang," tulis Khairy Jamaluddin dari partai berkuasa Pertubuhan Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO) dalam akun Twitter.

Pihak oposisi telah memulai petisi dalam jaringan (daring) memprotes kartun. (Ant/*****)
 
Gempa Susulan Dahsyat Ancam Jepang 3 Hari
"Peluang terjadinya gempa susulan besar itu sekitar 70 persen."
Senin, 14 Maret 2011, 16:01 WIB


VIVAnews - Warga Jepang dan warga negara Indonesia di lokasi gempa masih mengkhawatirkan gempa-gempa susulan berkekuatan besar. Menurut petugas berwenang setempat, dalam tiga hari ini akan ada gempa-gempa susulan berkekuatan 7 skala richter.

"Bahkan ada peringatan dari televisi kalau dalam tiga hari ini sampai 16 Maret akan terjadi gempa besar," kata Bayu Dwi Apri Nugroho, mahasiswa S3 Ilmu Pertanian, Universitas Iwate, dalam perbincangan via chatting dengan VIVAnews.com, Senin 14 Maret 2011.

Gempa besar yang dimaksud Bayu itu berskala sekitar 7 skala richter. "Kalau lebih dari tiga hari, peluangnya menjadi 50 persen," kata pria yang juga Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.

Badan Meteorologi Jepang juga menyebut soal prakiraan gempa susulan dengan magnitude besar ini. Sejumlah media asing bahkan menyebut kekuatan gempa susulan bisa lebih dari 7 skala richter. Gempa-gempa susulan berkekuatan besar ini juga mengancam aktivitas para tim penyelamat.

"Peluang terjadinya gempa susulan besar itu sekitar 70 persen," kata Direktur Prakiraan dan Informasi Gempa di Badan Meteorologi Jepang, Takashi Yokota, seperti ditulis Guardian.

Gempa berkekuatan 7 skala richter itu juga bisa memicu gelombang tsunami, tergantung kedalaman pusat gempa. Gempa berkekuatan itu juga mampu mengguncang gedung-gedung tinggi. Menurut Yokota, gempa-gempa susulan sudah terjadi di bawah laut. Gempa terasa hingga sepanjang 500 kilometer dan lebar 200 kilometer.

Gempa 9 skala richter yang terjadi Jumat 11 Maret itu menewaskan 1.600 orang lebih. Gempa bahkan menggeser posisi Jepang sekitar dua meter. Reaktor nuklir di prefektur (setingkat provinsi) Fukushima dua kali meledak. Gempa ini juga memporak-porandakkan dua provinsi lainnya, Iwate dan Miyagi.

• VIVAnews
 
Turut berduka cita dan turut berdo,a atas musibah yang menimpa jepang, semoga warga jepang sabar dan dapat cepat bangkit lagi.Itu adalah musibah yang luar biasa besar dan dahsyat. Manusia terasa kecil dimata Tuhan.

betul sist kita semua patut berduka atas apa yg terjadi d jepang karena selain menimbulkan banyak korban jiwa termasuk wni yg berada d jepang, juga karena gempa dan tsunami jepang berdampak pada perekonomian global yg juga berefek kurang baik d beberapa sektor bagi perindustrian indonesia dan ada bbrp efek geologi yg merupakan imbas dr gempa dan tsunami d jepang.>8|
 
2 WNI Hilang di Pusat Gempa Jepang
Sejak berkeluarga dengan warga setempat, komunikasi dengan WNI lainnya terputus.
Senin, 14 Maret 2011, 13:54 WIB


VIVAnews - Sejumlah warga negara Indonesia di prefektur (setingkat provinsi) Iwate belum diketahui kondisinya. Hingga kini baru dua orang yang kondisinya belum diketahui.

"Dua orang itu yang kami ketahui dari laporan yang kami terima. Mungkin masih banyak yang belum dilaporkan," kata Bayu Dwi Apri Nugroho, contact person KBRI di Iwate, dalam komunikasi via chatting dengan VIVAnews.com, Senin 14 Maret 2011.

Menurut pria yang juga mahasiswa S3 Ilmu Pertanian, Universitas Iwate ini, jumlah warga Indonesia di Iwate ada 140 orang. Sebagian besar, meski belum diketahui jumlah pastinya, bermukim di Ofunato, wilayah pesisir.

"Sebagian besar warga Indonesia di Ofunato itu bekerja di penangkapan ikan," kata pria lulusan Teknologi Pertanian UGM angkatan 1997 ini. Sebagian besar warga Indonesia di wilayah ini bekerja dan menikah dengan warga setempat.

Sejak berkeluarga dengan warga setempat, komunikasi dan kontak dengan warga Indonesia lainnya menjadi terputus. Hal itu, kata Bayu, yang menjadi salah satu permasalahan identifikasi jumlah dan kondisi warga Indonesia di Iwate.

