Sukhoi TNI Paksa Pesawat Pakistan Mendarat

Dipi76

New member
Sukhoi TNI Paksa Pesawat Pakistan Mendarat
Senin, 07 Maret 2011 | 19:48 WIB



TEMPO Interaktif, MAKASSAR - Pesawat asing berbendera Pakistan akhirnya dipaksa mendarat ke Bandara Sultan Hasanuddin Makassar setelah digiring dua pesawat jet tempur TNI, Sukhoi. " Mereka terpantau dari jarak 200 mil dari wilayah udara Sulawesi. Mereka juga tidak melapor ke Air Traffic Control (ATC) Bandara " kata Marsekal Pertama Abdul Muis, Komandan Sektor Pertahanan Udara Nasional (Kosekhanudnas) II Makassar, Senin 7 Maret 2011.

Menurut Abdul Muis, pesawat asing berbendera Pakistan tidak terdaftar dalam jadwal penerbangan di udara Indonesia. Itu sebabnya, saat radar Kosekhanudnas menangkap keberadaan pesawat itu, TNI langsung meminta bantuan untuk segera dicegat. " Selama 24 jam kami rutin memantau aktivitas udara khususnya di wilayah dua" kata Abdul Muis.

Pantauan radar, pesawat itu mengarah ke wilayah udara Kalimantan. Aktivitas pesawat itu, kata Abdul Muis, disikapi petugas radar di Kosekhanudnas. Mereka langsung berkoordinasi dengan Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin.

Marsekal Pertama Agus Supriatna merespons laoran tersebut. Pihaknya memerintahkan dua unit jet tempur sukhoi melakukan pemantauan visual. Dua pesawat inilah yang kemudian meminta pilot pesawat segera mendarat darurat lantaran ditengarai tidak memiliki izin melintas di udara Indonesia.


Tempointeraktif

===========================

Kemlu : Pesawat Pakistan Tidak Izin Melintas
Senin, 7 Maret 2011 17:30 WIB |

Jakarta (ANTARA News) - Pesawat tipe Boeing 737-300 milik Maskapai Pakistan International Airlines (PIA) yang dipaksa mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar tidak memiliki izin melintasi wilayah Indonesia, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Michael Tene.

"Kemlu belum pernah menerima permintaan izin dari pesawat tersebut untuk melintasi wilayah Indonesia," katanya di Jakarta, Senin.

Michael mengatakan sejauh ini pihaknya baru menerima informasi bahwa pesawat asal Pakistan yang terbang dari Dili (Timor Leste) menuju Malaysia tersebut masih berada di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.

Sebelumnya diberitakan TNI menahan sebuah pesawat asing jenis Boeing 737 yang melintasi wilayah udara nasional secara ilegal.

Juru Bicara TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro ketika dikonfirmasi ANTARA di Jakarta Senin mengatakan, pesawat yang melintas ilegal di wilayah udara nasional tertangkap layar radar Komando Sektor Pertahahan Udara Nasional II sekitar pukul 12.00 WIB.

"Pesawat lalu dipaksa untuk mendarat dengan pengawalan dua pesawat Sukhoi di Pangkalan Udara Sultan Hassanuddin, Makassar untuk diperiksa lebih lanjut," katanya.

Bambang mengatakan, dari hasil pemeriksaan awal diketahui pesawat ilegal itu memiliki rute Dili-Kuala Lumpur. "Tentang jumlah penumpang, masih dalam konfirmasi lebih lanjut termasuk tujuan utama pesawat itu melintasi wilayah Indonesia," ujarnya.

Sebelumnya, TNI juga pernah menahan pesawat Malaysia bernomor penerbangan Bae 146-200 karena telah memasuki wilayah Indonesia tanpa izin resmi.

Pesawat yang membawa 81 penumpang termasuk kru pesawat itu, berangkat dari Dili Timor Leste, dan mendarat ilegal di Bandara Internasional Djuanda Surabaya pada 12.45 WIB,

Bambang menambahkan, pengeluaran izin terhadap pesawat asing dilakukan oleh BAIS TNI dan kini tengah dilakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk segera dikeluarkan izin bagi pesawat asing tersebut.


Antara


-dipi-
 
Biasa aja ah. Cuma pesawat komersial ini.
Jadi inget beberapa tahun yang lalu saat pesawat TNI AU yang berhasil di-locked oleh pilot-pilot Amerika. Kalau saat itu situasinya adalah dogfight, tinggal pencet tombol udah hancur itu armada TNI AU. "Sayang" saat itu cuma sekedar mempermainkan doang. :))

Sukhoi masih bisa di-locked tanpa terdeteksi oleh F-16. Tau-tau muncul aja warning dari panelnya. :))
 
Biasa aja ah. Cuma pesawat komersial ini.
Jadi inget beberapa tahun yang lalu saat pesawat TNI AU yang berhasil di-locked oleh pilot-pilot Amerika. Kalau saat itu situasinya adalah dogfight, tinggal pencet tombol udah hancur itu armada TNI AU. "Sayang" saat itu cuma sekedar mempermainkan doang. :))

