Agama asli Nusantara

Alkil123

New member
Dari [notranslate]Wikipedia[/notranslate] bahasa Indonesia

Agama asli Nusantara adalah agama-agama tradisional yang telah ada sebelum agama Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Buddha, Konghucu masuk ke Nusantara (Indonesia).

Mungkin banyak di kalangan masyarakat Indonesia sudah tidak lagi mengetahui bahwa sebelum agama-agama "resmi" (agama yang diakui); Islam, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Hindu dan Buddha, kemudian kini Konghucu, masuk ke Nusantara atau Indonesia, di setiap daerah telah ada agama-agama atau kepercayaan asli, seperti Sunda Wiwitan yang dipeluk oleh masyarakat Sunda di Kanekes, Lebak, Banten; Sunda Wiwitan aliran Madrais, juga dikenal sebagai agama Cigugur (dan ada beberapa penamaan lain) di Cigugur, Kuningan, Jawa Barat; agama Buhun di Jawa Barat; Kejawen di Jawa Tengah dan Jawa Timur; agama Parmalim, agama asli Batak; agama Kaharingan di Kalimantan; kepercayaan Tonaas Walian di Minahasa, Sulawesi Utara; Tolottang di Sulawesi Selatan; Wetu Telu di Lombok; Naurus di Pulau Seram di Propinsi Maluku, dll.

Didalam Negara Republik Indonesia, agama-agama asli Nusantara tersebut didegradasi sebagai ajaran animisme, penyembah berhala / batu atau hanya sebagai aliran kepercayaan.

Hingga kini, tak satu pun agama-agama dan kepercayaan asli Nusantara yang diakui di Republik Indonesia sebagai agama dengan hak-hak untuk dicantumkan di KTP, Akta Kelahiran, pencatatan perkawinan di Kantor Catatan Sipil ,dsb. Seiring dengan berjalannya waktu dan zaman, Agama Asli Nusantara semakin punah dan menghilang, kalaupun ada yang menganutnya, biasanya berada didaerah pedalaman seperti contohnya pedalaman Sumatera dan pedalaman Irian Jaya.

Di Indonesia, aliran kepercayaan yang paling banyak penganutnya adalah Agama Buhun. Data yang terekam oleh peneliti Abdul Rozak, penulis Teologi Kebatinan Sunda, menunjukkan jumlah pemeluk agama ini 100 ribu orang. Jika angka ini benar, Agama Buhun jelas salah satu aliran kepercayaan terbesar di Indonesia, yaitu 25 persen dari seluruh penghayat aliran kepercayaan. Data Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2003 mengungkapkan, dari 245 aliran kepercayaan yang terdaftar, sementara keseluruhan penghayat mencapai 400 ribu jiwa lebih.

Daftar Agama Asli Nusantara (kepercayaan)

  • Sunda Wiwitan (Kanekes, Banten)
  • Agama Djawa Sunda (Kuningan, Jawa Barat)
  • Buhun (Jawa Barat)
  • Kejawen (Jawa Tengah dan Jawa Timur)
  • Parmalim (Sumatera Utara)
  • Kaharingan (Kalimantan)
  • Tonaas Walian (Minahasa, Sulawesi Utara)
  • Tolottang (Sulawesi Selatan)
  • Wetu Telu (Lombok)
  • Naurus (pulau Seram, Maluku)
  • Aliran Mulajadi Nabolon
  • Marapu (Sumba)
  • Purwoduksino
  • Budi Luhur
  • Pahkampetan
  • Bolim
  • Basora
  • Samawi
  • Sirnagalih


sumber
 
di kota aku palangkaraya masih banyak yang nganut agama kaharingan.. terutama desa aku..
 
iya om benar sekali :)(
apalagi di kalbar.. banyak yang menganut agama kaharingan, masih kental agama adat istiadatnya

bener non
ak juga banyak lihat mereka masih menganut agama adat itu utamanya yg bermukim d kawasan Sanggau, Parindu, Sosok, Anik hingga Darit
 
dipedalaman-pedalaman memang banyak yang menganut agama kepercayaan yang diturunkan dari kepercayaan nenek moyang ya

Hingga kini, tak satu pun agama-agama dan kepercayaan asli Nusantara yang diakui di Republik Indonesia sebagai agama dengan hak-hak untuk dicantumkan di KTP, Akta Kelahiran, pencatatan perkawinan di Kantor Catatan Sipil ,dsb. Seiring dengan berjalannya waktu dan zaman, Agama Asli Nusantara semakin punah dan menghilang, kalaupun ada yang menganutnya, biasanya berada didaerah pedalaman seperti contohnya pedalaman Sumatera dan pedalaman Irian Jaya.
bener juga, bagaimana dengan masalah ini ya?
 
dipedalaman-pedalaman memang banyak yang menganut agama kepercayaan yang diturunkan dari kepercayaan nenek moyang ya


bener juga, bagaimana dengan masalah ini ya?

yang penting para penganut agama kepercayaan tak d larang oleh negara sepanjang mereka tak mengganggu keamanan dan melakukan tindakan melanggar hukum dgn menyebarkan permusuhan antar penganut agama yang lain.
 
apakah mereka pada waktu itu telah berjumpa dengan alien yang di anggap mereka dewa

seperti yang di dipedalaman-pedalaman yang di katakan dik misa

apakah nenek moyang mereka pada waktu itu telah berjumpa dengan alien dari jenis nordic
 
Halo, saya adlh penganut agama kaharingan. org tua dan seluruh keluarga saya murni ajaran kaharingan.

Ajaran leluhur dan sekaligus agama asli nusantara, karena tidk diakui sebagai agama resmi di tanah kelahiran sendiri. Para tokoh kaharingan mengintegarasikan antara hindu dan kaharingan menjadi agama hindu-kaharingan.

Sehingga agama kaharingan ada dibawah naungan lembaga agama hindu. (hindu sebagai payung hukum) dan sah sebagai sebuah agama dalam pandangan masyarakat.

saya bangga... Kaharingan menjadi bagian dari hindu :)
dan dalam ktp, kartu keluarga,dlsb kolom agama si isi hindu.
 
Halo, saya adlh penganut agama kaharingan. org tua dan seluruh keluarga saya murni ajaran kaharingan.

Ajaran leluhur dan sekaligus agama asli nusantara, karena tidk diakui sebagai agama resmi di tanah kelahiran sendiri. Para tokoh kaharingan mengintegarasikan antara hindu dan kaharingan menjadi agama hindu-kaharingan.

Sehingga agama kaharingan ada dibawah naungan lembaga agama hindu. (hindu sebagai payung hukum) dan sah sebagai sebuah agama dalam pandangan masyarakat.

saya bangga... Kaharingan menjadi bagian dari hindu :)
dan dalam ktp, kartu keluarga,dlsb kolom agama si isi hindu.

oh gitu ya. Tp ak lihat d kalimantan barat wilayah sanggau dan sekitarnya penganut kaharingan rata2 di KTP beragama Katolik. Tp mereka masih menjalankan kepercayaan Kaharingan dan juga tetap bergereja
 
Back
Top