Anarkisme

Dipi76

New member
1.jpg

Anarkisme atau dieja anarkhisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan.

Secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan administratif, Anarki berarti koordinasi dan pengelolaan, tanpa aturan birokrasi yang didefinisikan secara luas sebagai pihak yang superior dalam wilayah ekonomi, politik dan administratif (baik pada ranah publik maupun privat).

Etimologi

Anarkisme berasal dari kata dasar "anarki" dengan imbuhan -isme. Kata anarki merupakan kata serapan dari anarchy (bahasa Inggris) atau anarchie (Belanda/Jerman/Perancis), yang berakar dari kata bahasa Yunani, anarchos/anarchein. Ini merupakan kata bentukan a- (tidak/tanpa/nihil/negasi) yang disisipi /n/ dengan archos/archein (pemerintah/kekuasaan atau pihak yang menerapkan kontrol dan otoritas - secara koersif, represif, termasuk perbudakan dan tirani); maka, anarchos/anarchein berarti "tanpa pemerintahan" atau "pengelolaan dan koordinasi tanpa hubungan memerintah dan diperintah, menguasai dan dikuasai, mengepalai dan dikepalai, mengendalikan dan dikendalikan, dan lain sebagainya". Bentuk kata "anarkis" berarti orang yang mempercayai dan menganut anarki, sedangkan akhiran -isme sendiri berarti paham/ajaran/ideologi.

"Anarkisme adalah sebuah sistem sosialis tanpa pemerintahan. Ia dimulai di antara manusia, dan akan mempertahankan vitalitas dan kreativitasnya selama merupakan pergerakan dari manusia" (Peter Kropotkin)
"Penghapusan eksploitasi dan penindasan manusia hanya bisa dilakukan lewat penghapusan dari kapitalisme yang rakus dan pemerintahan yang menindas" (Errico Malatesta)

Teori politik

Anarkisme adalah teori politik yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat tanpa hirarkis (baik dalam politik, ekonomi, maupun sosial). Para Anarkis berusaha mempertahankan bahwa anarki, ketiadaan aturan-aturan, adalah sebuah format yang dapat diterapkan dalam sistem sosial dan dapat menciptakan kebebasan individu dan kebersamaan sosial. Anarkis melihat bahwa tujuan akhir dari kebebasan dan kebersamaan sebagai sebuah kerjasama yang saling membangun antara satu dengan yang lainnya. Atau, dalam tulisan Bakunin yang terkenal: "kebebasan tanpa sosialisme adalah ketidakadilan, dan sosialisme tanpa kebebasan adalah perbudakan dan kebrutalan"

Anarkisme dan kekerasan

Dalam sejarahnya, para anarkis dalam berbagai gerakannya kerap kali menggunakan kekerasan sebagai metode yang cukup ampuh dalam memperjuangkan ide-idenya, seperti para anarkis yang terlibat dalam kelompok Nihilis di Rusia era Tzar, Leon Czolgosz, grup N17 di Yunani. Slogan para anarkis Spanyol pengikutnya Durruti yang berbunyi: Terkadang cinta hanya dapat berbicara melalui selongsong senapan.

Penggunaan kekerasan dalam anarkisme sangat berkaitan erat dengan metode propaganda by the deed, yaitu metode gerakan dengan menggunakan aksi langsung (perbuatan yang nyata) sebagai jalan yang ditempuh, yang berarti juga melegalkan pengrusakan, kekerasan, maupun penyerangan. Selama hal tersebut ditujukan untuk menyerang kapitalisme ataupun negara.

Namun demikian, tidak sedikit juga dari para anarkis yang tidak sepakat untuk menjadikan kekerasan sebagai suatu jalan yang harus ditempuh. Dalam bukunya What is Communist Anarchist, pemikir anarkis Alexander Berkman menulis:
"Anarkisme bukan Bom, ketidakteraturan atau kekacauan. Bukan perampokan dan pembunuhan. Bukan pula sebuah perang di antara yang sedikit melawan semua. Bukan berarti kembali kekehidupan barbarisme atau kondisi yang liar dari manusia. Anarkisme adalah kebalikan dari itu semua. Anarkisme berarti bahwa anda harus bebas. Bahwa tidak ada seorangpun boleh memperbudak anda, menjadi majikan anda, merampok anda, ataupun memaksa anda. Itu berarti bahwa anda harus bebas untuk melakukan apa yang anda mau, memiliki kesempatan untuk memilih jenis kehidupan yang anda mau serta hidup di dalamnya tanpa ada yang mengganggu, memiliki persamaan hak, serta hidup dalam perdamaian dan harmoni seperti saudara. Berarti tidak boleh ada perang, kekerasan, monopoli, kemiskinan, penindasan, serta menikmati kesempatan hidup bersama-sama dalam kesetaraan."

Dari berbagai selisih paham antar anarkis dalam mendefinisikan suatu ide kekerasan sebagai sebuah metode, kekerasan tetaplah bukan merupakan suatu ide eksklusif milik anarkisme, sehingga anarkisme tidak bisa dikonotasikan sebagai kekerasan, seperti makna tentang anarkisme yang banyak dikutip oleh berbagai media di Indonesia yang berarti sebagai sebuah aksi kekerasan. Karena bagaimanapun kekerasan merupakan suatu pola tingkah laku alamiah manusia yang bisa dilakukan oleh siapa saja dari kalangan apapun.


Sejarah dan dinamika filsafat anarkisme

Anarkisme sebagai sebuah ide yang dalam perkembangannya juga menjadi sebuah filsafat yang juga memiliki perkembangan serta dinamika yang cukup menarik.

Anarkisme dan Marxisme

Marxisme dalam perkembangannya setelah Marx dan Engels berkembang menjadi 3 kekuatan besar ideologi dunia yang menyandarkan dirinya pada pemikiran-pemikiran Marx. Ketiga ideologi itu adalah : (1) Komunisme, yang kemudian dikembangkan oleh Lenin menjadi ideologi Marxisme-Leninisme yang saat ini menjadi pegangan mayoritas kaum komunis sedunia; (2) Sosialisme Demokrat, yang pertama kali dikembangkan oleh Eduard Bernstein dan berkembang di Jerman dan kemudian berkembang menjadi sosialis yang berciri khas Eropa; (3) Neomarxisme dan Gerakan Kiri Baru, yang berkembang sekitar tahun 1965-1975 di universitas-universitas di Eropa.

Walaupun demikian, ajaran Marx tidak hanya berkutat pada ketiga aliran besar itu karena banyak sekali sempalan-sempalan yang memakai ajaran Marx sebagai basis ideologi dan perjuangan mereka. Aliran lain yang berkembang serta juga memakai Marx sebagai tolak pikirnya adalah Anarkisme.

Walaupun demikian anarkisme dan Marxisme berada dipersimpangan jalan dalam memandang masalah-masalah tertentu. Pertentangan mereka yang paling kelihatan adalah persepsi terhadap negara. Anarkisme percaya bahwa negara mempunyai sisi buruk dalam hal sebagai pemegang monopoli kekuasaan yang bersifat memaksa. Negara hanya dikuasai oleh kelompok-kelompok elit secara politik dan ekonomi, dan kekuatan elit itu bisa siapa saja dan apa saja termasuk kelas proletar seperti yang diimpikan kaum Marxis. Dan oleh karena itu kekuasaan negara (dengan alasan apapun) harus dihapuskan. Di sisi lain, Marxisme memandang negara sebagai suatu organ represif yang merupakan perwujudan kediktatoran salah satu kelas terhadap kelas yang lain. Negara dibutuhkan dalam konteks persiapan revolusi kaum proletar, sehingga negara harus eksis agar masyarakat tanpa kelas dapat diwujudkan. Lagipula, cita-cita kaum Marxis adalah suatu bentuk negara sosialis yang bebas pengkotakan berdasarkan kelas.

Selain itu juga, perbedaan kentara antara anarkisme dengan Marxisme dapat dilihat atas penyikapan keduanya dalam seputar isu kelas serta seputar metoda materialisme historis.

Pierre-Joseph Proudhon

Pierre-Joseph Proudhon, adalah pemikir yang mempunyai pengaruh jauh lebih besar terhadap perkembangan anarkisme; seorang penulis yang betul-betul berbakat dan ‘serba tahu’ dan merupakan tokoh yang dapat dibanggakan oleh sosialisme modern. Proudhon sangat menekuni kehidupan intelektual dan sosial di zamanya, dan kritik-kritik sosialnya didasari oleh pengalaman hidupnya itu. Di antara pemikir-pemikir sosialis di zamannya, dialah yang paling mampu mengerti sebab-sebab penyakit sosial dan juga merupakan seseorang yang mempunyai visi yang sangat luas. Dia mempunyai keyakinan bahwa sebuah evolusi dalam kehidupan intelektual dan sosial menuju ke tingkat yang lebih tinggi harus tidak dibatasi dengan rumus-rumus abstrak.

38264-004-5B653570.jpg

Proudhon melawan pengaruh tradisi Jacobin yang mendominasi pemikiran demokrat-demokrat di Perancis dan kebanyakan sosialis pada saat itu, dan juga pengaruh negara dan kebijaksanaan ekonomi dalam proses alami kemajuan sosial. Baginya, pemberantasan kedua-dua perkembangan yang bersifat seperti kanker tersebut merupakan tugas utama dalam abad kesembilan belas. Proudhon bukanlah seorang komunis. Dia mengecam hak milik sebagai hak untuk mengeksploitasi, tetapi mengakui hak milik umum alat-alat untuk ber produksi, yang akan dipakai oleh kelompok-kelompok industri yang terikat antara satu dengan yang lain dalam kontrak yang bebas; selama hak ini tidak dipakai untuk mengeksploitasi manusia lain dan selama seorang individu dapat menikmati seluruh hasil kerjanya. Jumlah waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah benda menjadi ukuran nilainya dalam pertukaran mutual. Dengan sistem tersebut, kemampuan kapital untuk menjalankan riba dimusnahkan. Jikalau kapital tersedia untuk setiap orang, kapital tersebut tidak lagi menjadi sebuah instrumen yang bisa dipakai untuk mengeksploitasi.

