The Rose

Nicole: "Ng.. iya. Tapi.. begini, Tuan Putri.."
Jean: "Ada apa, Nicole.. Maria..?"
Maria dan Nicole bergantian menjelaskan yang terjadi.
Maria: "Tuan Putri.. sepertinya ada sesuatu yang terjadi pada Rose. Kami sangat khawatir.."
Jean: "Kalian sudah memberi tau Damian?"
Nicole: "Kami tidak berani.."
Jean segera pergi mencari Damian. Diikuti Nicole dan Maria.
Namun, Damian tidak ada di kediamannya. Mereka malah bertemu dengan Leigh.
Jean: "Leigh.. kau lihat kakakku?"
Leigh: "Dia di barnya Lucifer."

Jean tidak tenang. Ia harus pergi ke bar Lucifer.
Jean: "Ng.. Nicole, Maria.. kalian sibuk, tidak?"
Maria: "Tidak, Tuan Putri.."
Jean: "Kalau begitu, ikutlah denganku, ke bar Lucifer."
Nicole: "Baik. Asalkan bisa membantu menemukan Rose, kami bersedia melakukan apa saja.. meski harus mengorbankan banyak hal."
Jean tersenyum sekaligus terharu.
Jean: "Aku iri pada Rose, karena dia memiliki sahabat-sahabat yang sangat baik seperti kalian."
 
Damian semakit tak bersemangat. Ia duduk lemah. Pandangannya tak fokus. Pikirannya kosong. Ia melamun. Sudah mulai stress.
Dr. Isaac: "Kalau begini terus, dia bisa gila, Lucifer."
Lucifer menghela nafas panjang.
Lucifer: "Kasihan sekali dia.."
Kemudian, pintu terbuka. Tiga orang gadis datang kepada mereka. Penampilan Jean, Nicole, dan Maria sangat sederhana.
Lucifer: "Oh.. Jean.."
Jean: "Lucifer, kenapa Damian?"
Lucifer: "Ada sedikit masalah."
Jean: "Oh begitu. Aku kemari ingin memberi tau satu hal tentang Rose.."
Lucifer dan Dr. Isaac langsung tanggap. Tapi Damian sudah sangat lemah dan tidak berdaya.
Jean: "Rose tidak kembali ke istana. Katanya, dia sudah pulang lebih dulu. Tapi kenapa tidak sampai ke istana."
Lucifer: "Kami sudah tau. Damian sudah mencari sampai ke North Wind. Tapi hasilnya nihil."
Lalu Nicole bicara.
Nicole: "Astaga.. pasti ini ulah Rachel dan Lucia."
Maria ikutan bicara.
Maria: "Benar.. sejak awal, dua perawat itu sangat membenci Rose.."
 
Dr. Isaac kelihatan kecewa. Ia tidak habis pikir.. tim medis yang ia pimpin selama ini.. sedang dilanda masalah yang cukup serius.
Dr. Isaac: "Kita tidak bisa menyentuh mereka, tanpa bukti yang kuat. Karena mereka diperintah langsung oleh Ratu Dominique."
Jean terkejut, karena Dr. Isaac menyebutkan nama bibinya.
Jean: "Kenapa dengan Bibi Dominique?"
Lucifer: "Tapi, aku mohon.. kalian jangan cerita pada siapa pun.."
Nicole: "Kami akan merahasiakannya."
Maria: "Iya.."
Maka, Lucifer dan Dr. Isaac menceritakan semua yang mereka tau dari Damian.
Jean: "Tapi.. kenapa dia melakukan ini pada Rose?"
Lucifer: "Entahlah.. tidak ada yang tau.."
Dr. Isaac: "Rose adalah perawat yang baik.."
Jean mendekati Damian, dan duduk di hadapannya. Ia menyentuh tangan kakaknya.
Jean: "Damian.. jangan khawatir. Aku akan bantu mencari Rose. Tapi, kau jangan seperti ini. Kau harus bangkit dan bersemangat. Kita cari Rose sampai ketemu.."
Damian tidak bicara apapun. Tapi air mata membasahi wajahnya.
 