Ofunato merupakan salah satu daerah di Iwate yang tersapu bersih tsunami akibat gempa 9 skala richter Jumat 11 Maret lalu. Kendati demikian, Bayu berharap warga Indonesia di Ofunato dalam kondisi selamat. Hingga kini akses menuju Iwate dari berbagai titik terputus.

Gempa dan tsunami setidaknya meluluhlantakkan tiga prefektur yakni Iwate, Miyagi, dan Fukushima. Lokasi reaktor nuklir yang pagi ini kembali meledak berada di Fukushima.

Internet dan sambungan telepon di Iwate sempat mati pada Jumat, atau saat kejadian. Tetapi kembali hidup mulai Sabtu 12 Maret hingga saat ini.

"Daerah yang terkena bencana didahulukan. Sekarang daerah Tokyo, listriknya digilir, dimatikan," ujar Bayu yang juga Ketua Departemen Pemuda, Olahraga, dan Kesenian Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI Jepang) ini.

Ini data dua WNI yang hilang di Ofunato:
1. Yeni Haryani menikah dan tinggal dengan warga setempat atas nama Hashimoto Minami.
2. Hartatik Sugawara, menikah dengan warga setempat dan punya tiga anak.
• VIVAnews
 
Tingkat Radiasi Dikabarkan Melonjak
Liputan 6
Liputan 6 – 1 jam 59 menit lalu

Liputan6.com, Tokyo: Tingkat radiasi di sekitar reaktor nomor dua Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima, Jepang, yang mengalami ledakan hidrogen, kini melonjak. "Latar belakang radiasi telah meningkat secara tidak jelas," kata seorang pejabat Kementerian Ekonomi, seperti dikutip RIA Novosti.

Perusahaan pengelola pembangkit listrik, Tokyo Electric Company, melaporkan tiga orang yang bekerja mendinginkan reaktor tersebut cedera. Sedangkan tujuh pekerja lainnya hilang. Kendati demikian, menurut Sekretaris Kabinet Jepang Yukio Edano, reaktor tersebut tidak rusak akibat ledakan.

Pada Sabtu silam, ledakan serupa terjadi di reaktor nuklir nomor satu. Tingkat radiasi saat itu tidak signifikan, namun menjadi lebih tinggi dari biasanya. Selain itu, sepuluh ribu orang diperkirakan tewas akibat gempa bumi sembilan skala Richter dan tsunami dahsyat yang melanda Jepang pada Jumat pekan silam.
 
Muat Kartun Tsunami, Koran Malaysia Dihujat
Di Twitter dan Facebook, terdapat sebuah petisi seruan untuk memboikot harian tersebut.
Senin, 14 Maret 2011, 13:24 WIB


VIVAnews - Sebuah harian di Malaysia menuai kemarahan dan kecaman setelah memuat kartun yang dinilai tidak bersimpati terhadap penderitaan rakyat Jepang. Koran ini bahkan akan diboikot jika tidak meminta maaf.

Seperti dilansir dari laman Associated Press, koran berbahasa Melayu, Berita Harian, pada edisi Minggu, 13 Maret 2011, memuat karikatur yang menampilkan tokoh superhero Jepang, Ultraman, sedang dikejar gelombang tsunami.

Karikatur ini langsung menuai protes keras dan kecaman dari berbagai lapisan masyarakat, hingga politisi. Karikatur itu dinilai tidak menunjukkan empati terhadap penderitaan rakyat Jepang yang tengah menderita pasca gempa bumi dan tsunami.

"Kartun tersebut sangat tidak sensitif terhadap rakyat Jepang," ujar Ketua Pemuda UMNO, Khairy Jamaluddin.

Di laman Twitter dan Facebook, bahkan terdapat sebuah petisi seruan untuk memboikot harian tersebut jika tidak meminta maaf.

Redaksi Berita Harian pada Senin, 14 Maret 2011, langsung menyatakan permintaan maafnya di halaman depan koran, situs koran, Twitter dan Facebook. Mereka mengatakan bahwa pemuatan kartun tidak bertujuan untuk membuat lelucon atas bencana yang terjadi.

"Kami tidak bermaksud untuk tidak sensitif dan untuk menjadikan bencana Jumat lalu sebagai lelucon. Kami sangat bersimpati dan ikut merasakan penderitaan rakyat Jepang," tulis redaksi. (adi)


• VIVAnews
 
Gempa Jepang Lepas Energi 6,7 Triliun Ton TNT
Energi itu setara dengan 1.000 kali kekuatan seluruh senjata nuklir di bumi.
Senin, 14 Maret 2011, 12:58 WIB


VIVAnews - Total energi yang dilepaskan oleh gempa besar yang terjadi Jumat pekan lalu di Sendai Jepang setara dengan ledakan 6,7 triliun ton bom TNT, atau sekitar seribu kali kekuatan seluruh senjata nuklir yang ada di bumi bila digabungkan.