Mikhail Bakunin

Tokoh utama kaum anarkisme adalah Mikhail Bakunin, seorang bangsawan Rusia yang kemudian sebagian besar hidupnya tinggal di Eropa Barat. Ia memimpin kelompok anarkis dalam konverensi besar kaum Sosialis sedunia (Internasionale I) dan terlibat pertengkaran dan perdebatan besar dengan Marx. Bakunin akhirnya dikeluarkan dari kelompok Marxis mainstream dan perjuangan kaum anarkis dianggap bukan sebagai perjuangan kaum sosialis. Sejak Bakunin, anarkisme identik dengan tindakan yang mengutamakan kekerasan dan pembunuhan sebagai basis perjuangan mereka. Pembunuhan kepala negara, pemboman atas gedung-gedung milik negara, dan perbuatan teroris lainnya dibenarkan oleh anarkhisme sebagai cara untuk menggerakkan massa untuk memberontak.

Bakuninfull.jpg

Mikhail Bakunin merupakan seorang tokoh anarkis yang mempunyai energi revolusi yang dashyat. Bakunin merupakan ‘penganut’ ajaran Proudhon, tetapi mengembanginya ke bidang ekonomi ketika dia dan sayap kolektivisme dalam First International mengakui hak milik kolektif atas tanah dan alat-alat produksi dan ingin membatasi kekayaan pribadi kepada hasil kerja seseorang. Bakunin juga merupakan anti komunis yang pada saat itu mempunyai karakter yang sangat otoritar.

Pada salah satu pidatonya dalam kongres ‘Perhimpunan Perdamaian dan Kebebasan’ di Bern (1868), dia berkata: "Saya bukanlah seorang komunis karena komunisme mempersatukan masyarakat dalam negara dan terserap di dalamnya; karena komunisme akan mengakibatkan konsentrasi kekayaan dalam negara, sedangkan saya ingin memusnahkan negara --pemusnahan semua prinsip otoritas dan kenegaraan, yang dalam kemunafikannya ingin membuat manusia bermoral dan berbudaya, tetapi yang sampai sekarang selalu memperbudak, mengeksploitasi dan menghancurkan mereka"

Bakunin dan anarkis-anarkis lain dalam First International percaya bahwa revolusi sudah berada di ambang pintu, dan mengerahkan semua tenaga mereka untuk menyatukan kekuatan revolusioner dan unsur-unsur libertarian di dalam dan di luar First International untuk menjaga agar revolusi tersebut tidak ditunggangi oleh elemen-elemen kediktatoran. Karena itu Bakunin menjadi pencipta gerakan anarkisme modern. Peter Kropotkin adalah seorang penyokong anarkisme yang memberikan dimensi ilmiah terhadap konsep sosiologi anarkisme.

Anarkisme model Bakunin, tidaklah identik dengan kekerasan. Tetapi anarkisme setelah Bakunin kemudian berkembang menjadi sebuah gerakan yang menjadikan kekerasan sebagai jalur perjuangan mereka. Dan puncaknya adalah timbulnya gerakan baru yang juga menjadikan sosialisme Marx sebagai pandangan hidupnya, yaitu Sindikalisme. gerakan ini menjadikan sosialisme Marx dan anarkisme Bakunin sebagai dasar perjuangan mereka. Bahkan gerakan mereka disebut Anarko-Sindikalisme.



Sumber:
Anarchism. A Documentary History of Libertarian Ideas. Volume One: From Anarchy to Anarchism (300CE to 1939), Robert Graham.

-dipi-
 
Varian-varian anarkisme

Anarkisme, yang besar dan kemudian berbeda jalur dengan Marxisme, bukan merupakan suatu ideologi yang tunggal. Di dalam anarkisme sendiri banyak aliran-aliran pemikiran yang cukup berbeda satu dengan yang lain. Perbedaan itu terutama dalam hal penekanan dan prioritas pada suatu aspek. Aliran-aliran dan pemikiran-pemikiran yang berbeda di dalam Anarkisme adalah suatu bentuk dari berkembangnya ideologi ini berdasarkan perbedaan latar belakang tokoh, peristiwa-peristiwa tertentu dan tempat/lokasi dimana aliran itu berkembang.

Anarkisme-kolektif

Kelompok anarkisme-kolektif sering diasosiasikan dengan kelompok anti-otoritarian pimpinan Mikhail Bakunin yang memisahkan diri dari Internationale I. Kelompok ini kemudian membentuk pertemuan sendiri di St. Imier (1872). Di sinilah awal perbedaan antara kaum anarkis dengan Marxis, diman sejak saat itu kaum anarkis menempuh jalur perjuangan yang berbeda dengan kaum Marxis. Perbedaan itu terutama dalam hal persepsi terhadap negara.

Doktrin utama dari anarkis-kolektif adalah "penghapusan segala bentuk negara" dan "penghapusan hak milik pribadi dalam pengertian proses produksi". Doktrin pertama merupakan terminologi umum anarkisme, tetapi kemudian diberikan penekanan pada istilah "kolektif" oleh Bakunin sebagai perbedaan terhadap ide negara sosialis yang dihubungkan dengan kaum Marxis. Sedangkan pada doktrin kedua, anarkis-kolektif mengutamakan penghapusan adanya segala bentuk hak milik yang berhubungan dengan proses produksi dan menolak hak milik secara kolektif yang dikontrol oleh kelompok tertentu. Menurut mereka, pekerja seharusnya dibayar berdasarkan jumlah waktu yang mereka kontribusikan pada proses produksi dan bukan "menurut apa yang mereka inginkan".

Pada tahun 1880-an, para pendukung anarkis kebanyakan mengadopsi pemikiran anarkisme-komunis, suatu aliran yang berkembang terutama di Italia setelah kematian Bakunin. Ironisnya, label "kolektif" kemudian secara umum sering diasosiasikan dengan konsep Marx tentang negara sosialis.

Anarkisme komunis

Ide-ide anarkis bisa ditemui dalam setiap periode sejarah, walaupun masih banyak penelitian yang harus dilakukan dalam bidang ini. Kita menemuinya dalam karya filsuf Tiongkok, Lao-Tse (yang berjudul Arah dan Jalan yang Benar.) dan juga filsuf-filsuf Yunani seperti Hedonists dan Cynics dan orang-orang yang mendukung ‘hukum alam’, khususnya Zeno yang menemukan aliran ‘Stoic’ yang berlawanan dengan Plato. Mereka menemukan ekspresi dari ajaran-ajaran Gnostics, Karpocrates di Alexandria dan juga dipengaruhi oleh beberapa aliran Kristen di Zaman Pertengahan di Perancis, Jerman dan Belanda. Hampir semua dari mereka menjadi korban represi. Dalam sejarah reformasi Bohemia, anarkisme ditemui dalam karya Peter Chelciky (The Net of Faith) yang mengadili negara dan gereja seperti yang dilakukan oleh Leo Tolstoy di kemudian hari.

Humanis besar lainnya adalah Rabelais yang dalam karyanya menggambarkan kehidupan yang bebas dari semua cengkraman otoritas. Sebagian dari pemrakarsa ideologi libertarian lainnya adalah La Boetie, Sylvan Marechal, dan Diderot. Karya William Godwin yang berjudul ‘Pertanyaan Mengenai Keadilan Politik dan Pengaruhnya Terhadap Moralitas dan Kebahagiaan’, merupakan bagian penting dari sejarah anarkisme kontemporer. Dalam karyanya tersebut Godwin menjadi orang pertama yang memberikan bentuk yang jelas mengenai filsafat anarkisme dan meletakannya dalam konteks proses evolusi sosial pada saat itu. Karya tersebut, boleh kita bilang adalah ‘buah matang’ yang merupakan hasil daripada evolusi yang panjang dalam perkembangan konsep politik dan sosial radikal di Inggris, yang meneruskan tradisi yang dimulai oleh George Buchanan sampai Richard Hooker, Gerard Winstanley, Algernon Sydney, John Locke, Robert Wallace dan John Bellers sampai Jeremy Bentham, Joseph Priestley, Richard Price dan Thomas Paine.

Godwin menyadari bahwa sebab-sebab penyakit sosial dapat ditemukan bukanlah dalam bentuk negara tetapi karena adanya negara itu. Pada saat ini, negara hanyalah merupakan karikatur masyarakat, dan manusia yang ada dalam cengkraman negara ini hanyalah merupakan karikatur diri mereka karena manusia-manusia ini digalakkan untuk menyekat ekspresi alami mereka dan untuk melakukan tindakan-tindakan yang merusak akhlaknya. Hanya dengan cara-cara tersebut, manusia dapat dibentuk menjadi hamba yang taat. Ide Godwin mengenai masyarakat tanpa negara mengasumsikan hak sosial untuk semua kekayaan alam dan sosial, dan kegiatan ekonomi akan dijalankan berdasarkan ko-operasi bebas di antara produsen-produsen; dengan idenya, Godwin menjadi penemu Anarkisme Komunis.

Namun demikian, kelompok anarkisme-komunis pertama kali diformulasikan oleh Carlo Cafiero, Errico Malatesta dan Andrea Costa dari kelompok federasi Italia pada Internasionale I. Pada awalnya kelompok ini (kemudian diikuti oleh anarkis yang lain setelah kematian Bakunin seperti Alexander Berkman, Emma Goldman, dan Peter Kropotkin) bergabung dengan Bakunin menentang kelompok Marxis dalam Internasionale I.

Berbeda dengan anarkisme-kolektif yang masih mempertahankan upah buruh berdasarkan kontribusi mereka terhadap produksi, anarkisme-komunis memandang bahwa setiap individu seharusnya bebas memperoleh bagian dari suatu hak milik dalam proses produksi berdasarkan kebutuhan mereka.

Kelompok anarkisme-komunis menekankan pada egalitarianism (persamaan), penghapusan hirarki sosial (social hierarchy), penghapusan perbedaan kelas, distribusi kesejahteraan yang merata, penghilangan kapitalisme, serta produksi kolektif berdasarkan kesukarelaan. Negara dan hak milik pribadi adalah hal-hal yang tidak seharusnya eksis dalam anarkisme-komunis. Setiap orang dan kelompok berhak dan bebas untuk berkontribusi pada produksi dan juga untuk memenuhi kebutuhannya berdasarkan pilihannya sendiri.