Jim menemui Rachel dan Lucia di luar istana.
Jim: "Aku sudah selesai melakukannya. Sekarang, mana uang yang kalian janjikan?"
Rachel tersenyum.
Lucia: "Sabarlah dulu, Jim.. Kau pasti akan mendapatkannya."
Tiba-tiba, Rachel melilitkan seutas tali pada leher Jim. Mengencangkan ikatannya, membuat tentara itu susah bernafas, dan akhirnya.. mati.
Rachel: "Maafkan aku, Jim.. Aku tidak mau suatu hari nanti repot mengurusmu karena tidak bisa tutup mulut.
Lalu, mereka meninggalkan mayat Jim begitu saja.

Rachel dan Lucia menemui Ratu Dominique dan melaporkan hasil kerja mereka.
Dominique: "Ini.. imbalan kalian.."
Rah Digga menyerahkan dua kotak besar berisi batangan emas, pada Rachel dan Lucia.
Rachel: "Terimakasih, Yang Mulia.."
Lucia: "Anda tidak akan menyesal, bila mengandalkan kami, untuk menyingkirkan Rose.."

John dan Tanya dikabari oleh Lucifer. Tentang apa yang terjadi pada Rose.
John: "Sudah ku duga.. Cepat atau lambat.. ini semua pasti terjadi.."
 
Lucifer: "Sebenarnya apa yang terjadi, Tuan? Kenapa Yang Mulia Ratu Dominique ingin mencelakai Rose?"
John: "Kau tidak perlu tau.."
Lucifer: "Baiklah.. tapi sebaiknya, Tuan dan Nyonya ikut saya. Karena.. Ratu Dominique ingin mencelakai kalian sekeluarga."
Tanya: "John.."
Ia memeluk John.
Tanya: "Bagaimana ini, John? Ratu itu benar-benar murka."
John: "Kita tidak perlu takut. Kita akan menghadapinya."
John menolak ajakan Lucifer untuk melarikan diri.
Lucifer: "Tapi, Tuan.. Nyonya.."
John: "Aku minta.. kau tidak usah ikut campur! Ini bukan urusanmu.."
Lucifer gagal membujuk John dan Tanya. Mereka begitu keras kepala.
Lalu ia pergi.
Terdengar tangisan Tanya memecah kesunyian rumah itu.

Malamnya, Ratu Dominique dan beberapa anak buahnya yang selalu setia, datang ke rumah John.
Dominique: "Ini akibatnya, kalau kalian menentangku!"
Mereka meringkus John dan Tanya, untuk dibawa entah ke mana, dan tak tau mau diapakan.
 
Damian mulai bangkit! Ia termotivasi oleh rasa cintanya yang amat dalam pada Rose dan semangat serta dukungan teman-temannya. Dirinya tak boleh lemah! Ia harus mencari Rose, meski lewat orang-orang suruhan, ke seluruh Irlandia, secara diam-diam.

Ombak besar menghantam karang yang telah menjelma jadi tebing curam. Sedangkan ombak-ombak kecil bergulung-gulung dan berlomba menyentuh tepi pantai.
Sesosok tubuh terdampar di tepi pantai. Mengais-ngais sisa harapan untuk berjuang hidup.
 
19

1838, Lost Island, ???

Seorang pria muda duduk di dekat cara api yang menyala. Ia menambahkan kayu kering, supaya apinya semakin menyala dan menghangatkan dingin yang menyerang.
Lalu, ia masuk ke dalam tenda daun. Ya, tenda yang dibuat dari daun-daun lebar pepohonan liar, ditopang dengan dahan pohon yang sama.
Di dalamnya, ada seorang gadis muda tengah tak sadarkan diri. Ia sudah pingsan beberapa hari ini.
Pria itu bernama Michael. Ia menyeka tubuh gadis itu dengan kain basah. Mengganti pakaiannya dengan pakaian bersih. Lalu mengobati luka di kepalanya dengan obat seadanya. Setelah itu, membiarkannya di dalam tenda dengan selimut yang terbuat dari jerami.

#
Gelap!
Kenapa gelap?
Terang!
Ke mana cahaya itu?
Jangan biarkan aku sendirian!
Tolong, aku ingin hidup..
#

Tengah malam yang benar-benar larut. Michel terlelap dalam tidurnya, di sebelah gadis itu. Gadis yang ia temukan, sudah dalam keadaan tidak baik, di tepi pantai.
 