Seperti halnya gempa New Zealand yang belum lama ini terjadi, gempa 8,8 Skala Richter Chile tahun lalu, serta gempa Aceh 9,1 Skala Richter Aceh pada 2004, bencana yang terjadi di Jepang adalah hasil dari gaya geologis raksasa yang bekerja di sepanjang cincin api Pasifik (Pacific Ring of Fire) yang juga melewati sebagian besar wilayah Indonesia.

Seperti dilansir oleh situs DailyMail, dalam gempa kali ini lempeng Pasifik menunjam lempeng Filipina di zona subduksi, sehingga terjadi gempa 9 Skala Richter dengan episentrum yang terletak di sekitar 12,8 km dari Fukushima, di kedalaman 9,6 km.

Jepang sendiri merupakan negara tempat bertemunya beberapa lempeng, yakni lempeng Pasifik, lempeng Filipina, lempeng Amerika Utara, dan lempeng Eurasia. Tak heran bila kemudian Jepang sudah begitu akrab dengan gempa.

Pada Oktober 2004, sebuah gempa dengan magnitudo 6,8 menghantam daerah Niigata di Utara Japan, merenggut 65 jiwa dan 3.000 korban luka-luka. Itu merupakan gempa paling mematikan sejak gempa Kobe 1995 dengan magnitudo 7,3 yang mengambil lebih dari 6.400 nyawa.

Oleh karenanya bisa dikatakan bahwa Jepang adalah salah satu negara yang paling siap menghadapi bencana gempa. Sebab, di Jepang, gempa telah menjadi salah satu kurikulum bagi anak-anak sekolah, dan bangunan-bangunan di sana menerapkan standar yang ketat untuk menghadapi gempa.

Yang perlu diingat, gempa bumi besar tak hanya merenggut banyak nyawa dan kerusakan bangunan semata, tapi juga bencana yang lebih hebat, yakni tsunami yang bisa merenggut korban nyawa lebih besar lagi.

Dalam hal ini, oleh gempa Sendai membangkitkan tsunami setinggi 10 meter dengan kecepatan sekitar 800 km per jam. Oleh karenanya korban jiwa di Jepang diperkirakan lebih dari 10 ribu orang.

Seorang geolog dari University of Edinburgh, Profesor Ian Main, mengatakan masih beruntung karena musibah ini terjadi di lokasi yang relatif lebih jauh dari daerah padat lain di Jepang. Sumber gempa, Profesor Main memisalkan, juga berada di seberang Teluk Tokyo, salah satu kawasan pantaui yang berpenduduk terpadat di dunia. (umi)


• VIVAnews
 
Kapal Tersapu Hingga ke Darat, ABK Indonesia Belum Ditemukan
Republika
Republika – 2 jam 7 menit lalu

Dampak gempa dan tsunami Jepang

REPUBLIKA.CO.ID,TOKYO - Dubes Indonesia untuk Jepang, Muhammad Lutfi, menyebutkan pihak KBRI Tokyo belum mendapat informasi tentang keberadaan empat ABK (Anak Buah Kapal) Indonesia yang dinyatakan hilang. Inisial dari para ABK tersebut antara lain S, TS, RH dan AS.

Empat ABK warga negara Indonesia yang dinyatakan hilang tersebut sedang berada di kapal Kuni Maru no.3 ketika bencana gempa-tsunami mengguncang Jepang. Kapal mereka saat itu sedang bersandar di pelabuhan di prefektur Yamagi. Yamagi merupakan salah satu daerah yang ikut tersapu tsunami.

Bangkai kapal Kuni Maru no.3 sendiri sudah ditemukan di darat. Sekitar 2,5 kilometer dari garis pantai. Namun, nasib dari keempat ABK tersebut masih belum diketahui keberadaannya.

Pihak KBRI Tokyo terus melakukan komunikasi dengan otoritas dan serikat pelaut setempat. Sedangkan, Kemlu berusaha menjangkau pihak keluarga untuk menginformasikan kondisi para korban yang masih belum diketahui nasibnya.
 
Piano Kristal untuk Korban Tsunami Jepang
Piano ini seringkali menemani sang bintang saat konser di berbagai belahan dunia.
Senin, 14 Maret 2011, 12:37 WIB


VIVAnews - Yoshiki, penyanyi dan penulis lagu asal Jepang yang tinggal di Los Angeles, Amerika Serikat, rela melelang piano kristal kesayangannya. Hal ini dilakukan demi mengumpulkan bantuan untuk korban tsunami di negaranya.

Piano kristal yang dilelang memiliki logo YOSHIKI yang terukir di bagian atasnya. Piano tersebut seringkali menemani sang bintang saat konser di berbagai belahan dunia.

Keseluruhan dana hasil lelang akan diserahkan pada organisasi-organisasi bantuan bencana. Musisi ini juga menyatakan niat untuk mengumpulkan sumbangan melalui yayasan miliknya yaitu, Yoshiki Foundation America.