Anarko-Sindikalisme

3.jpg

Salah satu aliran yang berkembang cukup subur di dalam lingkungan anarkisme adalah kelompok anarko-sindikalisme. Tokoh yang terkenal dalam kelompok anarko-sindikalisme antara lain Rudolf Rocker, ia juga pernah menjelaskan ide dasar dari pergerakan ini, apa tujuannya, dan kenapa pergerakan ini sangat penting bagi masa depan buruh dalam pamfletnya yang berjudul Anarchosyndicalism pada tahun 1938. Pada awalnya, Bakunin juga adalah salah satu tokoh dalam anarkisme yang gerakan-gerakan buruhnya dapat disamakan dengan orientasi kelompok anarko-sindikalisme, tetapi Bakunin kemudian lebih condong pada anarkisme-kolektif.

Anarko-sindikalisme adalah salah satu cabang anarkisme yang lebih menekankan pada gerakan buruh (labour movement). Sindikalisme, dalam bahasa Perancis, berarti “trade unionism”. Kelompok ini berpandangan bahwa serikat-serikat buruh (labor unions) mempunyai kekuatan dalam dirinya untuk mewujudkan suatu perubahan sosial secara revolusioner, mengganti kapitalisme serta menghapuskan negara dan diganti dengan masyarakat demokratis yang dikendalikan oleh pekerja. Anarko-sindikalisme juga menolak sistem gaji dan hak milik dalam pengertian produksi. Dari ciri-ciri yang dikemukakan di atas, anarko-sindikalisme sepertinya tidak mempunyai perbedaan dengan kelompok-kelompok anarkisme yang lain.

Prinsip-prinsip dasar yang membedakan anarko-sindikalisme dengan kelompok lainnya dalam anarkisme adalah : (1) Solidaritas pekerja (Workers Solidarity); (2) Aksi langsung (direct action); dan (3) Manajemen-mandiri buruh (Workers self-management).

Anarkisme individualisme

Anarkisme individualisme atau Individual-anarkisme adalah salah satu tradisi filsafat dalam anarkisme yang menekankan pada persamaan kebebasan dan kebebasan individual. Konsep ini umumnya berasal dari liberalisme klasik. Kelompok individual-anarkisme percaya bahwa "hati nurani individu seharusnya tidak boleh dibatasi oleh institusi atau badan-badan kolektif atau otoritas publik". Karena berasal dari tradisi liberalisme, individual-anarkisme sering disebut juga dengan nama "anarkisme liberal".

Tokoh-tokoh yang terlibat dalam individual-anarkisme antara lain adalah Max Stirner, Josiah Warren, Benjamin Tucker, John Henry Mackay, Fred Woodworth, dan lain-lain. Kebanyakan dari tokoh-tokoh individual-anarkisme berasal dari Amerika Serikat, yang menjadi basis liberalisme. Dan oleh karena itu pandangan mereka terhadap konsep individual-anarkisme kebanyakan dipengaruhi juga oleh alam pemikiran liberalisme.

Individual-anarkisme sering juga disebut "anarkisme-egois", karena salah satu tokohnya, Max Stirner, menulis buku "Der Einzige und sein Eigentum" (b.Inggris : The Ego and Its Own / b.Indonesia : Ego dan Miliknya) yang dengan cepat dilupakan, tetapi mengalami kebangkitan lima puluh tahun kemudian, buku tersebut lebih menonjolkan peran individu.

Buku Stirner itu pada dasarnya adalah karya filsafat yang menganalisa ketergantungan manusia dengan apa yang dikenal sebagai ‘kekuasaan yang lebih tinggi’ (higher powers). Dia tidak takut memakai kesimpulan- kesimpulan yang diambil dari hasil survei. Buku tersebut merupakan pembrontakan yang sadar dan sengaja yang tidak menunjukan kehormatan kepada otoritas dan karenanya sangat menarik bagi pemikir mandiri.

Varian-varian anarkisme lainnya

Selain aliran-aliran yang disebut di atas, masih banyak lagi aliran lain yang memakai pemikiran anarkisme sebagai dasarnya. Antara lain :
  • Post-Anarchism, yang dikembangkan oleh Saul Newman dan merupakan sintesis antara teori anarkisme klasik dan pemikiran post-strukturalis.
  • Anarki pasca-kiri, yang merupakan sintesis antara pemikiran anarkisme dengan gerakan anti-otoritas revolusioner di luar pemikiran “kiri” mainstream.
  • Anarka-Feminisme, yang lebih menekankan pada penolakan pada konsep patriarka yang merupakan perwujudan hirarki kekuasaan. Tokohnya antara lain adalah Emma Goldman.
  • Eko-Anarkisme dan Anarkisme Hijau, yang lebih menekankan pada lingkungan.
  • Anarkisme insureksioner, yang merupakan gerakan anarkis yang menentang segala organisasi anarkis dalam bentuk yang formal, seperti serikat buruh, maupun federasi. Definisi tentang anarkisme insureksioner dijelaskan dalam jurnal Do or Die dan pamflet-pamflet grup Venomous Butterfly yang insureksionis :
    "Adalah suatu bentuk, yang tidak dapat terbakukan dalam satu kubu, serta sangat beragam dalam perspektifnya. Anarkisme Insureksioner bukanlah sebuah solusi ideologis bagi masalah-masalah sosial, dan juga bukan komoditi dalam pasar ideologi yang digelar kapitalisme. Melainkan, ia adalah praktik berkelanjutan yang bertujuan untuk mengakhiri dominasi negara dan berteruskembangnya kapitalisme, yang membutuhkan analisa-analisa dan diskusi-diskusi untuk menjadikannya semakin maju dan berkembang. Menurut sejarahnya, kebanyakan anarkis, kecuali mereka yang percaya bahwa peradaban kapitalisme akan terus berkembang hingga titik kehancurannya sendiri, percaya bahwa sebentuk aktivitas insureksioner dibutuhkan untuk dapat mentransformasikan masyarakat secara radikal. Dalam artian ini, negara harus dipukul mundur dari eksistensinya oleh mereka yang tereksploitasi dan termarjinalkan, dengan demikian para anarkis harus menyerang: menunggu sistem ini melenyap dan menghancurkan dirinya sendiri adalah sebuah kekalahan telak."


Sumber:
Anarchy: A Graphic Guide, Clifford Harper (Camden Press, 1987)
[notranslate]Wikipedia[/notranslate]



-dipi-
 
Anarkisme dan agama

Pada dasarnya, sejak mulai dari Proudhon, Bakunin, Berkman, dan Malatesta sampai pada kelompok-kelompok anarkis yang lain, anarkisme selalu bersikap skeptik dan anti terhadap institusi agama. Dalam pandangan mereka, institusi keagamaan selalu bersifat hirarki dan mempunyai kekuasaan seperti layaknya negara, dan oleh karena itu harus ditolak. Tetapi dalam agama sendiri (Kristen, Yahudi, Islam, dll) sebenarnya pemikiran akan “anarkisme” dalam pengertian “without ruler” sudah banyak ditemui.

Anarkis-kristen

Dalam agama Kristen, konsep yang dipakai oleh kaum anarkis-kristen adalah berdasarkan konsep bahwa hanya Tuhan yang mempunyai otoritas dan kuasa di dunia ini dan menolak otoritas negara, dan juga gereja, sebagai manifestasi kekuasaan Tuhan. Dari konsep ini kemudian berkembang konsep-konsep yang lain misalnya pasifisme (anti perang), non-violence (anti kekerasan), abolition of state control (penghapusan kontrol negara), dan tax resistance (penolakan membayar pajak). Semuanya itu dalam konteks bahwa kekuasaan negara tidak lagi eksis di bumi dan oleh karena itu harus ditolak. Tokoh-tokoh yang menjadi inspirasi dalam perkembangan gerakan anarkis-kristen antara lain : Soren Kierkegaard, Henry David Thoreau, Nikolai Berdyaev, Leo Tolstoy, dan Adin Ballou.

Anarkisme dan Islam

Dalam agama Islam, kelompok anarkisme melakukan interpretasi terhadap konsep bahwa Islam adalah agama yang bercirikan penyerahan total terhadap Allah, yang berarti menolak peran otoritas manusia dalam bentuk apapun. Anarkis-Islam menyatakan bahwa hanya Allah yang mempunyai otoritas di bumi ini serta menolak ketaatan terhadap otoritas manusia dalam bentuk fatwa atau imam. Hal ini merupakan elaborasi atas konsep “tiada pemaksaan dalam beragama”. Konsep anarkisme-islam kemudian berkembang menjadi konsep-konsep lainnya yang mempunyai kemiripan dengan ideologi sosialis seperti pandangan terhadap hak milik, penolakan terhadap riba, penolakan terhadap kekerasan dan mengutamakan self-defense, dan lain-lain. Kelompok-kelompok dalam Islam yang sering diasosiasikan dengan anarkisme antara lain : Sufisme dan Kelompok Hashshashin.

Salah seorang tokoh muslim anarkis yang berpengaruh yaitu Peter Lamborn Wilson, yang selalu menggunakan nama pena Hakim Bey. Dia mengkombinasikan ajaran sufisme dan neo-pagan dengan anarkisme dan situasionisme. Dia juga merupakan seorang yang terkenal dengan konsepnya Temporary Autonomus Zones.

Yakoub Islam, seorang anarkis muslim, pada 25 Juni 2005 mempublikasikan Muslim Anarchist Charter (Piagam Muslim Anarkis), yang berbunyi :
  • Tiada tuhan selain Allah dan nabi Muhammad adalah utusannya;
  • Tujuan dari hidup ialah untuk membangun sebuah hubungan kasih yang damai dengan Yang Maha Esa melalui pemahaman untuk bertindak sesuai ajaran, wahyu, serta tanda-tandanya di dalam Penciptaannya juga hati manusia;
  • Demi tujuan seperti itu kita harus memiliki komitmen yang kuat untuk mempelajarinya dengan kehendak hati yang bebas, dan secara sadar menolak setiap bentuk kompromi dengan institusi kekuasaan, entah dalam bentukbnya yang yuridis, relijius, sosial, korporatik maupun politis;
  • Demi tujuan seperti itu kita harus aktif di dalam kegiatan merealisasikan keadilan yang bertujuan untuk membangun sebuah komunitas-komunitas dan masyarakat dimana pembangunan jiwa yang spiritual tidak terbatasi lagi oleh kemiskinan, tirani, dan ketidakpedulian.