Sukhoi masih bisa di-locked tanpa terdeteksi oleh F-16. Tau-tau muncul aja warning dari panelnya. :))

saat itu kita belum punya pesawat canggih non
sekarang udah mulai ada kemajuan
 
saat itu kita belum punya pesawat canggih non
sekarang udah mulai ada kemajuan
Loh, saat itu yang di-lock Sukhoi juga loh. :D
2 pesawat Sukhoi malahan yang di-lock. Dan parahnya itu ada di wilayah udara Indonesia sendiri. Memang itu bukan situasi dogfight seperti yang udah gw bilang. Tapi justru itu yang jadi menggelikan, karena membuktikan bahwa armada kita gampang sekali ditembus. Untuk sebuah pesawat tempur, mengalami situasi locked itu sama saja nyawa udah diujung, karena situasi locked itu tandanya si pilot tinggal tunggu rudal dateng doang ke mukanya. :))
Saat kejadian itu, pihak AU langsung menerbangkan Boeing 737-200 Surveillance Skadron 5 yang punya radar pengintai laut SLAMMER (Side Looking Airborne Multimission Radar), tapi si peng-locked ini nggak berhasil ditemukan. Analisanya adalah si peng-locked yang hampir dipastikan pihak Amerika atau pihak yang menggunakan pesawat-pesawat amerika seperti Australia, melakukannya dari jarak yang jauh, ini berarti pesawat itu, F-16 atau F-22, menggunakan rudal AIM-7 Sparrow, yang teknologinya sudah kuno jika dibandingkan dengan teknologi Sukhoi. Dan kemungkinan kedua adalah si peng-locked pakai pesawat-pesawat jenis Stealth.

keduanya jelas punya konsekuensi, pertama teknologi canggih Sukhoi, dengan SDM yang terbatas kalah dengan teknologi kuno, dan kedua wilayah udara Indonesia akan mudah diobrak-abrik oleh pesawat-pesawat stealth yang nggak bisa tertangkap radar milik Indonesia.

Nah dari pertimbangan itulah makanya gw bilang kejadian pesawat Pakistan ini sangatlah biasa dan tidak membanggakan, karena yang dihadapi adalah pesawat komersil yang dari radar bandara biasapun bisa terdeteksi.

Tapi meskipun begitu, agar tidak terlihat terlalu "antagonis", gw perlu memberikan apresiasi terhadap hasil kerja TNI AU di kasus ini. :)) :))
 
Loh, saat itu yang di-lock Sukhoi juga loh. :D
2 pesawat Sukhoi malahan yang di-lock. Dan parahnya itu ada di wilayah udara Indonesia sendiri. Memang itu bukan situasi dogfight seperti yang udah gw bilang. Tapi justru itu yang jadi menggelikan, karena membuktikan bahwa armada kita gampang sekali ditembus. Untuk sebuah pesawat tempur, mengalami situasi locked itu sama saja nyawa udah diujung, karena situasi locked itu tandanya si pilot tinggal tunggu rudal dateng doang ke mukanya. :))
Saat kejadian itu, pihak AU langsung menerbangkan Boeing 737-200 Surveillance Skadron 5 yang punya radar pengintai laut SLAMMER (Side Looking Airborne Multimission Radar), tapi si peng-locked ini nggak berhasil ditemukan. Analisanya adalah si peng-locked yang hampir dipastikan pihak Amerika atau pihak yang menggunakan pesawat-pesawat amerika seperti Australia, melakukannya dari jarak yang jauh, ini berarti pesawat itu, F-16 atau F-22, menggunakan rudal AIM-7 Sparrow, yang teknologinya sudah kuno jika dibandingkan dengan teknologi Sukhoi. Dan kemungkinan kedua adalah si peng-locked pakai pesawat-pesawat jenis Stealth.

keduanya jelas punya konsekuensi, pertama teknologi canggih Sukhoi, dengan SDM yang terbatas kalah dengan teknologi kuno, dan kedua wilayah udara Indonesia akan mudah diobrak-abrik oleh pesawat-pesawat stealth yang nggak bisa tertangkap radar milik Indonesia.

Nah dari pertimbangan itulah makanya gw bilang kejadian pesawat Pakistan ini sangatlah biasa dan tidak membanggakan, karena yang dihadapi adalah pesawat komersil yang dari radar bandara biasapun bisa terdeteksi.

Tapi meskipun begitu, agar tidak terlihat terlalu "antagonis", gw perlu memberikan apresiasi terhadap hasil kerja TNI AU di kasus ini. :)) :))