Seperti dilansir dari tokyohive.com, sebenarnya Yoshiki terbang dari Los Angeles ke Tokyo untuk melihat persiapan fashion show dan merekam lagu baru. Ia merasakan guncangan ketika berada di studio rekamannya di lantai 11.

Setelah melihat berita, Yoshiki sangat kaget dengan kerusakan besar yang terjadi di Jepang. Ia akhirnya memutuskan untuk melakukan sesuatu demi membantu. Yaitu, dengan melelang piano kesayangannya untuk mendapatkan dana bantuan.

Yoshiki Hayashi merupakan musisi senior Jepang yang juga berprofesi sebagai produser musik. Ia dikenal sebagai pendiri band rock populer di Jepang, X Japan. Pada 2003, ia pernah bekerja sama dengan personel Pussycat Dolls, Nicole Scherzinger, untuk proyek musik Violet UK.

• VIVAnews
 
Gempa, Tsunami Jepang dan Supermoon
Tsunami 2004 di wilayah Samudera Hindia terjadi dua minggu sebelum supermoon 2005.
Senin, 14 Maret 2011, 11:32 WIB


VIVAnews -- Gempa dengan kekuatan 8,9 skala Richter mengguncang Jepang, Jumat 11 Maret 2011. Lindu itu memicu tsunami yang memporak-porandakan pesisir timur negara itu, bahkan memicu ledakan di instalasi nuklir. Sebuah pukulan besar bagi Jepang yang dikenal negeri paling siap menghadapi gempa dan tsunami di muka bumi ini.

Beberapa orang menghubung-hubungkan musibah di Jepang dengan fenomena supermoon yang akan terjadi pada Sabtu 19 Maret 2011 mendatang.

Istilah 'supermoon' merujuk pada fenomena mendekatnya Bulan ke Bumi atau disebut juga'lunar perigee'. Tahun ini, Bulan hanya akan berjarak sekitar 221.567 mil atau 356.578 kilometer. Jarak paling dekat dalam kurun waktu 18 tahun.

Dugaan bahwa gempa Jepang terkait supermoon diperkuat fakta, beberapa bencana terjadi berdekatan dengan supermoon. Salah satunya, tsunami Aceh 2004 yang merenggut lebih dari 200 ribu nyawa terjadi dua minggu sebelum supermoon 2005.

Benarkan demikian? Dalam pernyataannya, Badan Antariksa Ameriksa Serikat (NASA) membantah dugaan itu. Ilmuwan Goddard Space Flight Center NASA, Jim Garvin mejelaskan, supermoon terjadi saat Bulan sedikit mendekat ke Bumi daripada rata-rata. Efek ini paling terlihat saat terjadi bulan purnama. "Bulan akan terlihat lebih besar, meski perbedaan jarak dari Bumi hanya beberapa persen di banding biasanya," kata dia seperti dimuat situs Space.com.

Adalah astrolog, Richard Nolle yang awalnya menghubung-hubungkan fenomena supermoon dengan bencana alam. Ia mengklaim supermoon akan memicu gempa bumi, gunung meletus, dan badai besar.

Namun, Garvin membantah praduga itu. Kata dia, efek bulan terhadap bumi telah lama menjadi subyek studi. "Efek supermoon terhadap Bumi kecil. Dan menurut studi detil para seismolog dan vulanolog, kombinasi antara supermoon dan bulan purnama tidak mempengaruhu energi internal keseimbangan di bumi." Meski bulan berkaitan dengan kondisi pasang surut Bumi, itu tidak mampu memicu gempa besar dan mematikan.

Kekuatan justru berada di Bumi. "Bumi menyimpan energi di balik lapisan luar atau keraknya. Perbedaan daya pasang surut yang diakibatkan bulan (juga matahari) tidak cukup mendasari munculnya kekuatan besar dari dalam bumi."

Sebelumnya, pakar gempa dari Pusat penelitian Geoteknologi LIPI, Danny Hilman Natawidjaja mengatakan, bahwa supermoon diduga bisa memicu bencana masih banyak unsur mistiknya daripada ilmiahnya. "Kita masih perlu melakukan peninjauan yang lebih ilmiah mengenai hal itu," kata Danny ketika dihubungi VIVAnews, Sabtu 12 Maret 2011.

Namun, Danny mengakui gejala supermoon memang bukan berarti harus diabaikan sama sekali. Hal itu masih cukup penting untuk diperhatikan, dalam artian kajian ilmiah lebih lanjut penting untuk dilakukan. "Kita harus menggunakan penelitian ilmiah sebagai patokan. Jangan berpatokan pada mitos-mitos atau hal-hal yang sifatnya mungkin kebetulan."

