Telegram APP

n1ngs1h

New member
ada yg pernah gunain telegram?
kata yg sedang pakai lagi kena hack. gak terakses!
sayangnya aq udah gak seberapa tertarik app ginian. biasanya lahap di RAM kek line,BBM. di offkan lewat "force stop" sebentar juga jalan lagi.
juga app2 yg kebanyakan pics. makan data banyak gak bisa di nonaktivkan kek boroser.

- n1 -
 
ada yg pernah gunain telegram?
kata yg sedang pakai lagi kena h#ck. gak terakses!
sayangnya aq udah gak seberapa tertarik app ginian. biasanya lahap di RAM kek line,BBM. di offkan lewat "force stop" sebentar juga jalan lagi.
juga app2 yg kebanyakan pics. makan data banyak gak bisa di nonaktivkan kek boroser.

- n1 -

ak pernah coba gunakan telgram. sama kayak WA versi web.
masih bisa tuh digunakan : https://web.telegram.org/#/login

1_teleg.png
 
Last edited:
Demi Tangkal Terorisme, Polri Dukung Pemblokiran Telegram

92879a6f-5e92-419e-9f74-8322ef7b8c68_43.jpg

Polri mendukung Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir Telegram. Langkah itu merupakan upaya mencegah penyebaran paham radikal yang dilakukan kelompok teroris.

"Kita dukunglah langkah itu karena memang kita tahu Telegram banyak digunakan konten-kontennya yang kurang layaklah, bisa membahayakan masyarakat, yang kurang memahami bisa terpapar," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto saat dihubungi, Sabtu (15/7/2017).

Setyo menyebut ada beberapa dugaan kenapa Telegram banyak digunakan kelompok radikal untuk menyebarkan paham. Salah satunya komunikasinya yang mudah dilakukan.

"Ya mungkin salah satu alasannya adalah kapasitasnya besar, kemudian komunikasinya tepat dan mudah digunakan, menggunakannya mudah," ujarnya.

Menkominfo Rudiantara menjelaskan pemblokiran Telegram harus dilakukan karena banyak sekali kanal di layanan tersebut yang bermuatan negatif.

Konten negatif yang dimaksud antara lain propaganda radikalisme, terorisme, paham kebencian, ajakan atau cara merakit bom, cara melakukan penyerangan, gambar tak senonoh, dan lain-lain yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia.

"Di Telegram, kami cek ada 17 ribu halaman mengandung terorisme, radikalisme, membuat bom, dan lainnya, semua ada. Jadi harus diblok, karena kita anti-radikalisme," kata menteri yang akrab disapa Chief RA itu, Jumat (14/7).

Rudiantara mengancam akan menutup semua platform media sosial yang masih meloloskan konten negatif yang mengancam keamanan negara. Salah satunya dibuktikan dengan menutup akses Telegram.

Hal ini menyusul adanya peran media sosial dalam peracikan bom, misalnya. Pernyataan ini dilontarkan menteri menyusul beberapa aksi terorisme yang terjadi di Indonesia. Terakhir, peracik bom panci Agus Wiguna (22) belajar meracik melalui internet.

sumber
 
Panik Diblokir Indonesia, Pencipta Telegram Akui Salah

e60aecb8-09ef-4f01-8584-1a69ac95143e_169.png

Sikap tegas pemerintah Indonesia yang berani memblokir Telegram ternyata membuahkan hasil. Pavel Durov, sang pendiri layanan messaging itu pun dibuat kelabakan dan pada akhirnya mengakui kesalahan.

Durov sendiri baru saja mengeluarkan pernyataan yang isinya untuk mengklarifikasi, bahwa telah terjadi miskomunikasi selama ini. Dia pun mengakui bahwa Kementerian Komunikasi dan Informatika memang telah menghubungi mereka, namun lambat direspons oleh tim Telegram.

Pria asal Rusia itu pun menyesalkan, permintaan dari pemerintah Indonesia untuk menutup channel terorisme yang ada di Telegram tak cepat-cepat diproses. Ia juga mengklaim tak langsung mendapatkan laporan dari timnya begitu ada permintaan dari Kominfo.

"Sayangnya, saya tidak sadar akan permintaan itu, yang menyebabkan miskomunikasi dengan kementerian," ujarnya lewat channel resmi Durov di Telegram, seperti dikutip detikINET, Minggu (16/7/2017).

18fec514-39cc-4911-a234-6fc72e50fcdd.jpg

Dengan demikian, akhirnya terungkap siapa yang benar dan siapa yang salah dalam kasus ini. Memang benar seperti yang diungkapkan Menkominfo Rudiantara sebelumnya, bahwa mereka telah coba menghubungi Telegram berkali-kali. Namun karena tak kunjung mendapatkan respons, diblokirlah Telegram demi alasan keamanan negara.