Muslim Anarchist Charter menolak:
  • Kekuatan fasis yang bertujuan untuk memapankan kebenaran tunggal yang absolut, termasuk patriarki, kerajaan, dan kapitalisme.


Sumber:
The Anarchist Reader, George Woodcock



-dipi-
 
Kritik atas anarkisme

Baik secara teori ataupun praktik, anarkisme telah menimbulkan perdebatan dan kritik-kritik atasnya. Beberapa kritik dilontarkan oleh lawan utama dari anarkisme seperti pemerintah. Beberapa kritik lainnya bahkan juga dilontarkan oleh para anarkis sendiri serta ada juga yang muncul dari kalangan kaum kiri otoritarian seperti yang dilontarkan oleh kalangan marxisme. Kritik biasanya dilontarkan sekitar permasalahan idealisme anarkisme yang mustahil dapat diterapkan di dunia nyata, seperti apa yang banyak dipecaya oleh para anarkis mengenai ajaran bahwa manusia pada dasarnya baik dan bisa menggalang solidaritas kemanusiaan untuk kesejahteraan manusia tanpa penindasan oleh sebagiannya yang hal tersebut banyak dibantah oleh para ekonom. Dan juga mengenai ajaran bahwa setiap manusia lahir bebas setara yang juga dibantah oleh para pakar sosiolog.

Kritik juga dilontarkan atas penolakan anarkisme terhadap organisasi sentralis seperti pemerintahan kaum buruh, partai revolusioner, dan lain sebagainya, yang dianggap oleh banyak pihak justru akan melemahkan posisi kaum anarkis apabila revolusi terjadi. Hal ini juga yang dituduhkan kepada para anarkis saat revolusi Spanyol terjadi, paska pengambilan kekuasaan oleh kaum proletariat atas rezim fasis yang pada saat itu berkuasa di Spanyol.



Sumber:
[notranslate]Wikipedia[/notranslate]




-dipi-
 
Kerusuhan Haymarket

Peristiwa Kerusuhan Haymarket terjadi pada tanggal 4 Mei 1886 di Chicago, Illinois merupakan asal usul lahirnya perayaan Hari Buruh internasional atau biasa disebut May Day. Penyebab terjadinya insiden ini masih menyimpan kontroversi.

Aksi pemogokan menuntut 8 jam kerja dalam sehari

Pada April 1886, ratusan ribu kelas pekerja di AS yang berkeinginan kuat menghentikan dominasi kelas borjuis, bergabung dengan organisasi pekerja Knights of Labour. Perjuangan kelas masif menemukan momentum di Chicago, salah satu pusat pengorganisiran serikat-serikat pekerja AS yang cukup besar. Gerakan serikat pekerja di kota ini sangat dipengaruhi ide-ide International Workingsmen Association. Gerakan tersebut telah melakukan agitasi dan propaganda tanpa henti sebelum Mei untuk merealisasikan tuntutan "Delapan Jam Sehari".

Menjelang 1 Mei, sekitar 50.000 pekerja telah melakukan pemogokan. Sekitar 30.000 pekerja bergabung dengan mereka di kemudian hari. Para pekerja turun ke jalan bersama anak-anak serta istri untuk meneriakkan tuntutan universal 'Delapan Jam Sehari.' Pemogokan ini membawa aktivitas industri di Chicago lumpuh dan membuat kelas borjuis panik.

Pada tanggal 1 Mei 1886 (Kemudian dikenal sebagai May Day), saat itu sebanyak 350.000 orang buruh yang diorganisir oleh Federasi Buruh Amerika melakukan pemogokan di banyak tempat di Amerika Serikat.

Dua hari kemudian, 3 Mei, pemerintah mengutus sejumlah polisi untuk meredam pemogokan pekerja di pabrik McCormick. Polisi dengan membabi-buta menembaki pemogok yang berhamburan, pada saat kejadian ini terdapat empat orang tewas dan jauh lebih banyak lagi luka-luka. Ini menimbulkan amarah di kalangan kaum buruh, sebagian menganjurkan supaya mereka membalas dengan mengangkat senjata.

Sejumlah kaum anarkis yang dipimpin Albert Parsons dan August Spies, juga merupakan anggota aktif Knights of Labour, menyerukan kepada kelas pekerja agar mempersenjatai diri dan berpartisipasi di dalam demonstrasi keesokan hari.

Lapangan Haymarket

Pertemuan di hari berikut, 4 Mei 1886, berlokasi di bunderan lapangan Haymarket, para buruh kembali menggelar aksi mogoknya dengan skala yang lebih besar lagi, aksi ini jaga ditujukan sebagai bentuk protes tindakan represif polisi terhadap buruh. Semula aksi ini berjalan dengan damai.

Haymarketstation.jpg

Karena cuaca buruk banyak partisipan aksi membubarkan diri dan kerumunan tersisa sekitar ratusan orang. Pada saat itulah, 180 polisi datang dan menyuruh pertemuan dibubarkan. Ketika pembicara terakhir hendak turun mimbar, menuruti peringatan polisi tersebut, sebuah bom meledak di barisan polisi. Satu orang terbunuh dan melukai 70 orang diantaranya. Polisi menyikapi ledakan bom tersebut dengan menembaki kerumunan pekerja yang berkumpul, sehingga 200 orang terluka, dan banyak yang tewas.

Penangkapan

Meskipun tidak jelas siapa yang melakukan pelemparan bom, media massa dan politisi borjuis mulai melemparkan tuduhan-tuduhan bahwa ledakan tersebut merupakan ulah kaum sosialis dan anarkis. Mereka menyerukan 'sebuah balas dendam yang pantas kepada kaum radikal.' Setiap tempat pertemuan, sekretariat serikat pekerja, tempat cetak, serta rumah pribadi para aktifis diserang polisi. Setiap tokoh sosialis dan anarkis ditangkap. Bahkan individu-individu yang sama sekali tidak memahami apa itu sosialisme dan anarkisme, ditahan dan disiksa. Julius Grinnell, Jaksa Penuntut Umum kota tersebut, menyuruh kepolisian 'melakukan penyergapan terlebih dahulu baru kemudian mempertimbangkan pelanggaran-pelanggaran hukumnya'. Delapan dari tokoh anarkis yang aktif di Chicago, dituntut dengan tuduhan pembunuhan terencana. Mereka adalah August Spies, Albert Parsons, Adolph Fischer, George Engel, Fielden, Michael Schwab, Louis Lingg dan Oscar Neebe.

Hukuman_gantung.gif

Pengadilan spektakuler kedelapan anarkis tersebut adalah salah satu sejarah buram lembaga peradilan AS yang sangat dipengaruhi kelas borjuis Chicago. Pada 21 Juni 1886, tanpa ada bukti-bukti kuat yang dapat mengasosiasikan kedelapan anarkis dengan insiden tersebut (dari kedelapan orang, hanya satu yang hadir. Dan Ia berada di mimbar pembicara ketika insiden terjadi), pengadilan menjatuhi hukuman mati kepada para tertuduh. Pada 11 November 1887, Albert Parsons, August Spies, Adolf Fischer, dan George Engel dihukum gantung. Louise Lingg menggantung dirinya di penjara.

Sekitar 250.000 orang berkerumun mengiringi prosesi pemakaman Albert Parsons sambil mengekspresikan kekecewaan terhadap praktik korup pengadilan AS. Kampanye-kampanye untuk membebaskan mereka yang masih berada di dalam tahanan, terus berlangsung. Pada Juni 1893, Gubernur Altgeld, yang membebaskan sisa tahanan peristiwa Haymarket, mengeluarkan pernyataan bahwa, "mereka yang telah dibebaskan, bukanlah karena mereka telah diampuni, melainkan karena mereka sama sekali tidak bersalah." Ia meneruskan klaim bahwa mereka yang telah dihukum gantung dan yang sekarang dibebaskan adalah korban dari 'hakim-hakim serta para juri yang disuap.' Tindakan ini mengakhiri karier politiknya.

Bagi kaum revolusioner dan aktifis gerakan pekerja saat itu, tragedi Haymarket bukanlah sekadar sebuah drama perjuangan tuntunan 'Delapan Jam Sehari', tetapi sebuah harapan untuk memerjuangkan dunia baru yang lebih baik. Pada Kongres Internasional Kedua di Paris, 1889, 1 Mei ditetapkan sebagai hari libur pekerja. Penetapan untuk memperingati para martir Haymarket di mana bendera merah menjadi simbol setiap tumpah darah kelas pekerja yang berjuang demi hak-haknya.

Meskipun begitu, komitmen Internasional Kedua kepada tradisi May Day diwarisi dengan semangat berbeda. Kaum Sosial Demokrat Jerman, elemen yang cukup berpengaruh di Organisasi Internasional Kedua, mengirim jutaan pekerja untuk mati di medan perang demi 'Negara dan Bangsa.' Setelah dua Perang Dunia berlalu, May Day hanya menjadi tradisi usang, di mana serikat buruh dan partai Kiri memanfaatkan momentum tersebut demi kepentingan ideologis. Terutama di era Stalinis, di mana banyak dari organisasi anarkis dan gerakan pekerja radikal dibabat habis di bawah pemerintahan partai komunis. Hingga hari ini, tradisi May Day telah direduksi menjadi sekadar 'Hari Buruh', dan bukan lagi sebuah hari peringatan kelas pekerja atau proletar untuk menghapuskan kelas dan kapitalisme.

