Selamat Hari Waisak 2555 BE/2011

spirit

Mod
Waisak09.jpg


Waisak Ajarkan Damai

Peringatan Hari Waisak 2555 BE/2011 menjadi momentum bagi umat Buddha untuk menyucikan diri, menyebarkan kedamaian, dan berbuat kebajikan. Waisak juga mengajarkan perilaku cinta kasih ke sesama.


Ketua Umum Sangha Theravada Indonesia Biksu Jotidhammo Mahathera mengungkapkan, kedamaian dan kebahagiaan dalam ajaran Buddha memiliki kesamaan makna, yakni manusia tidak akan bahagia apabila tidak menemukan kedamaian.“Demikian pula tidak ada kedamaian tanpa kebahagiaan,” kata Jotidhammo dalam pesannya.

Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Medan, Sumatera Utara, Sutopo menyebutkan, berbagai aktivitas yang dilakukan untuk menyambut Waisak mengandung makna penyucian diri. Sementara puja bakti (pembacaan doa) bertujuan untuk mengingat kembali, mencontoh, dan melaksanakan ajaran agama Buddha. Puncak Tri Suci Waisak 2011 jatuh pada hari ini dan akan ditandai dengan meditasi dan puja bakti di pelataran Candi Borobudur selama beberapa saat. Sehari sebelumnya para biksu bersama umat Buddha menjalani prosesi jalan kaki dari Candi Mendut melewati Candi Pawon dan berakhir di Candi Borobudur antara lain mengusung air suci, api darma Waisak, panji-panji Walubi, dan Dewan Sangha.

Menjelang puncak Waisak, sekitar 140 biksu-biksuni dari Sangha Theravada,Mahayana, dan Tantrayana melaksanakan tradisi Pindapata yakni mengumpulkan sedekah dari umat Buddha yang tinggal di Kota Magelang, Jawa Tengah,kemarin. Prosesi berupa penyerahan sedekah oleh umat Buddha kepada para biksu itu dimulai dengan pembacaan doa dan lantunan parita suci dipimpin Ketua Dewan Pimpinan Pusat Walubi, Bante Dutavira Mahastavira, di Keleteng Liong Hok Bio,Magelang.

Sekretaris Sangha Mahayana Tanah Suci Indonesia Biksu Dwi Wirya mengatakan,Pindapata tersebut merupakan tradisi yang dilakukan Sang Buddha, yakni memberikan kesempatan kepada umat untuk bersedekah guna mendatangkan kebaikan dan keberuntungan. ‘’Apabila umat memberikan sedekahnya, akan mendatangkan karma yang baik,’’ katanya.

Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Siti Hartati Murdaya mengungkapkan, tema peringatan Waisak tahun ini adalah “Mencari Kebahagiaan dan Kedamaian dari Dalam Diri Sendiri”. m abduh/lia anggia nasution/maesaroh

sumber: seputar-indonesia.com


kartu_10.jpg
 
Back
Top