yg punya berita luar negeri taruh disini!!

Sebuah surat berisi bom meledak di London
London (Espos)
Sebuah paket mungil seukuran surat berisi bom meledak di kantor pusat layanan pencatatan dan pembayaran Inggris, Capita di London, Senin (5/2). Dalam insiden ledakan tersebut, seorang pegawai perempuan terluka.
Kantor layanan yang juga menangani pembayaran lisensi televisi tersebut, telah mengkonfirmasi adanya insiden kecil di kantornya yang bertempat di Victoria Street Senin pagi.
Seorang pegawai perempuan di kantor tersebut dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Menurut media setempat, sebuah benda yang kemudian diketahui sebagai bom surat ditemukan di Gedung Capita. Paramedis mengatakan, pegawai tersebut mengalami luka ringan.
Para ahli penjinak bom langsung menuju tempat kejadian tak lama setelah insiden terjadi. Kepolisian Metropolitan Scotland Yard mengatakan komando anti-teroris saat ini sedang menyelidiki masalah ini.
Tempat kejadian ledakan sendiri berjarak hanya 200 yards (182,8 meter) dari Scotland Yard. Gedung Capita ditutup dan para petugas berjaga-jaga di sekitar tempat itu.
Seorang juru bicara kepolisian metropolitan mengatakan pada pukul 09.00 waktu setempat, polisi diminta datang ke wilayah bisnis di Victoria Street. ”Kami mendapat konfirmasi ada ledakan kecil di salah satu kantor,” ujar juru bicara itu.
Sumber ledakan
Dia menambahkan, sebuah paket kecil tampaknya menjadi sumber ledakan. Grup Capita sendiri merupakan sebuah perusahaan outsourcing ternama di London yang bergerak di bidang layanan pembayaran. Semua orang yang berada di gedung berlantai enam itu kemudian dievakuasi.
”Semula kami mengira, itu adalah peringatan adanya kebakaran seperti yang sering kami alami. Namun, ketika ada seorang perempuan dibawa keluar dengan tangan diperban seperti sarung tangan tinju, kami baru sadar ada kejadian,” kata Ben Hetchin, salah seorang saksi mata.
Dikatakan perempuan itu tampak syok dan jiwanya terguncang. ”Orang-orang kemudian menyuruh kami mundur menjauhi lingkaran polisi dan dua petugas pemadam kebakaran mengatakan ada bom surat di Victoria Street,” ujar saksi mata itu.
Perusahaan Capita menangani sejumlah layanan pemerintah berteknologi tinggi, termasuk pembayaran pajak kendaraan, biro catatan kriminal dan izin pajak televisi.
Pada bulan Maret tahun lalu, Rod Aldridge keluar sebagai kepala kantor tersebut setelah ada tuduhan dia menyumbangkan dana sebanyak satu juta poundsterling kepada Partai Buruh untuk bisa mendapatkan kontrak dari pemerintah. - tya/AP
 