Para terdakwa

Delapan orang pemimpin buruh yang didakwa dan dijatuhi hukuman mati adalah :
  • August Spies, imigran berkebangsaan Jerman, tewas digantung
  • Albert Parsons, warga A.S., tewas digantung
  • Adolph Fischer, imigran berkebangsaan Jerman, tewas digantung
  • George Engel, imigran berkebangsaan Jerman, tewas digantung
  • Louis Lingg, imigran berkebangsaan Jerman, bunuh diri dengan menggunakan dinamit saat berada di dalam penjara
  • Michael Schwab imigran berkebangsaan Jerman, diberi keringanan hukuman dari hukuman mati menjadi hukuman kurungan penjara seumur hidup, kemudian diampuni pada tahun 1893
  • Samuel Fielden imigran berkebangsaan Inggris, diberi keringanan hukuman dari hukuman mati menjadi hukuman kurungan penjara seumur hidup, kemudian diampuni pada tahun 1893
  • Oscar Neebe warga A.S. keturunan Jerman, dihukum 15 tahun penjara kemudian diampuni pada tahun 1893



Sumber:
http://www.libcom.org/history/articles/mayday-haymarket-martyrs/
[notranslate]Wikipedia[/notranslate]



-dipi-
 
Black bloc without K...:p

Ok...

Blok hitam

Blok hitam (atau biasa disebut dalam bahasa Inggris : Black bloc) adalah sebuah kelompok affinitas dari individu-individu yang datang bersama-sama dalam suatu protes, demonstrasi, atau bergabung dalam suatu gerakan perlawanan kelas, gerakan Antikapitalisme, maupun gerakan Antiglobalisasi, dengan memakai pakaian serba hitam. Pakaian berwarna hitam dan penutup muka digunakan untuk membuat sebuah blok massa terlihat seperti sebuah massa yang besar, dan juga mendorong terjadinya solidaritas, menciptakan kehadiran revolusioner yang jelas, (biasanya berhubungan dengan anarkisme), dan juga untuk menghindarkan identifikasi oleh otoritas, yang biasanya merekam semua kegiatan protes kemudian menyimpannya serta mengidentifikasi.

black-bloc.jpg

Terdapat pemahaman yang keliru mengenai Blok hitam, terutama yang beredar di media berita besar, bahwa "Blok hitam" adalah sebuah organisasi internasional, padahal sesungguhnya Blok hitam itu tidak lebih dari sebuah taktik yang digunakan oleh sebagian orang dalam demonstrasi. Dalam sebuah Blok hitam, bisa saja beberapa orang dalam sebuah aksi protes tertentu, memiliki perbedaan taktik dan tujuan. Seperti semua kelompok affinitas, aksi-aksi mereka didasarkan pada rasa saling percaya di antara sesama mereka yang bergabung.

Blok hitam telah muncul di berbagai demonstrasi di sepanjang tahun 1990-an. Salah satu yang terbesar adalah aksi Blok hitam dalam demonstrasi "Millions for Mumia" yang massa aksi blok hitam mencapai jumlah sekitar 1500 hingga 2000 orang. Namun aksi Blok hitam menjadi populer pada saat protes pertemuan WTO di seattle pada tahun 1999.

Tipikal taktik Blok hitam

Taktik yang dilakukan oleh Blok hitam sangat lah variatif dari aksi ke aksi. Beberapa di antara taktik yang cukup populer dilakukan adalah teknik unaresting (usaha pelepasan kembali mereka yang tertangkap) dan melakukan arm-linking (rantai manusia dengan bergandengan tangan).

Unaresting

Unaresting adalah dimana para Blok hitam berusaha melepaskan orang-orang yang melawan saat mereka ditangkap. Hal ini biasanya berhasil apabila jumlah massa aksi lebih besar daripada jumlah polisi. Hal ini juga berhasil karena kebanyakan polisi terkejut melihat para aktivis akan berusaha membebaskan seseorang.

Arm-linking

Arm-linking membantu barisan aktivis untuk tetap solid dan membuat polisi makin sulit untuk memecah barisan. Ini adalah salah satu formasi yang dipelajari dari polisi, hanya ini bersifat spontan dan organis.

Daftar beberapa aksi-aksi Blok hitam

Berikut beberapa aksi Blok hitam yang tercatat dan cukup terkenal :
  • 1992 - Washington DC - Aksi anti Perang Teluk. Jendela-jendela kaca gedung Bank Dunia dipecahkan.
  • 1992 - San Fransisco - Columbus Day. Blok hitam memprotes 500 tahun dimulainya pembantaian suku Indian di Amerika.
  • 24 April 1999 - Philadelpia - 1500 hingga 2000 anarkis tergabung dalam Blok hitam sebagai solidaritas atas Mumia Abu-Jamal.
  • 30 November 1999 - Seattle - Aksi anti WTO yang berakibat satu distrik pusat perbelanjaan mengalami "shoping anarkis".
  • 16 / 17 April 2000 - Washington DC - Berada dibawah nama RACB (Revolutionary Anti-Capitalis Bloc) memprotes IMF dan Bank Dunia, sekitar 700 - 1000 anarkis bergabung didalamnya.
  • 1 Mei (May Day) 2000 - Blok hitam muncul di New York, Chicago, dan Portland.
  • 1 Agustus 2000 - Aksi protes jalanan selama diadakannya konvensi GOP.



Sumber:
http://guerrillanews.files.wordpress.com
http://www.why-war.com/guides/2003/11/blackblocs.html



-dipi-
 
Komune Paris

Komune Paris (bahasa Perancis: La Commune de Paris) sebutan untuk pemerintahan kota Paris selama Revolusi Perancis. Istilah ini sudah biasa merujuk pada pemerintahan sosialis yang secara singkat memerintah kota Paris sejak tanggal 18 Maret (formalnya dimulai pada tanggal 26 Maret) sampai tanggal 28 Mei 1871.

Komune Paris merupakan pemerintahan pertama yang dikuasai oleh kelas buruh. Karl Marx melukiskannya sebagai "hasil perjuangan kaum produsen melawan kelas penghisap, sebuah bentuk politik yang akhirnya ditemukan yang dibawahnya kita dapat menjalankan emansipasi ekonomis kaum buruh."

Latar belakang

Tahun 1871 Perancis berperang melawan Prussia dan ternyata mengalami kekalahan. Kepala pemerintahan nasional, Adolphe Thiers, telah bernegosiasi detail tentang perdamaian dengan Prussia. Setelah melakukan semua ini, dia dihadapkan dengan masalah pengambil alihan kembali kontrol dari Paris, dan meyakinkan Paris bahwa perang dengan Prussia telah berakhir serta pembubaran tentara nasional. Thiers hanya tinggal mempunyai 12.000 pasukan setelah gencatan senjata melawan ribuan pasukan nasional. Pos keluar kota yang terbesar telah berpindah dari Bordeaux dimana tempat pertemuan untuk yang pertama kalinya diselenggarakan untuk pembersihan dari Prussia, ke Versailles, dekat Paris.

Orang-orang Prussia masih tetap menduduki Perancis utara, sebagai pembayaran dari ganti rugi yang telah disetujui Perancis untuk membayar kondisi damai. Untuk dapat membayar cicilan yang pertama dari ganti rugi itu, dan untuk keselamatan evakuasi dari Perancis utara oleh pasukan Prussia, pemerintah Perancis harus menaikkan pinjaman. Pinjaman hanya bisa dinaikkan dengan meningkatnya kepercayaan publik di dalam pemerintahan yang baru itu. Dalam kepemerintahan Thiers, masalahnya adalah perbaikan kepercayaan. Semua harus bermula dengan pemapanan ulang, pembukaan kembali toko-toko, pemulihan sistem bisnis, dan kehidupan yang kembali ke keadaan normal. Dengan semua yang telah disebutkan di atas, sejak Paris telah menjadi ibukota, maka Paris harus dapat diambil alih di bawah kontrol dari Pemerintah Nasional.

Paris bersikap tidak dapat menerima dan menentang kemenangan Prussia. Ini artinya Paris tidak puas dengan penyerahan pemerintahan ke tangan Prussia. Kemarahan patriotik Perancis mengalahkan ketidakmampuan kemarahan pemerintahan baru di Versailles. Pasukan nasional Paris tetap bersiaga, siap untuk menolak segala macam pemasukan dengan paksa dari para Prussia ke Paris. Meriam-meriam yang digunakan pengepungan kota Paris telah dibawa ke berbagai tempat di Paris. Akhirnya semua meriam itulah yang dibawa ke berbagai daerah, sehingga menjadi isu yang kritis. Seperti yang dikatakan oleh Thiers setelah itu, "...para orang-orang bisnis akan dengan konstan akan tetap mengulang bahwa pembenahan keuangan tak akan pernah berjalan lagi sampai semua keadaan buruk berhenti (selesai) dan meriam mereka telah dibawa pergi."

Revolusi

Terjadilah usaha pemerintah untuk merebut senjata dari para penjaga nasional pada hari sabtu dini hari, yang meninggalkan jejak bagi revolusi. Rencananya adalah dengan menduduki titik-titik strategis di kota, merebut persenjataan dan menangkap para revolusioner yang sudah dikenal.

Thiers sendiri bersama beberapa menterinya pergi ke Paris untuk mengawasi jalannya operasi. Pertama-tama semua operasi yang ada di Paris memang berjalan dengan lancar, tetapi kemudian orang-orang di sana mulai mengejek dan mencemooh para serdadu. Tentara-tentara nasional mulai berbalik, tidak lagi mendukung pemerintah, tapi juga tetap tidak tahu harus berbuat apa. Para tentara-tentara yang masih menunggu transportasi yang akan membawa senjata-senjata pergi, mulai mendapati diri mereka tak dihargai.

Peristiwa pertama terjadi di Montmartre, dimana para tentara menolak untuk menembak kerumunan massa dan berbalik menangkap komandan mereka, yang kemudian ditembak. Di lain tempat di pusat kota, para perwira menyadari bahwa mereka tidak dapat lagi mengandalkan anak buahnya, dan sebelum sore hari tiba Thiers telah memutuskan untuk meninggalkan ibukota. Pada saat menunggu itu, dia mengeluarkan perintah untuk menyelesaikan evakuasi para tentara ke Versailles dan memerintahkan kepada semua sisa menterinya untuk mengikuti dirinya. Kemunduran tentara ke Versailles itu sangat kacau. Para pasukan itu menjadikan para perwiranya tunduk kepada mereka dan tinggal hanya para polisi militer yang dapat memberi semacam perintah kepada mereka.