• VIVAnews
 
Jepang Adakan Perundingan 3 Menlu
Metro TV
Oleh Metro TV News | Metro TV – 2 jam 27 menit lalu

Metrotvnews.com, Tokyo: Jepang berencana menjadi tuan rumah pertemuan tiga menteri luar negeri pertemuan tahunan akhir pekan. Negara yang sedang dilanda peristiwa alam buruk itu bersama Korea Selatan dan China.

Ketiganya Kim Sung-hwan dari Korea Selatan, Takeaki Matsumoto dari Jepang, dan Yang Jiechi, China. Tokyo memberitahu Seoul tetap melanjutkan pertemuan tahunan Sabtu nanti.

Ketiga negara mengadakan pertemuan menlu setiap tahun sejak 2007. Kal ini pertemuan akhir pekan diharapkan terkonsentrasi pada penbahasan kerja sama pascagempa besar dan tsunami pesisir Jepang timur laut.

Dari perhitungan resmi, sekitar 2.300 orang tewas atau hilang. Laporan lain menyebutkan jumlahnya bisa jauh lebih tinggi, lebih dari 20 ribu jiwa.
 
Bieber Hingga Gaga Terhanyut Tsunami Jepang
Sejumlah selebriti dunia galang doa dan dana bagi korban tsunami di Jepang.
Senin, 14 Maret 2011, 11:37 WIB


VIVAnews - Tsunami akibat gempa bumi 9 Skala Richter di Jepang menarik simpati masyarakat dunia. tak terkecuali sejumlah selebriti Hollywood. Lewat Twitter, mereka mencoba meringankan beban para korban, mulai dari berdoa hingga menggalang dana.

Penyanyi Justin Bieber, misalnya, men-tweet, "Jepang salah satu tempat favorit saya di dunia dengan kebudayaan yang unik dan masyarakat yang luar biasa. Doa saya untuk mereka. Kita semua harus membantu mereka."

Sementara itu, Britney Spears, Adan Lambert, dan Taylor Swift menyatakan keprihatinan mendalam mereka atas tragedi yang menewaskan lebih dari 1.700 orang itu. Mereka mengajak follower masing-masing untuk berdoa bagi para korban bencana terdahsyat di Jepang dalam waktu 140 tahun terakhir itu.

Beberapa bahkan mengajak fans mereka, juga melalui Twitter, untuk menyumbangkan dana bagi Palang Merah dengan cara mengirimkan SMS. Hal itu diserukan Kim Kardhasian, Grace Potter, dan Mark Hoppus. "Kumohon bantulah masyarakat Jepang dengan mendonasikan $10 setiap mengirim satu pesan REDCROSS ke 90999."

Sementara itu, Lady Gaga memilih caranya sendiri dengan merancang gelang bertuliskan 'We Pray For Japan', baik dalam aksara latin maupun kanji, di sekelilingnya. Gelang itu dijual seharga US$5 atau sekitar Rp43 ribu. Hasilnya akan didonasikan untuk korban tsunami di Jepang.

"Saya merancang Japan Prayer Bracelet. Beli/Sumbangkan di sini dan seluruh hasil sumbangan akan diberikan pada upaya penanganan bencana tsunami," tulis Gaga dalam akun Twitter-nya, seperti dilansir laman US Magazine. (kd)
• VIVAnews
 
Simpati Utada Hikaru Untuk Korban Tsunami
Bagi Utada Hikaru, bencana yang baru saja terjadi merupakan terbesar dalam hidupnya.
Senin, 14 Maret 2011, 13:16 WIB


VIVAnews – Bencana gempa bumi dan tsunami yang terjadi Jepang menyisakan kedukaan bagi penyanyi cantik, Utada Hikaru. Menurutnya, bencana ini merupakan terbesar dalam hidupnya.

Dalam akun Twitternya, @utadahikaru, penyanyi yang terkenal lewat lagu "First Love" itu menuliskan situasi suram kerusakan di Jepang. Ia juga mengungkapkan melihat banyak kematian karena bencana yang luar biasa tersebut.

"Wow, aku baru saja mengalami gempa bumi terbesar selama hidup. Gas dan listrik berhenti di banyak area di Jepang dan banyak orang meninggal dunia," tulis Utada.

Gempa dan tsunami memang membuat kondisi warga Jepang sangat memprihatinkan. Hal ini juga membuat para artis-artis Jepang bersimpati, salah satunya adalah GACKT, yang membuat donasi dengan nama “SHOW YOUR HEART”. Donasi ini diorganisir oleh portal game online, Hangame.

Sebuah situs khusus dibuat untuk melakukan donasi. Seperti dilansir dari tokyograph.com, para musisi dan selebriti Jepang seperti LUNA SEA’s Shinya, h.NAOTO, Fujiwara Norika, Izumiya Shigeru, Nightmare’s Ni~ya, BREAKERZ’s DAIGO, Jinnai Tomonori, Haruna Ai, Koike Eiko, Tamaki Nami, Ohguro Maki ikut menuliskan pesan di situs tersebut sebagai bentuk dukungan.