PM Thailand pecat kepala polisi
Bangkok (Espos)
Perdana Menteri Thailand Surayud Chulanont memecat kepala polisi nasional, Senin (5/2), setelah gagal menemukan titik terang dalang di balik peledakan bom pada malam Tahun Baru lalu yang menewaskan tiga orang di Bangkok.
Kepala Polisi Kowit Wattana selanjutnya akan digantikan oleh wakilnya, Jenderal Sereepisut Taemeeyaves, yang juga anggota Dewan Keamanan Nasional (CNS), kelompok yang menggulingkan Thaksin Shinawatra bulan September lalu.
Yongyuth Maiyalarb selaku juru bicara pemerintah, mengatakan Surayud Chulanont memerintahkan kepala polisi Jenderal Kowit Watana dipindahkan ke pos tidak aktif di kantor PM.
Kowit merupakan orang yang setia kepada mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra, yang digulingkan dalam kudeta militer tanpa darah September tahun lalu. Dia telah dikritik pemerintah karena gagal memberikan perkembangan dalam menyelesaikan kasus pengeboman Tahun Baru di Bangkok yang menewaskan tiga orang dan melukai sekitar 40 orang lainnya.
Pemerintah interim yang ditunjuk militer, sering kali mengatakan para pengikut setia Thaksin berada di balik pengeboman tersebut. Namun, polisi masih ragu-ragu untuk mendukung teori tersebut.
Mereka justru mengatakan gerilyawan Islam yang melakukan pemberontakan di provinsi-provinsi bagian selatan, bertanggung jawab dalam serangan tersebut. Di lain sisi pemerintahan militer Thailand, Senin kemarin juga mengatakan pihaknya tidak punya rencana untuk menghalangi Thaksin Shinawatra untuk melakukan wawancara dengan media-media luar negeri, di tengah adanya laporan bahwa komentar-komentarnya telah membuat marah orang-orang di dalam negeri.
Surayud Chulanont, yang ditunjuk sebagai PM sementara setelah kudeta 19 September lalu, membantah laporan bahwa pemerintah merencanakan untuk menyensor Thaksin saat dia berkunjung ke seputar Asia untuk mengkritik para pemimpin kudeta.
”Itu adalah hak Thaksin untuk berbicara atau wawancara dan orang-orang akan membuat penilaian atas apa yang diungkapkan. Pemerintah tidak akan menghentikan atau mengganggu wawancaranya,” ujar Surayud kepada wartawan. - tya/AP
 
Maraknya ”penyewaan” rahim tuai kritikan di India
Baghdad (Espos)
Jyoti Dave, 30, memang tengah hamil dan diprediksi akan melahirkan pada bulan Maret mendatang. Hanya saja, bayi yang dikandungnya tak akan ia bawa pulang ke rumah ataupun menyandang nama keluarganya.
Ia bukanlah ibu genetik dari bayi yang ia kandung, karena benih janin tersebut berasal dari pasangan warga Amerika Serikat yang menitipkan janin di rahim perempuan India tersebut.
Untuk jasa “menyewakan” rahim (uterus) itu, Jyoti akan mendapat bayaran. Ia enggan mengatakan berapa besar bayaran yang ia terima untuk mengandung bayi milik pasangan warga negara AS itu, tapi ia hanya mengatakan uang tersebut sangat ia butuhkan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya yang terpuruk dalam kemiskinan.
“Suami saya mengalami kecelakaan kerja di pabrik dan harus kehilangan kakinya. Sejak saat itu ia tak bisa kerja, dan kami tak bisa memberi makan anak-anak biar pun untuk sehari. Karena inilah saya memutuskan untuk menyewakan rahim saya,” kata Jyoti belum lama ini.
Ibu induk atau yang bagi warga Barat disebut sebagai surrogate mother, belakangan ini memang marak di India. Para perempuan muda itu rela meminjamkan rahimnya bagi pasangan-pasangan yang biasanya berasal dari negara-negara kaya untuk mengandung anak-anak mereka.
Biasanya, pasangan-pasangan tersebut memiliki masalah dengan kesehatan, atau uterus sang isteri tak mampu mengandung janin dan alasan kesehatan lainnya.
Kenapa India? Karena uang jasa yang diberikan kepada para surrogate mother di sana jauh lebih murah dibandingkan di Barat.
“Di AS, pasangan yang tak punya anak harus menghabiskan lebih dari US$50.000 untuk melakukan ini, sedangkan di India hanya perlu antara US$10.000-US$12.000,” kata Gautama Allahbadia, seorang spesialis kesuburan reproduksi yang baru saja membantu warga Singapura memperoleh keturunan lewat cara ini di India.
Kritikan
Klinik fertilitas biasanya mematok biaya antara US$2.000-US$3.000 untuk prosedur “penitipan” janin semacam ini. Sedangkan ibu induk, akan dibayar antara US$3.000-US$6.000, sebuah angka yang cukup fantastis bagi penduduk di negara yang memiliki pendapatan per kapita sekitar US$500 ini.
Namun, tentunya praktik ini harus menghadapi beragam kritikan, baik dari sisi etis, budaya, dan dari sisi agama juga. Sebagian kalangan menyebut praktik tersebut sebagai pengkomoditian perempuan atau lebih tepatnya eksploitasi kaum kaya terhadap orang miskin.
Di negara yang mayoritas beragam Hindu ini, profesi tersebut dianggap oleh sebagian kalangan sebagai bentuk pelecehan terhadap tugas suci seorang ibu. India mencatat 100-150 bayi “titipan” lahir di negara itu. Sementara, di negara tersebut belum ada perundangan yang mengatur masalah ini. - ind/Rtr
 