bukan pesawat amerika nona depe

tapi pesawat ufo yang sedang melakukan manuver terhadap pesawat sukhoi indonesia

ufo cuma ingin mengetest seberapa hebat pesawat pesawat indonesia
 
Loh, saat itu yang di-lock Sukhoi juga loh. :D
2 pesawat Sukhoi malahan yang di-lock. Dan parahnya itu ada di wilayah udara Indonesia sendiri. Memang itu bukan situasi dogfight seperti yang udah gw bilang. Tapi justru itu yang jadi menggelikan, karena membuktikan bahwa armada kita gampang sekali ditembus. Untuk sebuah pesawat tempur, mengalami situasi locked itu sama saja nyawa udah diujung, karena situasi locked itu tandanya si pilot tinggal tunggu rudal dateng doang ke mukanya. :))
Saat kejadian itu, pihak AU langsung menerbangkan Boeing 737-200 Surveillance Skadron 5 yang punya radar pengintai laut SLAMMER (Side Looking Airborne Multimission Radar), tapi si peng-locked ini nggak berhasil ditemukan. Analisanya adalah si peng-locked yang hampir dipastikan pihak Amerika atau pihak yang menggunakan pesawat-pesawat amerika seperti Australia, melakukannya dari jarak yang jauh, ini berarti pesawat itu, F-16 atau F-22, menggunakan rudal AIM-7 Sparrow, yang teknologinya sudah kuno jika dibandingkan dengan teknologi Sukhoi. Dan kemungkinan kedua adalah si peng-locked pakai pesawat-pesawat jenis Stealth.

keduanya jelas punya konsekuensi, pertama teknologi canggih Sukhoi, dengan SDM yang terbatas kalah dengan teknologi kuno, dan kedua wilayah udara Indonesia akan mudah diobrak-abrik oleh pesawat-pesawat stealth yang nggak bisa tertangkap radar milik Indonesia.

Nah dari pertimbangan itulah makanya gw bilang kejadian pesawat Pakistan ini sangatlah biasa dan tidak membanggakan, karena yang dihadapi adalah pesawat komersil yang dari radar bandara biasapun bisa terdeteksi.

Tapi meskipun begitu, agar tidak terlihat terlalu "antagonis", gw perlu memberikan apresiasi terhadap hasil kerja TNI AU di kasus ini. :)) :))

Postingan ini kok kayak ocehanku tadi pagi ya?? Ternyata kamu tipe pengingat yang baik ya? :)) :p


-dipi-
 



bagaimanapun juga indonesia udah mulai maju dibandingkan dulu
amerika boleh hebat tapi tak menjamin bisa menundukkan sebuah negara lain.

indonesia akan hebat apabila ada pesawat super canggih melebihi pesawat stelt atau pesawat siluman amerika

minimal indonesia harus punya yang mirip ufo
 
Loh, saat itu yang di-lock Sukhoi juga loh. :D
2 pesawat Sukhoi malahan yang di-lock. Dan parahnya itu ada di wilayah udara Indonesia sendiri. Memang itu bukan situasi dogfight seperti yang udah gw bilang. Tapi justru itu yang jadi menggelikan, karena membuktikan bahwa armada kita gampang sekali ditembus. Untuk sebuah pesawat tempur, mengalami situasi locked itu sama saja nyawa udah diujung, karena situasi locked itu tandanya si pilot tinggal tunggu rudal dateng doang ke mukanya. :))
Saat kejadian itu, pihak AU langsung menerbangkan Boeing 737-200 Surveillance Skadron 5 yang punya radar pengintai laut SLAMMER (Side Looking Airborne Multimission Radar), tapi si peng-locked ini nggak berhasil ditemukan. Analisanya adalah si peng-locked yang hampir dipastikan pihak Amerika atau pihak yang menggunakan pesawat-pesawat amerika seperti Australia, melakukannya dari jarak yang jauh, ini berarti pesawat itu, F-16 atau F-22, menggunakan rudal AIM-7 Sparrow, yang teknologinya sudah kuno jika dibandingkan dengan teknologi Sukhoi. Dan kemungkinan kedua adalah si peng-locked pakai pesawat-pesawat jenis Stealth.

keduanya jelas punya konsekuensi, pertama teknologi canggih Sukhoi, dengan SDM yang terbatas kalah dengan teknologi kuno, dan kedua wilayah udara Indonesia akan mudah diobrak-abrik oleh pesawat-pesawat stealth yang nggak bisa tertangkap radar milik Indonesia.

Nah dari pertimbangan itulah makanya gw bilang kejadian pesawat Pakistan ini sangatlah biasa dan tidak membanggakan, karena yang dihadapi adalah pesawat komersil yang dari radar bandara biasapun bisa terdeteksi.

Tapi meskipun begitu, agar tidak terlihat terlalu "antagonis", gw perlu memberikan apresiasi terhadap hasil kerja TNI AU di kasus ini. :)) :))

setuju sama kamu, coba kalo pesawat malaysia yang masuk tanpa ijin, apa indonesia akan seberani itu ? o_O saya berani tarohan kalo indonesia cuma bakalan bengong daerahnya dimasuki oleh malaysia ;) no offense
 
jangankan pesawat malaysia,pesawat ufo mondar mandir di indonesia tni au tidak bisa memaksa turun mendarat
 
setuju sama kamu, coba kalo pesawat malaysia yang masuk tanpa ijin, apa indonesia akan seberani itu ? o_O saya berani tarohan kalo indonesia cuma bakalan bengong daerahnya dimasuki oleh malaysia ;) no offense

malaysia juga hanya pamer tapi ga akan punya nyali benar2 mengajak konfrontasi dgn indonesia
 
Back
Top