Melangkah dengan Aman

d4n1el

New member
Orang yang kurang berpengalaman percaya pada setiap perkataan, tetapi orang yang cerdik mempertimbangkan langkah-langkahnya. -- Ams. 14:15.
(Anyone inexperienced puth faith in every word but the shrewd one considers his step)

Karena perasaan menggebu-gebu yang sering timbul ketika memulai suatu bisnis, seorang bisa menyepelekan resiko, mengabaikan bahaya, dan tidak sepenuhnya mempertimbangkan faktor-faktor ketidakpastian bisnis itu. (Yak. 4:13, 14) Seorang yang bijaksana akan dengan cermat memeriksa suatu tawaran bisnis sebelum mengambil keputusan. (Ams. 21:5) Pertimbangkan situasi berikut: Seseorang mencoba meminjam uang untuk rencana bisnisnya dan menawari saudara keuntungan yang besar jika saudara mau meminjami dia dana. Tetapi apa saja resikonya? apakah sang peminjam setuju untuk membayar utangnya tidak soal bisnis itu untung atau rugi, atau apakah ia hanya akan membayar jika bisnis itu sukses? Saudara juga bisa bertanya, "Kenapa ia mencoba meminjam uang dari orang-orang? Apakah bank menganggap bisnis itu terlalu riskan?" Dengan mempertimbangkan berbagai resikonya tanpa terburu-buru, saudara dapat mengevaluasi tawaran itu secara realistis. -- Ams. 13:16; 22:3 w 1/3/06 3, 4a

Prinsip dalam ayat harian hari ini, dapat diterapkan bukan hanya dibidang bisnis, tetapi juga dalam bidang-bidang lainnya. Alkitab tidak sedang menganjurkan kita untuk menjadi orang-orang yang terlalu berprasangka, tetapi sedang menandaskan pentingnya kehati-hatian dan sikap yang penuh pertimbangan terhadap setiap ucapan yang disampaikan kepada kita. Pentingnya memikirkan jauh kedepan, kemana sebenarnya ujung dari kata-kata yang sedang disampaikan seseorang kepada kita. Bisa jadi seseorang memang tulus dan tidak bermaksud menipu kita saat menyampaikan sesuatu, tetapi bisa jadi dia hanya kurang mempertimbangkan hal-hal yang terkait didalamnya, bisa jadi dia terlampau emosinal sehingga kehilangan daya nalar yang jernih, dalam hal inilah kita dituntut untuk bertindak dengan bijaksana
 
Back
Top