19

1838, Lost Island, ???

Seorang pria muda duduk di dekat cara api yang menyala. Ia menambahkan kayu kering, supaya apinya semakin menyala dan menghangatkan dingin yang menyerang.
Lalu, ia masuk ke dalam tenda daun. Ya, tenda yang dibuat dari daun-daun lebar pepohonan liar, ditopang dengan dahan pohon yang sama.
Di dalamnya, ada seorang gadis muda tengah tak sadarkan diri. Ia sudah pingsan beberapa hari ini.
Pria itu bernama Michael. Ia menyeka tubuh gadis itu dengan kain basah. Mengganti pakaiannya dengan pakaian bersih. Lalu mengobati luka di kepalanya dengan obat seadanya. Setelah itu, membiarkannya di dalam tenda dengan selimut yang terbuat dari jerami.

#
Gelap!
Kenapa gelap?
Terang!
Ke mana cahaya itu?
Jangan biarkan aku sendirian!
Tolong, aku ingin hidup..
#

Tengah malam yang benar-benar larut. Michael terlelap dalam tidurnya, di sebelah gadis itu. Gadis yang ia temukan, sudah dalam keadaan tidak baik, di tepi pantai.

Ayo ayo lanjutkan,,,>:l
 
Last edited by a moderator:
Tenda itu begitu sempit. Sebenarnya hanya cukup untuk Michael seorang. Tapi, sudah beberapa hari ini, dia terpaksa berbagi dengan gadis malang itu.

"Aaakhh..!!"
Suara teriakan melengking keras seperti lolongan serigala memecah keheningan malam, sekaligus membangunkan Michael.
Michael: "Kau sudah sadar?"
Gadis itu menatap Michael tajam. Ia nampak ketakutan. Wajahnya basah karena air mata.
Michael langsung sadar, apa yang membuat gadis itu ketakutan.
Michael: "Tenanglah.. Jangan takut.. Aku tidak jahat. Aku orang baik."
"Kau siapa?" Gadis itu mulai bicara. Michael memberikan senyumnya.
Michael: "Aku Michael.. Namaku Michael.."
"Ba, bagaimana aku.. bisa di sini?"
Michael: "Aku tidak tau. Aku hanya menemukan tubuhmu sudah terdampar di tepi pantai."
Gadis itu menundukkan kepalanya. Menutup wajah dengan kedua tangan. Ia menangis sesenggukkan. Lalu, ia memandangi badannya yang terbungkus pakaian laki-laki.
"Ba, badanku.. kau apakan badanku?!"
 
Last edited:
Michael: "Maaf.. aku terpaksa melakukannya.. pakaianmu basah.. dan.. kasihan badanmu menggigil kedinginan."
Gadis itu tetap menatap Michael, bagaikan penjahat wanita.
Michael: "Ta, tapi.. kau jangan salah sangka dulu. Aku hanya mengganti pakaianmu. Itu saja.."
Gadis itu terdiam sebentar, lalu.. "Terimakasih, Michael.. kau telah menyelamatkanku.."
Michael memberikan senyumnya lagi.
Michael: "Oh ya.. namamu siapa?"
Rose: "Namaku Rose.."
Michael: "Nama yang bagus.."
Rose terdiam. Ia masih mampu mengingat banyak hal. Tapi.. Michael tidak boleh tau apapun.
Michel: "Sekarang tidurlah.. besok kau bisa cerita lagi. Aku mengantuk.."
Lalu, ia merebahkan tubuhnya, dan tidur berbantal jerami. Begitu juga Rose. Gadis itu berlinang air mata. Perasaannya sangat sakit.
Michael tidak bisa tidur lagi. Ia mendengar tangisan lirih Rose. Ia mampu merasakan apa yang gadis itu rasakan, meski tak tau apa saja yang sudah dialaminya.
 