Nantinya donasi akan disimpan di Bank Sumitomo Mitsui. Hasil keseluruhan bantuan akan disalurkan melalui Japanese Red Cross dan berbagai organisasi bantuan bencana. (pet)

• VIVAnews
 
Meski Gempa, Ekspor Tuna ke Jepang Berlanjut
Tahun lalu, ekspor tuna segar kualitas terbaik dari Sumbar ke Tokyo mencapai 500 ton.
Senin, 14 Maret 2011, 13:37 WIB


VIVAnews - Ekspor tuna Sumatera Barat (Sumbar) ke Tokyo, Jepang, masih menunggu kebijakan dari pemerintah setempat. Namun, pasca-tsunami yang menghantam bagian utara Jepang, sejauh ini belum ada pemberitahuan dari otoritas pengusaha ikan di Tokyo untuk pembatalan ekspor tuna dari Sumbar.

"Terakhir, kita ekspor sebelum gempa dan tsunami melanda Jepang. Dalam minggu ini ekspor tuna segar akan tetap dilakukan Rabu depan," ujar Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sumbar Yosmeri saat ditemui VIVAnews.com, Senin, 14 Maret 2011.

Dia mengakui, ekspor tuna Sumbar di awal tahun ini meningkat drastis dibanding tahun lalu (2010). Meningkatnya hasil tangkapan nelayan membuat laju ekspor tuna Sumbar di awal tahun ke Tokyo mencapai 50 ton per minggu.

Tahun lalu, ekspor tuna segar kualitas terbaik dari Sumbar ke Tokyo mencapai 500 ton dari sekitar 700-an ton hasil tangkapan. Jepang menjadi tujuan utama ekspor tuna segar dari Sumbar dalam tiga tahun belakangan. Selain Jepang, ekspor tuna olahan dari Sumbar juga dikirim ke Amerika Serikat seberat 200 ton pada tahun lalu.

Sampai saat ini, ujar Yosmeri, belum ada pembatalan pengiriman tuna segar yang diterima dari Jepang. "Belum ada pembatalan sejauh ini, kita masih terus berkoordinasi dengan sejumlah pengusaha di sana," ujarnya.

Diketahui, harga satu kilogram tuna dengan kualitas terbaik di negeri Sakura bisa mencapai 1.000—1.800 Yen dalam keadaan normal. Pada kondisi sekarang, dikhawatirkan akan terjadi penurunan harga atau penghentian sementara pasokan tuna ke sana.

Sebelum gempa, Yosmeri mengaku Sumbar belum mampu memenuhi permintaan tuna segar untuk pasar Jepang. "Untuk Jepang, berapa pun jumlahnya mereka tampung, asalkan sesuai dengan kriteria yang mereka tetapkan, yakni tuna dengan kualitas terbaik," katanya.

Jepang pun berniat membantu nelayan Sumbar untuk memasok kapal penangkap ikan dengan bobot melebihi 100 GT. Bahkan, ahli penangkap tuna dari Jepang telah membuka rumpon di kawasan Siberut, Mentawai, Sumbar, untuk merealisasikan kerja sama tersebut.

Kekhawatiran akan tindak lanjut kerja sama ini muncul saat gempa dan tsunami menghantam Jepang, Jumat siang waktu setempat. Kehilangan pasar Jepang untuk sementara waktu pasca bencana tersebut akan mendatangkan kerugian pengusaha tuna di Sumbar.

Saat ini, baru satu perusahaan pengolahan ikan yang berdiri di Sumbar dengan kapasitas produksi mencapai 300 ton. Jumlah ini belum terpenuhi dengan hasil tangkapan nelayan di Sumbar. Dalam waktu dekat, satu perusahaan pengolahan ikan baru telah mengajukan izin prinsip untuk membangun perusahaan yang sama.

Kementerian Kelautan dan Perikanan berniat menambah lima unit kapal penangkap ikan berbobot 30 GT untuk meningkatkan kapasitas hasil tangkapan nelayan. Tahun lalu, dua kapal penangkap ikan yang dilengkapi sonar juga didatangkan dari Kementerian Kelautan untuk mendongkrak hasil tangkapan ikan di perairan Sumbar. (Laporan: Eri Naldi | Padang)
• VIVAnews
 
Dunia Hiburan Korea Kena Imbas Tsunami Jepang
Hari ini, para agen hiburan Korea dan Jepang kumpul untuk bahas kerjasama pasca-tsunami.
Senin, 14 Maret 2011, 13:46 WIB

VIVAnews – Gempa bumi dan tsunami di Jepang tak hanya meninggalkan kerusakan infrastruktur. Tapi juga mengakibatkan roda bisnis lumpuh, terutama di sektor hiburan.

