Tips menikah dengan Duda

her_is_mine

New member
Jatuh cinta memang tak bisa disangka-sangka
Dan tidak salah kalau kita jatuh cinta pada seorang duda
Seperti juga pria lajang, seorang duda memiliki plus-minus.
Berikut ini ada beberapa plus-minus dan perbandingan antara kaum duda dan pria lajang agar kita dapat memilih yang terbaik sebagai pendamping kita..

Punya Banyak Kelebihan

Mari kita lihat sisi positifnya dulu.

Yang pertama, seorang duda jelas punya pengalaman sebagai suami.
la pernah menjalin hubungan pernikahan dengan seorang istri dan kadangkala pengalaman tersebut memiliki sisi positif.
Yang jelas, ia sudah tahu seluk beluk dunia pernikahan.
Ia tahu masalah-masalah yang bakal dihadapi dan seringkali memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah tersebut.
Duda karena bercerai kadang-kadang juga belajar dari kegagalannya dalam berumah tangga dulu.
Dan, seringkali mereka juga bisa dan ingin memperbaiki kualitas hubungannya dengan istri lain di masa datang.

Yang kedua, duda biasanya sudah cukup berumur.
Seringkali, kedewasaan seseorang berbanding lurus dengan usianya.
Dan, seringkali juga, kemapanan juga berbanding lurus dengan usia.
Jadi, duda biasanya sudah cukup mampu bersikap dewasa dan mapan, dua hal yang lumayan jarang ditemukan pada pria bujangan.
Kedewasaan dan kemapanan ini cukup penting jika kita sendiri juga sudah cukup "berumur".
Biasanya, saat kita mencapai usia tertentu, pilihan perjodohan juga makin sedikit.
Pria yang sebaya atau usianya sedikit lebih tua dari kita biasanya sudah menikah semua.
Pilihannya tentu saja adalah pria yang lebih muda.
Tetapi, pria yang lebih muda seringkali "makan hati". Sementara kita sudah berpikir jauh ke mana-mana, pacar kita yang masih hijau itu mungkin masih asyik sendiri dengan kegiatan hura-hura dan seringkali kehabisan uang.

Tapi, Juga Ada Kekurangannya

Semua gading retak. Juga, tak ada manusia yang sempurna.
kita harus amat waspada jika misalnya kita berpacaran dengan duda yang sudah beberapa kali kawin cerai.
Walau mungkin saja ia selalu memilih istri yang "salah", sejarah kawin-cerai lebih dari satu kali sudah cukup memberikan indikasi bahwa ia bermasalah.
Paling tidak, untuk urusan komitmen. Apalagi, jika ia selalu membicarakan keburukan mantan-mantan istrinya dan menceritakan ketidak berdayaannya.
Untuk hal-hal semacam ini, pria memang cenderung berbohong dengan tujuan memperbaiki persepsinya di mata orang lain.
Pria dengan sejarah kawin-cerai umumnya justru memiliki masalah dengan dirinya sendiri.
Jadi, siapa pun wanita yang menjadi istrinya, kemungkinan besar ia akan menemui masalah yang sama lagi.

Kekurangan kedua adalah soal anak.
Ini juga bisa tidak dianggap sebagai kekurangan, tetapi pada intinya begitu kita menikah nanti tugas kita langsung menjadi dobel. Pertama sebagai istri, kedua sebagai ibu.
Masalah yang pertama saja sudah merupakan masalah yang cukup berat. Hitung saja sendiri bebannya jika beban itu ditambah lagi dengan beban mengurus anak-anak yang bisa dibilang baru saja kita kenal.
kita harus berusaha dua atau tiga kali lebih keras dalam segala hal dibanding wanita lain yang menikahi pria yang masih gres.
Bahkan, salah satu sumber stres terbesar jika menikahi duda datang dari anak-anaknya.
Walaupun mereka misalnya anak-anak yang "manis", kita tetap harus mencari tahu bagaimana cara yang tepat mendekati mereka, menyenangkan mereka, dan memotivasi diri kita untuk mengurus anak yang tak lahir dari rahim kita. Itu tugas yang cukup berat.

Hambatan-Hambatannya

Menikah dengan duda berarti menikah dengan pria yang memiliki sejarah hidup berumah tangga dengan wanita lain.
Ini hambatan pertama yang mungkin akan kita hadapi.
Waktu menikah, kita mungkin akan mendengar nama dan "apa yang biasanya ia lakukan" saat kita bertengkar dengan suami.
Manusia adalah mahluk kebiasaan, artinya ia dibentuk dari rutinitas yang ia jalani sehari-hari. J
ika istrinya yang terdahulu biasa melakukan ini dan itu, kemungkinan besar ia akan merasa kehilangan walau ia sudah punya istri baru (yaitu kita).
Perasaan ini wajar dan seringkali terjadi tanpa disadari, terutama sekali jika ia adalah duda karena istrinya mendahului menghadap Sang Pencipta dan pernikahan mereka sebenamya berjalan baik-baik saja. Pada awal masa pernikahan, kemungkinan besar ia akan menghadapi kebingungan karena kita tentu saja tak sama dengan mendiang istrinya.

