Polisi dan Perampok Baku Tembak di Matraman

kurdadia

New member
MATRAMAN, WARTA KOTA -- Aksi baku tembak antara komplotan perampok dengan polisi terjadi di Jalan Kayumanis VI, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, Selasa (20/2) dini hari. Dengan baku tembak itu, polisi berhasil menggagalkan pencurian sebuah Toyota Kijang di rumah Muhamad Nafis (77). Tapi mereka gagal menangkap kawanan penjahat itu.

Para begundal kabur dengan mengendarai mobil Toyota Avanza warna biru. Polisi berupaya mengejar tapi sia-sia. Dari Jalan Kayumanis, enam penjahat itu tancap gas menuju perempatan Matraman, dan bablas ke jalan layang yang mengarah ke Jalan Tambak.

Berdasarkan penuturan Ade Ridwan (46), anak Nafis pada Selasa sore, usaha pencurian itu terjadi sekitar pukul 03.00. Lima dari enam pelaku membobol gembok dan menggunting rantai pagar. Pada saat itu di rumah hanya ada orangtua Ridwan, Nafis dan istrinya, Rohadiah (69). "Menjelang pukul setengah empat kami bangun, istri saya sempat shalat. Nah, istri saya dengar suara di halaman depan. Akhirnya saya beranjak ke ruang tengah dan mengintip dari balik jendela. Ternyata mobil Kijang yang disewa anak saya sudah lenyap," kata Nafis.

Nafis bergegas memberitahukan kehilangan itu ke Ade Ridwan, yang rumahnya berjarak 50 meter dari rumahnya. Pada saat bersamaan, peristiwa lain terjadi di depan Gang Kayumanis, yang jaraknya juga 50 meter dari rumah Nafis. Dua orang polisi tanpa seragam yang sedang patroli dengan mengendarai sepeda motor, yakni Bripda Taufik dan Aiptu Syamsudin, mencurigai lima laki-laki yang sedang mendorong mobil Kijang kapsul.

Insting polisi mereka langsung menyatakan para pria itu adalah kawanan perampok. Tapi kedua anggota Polsektro Matraman itu tidak langsung menyergap begal itu, sebab khawatir kelompok pernjahat itu membawa senjata api. Ternyata dugaan Syamsudin dan Taufik tidak meleset. Seorang pelaku langsung melepaskan tembakan ke polisi. Karena kedua anggota polisi itu bergeming, pelaku membuang tembakan sekali lagi. Saat itu juga Syamsudin yang mengendalikan motor menyuruh Taufik mengeluarkan revolvernya.

Taufik yang berambut gondrong itu menembak dua kali ke arah penjahat. Penjahat bersenjata tidak gentar. Lagi-lagi dia membuang tembakan ke arah dua polisi itu. Taufik membalasnya lagi dengan sekali tembakan. Penjahat ngeper juga. Mereka bergegas meninggalkan mobil curiannya yang bernomor polisi B 8245 JQ. Mereka kabur dengan Avanza, dikejar Taufik dan Syamsudin naik sepeda motornya.

"Para penjahat kabur ke arah Jalan Matraman. Karena jalanan sepi, mereka berani melalui arah berlawanan. Di perempatan Matraman mereka belok ke kanan dan naik ke jembatan layang, begitu cerita yang saya dengar dari Taufik," kata Ade, yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Kemitraan Polisi Kayumanis.

Dengan kejadian pencurian itu, Rohadiah sampai kini masih trauma. Dijelaskannya, mobil yang dicuri itu disewa oleh Agung, anaknya. "Rencananya kan Agung mau nganterin bosnya dari Jepang. Makanya dia sewa mobil seharga Rp 400.000. Coba kalau hilang anak saya mau ganti pakai apa," tuturnya.

Ade Ridwan mengakui wilayah Kayumanis memang terbilang rawan aksi pencurian. Tahun 2005 ada dua mobil yang raib dibawa kabur pencuri. "Modusnya sama Mas, membuka gembok dan membawa kabur mobil," paparnya.
 
Back
Top