Untuk menyikapi masalah itu, khusus di dunia hiburan, hari ini, para agen hiburan Korea dan Jepang berkumpul, dikutip dari laman Allkpop. Mereka akan membahas kerjasama hiburan, termasuk kegiatan promosi, yang macet.

Pertemuan hari ini merupakan kelanjutan pertemuan pekan lalu yang lebih banyak membahas masalah kemanusiaan.

Seperti diketahui, akibat bencana alam itu, So Nyuh Shi Dae (SNSD) yang merupakan sembilan anggota kelompok gadis populer Korea Selatan yang dibentuk SM Entertainment, yang semua dijadwalkan merilis 'Mr Taksi’ pada April dan debut Jepang SHINee untuk Mei, kini belum diketahui kepastiannya.

Seorang wakil dari manajemen artis, JYP, berkomentar, "Kami akan segera melakukan pertemuan hari ini. Karena situasinya sangat parah, kami akan membuat keputusan hati-hati."

Seorang wakil dari YG Entertainment pun menyatakan, "Kami tidak bisa mendapatkan kontak dengan label Jepang akhir pekan lalu, sehingga kita akan membahas materi yang terkait dengan bisnis pada hari ini."

Kemudian, kelompok hip hop wanita asal Korea Selatan, 2NE1 yang sebelumnya berada di Jepang, dilaporkan telah kembali ke Korea pada 12 Maret 2011 lalu.

Seorang wakil dari Cube Entertainment juga mengatakan bahwa, "Kami, label Tokyo, telah kembali beroperasi. Bagaimanapun, hari ini, kami akan membahas masalah itu lebih jauh dan mengambil keputusan segera, karena boy band B2ST pun secara resmi dijadwalkan mengeluarkan debut mereka pada 16 Maret 2011.”

Nega Network dilaporkan juga akan mengadakan pertemuan darurat untuk membahas jadwal Brown Eyed Girls yang rencananya digelar pekan depan. (pet)

• VIVAnews
 
Tsunami Jepang, Greater Jakarta Tetap Jalan
Program pengembangan ibukota ini diperkirakan menelan biaya hingga US$20 miliar.
Senin, 14 Maret 2011, 13:50 WIB


VIVAnews - Meski bencana tsunami melanda Jepang, pemerintah memastikan komitmen Jepang untuk tetap melanjutkan program kerjasama Metropolitan Priority Area (MPA) akan tetap berjalan sesuai rencana.

Untuk diketahui, program MPA merupakan kerjasama Indonesia dan Jepang yang dibuat dalam lima proyek pembangunan. Proyek yang bakal dibangun di antaranya pembangunan pelabuhan baru, akses jalan, peningkatan kawasan industri di Jakarta Timur, dan penambahan pasokan energi (listrik dan gas). Sedangkan paket kedua berupa sistem transportasi massal yang lebih efisien.

"Saya tadi berkomunikasi dengan duta besar Jepang untuk program kick off meeting program MPA, itu tetap berjalan. Saya bersyukur. Hanya yang datang wakil menterinya, 2 orang dari METI (Minsitery of Economy, Trade, and Industry). Artinya seluruh program-program yang sudah menjadi komitmen dengan Jepang akan tetap berjalan," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di kantornya, Jalan Wahidin, Jakarta, Senin 14 Maret 2011.

Menurut Hatta, pembahasan awal program MPA yang akan menggarap proyek Greater Jakarta direncanakan berlangsung pada Kamis, 17 Maret 2011 mendatang. Program pengembangan ibukota dan areal sekitarnya ini diperkirakan menelan biaya hingga US$20 miliar.

Tidak hanya program MPA yang akan terus berjalan, pemerintah juga memastikan seluruh proyek yang bekerjasama dengan pemerintah dan swasta dari Jepang akan tetap berjalan. "Baik itu terkait geothermal, MRT, transportasi, bantuan JBIC, semua berjalan tidak ada yang tidak."

Pemerintah mengharapkan upaya pemulihan disetral produksi manufaktur dari bencana tsunami yang melanda Jepang dapat segera dilaksanakan. Sektor tersebut dianggap sangat berkaitan erat dengan kegiatan ekspor impor antar kedua negara.

Pada kesempatan yang sama, Hatta menyatakan keprihatinannya terhadap musibah yang menimpa Jepang. Pemerintah juga memberikan apresiasi pada pemerintah Jepang yang tetap memenuhi komitmennya untuk melaksanakan kick off meeting membahas MPA.

"Tentu saya sangat prihatin dengan kondisi yang terjadi dengan Jepang, kami berharap mudah-mudahan Jepang dapat segera mengatasi (dampak dari) musibah itu," kata Hatta. (umi)
• VIVAnews
 
SBY: Jepang Belum Pastikan Perlu Apa
Metro TV
Oleh Metro TV News | Metro TV – 38 menit yang lalu

Metrotvnews.com, Bogor: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Kementerian Luar Negeri dan perwakilan di Jepang mencari tahu keberadaan seluruh WNI di lokasi bencana tsunami. Instruksi disampaikan sebelum rapat kabinet ekonomi di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (14/3).