Jadi mereka dengan sangat terburu-buru menarik kembali beberapa resimen yang tertinggal di Paris (sekitar 20 ribu orang). Para perwira dijadikan tahanan, sementara sekitar 1.500 orang tertinggal tanpa perintah dan hanya duduk-duduk selama periode komune. Orang-orang yang duduk di pemerintahan meninggalkan kota.

Jam 11 tepat pada malam itu, komite pusat dari Tentara Nasional akhirnya dapat mengumpulkan anggotanya beserta cukup keberanian untuk mengambil alih Hôtel de Ville (balai kota) yang ditinggalkan, sementara komandan Tentara Nasional lainnya dan anak buahnya tetap tinggal di gedung-gedung umum di pusat kota.

Para Blanquist-lah yang akhirnya mengambil inisiatif saat Brunell membiarkan ketidaktegasan Bellevois (kepala komite Tentara Nasional) di Hôtel de Ville. Akhirnya saat komite pusat sampai di Hotel de Ville, terjadi kebingungan besar, para Tentara Nasional dan pasukannya berada di mana-mana tanpa ada yang punya kewenangan untuk memimpin. Revolusi ini secara spontan merebak ke pusat kota, tanpa tujuan jelas dari berbagai komite Tentara Nasional.

Komite Duval, Eudes, Brunel, dan semua komite Montmartre semuanya berbaris ke Versaille, namun para Blanguist tidak tergerak. Para pemberontak menemukan Paris terbuka untuk pengambil-alihan, tetapi kekhawatiran utama komite Pusat Tentara Nasional ialah 'melegalisasi' situasi dengan melepas kekuatan yang tidak disangka-sangka jatuh ke tangan mereka. Oleh karena itu untuk mengikuti pergerakan para pasukan dengan berbaris ke Versailles disaat para Blanquist terburu-buru mendorong Komite untuk melakukan negosiasi dengan satu-satunya badan konstitusi yang ada di kota --yaitu Mayor-- untuk mengatur pemungutan suara.

Seperti yang ditanyakan oleh seorang komunard (anggota komune) pada hari pemungutan suara, "Apa arti legalisasi saat terjadinya revolusi?" Hal ini membuat pengkajian kembali mengenai legalisasi yang selama ini memoderasi para revolusioner. Banyak anggota dari Komite Pusat merasa bahwa banyak kejadian yang telah memalukan mereka. Seperti yang dikatakan oleh salah satu dari mereka, "pada sore hari itu kami semua tidak tahu harus berbuat apa; kami tidak mau memiliki Hotel de Ville, yang kami mau hanyalah membentuk barikade. Kami merasa malu dengan kewenangan yang kami miliki." Tinggalah sastra Bohemian dari Edourard Moreau, untuk meyakinkan komite pusat ditengah-tengah teriakan "Hidup komune" agar mempertahankan pendudukan Hotel de Ville, paling tidak untuk beberapa hari hingga segala sesuatu yang berhubungan dengan pemungutan suara dapat terselenggara.

Pemungutan suara

Delapan hari kemudian pemungutan suara di Paris diadakan dengan 227.000 suara yang terhitung. Ini hanyalah setengah dari jumlah pendaftar yang mendaftar sebelum perang, semenjak terjadi pengurangan populasi besar-besaran. Eksodus ini berjalan untuk mengambil keuntungan dari 'area kelas pekerja' yang pada saat itu menjadi daerah yang sangat makmur yang masih ada. Juga dengan sistem representatif yang proporsional yang diadopsi oleh Komute Pusat yang memberikan lebih banyak representasi bagi distrik dimana banyak populasi kelas pekerja daripada sistem yang sebelumnya. Hasil menunjukkan kelebihan ada pada kelompok kiri, hanya sekitar 15-20 dari kaum republik moderat yang dipilih dimana mereka segera meletakkan jabatan.

Distrik kelas pekerja yang paling padat adalah distrik dimana para pro-komunard tinggal. Data dari para komite Vigilance, para pemungut suara di pemilihan umum sebulan hanya sedikit sekali yang berminat akan hal tersebut tetapi lalu menemukan bahwa diri mereka saat ini menjadi mayoritas. Hal ini bukan karena keterburu-buruan 'posisi sosialis revolusioner', tapi karena mayoritas kaum republik di Paris sekarang bersedia untuk memilih komune atas dasar sikap bertahan untuk melawan Thiers dan kaum monarkis National Assembly di Versailles. Di distrik kelas pekerja kemenangan menjadi sesuatu yang sangat berarti, sesuatu yang diharapkan akan dapat dilaksanakan dengan sangat serius dengan tidak memedulikan pemerintah pada saat itu.

Secara formal, komune diterapkan di Hotel de Ville dua hari kemudian pada saat teriknya musim panas yang penuh kejayaan di hari Selasa tanggal 28 Maret. Batalyon Tentara Nasional berkumpul, nama-nama yang baru pilih akhirnya dibacakan, dengan mengenakan pakaian merah, mereka berbaris ke Hotel de Ville dengan kebanggaan yang mengerumuni dan menyingkirkan republik. Bendera merah dikibarkan tinggi-tinggi sejak mulai tanggal 18 Maret dan rentetan senjata dibunyikan menyambut Proklamasi Komune Paris.


Sumber:
http://pustaka.otonomis.org/index.php?title=Komune_Paris


-dipi-
 
Simbolisme anarkis


Simbol A-dalam lingkaran

256px-Anarchy-symbol.svg.png


Simbol A-dalam lingkaran sampai saat ini sudah bisa dipastikan dijadikan sebagai simbol anarki. Ini adalah sebuah monogram yang terdiri dari sebuah huruf kapital "A" yang dikelilingi oleh huruf kapital "O". Hruf "A" diambil dari huruf awal dari "anarki" atau "anarkisme" dalam banyak bahasa-bahasa Eropa demikian juga kesamaan tulisan baik Latin maupun Cyrillic. Huruf "O" berarti Order. Bila digabungkan menjadi "Anarchy is Order" yang merupakan kutipan perkataan Proudhon (Demanding the Impossible hal. 558)

Tercatat, penggunaan pertama kali simbol A dalam lingkaran oleh anarkis adalah oleh Dewan Federal Spanyol International Workingmen's Association. Lambang ini dibuat oleh freemason, Giuseppe Fanelli pada tahun 1868.

Kemudian simbol ini digunakan pada saat terjadinya Perang Saudara Spanyol, (1936-1939). Terdapat gambar foto salah seorang anggota milisi anarkis dengan simbol A-dalam lingkaran dicat dengan jelas di belakang helmnya. Simbol tersebut juga diadopsi oleh sebuah organisasi bernama Alliance Ouvrière Anarchiste (AOA) pada saat berdirinya organisasi ini pada tanggal 25 November 1956 di Brussels, dan telah dimunculkan secara independen kembali pada tahun 1964 oleh grup Anarkis Perancis, Jeunesse Libertaire ("Libertarian Youth").

Hampir kebanyakan orang kini mengenal pergerakan Anarki dengan simbol ini. Kata Anarki atau Anarkisme di hampir seluruh bahasa dimulai dengan huruf "A", hal ini membuat simbol itu dapat diterima disemua negara. Lingkaran tersebut melambangkan persatuan. Dalam hal disatukannya lingkaran dengan huruf "A", lingkaran tersebut melambangkan kekuatan. Banyak grup-grup Anarkis, walaupun mereka terpisah secara geografis dan berbeda pandangan pada Anarkisme, saling membantu dengan hasrat solidaritasnya yang tinggi.

Huruf "A" juga mempunyai makna simbolis sama dengan bahasa Italia: autogestione (arti harfiahnya kontrol-diri), yang juga dapat diartikan sebagai kekuatan diri. Pergerakan ini mengambil dari pergerakan radikal para pekerja pabrik yang mengambil alih pabriknya, dan menjalankan pabrik itu secara demokratis, tanpa bos. Pergerakan Anarki juga sering dihubungkan dengan persatuan dari para pekerja buruh.

Simbol ini juga dapat ditulis dengan kodepoin Unicode U+24B6.

Tentu saja, simbol A-dalam lingkaran ini juga digunakan sejak lama oleh gerakan anarko-punk, yang merupakan bagian dari gerakan punk-rock pada akhir tahun 1970-an, gerakan punk menggunakan simbol anarki A-dalam lingkaran lebih meluas, bahkan oleh kelompok punk non-anarkis.


Bendera Hitam

190px-BlackFlagSymbol.svg.png


Warna hitam sering dihubungkan dengan pergerakan anarkis semenjak tahun 1880-an. Banyak kelompok-kelompok anarkis yang menggunakan kata "hitam" pada nama pergerakannya. Juga ada beberapa periodik dari pergerakan anarkis yang menggunakan istilah Bendera Hitam.

Keseragaman warna hitam dari bendera tersebut ialah sebagai bentuk dari implementasi pergerakan anarkis untuk menerobos semua batasan. Terutama, warna tersebut merepresentasikan pergerakan internasionalisme yang tidak mengindahkan dari batasan negara – bendera hitam juga melambangkan dari anti bendera (bendera yang berwarna biasanya dijadikan simbol dari sebuah negara). Dan bendera putih merupakan tanda yang diakui secara internasional untuk menyerah dari penguasa — bendera hitam tersebut juga bisa dinilai sebagai simbol pantang menyerah. Pandangan lain dari penggunaan bendera hitam adalah melambangkan peringatan bagi para pejuang anarkis yang kurang mujur dalam perjuangannya. Bendera hitam diambil dari gambar bendera bajak laut Jolly Rogers.

Sejarah Bendera Hitam

Banyak teori-teori anarki diambil dan dimodivikasi dari berbagai versi pergerakan sosialis, dengan simbol bendera yang berwarna merah. Ketika anarkisme mulai memisahkan diri dari pergerakan sosialis sekitar tahun 1880-an, anarkisme lalu mengambil lambang bendera hitam sebagai simbol dari perbedaan pandangan dari jalur pergerakan sosialisme. Bagaimanapun juga hal ini patut diperhatikan, bahwa anarkisme bukan sebuah cabang dari teori sosialisme. Anarkisme bukanlah sebuah pergerakan yang merujuk pada satu sumber ideologi.