Hambatan kedua biasanya datang dari lingkungan. Masih banyak anggapan miring tentang duda dan wanita yang menikahi duda.
kita akan banyak menerima masukan dari orang-orang yang dekat dengan suami kita.
Biasanya masukan tersebut datangnya tak terlalu menyenangkan. Misalnya, ada yang mengatakan jangan melakukan ini atau itu karena dulu hal tersebut membuat suami kita marah.
Belum lagi hambatan yang datang dari anak-anaknya. Menerima kehadiran ibu yang baru bisa merupakan masalah yang menimbulkan stres bagi mereka, terutama sekali karena kita dan mereka belum saling mengenal. Karena itu, sikapi situasi ini dengan bijaksana.

Kenali Kekasih kita Lebih Dalam

kita tentu tak ingin pernikahan dengan suami kita yang duda kandas, bukan?
Karena itu, sebelum melangkah ke pelaminan kenalilah pacar kita dengan balk. Inilah beberapa caranya:

1. Pastikan status kedudaannya.
Intinya, jangan langsung percaya dengan apa yang ia katakan.
Jika ia bercerai, pastikan status perceraian mereka dan tanyakan penyebabnya.
Jika ia duda mati, pastikan bahwa ia tak tersangkut masalah warisan atau apapun yang berkaitan dengan kematian istrinya.

2. Khusus untuk duda cerai, kita harus menanyakan berapa kali ia bercerai dan apa penyebab perceraian tersebut.
Simaklah ceritanya dan bandingkan dengan sikapnya terhadap kita.
ika kita menemui masalah dengan sikapnya yang tak sesuai dengan ceritanya (misalnya ia bercerita istrinya tukang marah, sementara kita justru sering ia marahi) cobalah kita konfrontasi antara cerita dengan kenyataan yang kita hadapi. Jika kita kenal beberapa teman dekatnya, tak ada salahnya menanyai pendapat mereka tentang perceraian pacar kita dengan mantan istrinya.

3. Jika ia sudah memiliki anak (atau anak-anak) cobalah untuk menjalin hubungan yang balk dengan mereka.
Jangan selalu keluar berduaan saja, tetapi sekali-sekali ajaklah anak-anak juga.
Dengan cara ini kita dapat mengenal mereka dengan lebih baik, misalnya apa makanan kesuakaan mereka, dan mempersiapkan mental mereka untuk menerima kehadiran kita.
Jika mereka sudah cukup besar (misalnya remaja), ajaklah mereka bicara dengan gamblang bahwa kita kemungkinan akan menjadi ibu baru bagi mereka dan tunjukkan niat baik kita.
Untuk anak-anak yang lebih kecil, kita harus memperlihatkan maksud kita dengan perbuatan, bukan kata-kata. Lakukan sesuatu yang biasa dilakukan ibunya dulu. Jangan malu dan sungkan untuk meniru apa-apa yang baik dari wanita lain yang pemah mendampingi calon suami kita.
 
kalau saya sih tidak harus duda/janda ataupun single, semuanya pasti ada "untung-ruginya"
semua hubungan ada sisi "baik dan buruknya" tergantung bagaimana kita melihat hubungan tersebut. Semua itu buat saya hanya label, tidak ada arti apa-apa. Apapaun yang kita pilih selama konsekuensinya di mengerti dengan benar, paling tidak kita bisa meminimalkan damage effect nya!
 
Last edited:
Bls: Tips menikah dengan Duda

saya . sekarang sedang terkait percintaan dengan seorang duda berusia 36 th . sdangkan usia saya skrg baru 18 th .
saya bertemu dengan dia dr seseorang .
sia punya anak 1 . dia di khianati istrinya ..
terus terang sy memang menyayangi n mencintainya ..
kami ada rencana untuk menikah setelah saya lulus sekolah karena sekarang saya masih kelas 3 smu ..
sy berfikir , mungkin saya bisa bahagsia hdup dengan duda kaya ,, tapi sy mempunyai sedikit keraguan .
saya ragu , sy syangkan masa depan sy klu sy menikah nanti :(( >
kasih saya saran .. !
 
Bls: Tips menikah dengan Duda

Wah, bagus banget tipsnya. Memang bener begitu, saya juga ngalami. dan masih banyak kisah seru lainnya yang bisa terjadi dalam sebuah pernikahan antara duda dan lajang. Yang pasti, kalau mau menikah dengan duda, baiknya si wanita punya dunia sendiri misal pekerjaan/karir atau hobi. Karena ada masanya dimana suami kita yang duda itu akan menjadi seperti orang asing buat kita ketika suami sedang sibuk dengan anak-anaknya dari perkawinan terdahulu dan mereka biasanya butuh privacy sendiri. Nah saat itulah si istri harus punya pegangan hidup ya sibuk dengan hobi atau pekerjaanlah. Supaya tidak merasa terasing dan terabaikan.
Mau tips lain? Banyak banget dan seru baca aja di www.rahasiarumahtangga.com
 
Back
Top