lelly
New member
Seseorang yang menderita lupus biasanya mengalami kelelahan. Kelelahan merupakan salah satu keluhan yang paling umum di antara orang-orang yang menderita penyakit ini. Tetapi, bila Anda suka kelelahan, jangan terburu-buru berpikir bahwa Anda terkena lupus. Kelahan Anda mungkin disebabkan faktor lain.
Kenali Penyebab Kelelahan
Kenali Penyebab kelelahan. Apakah anda sering kelelahan? Kelelahan dapat digambarkan sebagai kekurangan energi dan motivasi (baik fisik dan mental). Meski saat kelelahan dapat ditandai dengan rasa ngantuk. Selain terlihat mengantuk, gejala lain dari kelelahan seperti bingung dengan sesak napas termasuk kelelahan dengan aktivitas dan kelemahan otot. Semua gejala ini bisa dialami pada waktu yang sama.
Juga, kelelahan dapat menjadi respon normal terhadap aktivitas fisik dan mental. Bagi sebagian besar orang kelelahan cepat hilang setelah tidur tergantung pada intensitas aktivitas.
Kelelahan adalah keluhan yang sangat umum dan penting untuk diingat bahwa itu adalah gejala dan bukan penyakit. Memang banyak penyakit dapat mengakibatkan keluhan kelelahan dan baik secara fisik, psikologis, atau kombinasi dari keduanya. Selain karena dipicu oleh adanya gangguan kesehatan atau penyakit, ada beberapa penyebab umum yang membuat Anda merasa cepat kelelahan dan kecapaian.
Berikut ini penyebab kelelahan yang biasa dialami setiap orang:
Kelelahan akibat kurang tidur
Kurang tidur satu jam saja di malam hari bisa membuat Anda kelelahan dan tak bisa mengatur rutinitas harian. Kondisi ini bisa jadi karena Anda tidak mungkin tidur lebih cepat atau sudah masuk kamar, tetapi tak bisa tidur dengan baik. Semakin tua, kian sulit untuk tidur tanpa gangguan. Praktikkan pola tidur yang baik. Hindari makan, membaca, atau menonton televisi di tempat tidur. Bila sulit tidur, coba ke ruangan lain, membaca atau santaikan diri hingga mengantuk.
Kelelahan akibat stres dan cemas
Bila Anda bekerja dari satu tugas ke tugas berikutnya tanpa beristirahat, jelas melelahkan. Menjalani hidup dengan rasa cemas dapat membuat stres juga. Beristirahat adalah yang Anda butuhkan untuk mengatasinya. Cara mudah mengurangi stres adalah membuat prioritas dan mengorganisasi aktivitas. Sisihkan waktu setiap hari untuk melakukan hal-hal yang Anda senangi.Anda juga bisa bangun 15 menit lebih awal untuk memberi waktu lebih banyak untuk memulai hari baru. Di tempat kerja, Anda kelola ketegangan yang muncul. Realistislah dengan keterbatasan Anda. Istirahatlah sambil melakukan peregangan sesaat, selama beberapa kali.
Kelelahan akibat kurang aktivitas
Anda merasa terlalu lelah untuk berolahraga, sehingga memutuskan untuk tidak melakukannya. Ini tidak tepat. Meluangkan waktu untuk beraktivitas fisik selama 30 menit atau lebih selama beberapa hari dalam seminggu, justru bisa menurunkan stres, memperbaiki suasana hati, dan membuat bertenaga.
Mulailah dengan berjalan kaki selama 10 menit, berangsur-angsur meningkat hingga 30 menit bahkan lebih. Sebagai catatan, 30 menit merupakan anjuran minimal. Anda butuh aktivitas sedang selama satu jam untuk mempertahankan kebugaran dan berat badan sehat. Sebaiknya tidak menjadwalkan waktu berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur karena dapat membuat Anda malah sulit tidur.
Kelelahan akibat Pola makan
Makan tidak benar atau tidak cukup minum membuat tubuh tidak mendapat bahan bakar dan cairan yang dibutuhkan. Mulai hari Anda dengan sarapan rendah lemak dan tinggi serat. Jauhi sereal penuh gula maupun minuman berkafein. Mengonsumsi kafein akan menjadi bumerang bagi diri Anda dan membuat semakin lelah. Minuman berkafein sebaiknya tidak dikonsumsi menjelang tidur.