Merujuk pada pergerakan awal anarkisme, bukti nyata dari penggunaan warna hitam pada pergerakan anarkisme dimulai pada tahun 1880-an, sebagai tanda duka untuk Paris Commune. Koran anarkis Perancis, Le Drapeau Noir ("The Black Flag"), yang bertahan sampai tahun 1882, merupakan salah satu acuan dari penggunaan warna hitam sebagi warna anarkis. Black International adalah sebuah nama dari kelompok anarkis di London yang dibentuk pada bulan Juli tahun 1881.

Pada revolusi Rusia di tahun 1917, pejuang anarkis Nestor Makhno juga dikenal sebagai The Black Army. Mereka berjuang dengan membawa bendera hitam dan mencapai beberapa hasil yang krusial di Rusia sampai mereka dikalahkan oleh Tentara Merah Rusia. Kelompok revolusioner Meksiko, Emiliano Zapata, pada sekitar tahun 1910-an, juga menggunakan bendera hitam dengan gambar tengkorak yang disatukan dengan gambar Bunda Maria di dalamnya. Slogan dari bendera tersebut adalah "Tierra y Libertad" ("Land and Liberty"). Pada tahun 1925, Pergerakan anarkis di Jepang membentuk kelompok yang dinamakan Black Youth League, yang mempunyai cabang di daerah koloni Jepang, Taiwan. Pada tahun 1945, kelompok tersebut memberi judul jurnal mereka Kurohata ("Black Flag").

Seterusnya, para pelajar di Paris membawa bendera hitam (ditambah warna merah) selama aksi mereka General Strike di bulan Mei 1968. Pada tahun yang sama, bendera ini juga terlihat dipergunakan oleh American Students for a Democratic Society pada konvensi nasional mereka. Juga diwaktu yang sama, sebuah jurnal dari Inggris, Black Flag mulai diterbitkan, dan masih bertahan sampai sekarang. Bendera hitam juga digunakan oleh para pejuang Hizbuttahrir dengan membubuhkan kaligrafi panji Islam diatasnya, mereka memperjuangkan tak ada penguasa dimuka bumi ini selain Allah. Bendera hitam tetap menjadi salah satu simbol dari pergerakan anti penguasa dan pemerintahan sebelah pihak, sampai saat ini.


Bendera merah dan hitam

200px-Black_%26_Red_Flag.png


Bendera merah dan hitam adalah simbol yang dipergunakan oleh gerakan Anarko-Sindikalisme dan Anarko-Komunisme. Anarko-SIndikalisme yang mana merupakan bagian dari gerakan serikat buruh, melukiskan prinsip-prinsipnya yang diambil dari Anarkisme dan lebih condong kepada sosialisme dibanding kebanyakan gerakan anarkis anti-kapitalisme lainnya. Warna hitam adalah warna tradisional anarkisme, dan merah adalah warna tradisional dari sosialisme.

Bendera merah dan hitam mengkombinasikan 2 warna dalam porsi yang seimbang, dengan pemisahan diagonal yang sederhana. Secara tipikal, bagian merah terletak di sisi kiri-atas, dengan warna hitam terletak di sisi kanan-bawah bendera. Hal ini menyimbolkan eksistensi dari ide-ide anarkis dan sosialis dalam gerakan anarko-sindikalisme.

Tercatat, salah satu kelompok anarko-sindikalis adalah Confederación Nacional del Trabajo (CNT) di Spanyol, yang masih eksis sampai hari ini. CNT, sepanjang dengan Federación Anarquista Ibérica (FAI), sebuah faksi militan yang utama di dalam CNT, merupakan pemain utama dalam gerakan anarkisme yang populer di spanyol sepanjang abad ke 19 sampai abad ke 20.

Kelompok ini memiliki versi bendera merah-dan-hitam sendiri yang terdapat inisial pada benderanya. inisial CNT berada diwarna merah, sementara FAI berada diwarna hitam - warna yang merepresentasikan anarki - sebagaimana FAI yang didirikan pada tahun 1927 untuk menjaga CNT agar tetap berada dalam prinsip-prinsip anarkis.


Kucing Hitam

180px-99051.jpg


Gambar kucing hitam juga disebut kucing liar (b. Inggris: wild cat) biasanya digambarkan dengan buntut yang mengangkat menyerupai panah dan cakar juga gigi yang mengancam, gambar ini juga dapat diartikan sebagai pergerakan anarkisme, khususnya anarko-sindikalis. Simbol ini pertama digambar oleh Ralph Chaplin, yang merupakan pendiri dari kelompok IWW. Digambar untuk memperlihatkan pergerakan mogok kerja mereka dengan cara yang radikal seperti kucing liar. The Industrial Workers of the World (IWW atau bisa disebut Wobblies) merupakan salah satu kelompok sindikat anarcho pekerja, mereka terlibat pada penyatuan awal serikat pekerja seluruh Amerika di awal tahun 1990-an dan juga terlibat pada berbagai kegiatan seperti penolakan dari hadirnya Starbucks coffee shop di New York City. Mereka menggunakan gambar kucing hitam tersebut sebagai lambang dari pergerakan para kelas pekerja.

Sebagai sebuah simbol, kucing hitam mempunyai sejarah yang menghubungkan dengan kegiatan penyhiran, satanis, dan kematian. Hal ini dilihat dari budaya kuno Hebrew dan Babylonia. Penggunaan simbol tersebut pada kegiatan penyihiran tetap digunakan sampai sekarang; anarkisme mengambil simbol tersebut dari esensi kegiatan sihir dan Wicca, walaupun kedua kegiatan tersebut tidak bisa direpresentasikan oleh lambang kucing hitam dengan buntut yang menunjuk keatas membentuk panah.

Mungkin terjadi ketidaksengajaan, dalam salah satu agama penyihiran, Stregheria, juga merupakan sebuah agama sihir anarkis (yang mana memposisikan pemerintah/kapitalis dan gereja Kristen sebagai organisasi penindas yang dikutuk). Kucing hitam mempunyai makna khusus untuk agama Streghe, mereka percaya dewi mereka, Diana, mengambil bentuk kucing hitam untuk menguasai kota Aradia dari Lucifer dalam mimpi Lucifer.

Asal-usul simbol asli kucing hitam masih belum jelas, namun menurut salah satu cerita gambar tersebut diambil dari sebuah kisah pada saat aksi pemogokan yang diorganisir oleh IWW mengalami kemalangan. Banyak anggota organisasi yang terkena pukulan polisi dan dibawa ke rumah sakit. Pada saat itu ada seekor kucing hitam yang kurus berjalan kedalam camp pemogok. Kemudian kucing tersebut terpaksa dimakan oleh para pemogok yang saat itu sedang kelaparan dan berkat kucing itu kesehatan mereka menjadi pulih kembali. Akhirnya aksi mogok pekerja tersebut berhasil mencapai tuntutannya dan akhirnya mereka mengadopsi kucing tersebut sebagai maskot.

Nama Kucing Hitam juga telah dipakai oleh beberapa kelompok kolektif anarkis, termasuk acara musik yang cukup dikenal di Austin, Texas (yang telah diberhentikan menyusul adanya kerusuhan di acara itu pada 6 Juli 2002) dan sekarang berubah fungsi menjadi "dapur kolektif" di sebuah distrik universitas kota Seattle, Washington.


Palang Hitam

100px-Anarchist_black_cross_logo.svg.png


Kelompok-kelompok anarkis palang hitam khususnya bertujuan untuk memperjuangkan pembebasan semua tahanan. Awal dibentuk di Tsarist, Rusia sebagai organisasi pendukung para tahanan politik disana. Simbol organisasi tersebut adalah palang hitam, sudut atas palang itu diganti dengan gambar 'kepalan tinju’, ‘jari-jari yang tertutup rapat’, atau ‘kepalan yang mengangkat keatas’, simbol tersebut juga bisa dihubungkan dengan pergerakan anarkis, penolakan akan penguasa, dan kekuatan personal (black power, youth power, women's liberation, American Indian Movement, International Socialist Organization, 'power to the people', dan lain-lain...). Kepalan tersebut juga merepresentasikan persatuan, dengan "jari-jari yang lemah dapat menjadi kuat dengan dikepalkannya tangan".

Simbol palang hitam tersebut diambil dari simbol palang merah yang digunakan oleh Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah (yang didirikan pada tahun 1863), organisasi kemanusiaan terbesar di dunia. Awalnya pergerakan itu disebut Palang Merah Anarkis, nama tersebut diganti pada tahun 1920 untuk menghindari perdebatan ketika Palang Merah mulai mengorganisir pembebasan para tahanan juga. Seperti Palang Merah, perlu diperhatikan juga bahwa simbol tersebut tidak diambil dari salib agama Kristen, walaupun simbol itu hampir menyerupai salib agama Kristen. Simbol Palang Merah dan Palang Hitam Anarkis adalah simbol kemanusiaan, sedangkan simbol salib Kristen melambangkan organisasi agama.

Sepatu Kayu

180px-Wooden_Shoe.svg.png


Gambar sepatu kayu digunakan secara simbolis oleh para anarkis pada abad ke-19 dan dan awal abad ke-20, walaupun sampai sekarang penggunaan simbol tersebut jarang lagi digunakan. Bahasa Perancis untuk sepatu kayu adalah sabot, yang mungkin merupakan dasar dari kata sabotase. Para pekerja yang ingin menghentikan kegiatan kerja mereka akan melempar sepatu kayu kedalam mesin-mesin pabrik atau pertanian, yang secara efektif menghentikan kerja mesin itu sampai mesin itu dapat diperbaiki kembali.

Di Philadelphia, Pennsylvania, terdapat toko buku anarkis yang diberi nama The Wooden Shoe, dan sejak tahun 2001 sampai tahun 2003 ada majalah anarkis dari Denmark yang berjudul Sabot.