Belum juga ada jawaban dari Jepang soal jenis bantuan yang dibutuhkan dari Indonesia. Menurut Yudhoyono, Indonesia memutuskan tetap mengirim satu kontingen bantuan ke Jepang. Kini diutamakan regu penyelamat dan tim medis dengan perlengkapan dan logisitik.

"Komunikasi dengan pihak Jepang tiga hari terakhir memang belum mendapatkan penjelasan apa yang Indonesia bisa bantukan atau keperluan apa yang paling mendesak, tapi saya sudah putuskan kemarin kita berangkat saja karena negara-negara lain juga sudah mulai berangkat," demikian Presiden.

Saat ini sekitar seratus WNI di Jepang tiba di Tokyo. Pemerintah menunggu kedatangan rombongan berikutnya untuk kemudian dievakuasi ke Tanah Air.

"Komunikasi saya dan para menteri dan Dubes yang ada di Tokyo yang terus melakukan langkah-langkah pengecekan layanan bantuan kepada WNI yang ada di daerah bencana terus berlangsung dilaporkan kepada saya. Saya ingin semua bisa diketahui semua posisi dari WNI yang konon ada yang tinggal di daerah bencana," terang Kepala Negara.

Sejak Jumat gempa bermagnitude 9,0 skala Richter, Presiden menegaskan Indonesia menyampaikan bela sungkawa dan simpati kepada Jepang.

"Kita pun sangat memahami apa yang dirasakan oleh Bangsa Jepang karena kita juga mengalami musibah yang sama pada 2004," keluh dia.
 
World Bank Siap Bantu Jepang
Okezone
Okezone – 1 jam 34 menit lalu

Konten Terkait

World Bank Siap Bantu JepangPerbesar Foto

World Bank Siap Bantu Jepang

JAKARTA - Gempa dan tsunami yang melanda Jepang pekan lalu telah menghancurkan kota-kota dan menelan korban lebih dari 10 ribu orang. Berbagai bantuan pun siap dikerahkan untuk membangun kembali Negeri Sakura itu. Salah Satunya adalah Bank Dunia, yang juga siap membantu Jepang.

"World Bank Group sudah siap untuk membantu pemerintah Jepang dan masyarakatnya dalam usaha-usaha pemulihan ataupun recovery pascagempa dan tsunami," ungkap President World Bank Group Robert B Zoellick seperti dikutip dalam keterangan persnya di Jakarta Senin (14/3/2011).

Hal tersebut dilakukan Bank Dunia mengingat luasnya kerugian yang diderita akibat kerusakan dan kehilangan yang akan terus berkembang. Selain itu, Bank Dunia sudah brpengalaman dalam manajemen resiko, sehingga pihaknya akan memobilissi dan menyebar tenaga ahli untuk membantu proses pemulihan dan rekonstruksi di Jepang dan wilayah sekitarnya.

"World Bank Group juga akan memonitor potensi dampak tsunami ini pada negara-negara kawasan dan siap memberi dukungannya," ungkapnya.

Terakhir dijelaskannya, atas nama World Bank Group, dirinya menyatakan rasa simpati yang paling dalam kepada rakyat Jepang atas kehilangan orang-orang yang dicintai akibat terjadinya bencana alam itu.
 
Foto Before and After Tsunami Jepang
Ini adalah tragedi terburuk yang pernah dialami Jepang paska Perang Dunia II.
Senin, 14 Maret 2011, 14:18 WIB


VIVAnews -- Gempa dahsyat 9 skala Richter yang mengguncang Jepang Jumat 11 Maret 2011 memicu tsunami yang menerjang pesisir timur Negeri Sakura.

Korban diperkirakan mencapai 10.000 orang. Perdana menteri Jepang, Naoto Kan, menyebut tragedi ini merupakan yang terburuk sesudah Perang Dunia Kedua.

Satelit GeoEye mengabadikan gambar sebelum dan sesudah terjangan tsunami di sejumlah kota di Jepang pada 4 April 2011. Foto sebelum tsunami diambil pada Jumat 4 Maret 2011, sementara foto paska tsunami diambil pada Sabtu 12 Maret 2011.

kota miyagi. sebalum tsunami
106826_miyagi-sebelum-tsunami.jpg


miyagi, setelah tsunami
106825_miyagi-setelah-tsunami.jpg


kota ishinomaki, sebelum gempa n tsunami
106828_ishinomaki-sebelum-tsunami.jpg


ishinomaki setelah gempa n tsuunami
106827_ishinomaki-pasca-gempa.jpg


kota natori, sebelum tsunami
106830_natori-sebelum-tsunami.jpg


kota natori setelah tsunami
106829_natori-pasca-tsunami.jpg
 
Back
Top