Kamus dan Istilah Fashion

Second_Sister

New member
Berikut ini adalah istilah-istilah yang sering dipakai dalam dunia fashion.
Posting secara acak dan sebisa mungkin daku urutkan. Tapi jika ada yang tertinggal, silahkan ditambahkan. Atau bisa juga kalau ada istilah yang ditemui dan tidak mengerti artinya, bisa ditanyakan di sini, tapi pertanyaannya sebatas pengertian dari istilah tersebut saja, jika ada pertanyaan lainnya di luar itu silahkan diposting di thread yang sudah tersedia.
 
Attache case : Tas kantor berbentuk boks. Tas ini bisa dibuka lebar. Biasa digunakan untuk menyimpan dokumen, tempat pena, kaca mata, agenda dan sebagainya.

Band collar : Model kerah tanpa kelepak, biasa disebut kerah Nehru.

Bandana : Kain pengikat kepala atau leher yang biasa dipakai untuk kegiatan out door.

Belt loops : Tempat untuk memasukkan ikat pinggang pada ban pinggang.

Black tie : Setelan jas dan pantalon hitam dengan dasi kupu-kupu.

Blazer : Jas kasual.

Bot (boots) : Sepatu yang tingginya menutupi mata kaki.

Boxer : Celana dalam pria dengan model seperti celana petinju.

Braid : Garis vertikal pada kedua sisi pipa pantalon black tie atau tails coat.

Button-down collar : Model kerah kemeja dengan kancing pada ujung kelepaknya.

Brief : Celana dalam pria yang ketat pada bagian pangkal paha.

Buckle : Sepatu dengan hiasan gesper.

Cardigan (kardigan) : Busana rajut lengan panjang tanpa kerah dengan deretan kancing di depan, memiliki garis vertikal pada bagian depan.

Cashmere (kasmir) : Sejenis bahan wol yang berkualitas tinggi yang sangat halus.

Cravat : Selendang penghias leher yang kedua ujungnya dimasukkan kebalik kemeja.

Crew-neck : Model kerah yang melingkar ketat pada pangkal leher.

Coatjacks : Berasal dari kata coat dan jacket. Model sports jacket yang potongannya longgar.

Cuff : Lipatan balik pada ujung pipa pantalon, manset lengan kemeja.

Cuff link : Kancing hias pada manset lengan.

Cummerbund : Sabuk besar dari kain berlipit-lipit yang dikenakan bersama tuxedo.

Denim : Bahan katun biru yang biasa digunakan untuk jins.

Double-breasted : Model jas yang bagian depannya saling bertumpuk.

Dress code : Jenis busana yang harus dikenakan untuk menghadiri suatu acara.

Fast track : Sepatu dengan bagian tumit terbuat dari karet.

Four in hand : Cara mengikat dasi yang menghasilkan simpul asimetris.

French-cuff (double cuff) : Model manset lengan dengan lipatan balik.

Flanel (flannel) : Salah satu jenis bahan wol yang permukaannya sangat berbulu.

Gabardine : Salah satu jenis bahan wol.

Lace-up : Sepatu yang memiliki lidah dan tali.

Long john : Celana dalam pria yang panjangnya semata kaki.

Loafer : Sepatu tanpa tali.

Manset : Ujung lengan kemeja yang dibuat lebih kaku dan berkancing.

Money clip : Logam yang didesain untuk menjepit uang kertas.

Overcoat : Mantel.

Padding : Bantalan bahu.

Polo shirt (kaos polo) : Kemeja kaus berkerah, berlengan pendek. Pertama kali dibuat oleh Rene Lacoste, pemain tenis terkenal.

Pullover : Busana rajut tanpa kancing.

Pump : Sepatu hitam untuk dikenakan bersama busana black tie, tanpa tali dan biasanya dihias sebuah pita sutera di depan.

Portfolio : Tempat arsip, bentuknya tipis.

Pilot case : Tas berbentuk boks keras, biasa dipakai para pilot. Hanya bisa dibuka bagian atasnya.

Pique vest : Rompi yang biasa dikenakan dengan busana white tie.

Single breasted : Jas dengan deretan kancing pada bagian tengah-depan.

Slip on : Model sepatu tanpa tali.

Spread collar (cutaway collar) : Model kerah dengan sudut yang besar untuk simpul dasi.

Suit : Setelan jas dan pantalon dengan bahan dan warna yang sama.

Suspender (braces) : Tali pengait agar ban pinggang celana tetap pada posisinya. Bagian tengahnya diletakkan di pundak dan ujungnya dikaitkan pada ban pinggang depan dan belakang celana.

Sweater : Busana rajut berlengan atau tanpa lengan.