Untuk mengeksekusi pemblokiran ini, Rudiantara mengaku telah berkoordinasi dengan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Tito Karnavian, dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki. Kominfo juga telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Kalau Google ada kantor perwakilan di Singapura, Twitter ada di Indonesia. Sementara kalau Telegram ini komunikasinya harus lewat web service mereka. Mereka protes kok kita tidak diajak bicara tahu-tahu diblokir. Padahal, Kominfo sudah hubungi Telegram berkali-kali," sesal menteri yang akrab disapa Chief RA ini.

Permintaan dari pemerintah Indonesia jelas sangat beralasan. Pasalnya, di dalam Telegram, menurut menteri, ditemukan ada 17 ribu halaman yang terkait terorisme dan aksi radikalisme lainnya.

"Ada ajakan membuat bom, bergabung dengan organisasi teroris," kata Rudiantara seraya menyebut bahwa yang ditutup oleh pemerintah Indonesia barulah layanan Telegram yang ada di website saja, belum sampai ke aplikasinya.

Telegram Akui Banyak Teroris

Sementara dari pernyataan Durov, diakui memang ada banyak sekali saluran terkait terorisme di channel Telegram. Namun setiap bulan, Durov mengklaim telah memblokir ribuan saluran publik ISIS dan mempublikasikan daftarnya di @isiswatch.

"Kami terus berusaha untuk lebih efisien dalam mencegah propaganda teroris, dan selalu terbuka terhadap gagasan tentang bagaimana menjadi lebih baik dalam hal ini," kata pria berusia 32 tahun itu.

Untuk memperbaiki masalah ini, khususnya agar Telegram tidak terus diblokir, Durov pun menawarkan tiga solusi kepada pemerintah Indonesia. Pertama, memblokir semua saluran publik terkait teroris yang sebelumnya telah dilaporkan oleh Kominfo.

Kedua, mengirim email ke Kominfo untuk membentuk saluran komunikasi langsung, yang memungkinkan Telegram bekerja lebih efisien dalam mengidentifikasi dan menghalangi propaganda teroris di masa depan.

Ketiga, membentuk tim moderator yang berdedikasi dengan pengetahuan bahasa dan budaya Indonesia untuk dapat memproses laporan konten yang berhubungan dengan teroris lebih cepat dan akurat.

"Saya mengirim email ke Kementerian Kominfo tiga solusi itu untuk mendengar tanggapan dari mereka. Saya yakin kita dapat secara efisien membasmi propaganda teroris tanpa mengganggu jutaan pengguna Telegram di Indonesia," kata Durov.

"Saya akan terus memperbarui saluran ini tentang bagaimana Telegram akan berkembang di Indonesia dan secara global," ujarnya di akhir pernyataan tertulisnya itu.

sumber
 
sampai dipakai isis ya, berarti sulit dilacak & secure juga ya telegram

bahkan lebih dari whatsapp?

blokirnya setengah hati. hanya yg berbasis web aja yg di blokir dan itupun bisa diakalin pake proxy utk membukanya. bahkan sekarang ada deal baru antara keminfo dan owber telegram. Telegram siap diakses lagi yg berbasis web
 
Pavel Durov Bahas Telegram di Kominfo Sambil Makan Sayur Genjer

82ee9103-371e-4804-806f-e13d2676ce6c.jpeg

Pavel Durov dan Menkominfo Rudiantara (dok. Rudiantara)​

Pendiri Telegram Pavel Durov tengah berkunjung ke Indonesia untuk menemui Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Kedatangannya jelas untuk melakukan negosiasi pembukaan blokir Telegram.

"Chief, saya sedang makan siang sama Pavel Durov. Bahas kejadian kemarin di Telegram," kata Rudiantara kepada detikINET, Selasa (1/8/2017).

Dalam pertemuan di gedung Kominfo, Rudiantara pun melancarkan diplomasi makan siang. Durov pun ternyata menyambut baik tawaran itu.

"Saya suguhi nasi hijau, bakwan jagung, gurame goreng, sayur genjer, dan udang sambal. Dia makan semua," kata Chief RA, demikian Rudiantara akrab disapa.

Hingga berita ini diturunkan, Rudiantara masih makan siang dengan pria kelahiran Rusia tersebut. Tak cuma sekadar bicara tentang normalisasi pembukaan blokir Telegram, mereka juga membahas tentang kerja sama Telegram dan Kominfo.