Kafein tak hanya membuat sulit tidur, tetapi juga mengganggu jam biologis tidur. Satu hal lagi, kafein juga bersifat diuretik, sehingga membuat sering berkemih. Bila tidak minum lagi bisa mengalami dehidrasi.
Yang juga perlu diperhatikan, jangan melewatkan waktu makan. Isi tubuh Anda setiap 3-4 jam. Hindari alkohol karena akan menekan sistem saraf pusat, sehingga membuat Anda lelah hingga beberapa jam berikutnya.
Kelelahan akibat Konsumsi obat-obatan tertentu
Sejumlah obat-obatan, termasuk betabloker dan antihistamin, bisa menimbulkan kelelahan. Beberapa obat flu dan pereda nyeri juga mengandung kafein dan stimulan lain, yang akan membuat Anda terjaga di malam hari.
Penderita lupus merasa ingin tidur sampai berhari-hari untuk menghilangkan kelelahan. Namun, tetap saja merasa kelelahan, dan sepanjang hari tidak dapat melakukan apa-apa.
Penyebab yang misterius
Lupus adalah penyakit inflamasi kronis yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ yang masih sehat. Lupus dapat merusak kulit, sendi, dan bagian tubuh lainnya. Demam, nyeri sendi, ruam kulit, dan sakit kepala adalah salah satu gejala yang dialami oleh penderita lupus.
Para ahli tidak sepenuhnya memahami penyebab kelelahan yang dialami penderita lupus. Kelelahan membuat pasien sangat frustasi. “Seorang pasien sudah menjalani perawatan masalah ginjal dengan baik, namun tetap saja ia mengalami kelelahan yang mendalam, dan kami tidak mengerti mengapa demikian” kata Maria Dall’Era, direktur Lupus Clinic and Rheumatology Clinical Research Center dalam WebMD.
Penanganan Lupus
Meskipun dunia kedokteran belum menemukan obat lupus, namun tidak sedikit obat yang beredar atau ditawarkan secara online untuk menangani lupus. “Belum ada obat yang terbukti efektif melawan lupus. Obat lupus paling manjur adalah terapi khusus" demikian kata rheumatologist Thomas Grader-Beck, MD, seorang spesialis lupus dan asisten profesor di Johns Hopkins University School of Medicine. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pasien sering dibiarkan sendiri karena tidak ada banyak bukti atau cara yang jelas untuk membantu pasien."
Penyakit lupus dapat disertai dengan penyakit lainnya, seperti gagal ginjal, anemia, hipo-dan hipertiroidisme, penyakit jantung, dan semua penyakit yang berhubungan dengan kelelahan penderita. Diperkirakan seperempat penderita kasus penyakit lupus mengalami depresi.
Lebih lanjut Grader-Beck mengemukakan bahwa perubahan gaya hidup dapat berpengaruh terhadap kelelahan pasien. Ia menyarankan agar pasien menerapkan pola hidup sehat, yaitu diet sehat, tidur dengan baik, dan olahraga secara teratur – yang nampaknya kontradiktif. Pendapat ini tidak didasari oleh hasil penelitian yang membuktikan kebenarannya melainkan pengalaman klinis Grader-Beck selama menangani pasien lupus.
Penderita lupus disarankan untuk melakukan olahraga, seperti berjalan, berenang, dan olahraga lainnya yang mereka senangi. Lebih baik lagi jika penderita melakukannya dalam kelompok agar mereka termotivasi. Menerapkan pola makan yang sehat dapat membantu mengurangi kelelahan. Grader-Beck mengatakan bahwa pasien lupus memiliki kadar vitamin D yang rendah. Vitamin dari sumber alami sangat dianjurkan.
Pasien lupus bukan satu-satunya pihak yang frustrasi dalam menghadapi kelelahan yang dialami oleh penderita. Orang di sekeliling pasien, seperti anggota keluarga dan teman dekat juga akan bingung dibuatnya.
Sejauh ini, karena tidak ada biomarker terhadap kelelahan, maka tidak ada cara bagi dokter untuk mengukur kelelahan penderita lupus, sehingga dokter tidak dapat mengetahui seberapa efektif intervensi perawatan yang diberikan.
Namun, belakangan ini beberapa penelitian telah dilakukan untu mengukur kelelahan penderita lupus. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi titik terang untuk membantu para dokter untuk melakukan tindakan medis yang tepat untuk menangani pasien lupus.
Sumber : tipsmu-tipsku.com