Tail coat : Busana formal berupa jas hitam yang pada bagian belakangnya sepanjang lutut. Kerahnya dibuat dari sutera atau satin hitam. Pantalonnya diberi dua garis vertikal dari sutera atau satin hitam.

T-Shirt : Busana kaus berlengan pendek, tanpa kerah.

Turtleneck : Kerah yang menutupi seluruh leher dan dapat dilipat setengahnya sampai setinggi jakun.

Tuxedo : Setelan jas dan pantalon hitam atau biru kelam dengan kemeja putih dan dasi kupu-kupu. Kelepak jasnya dari sutera atau satin. Pantalonnya diberi garis vertikal.

V-neck : Potongan leher berbentuk V.

Vest (rompi) : Busana tanpa lengan yang membalut kemeja.

White tuxedo : Modelnya sama dengan tuxedo hitam, tapi jasnya berwarna putih atau beige. Pantalonnya berwarna hitam. Busana ini biasa dikenakan pada pesta formal di ruangan terbuka atau di kapal pesiar.

Windsor : Cara mengikat dasi yang menghasilkan simpul simetris.

Wings collar : Model kerah kemeja putih berbentuk segi tiga kecil, dikenakan bersama dasi kupu-kupu.


Source:
http://www.yulissamoa.com
 
Haute Couture :

Merupakan bahasa perancis yang artinya "high sewing" or "high dressmaking" dengan kata lain merupakan design yang sangat exclusive dan ditujukan untuk kalangan masyarakat dengan tingkat sosial tinggi (High-end). Haute couture dibuat berdasarkan pesanan untuk konsumen yang khusus, terbuat dari bahan yang berkualitas tinggi, fabric yang benar-benar mahal dan dijahit dengan penuh perhatian hingga ke detail-detail kecil sekalipun, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan clothing yang bisa disebut haute couture. Istilah Haute Couture aslinya ditujukan untuk sebuah hasil karya di pertengahan abad ke-19 di Paris, oleh Charles Frederick Worth, seorang pria asal Inggris. Di Perancis, istilah Haute Couture dilindungi oleh hukum dan hanya boleh digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang memenuhi standard kualitas fashion tertentu. Perusahaan yang ingin menganggap mereka sebagai “Couture House” dan menggunakan istilah haute couture dalam advertising dan apa pun, sebuah perusahaan harus memenuhi kriteria-kriteria berikut:
  • Design made-to-order for private clients, dengan proses fitting tertentu
  • Memiliki sebuah workshop (atelier) di Paris, dengan sedikitnya 15 karyawan yang bekerja full-time.
  • Setiap musim (Season), bisa menghadirkan sebuah koleksi untuk pers di paris, sedikitnya setiap koleksi terdiri dari minimal 35 designs baik untuk siang hari dan untuk malam hari.

Pret-a-porter atau ready to wear fashion :

Adalah istilah yang digunakan untuk perusahaan yang membuat pakaian jadi, yang dijual dalam keadaan sudah jadi, dengan ukuran yang sudah di standarisasi (Seperti S, M, L dan XL). Jadi perbedaan nya dengan haute couture adalah dari segi ukuran dan design nya. Kalo haute couture itu design untuk wanita yang hanya ada untuk pelanggan-pelanggan khusus dengan ukuran yang pas sesuai permintaan pelanggan, dan kalo Pret-a-porter adalah pakaian jadi yang sudah dijual dalam jumlah yang banyak dengan model yang sama dan ukuran yang sudah ditentukan dari perusahaan.

Kalo untuk men’s wear, design khusus sesuai permintaan pelanggan disebut “bespoke”, ada semi bespoke yang biasa disebut made-to-measure, yaitu pakaian yang sudah jadi dengan model yang standard untuk kemudian di ukur kembali sesuai dengan permintaan pembeli, lalu ada juga full bespoke, yang merupakan design baru sesuai ukuran pembeli yang betul-betul dibuat mulai dari nol. Beberapa fashion house maupun fashion designer memproduksi pakaian Pret-a-porter dalam jumlah yang besar untuk di pasarkan, ada juga yang membuat design yang sangat exclusive dengan jumlah terbatas dan waktu yang terbatas, tapi tetap saja Pret-a-porter adalah pakaian atau pun accessories yang bukan satu-satunya ada di dunia ini, karena pasti ada orang-orang yang lain yang bisa membelinya. Beberapa fashion house yang juga memegang predikat haute couture, juga memproduksi produk-produk Pret-a-porter seperti Chanel, ataupun Dior. Saat ini banyak sekali perusahaan yang menggunakan istilah haute couture untuk design nya sehingga makna houte couture sendiri sudah memudar. Koleksi-koleksi Pret-a-porter biasanya disiapkan oleh couture house setiap musim / season selama 1 periode yang disebut Fashion Week.
 
Back
Top