Jelang operasi keamanan di Irak, 24 tewas akibat bom mobil
Baghdad (Espos)
Tiga bom mobil meledak di Baghdad, Senin (5/2), menewaskan 24 orang serta melukai puluhan lainnya. Sementara itu, kelompok bersenjata menyerang kawasan Sunni serta terlibat bentrokan dengan warga setempat dan membakar sejumlah rumah.
Aksi kekerasan tersebut terjadi sehari setelah keluarnya pernyataan komandan militer AS di Irak yang menyebut akan segera menerapkan operasi gabungan di negara tersebut.
Ledakan yang terjadi Senin kemarin, membidik sebuah stasiun pengisian bahan bakar di kawasan Saidiya yang penduduknya terdiri atas campuran warga Syiah dan Sunni. Dalam insiden tersebut 10 orang tewas dan melukai 62 orang, sedangkan sebuah bom mobil lainnya meledak di sebuah garasi kawasan yang sama hingga menewaskan 6 orang dan melukai 40 lainnya. Ledakan terakhir terjadi di dekat Rumah Sakit Anak Andalus di pusat Kota Baghdad, menewaskan enam orang dan melukai sembilan orang.
Di lain tempat, dua anggota kunci organisasi Syiah radikal anti-AS pimpinan Moqtada al-Sadr, tewas dalam bentrokan melawan gerilyawan Sunni dan juga pasukan koalisi.
Dengan operasi keamanan Irak yang diperkirakan akan segera berlangsung dalam beberapa hari atau jam ke depan, militer AS menegaskan Letnan Jenderal Abboud Gambar, akan memimpin operasi seperti yang ia umumkan sebulan lalu lewat media. Dia ditunjuk untuk menduduki posisi tersebut atas tekanan dari militer AS, yang menolak pilihan pertama Perdana Menteri Nouri al-Maliki, Letnan Jenderal Mohan al-Freiji.
Gambar akan mempunyai dua wakil dari militer Irak, masing-masing akan ditempatkan di sisi Sungai Tigris yang memisahkan Baghdad utara dan selatan. Kota itu dibagi atas sembilan distrik, di mana ada sebanyak 600 personel pasukan AS di masing-masing distrik untuk mem-back-up pasukan Irak yang akan mengambil alih kepemimpinan keamanan.
Pasukan koalisi AS-Irak tengah menyiapkan untuk meluncurkan operasi perburuan besar-besaran di Baghdad dengan menempatkan sejumlah tank dan kendaraan lapis baja untuk mendukung Garda Nasional, serta kepolisian di berbagai lokasi menuju Sadr City.
Sementara itu di Washington, Presiden Amerika Serikat George W Bush mengajukan bujet baru kepada Kongres senilai US$2,9 triliun. Dari jumlah tersebut, miliaran dolar AS akan digunakan untuk membiayai perang Irak.
Dalam cetak biru anggaran tahun 2008, Bush meminta tambahan untuk diseimbangkan hingga tahun 2012, dengan menekankan pada peningkatan layanan kesehatan, anggaran pendidikan dan pengamanan energi. Irak kemungkinan akan menjadi bahan debat tersendiri dalam pembahasan anggara Bush di hadapan Kongres. - tya/AP
 
Back
Top