Michael: "Maaf.. aku terpaksa melakukannya.. pakaianmu basah.. dan.. kasihan badanmu menggigil kedinginan."
Gadis itu tetap menatap Michael, bagaikan penjahat wanita.
Michael: "Ta, tapi.. kau jangan salah sangka dulu. Aku hanya mengganti pakaianmu. Itu saja.."
Gadis itu terdiam sebentar, lalu.. "Terimakasih, Michael.. kau telah menyelamatkanku.."
Michael memberikan senyumnya lagi.
Michael: "Oh ya.. namamu siapa?"
Rose: "Namaku Rose.."
Michael: "Nama yang bagus.."
Rose terdiam. Ia masih mampu mengingat banyak hal. Tapi.. Michael tidak boleh tau apapun.
Michel: "Sekarang tidurlah.. besok kau bisa cerita lagi. Aku mengantuk.."
Lalu, ia merebahkan tubuhnya, dan tidur berbantal jerami. Begitu juga Rose. Gadis itu berlinang air mata. Perasaannya sangat sakit.
Michael tidak bisa tidur lagi. Ia mendengar tangisan lirih Rose. Ia mampu merasakan apa yang gadis itu rasakan, meski tak tau apa saja yang sudah dialaminya.

Lho kok belum ada kelanjutan kisahnya??>:l
Penasaran niy...
 
cool2vh3.jpg


Lost Island
 
kenapa mesti dari hp?? ga dr kompi??

non kalin, ikutan novel hp ga?? novel yg dikirim lewat hp . .
ak baca dr nakayoshi :D

enak.. ngetiknya sambil rebahan..
abis bukunya tebel banget.. kalo aku bawa ke tempat kerja (hanya di situ kompinya) beraat di jalan.. ntar aku makin pendek.. hahahaha

ada 65 chapter, neee
 
Keesokan harinya, Rose sudah bangun, dan membersihkan tempat itu. Mematikan api unggun dan merapikan isi tenda. Sedangkan Michael, dia pergi mencari makanan dengan menangkap ikan di sungai. Saat kembali..
Michael: "Wow..! Tempat ini sangat bersih. Kau yang melakukannya, Rose?"
Rose: "Ya. Anggap saja sebagai ungkapan terimakasih.."
Michael tertawa.
Michael: "Oh ya, aku baru menangkap ikan. Maaf, aku tidak bisa memberimu makanan enak. Karena ini pulau, yang penghuninya hanya aku dan kau."
Rose: "Berikan ikan itu padaku."
Michael memberikannya.
Rose membersihkan ikan tersebut, setelah itu memotong-motongnya, lalu dipanggang. Michael menyaksikan itu semua. Rose melakukannya dengan sangat cepat.
Rose: "Silahkan dicicipi.."
Michael memakan potongan ikan itu..
Michael: "Tanpa bumbu apa pun. Seperti yang ku makan biasanya. Tapi ini lebih lezat.."
Rose: "Pasti biasanya.. kau tidak membersihkannya dulu. Jadi, sisiknya ikut termakan."
Michael tertawa lagi.
Michael: "Iya, kau benar.."
 
Rose memandang ke sekelilingnya. Hutan. Terdengar deru ombak di kejauhan. Itu pasti pantai. Juga terdengar kicauan burung. Merdu sekali.
Rose: "Michael.. apakah.. ini surga? Atau.. jalan menuju surga?"
Michael tidak mengerti maksud Rose.
Rose: "Tempat ini.. sangat damai. Sebenarnya ini di mana? Bagaimana kau bisa di sini, Michael?
Michael: "Aku menamakan pulau ini.. Lost Island. Karena.. aku sendiri tidak tau ini tempat apa."
Rose menyimak cerita Michael.
Michael: "Aku.. sebenarnya dibuang. Karena aku melakukan pemberontakan terhadap pemerintah. Selama ini.. mereka sangat tidak manusiawi. Menjajah negara-negara kecil, dengan tidak berperasaan. Aku memberontak lewat tulisan. Sekelompok orang, yang dulunya temanku. Mereka menentang artikelku. Aku dibuat tidak sadarkan diri. Lalu dibuang ke sini."
Kasihan sekali Michael, pikir Rose.
Rose: "Apa.. kau punya keluarga?"
Michael: "Tentu saja. Tapi.. mereka sudah ke surga."
Keduanya terdiam. Keadaan sunyi. Hanya burung-burung bernyanyi dengan bersahut-sahutan.
 
Back
Top