Kunci Inggris dan Kapak Kuno

Earthfirstmonkeywrench.gif


Gambar kunci Inggris juga diambil sebagai simbol dari sabotase, hal ini mungkin ada kaitannya dengan buku Edward Abbey, ‘The Monkey Wrench Gang’ dan dipopulerkan oleh kelompok Earth First!. Kunci Inggris dalam struktu bahasa kata benda juga berarti menyabotasi sesuatu, biasanya sesuatu yang jahat dan buruk untuk lingkungan dunia. Lambang kunci Inggris untuk kelompok Earth First! sering digabungkan secara menyilang dengan gambar kapak kuno (seperti simbol palu arit komunis) untuk menampilkan simbol akan kehancuran mesin-mesin yang merusak bumi. Earth First!, walaupun bukan sebuah organisasi resmi, telah memutuskan lewat konsensus (sebuah metode populer untuk mendapatkan keputusan di antara para anarkis), bahwa mereka tidak mendukung pengrusakan properti sebagai taktik perjuangan mereka. Lambang kunci inggris sampai sekarang masih digunakan oleh kelompok Earth First!, yang mana filosofi dasar mereka adalah ‘Tak ada kompromi dalam memperjuangkan keberlangsungan bumi dan Stand up for what you stand on.


Bendera Hitam dan Hijau

76507.png


Bendera hitam dan hijau adalah suatu modifikasi dari bendera anarki merah dan hitam. Bendera tersebut digunakan oleh para ekologi sosial, eko-anarkis, anarkis anti kebudayaan dan primitifisme. Warna bendera tersebut diambil untuk menggambarkan pandangan anarkis mereka yang memfokuskan pada penguasaan diri dari segala bentuk kehidupan (hewan , manusia, dan semua tumbuhan) bukan hanya manusia saja.


Bendera Hitam dan Merah Muda

pinkandblack.jpg


Variasi lain dari bendera merah dan hitam, bendera hitam dan pink digunakan oleh para anarkis gay, dan kadang-kadang digunakan juga oleh Anarko-Feminis. Tak seperti bendera hitam dan hijau, warna bendera tersebut tidak merepresentasikan bentuk lain dari pergerakan anarkisme, namun warna tersebut digunakan untuk melambangkan perlawanan pada tatanan hirarkis di dunia heterosexual, sexisme dan tatanan patriarki.



Sumber:
http://www.infoshop.org/faq/append2.html
http://en.wikipedia.org



-dipi-
 
Kalau nggak ada goverment terus yang mengatur satu sama lain diantara mereka sendiri gitu?
Buat gw itu sungguh aneh. :))
 
tambahan

Sejarah Dan Dinamika Filsafat Anarkisme

Anarkisme sebagai sebuah ide yang dalam perkembangannya juga menjadi sebuah filsafat yang juga memiliki perkembangan serta dinamika yang cukup menarik. Marxisme dalam perkembangannya setelah Marx dan Engels berkembang menjadi 3 kekuatan besar ideologi dunia yang menyandarkan dirinya pada pemikiran-pemikiran Marx. Ketiga ideologi itu adalah : (1) Komunisme, yang kemudian dikembangkan oleh Lenin menjadi ideologi Marxisme-Leninisme yang saat ini menjadi pegangan mayoritas kaum komunis sedunia; (2) Sosialisme Demokrat, yang pertama kali dikembangkan oleh Eduard Bernstein dan berkembang di Jerman dan kemudian berkembang menjadi sosialis yang berciri khas Eropa; (3) Neomarxisme dan Gerakan Kiri Baru, yang berkembang sekitar tahun 1965-1975 di universitas-universitas di Eropa. Walaupun demikian, ajaran Marx tidak hanya berkutat pada ketiga aliran besar itu karena banyak sekali sempalan-sempalan yang memakai ajaran Marx sebagai basis ideologi dan perjuangan mereka. Aliran lain yang berkembang serta juga memakai Marx sebagai tolak pikirnya adalah Anarkisme.

Walaupun demikian anarkisme dan Marxisme berada dipersimpangan jalan dalam memandang masalah-masalah tertentu. Pertentangan mereka yang paling kelihatan adalah persepsi terhadap negara. Anarkisme percaya bahwa negara mempunyai sisi buruk dalam hal sebagai pemegang monopoli kekuasaan yang bersifat memaksa. Negara hanya dikuasai oleh kelompok-kelompok elit secara politik dan ekonomi, dan kekuatan elit itu bisa siapa saja dan apa saja termasuk kelas proletar seperti yang diimpikan kaum Marxis. Dan oleh karena itu kekuasaan negara (dengan alasan apapun) harus dihapuskan. Di sisi lain, Marxisme memandang negara sebagai suatu organ represif yang merupakan perwujudan kediktatoran salah satu kelas terhadap kelas yang lain. Negara dibutuhkan dalam konteks persiapan revolusi kaum proletar, sehingga negara harus eksis agar masyarakat tanpa kelas dapat diwujudkan. Lagipula, cita-cita kaum Marxis adalah suatu bentuk negara sosialis yang bebas pengkotakan berdasarkan kelas. Selain itu juga, perbedaan kentara antara anarkisme dengan Marxisme dapat dilihat atas penyikapan keduanya dalam seputar isu kelas serta seputar metoda materialisme historis.

Pierre-Joseph Proudhon, adalah pemikir yang mempunyai pengaruh jauh lebih besar terhadap perkembangan anarkisme; seorang penulis yang betul-betul berbakat dan ‘serba tahu’ dan merupakan tokoh yang dapat dibanggakan oleh sosialisme modern. Proudhon sangat menekuni kehidupan intelektual dan sosial di zamanya, dan kritik-kritik sosialnya didasari oleh pengalaman hidupnya itu. Di antara pemikir-pemikir sosialis di zamannya, dialah yang paling mampu mengerti sebab-sebab penyakit sosial dan juga merupakan seseorang yang mempunyai visi yang sangat luas. Dia mempunyai keyakinan bahwa sebuah evolusi dalam kehidupan intelektual dan sosial menuju ke tingkat yang lebih tinggi harus tidak dibatasi dengan rumus-rumus abstrak.

Proudhon melawan pengaruh tradisi Jacobin yang mendominasi pemikiran demokrat-demokrat di Perancis dan kebanyakan sosialis pada saat itu, dan juga pengaruh negara dan kebijaksanaan ekonomi dalam proses alami kemajuan sosial. Baginya, pemberantasan kedua-dua perkembangan yang bersifat seperti kanker tersebut merupakan tugas utama dalam abad kesembilan belas. Proudhon bukanlah seorang komunis. Dia mengecam hak milik sebagai hak untuk mengeksploitasi, tetapi mengakui hak milik umum alat-alat untuk ber produksi, yang akan dipakai oleh kelompok-kelompok industri yang terikat antara satu dengan yang lain dalam kontrak yang bebas; selama hak ini tidak dipakai untuk mengeksploitasi manusia lain dan selama seorang individu dapat menikmati seluruh hasil kerjanya. Jumlah waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk memproduksi sebuah benda menjadi ukuran nilainya dalam pertukaran mutual. Dengan sistem tersebut, kemampuan kapital untuk menjalankan riba dimusnahkan. Jikalau kapital tersedia untuk setiap orang, kapital tersebut tidak lagi menjadi sebuah instrumen yang bisa dipakai untuk mengeksploitasi.

Tokoh utama kaum anarkisme adalah Mikhail Bakunin, seorang bangsawan Rusia yang kemudian sebagian besar hidupnya tinggal di Eropa Barat. Ia memimpin kelompok anarkis dalam konverensi besar kaum Sosialis sedunia (Internasionale I) dan terlibat pertengkaran dan perdebatan besar dengan Marx. Bakunin akhirnya dikeluarkan dari kelompok Marxis mainstream dan perjuangan kaum anarkis dianggap bukan sebagai perjuangan kaum sosialis. Sejak Bakunin, anarkisme identik dengan tindakan yang mengutamakan kekerasan dan pembunuhan sebagai basis perjuangan mereka. Pembunuhan kepala negara, pemboman atas gedung-gedung milik negara, dan perbuatan teroris lainnya dibenarkan oleh anarkhisme sebagai cara untuk menggerakkan massa untuk memberontak.

Mikhail Bakunin merupakan seorang tokoh anarkis yang mempunyai energi revolusi yang dashyat. Bakunin merupakan ‘penganut’ ajaran Proudhon, tetapi mengembanginya ke bidang ekonomi ketika dia dan sayap kolektivisme dalam First International mengakui hak milik kolektif atas tanah dan alat-alat produksi dan ingin membatasi kekayaan pribadi kepada hasil kerja seseorang. Bakunin juga merupakan anti komunis yang pada saat itu mempunyai karakter yang sangat otoritar. Pada salah satu pidatonya dalam kongres ‘Perhimpunan Perdamaian dan Kebebasan’ di Bern (1868), dia berkata "Saya bukanlah seorang komunis karena komunisme mempersatukan masyarakat dalam negara dan terserap di dalamnya; karena komunisme akan mengakibatkan konsentrasi kekayaan dalam negara, sedangkan saya ingin memusnahkan negara --pemusnahan semua prinsip otoritas dan kenegaraan, yang dalam kemunafikannya ingin membuat manusia bermoral dan berbudaya, tetapi yang sampai sekarang selalu memperbudak, mengeksploitasi dan menghancurkan mereka".

Bakunin dan anarkis-anarkis lain dalam First International percaya bahwa revolusi sudah berada di ambang pintu, dan mengerahkan semua tenaga mereka untuk menyatukan kekuatan revolusioner dan unsur-unsur libertarian di dalam dan di luar First International untuk menjaga agar revolusi tersebut tidak ditunggangi oleh elemen-elemen kediktatoran. Karena itu Bakunin menjadi pencipta gerakan anarkisme modern. Peter Kropotkin adalah seorang penyokong anarkisme yang memberikan dimensi ilmiah terhadap konsep sosiologi anarkisme.

Anarkisme model Bakunin, tidaklah identik dengan kekerasan. Tetapi anarkisme setelah Bakunin kemudian berkembang menjadi sebuah gerakan yang menjadikan kekerasan sebagai jalur perjuangan mereka. Dan puncaknya adalah timbulnya gerakan baru yang juga menjadikan sosialisme Marx sebagai pandangan hidupnya, yaitu Sindikalisme. gerakan ini menjadikan sosialisme Marx dan anarkisme Bakunin sebagai dasar perjuangan mereka. Bahkan gerakan mereka disebut Anarko-Sindikalisme.

Sumber : id.m.wikipedia.org​
 
saya masih buta akan keberadaan kolektif yang ada, mohon bantuannya agar saya punya kacamata dan bisa segera bergabung (A)
 
Back
Top