Rudiantara pun tak memungkiri kemungkinan Telegram untuk membuka kantor di Indonesia. "Eventually, chief. Karena ada kepentingan masyarakat, keamanan ekonomi dan sosial, yang harus kita manage," pungkasnya.


sumber
 
Pavel Durov Bahas Telegram di Kominfo Sambil Makan Sayur Genjer

82ee9103-371e-4804-806f-e13d2676ce6c.jpeg

Pavel Durov dan Menkominfo Rudiantara (dok. Rudiantara)​

Pendiri Telegram Pavel Durov tengah berkunjung ke Indonesia untuk menemui Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Kedatangannya jelas untuk melakukan negosiasi pembukaan blokir Telegram.

"Chief, saya sedang makan siang sama Pavel Durov. Bahas kejadian kemarin di Telegram," kata Rudiantara kepada detikINET, Selasa (1/8/2017).

Dalam pertemuan di gedung Kominfo, Rudiantara pun melancarkan diplomasi makan siang. Durov pun ternyata menyambut baik tawaran itu.

"Saya suguhi nasi hijau, bakwan jagung, gurame goreng, sayur genjer, dan udang sambal. Dia makan semua," kata Chief RA, demikian Rudiantara akrab disapa.

Hingga berita ini diturunkan, Rudiantara masih makan siang dengan pria kelahiran Rusia tersebut. Tak cuma sekadar bicara tentang normalisasi pembukaan blokir Telegram, mereka juga membahas tentang kerja sama Telegram dan Kominfo.

Rudiantara pun tak memungkiri kemungkinan Telegram untuk membuka kantor di Indonesia. "Eventually, chief. Karena ada kepentingan masyarakat, keamanan ekonomi dan sosial, yang harus kita manage," pungkasnya.


sumber
wah lagi di Indonesia dia ya
 
wah lagi di Indonesia dia ya

masih banyak yg heran soal pemblokiran telegram ini. ga ada dampak bagi masyarakat indonesia. Selain tidak populer juga tidak diblokir aplikasinya. Jika benar itu karena di gunakan teroris, hei kenapa tidak diblokir permanen. Telegram sejatinya masih bisa digunakan secara penuh di android atau di komputer (menggunakan proxy)
 
ada pengembangan lain dlm grup-chat. grup bisa disearch. mungkin yg kita butuhkan ada disana.(encrypted). misal mau cari "vape" super-high kemungkinn juga bisa dpt harga miring.
asik loh rok-el pake vape ini.. sayangnya harganya masih mahal. juga lagi diburu BNN.

- n1 -
 
telegram ini mengherankan sekali loh. per akun disiapin cloud-space buat simpan file 10GB. microsoft/google cuma 500mb. makanya yg suka ngiklan pake foto/video hd suka milih app ini. appnya memang bagus (user boleh ngatur data+memory yg digunakan).
 
telegram ini mengherankan sekali loh. per akun disiapin cloud-space buat simpan file 10GB. microsoft/google cuma 500mb. makanya yg suka ngiklan pake foto/video hd suka milih app ini. appnya memang bagus (user boleh ngatur data+memory yg digunakan).

kalah ama 4-shared yang hanya bisa menyimpan file maksimal 15GB utk yang gratisan
 
Kemkominfo Siapkan SOP Telegram


JAKARTA-Kementrian komunikasi dan informatika membuka peluang untuk mengakhiri
pemblokiran terhadap aplikasi percakapan Telegram.namun,kemkominfo meminta manajemen
Telegram untuk berkoordinasi dengan pemerintah indonesia.

"Setelah di terimanya komunikasi dari telegram kepada mentri kominfo(Mentri
Komunikasi Dan Informatika Rudiantara),maka segera dilakukan tindak lanjut berupa
penyiapan SOP(standar operating procedure SOP)secara teknis,"ujar Direktur jenderal
Aplikasi Informatika Kemkominfo Samuel Abrijani Pangerapan di jakarta,senin(17/7).

Menurut dia,SOP teknis akan mengatur sejumlah hal,antara lain proses,sumber daya
manusia,dan organisasi.semuel mengatakan,kemkominfo meminta telegram membuat
government channel untuk pemerintah indonesia.

Tujuannya,agar kkomunikasi dengan kemkominfo lebih cepat dan efisien.selain itu,
menurut semuel,kemkom info meminta di berikan otoritas sebagai trusted flagger
(pengidentifikasi)terhadap akun atau kanal dalam layanan telegram.

Kemkominfo juga meminta telegram membuka perwakilan di indonesia.semuel mengatakan
untuk proses tata kelola penapisan konten,kemkominfo terus melakukan perbaikan,
baik proses,pergornisasian,teknis,maupun SDM .


SUMBER.Republika
 
Back
Top