Rahasia Otak Jenius Einstein Terungkap

Status
Not open for further replies.

jozz78

New member
WASHINGTON - Studi terbaru yang dilakukan ilmuwan dari Florida State University, Dean Falk, mengungkap tentang bagian otak Albert Einstein yang berbeda dengan kebanyakan otak manusia lainnya. Ini terkait dengan kemampuan kognitifnya yang luar biasa.

Falk, bersama dengan rekannya Frederick E. Lepore dari Robert Wood Johnson Medical School serta Director of the National Museum of Health and Medicine, Adrianne Noe, mendeskripsikan untuk pertama kalinya mengenai keseluruhan bagian cortex otak Einstein dari pemeriksaan 14 foto yang baru ditemukan.

Dilansir Machineslikeus, Jumat (16/11/2012), para peneliti membandingkan otak Einstein dengan 85 otak manusia "normal" dalam studi pencitraan fungsional. "Meskipun ukuran keseluruhan dan bentuk asimetris otak Einstein adalah normal, namun prefrontal, somatosensory, primary motor, parietal, temporal serta occipital cortices adalah luar biasa," jelas Falk.

Falk mengatakan, dengan keunikan tersebut, ini mungkin telah memberikan dasar-dasar neurologis untuk beberapa kemampuan visuospatial dan matematika. Studi yang dilaporkan dalam The Cerebral Cortex of Albert Einstein: A Description and Preliminary Analysis of Unpublished Photographs ini akan diterbitkan pada 16 November 2012 di jurnal Brain.

Setelah kematian Einstein pada 1955, otaknya telah difoto dari berbagai sudut atas izin dari keluarganya. Selanjutnya, foto otak sang pencetus teori relativitas umum ini dibagi menjadi 240 blok.

Namun sayang, sebagian besar dari blok foto dan slide itu telah hilang dari pandangan publik selama lebih dari 55 tahun. 14 foto yang digunakan oleh para peneliti ini, kini disimpan oleh National Museum of Health and Medicine.

Wikipedia menerangkan, Albert Einstein lahir di Jerman, 14 Maret 1879. Ia wafat di New Jersey, Amerika Serikat pada 18 April 1966 (usia 76 tahun). Einstein merupakan ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar di abad ke-20.

Ia mengemukakan teori relativitas dan banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistika, dan kosmologi. Einstein juga dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotolistrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".


http://www.iyaa.com/tech/science/umum/2322387_2177.html
 
coba dh.. gali!
cptw kalian bisa matahkan teorinya loh!..
aku ja punya teori sendiri ttg magnet bumi. ada yg mau kaya aku?
(cxixixixi... nyombong dikit gpp kok!)
........
Orang berakal tidak mudah berdecak melihat sesuatu, tapi dia harus terinspirasi bagaimana itu bisa terjadi.

- n1 -
mana kreativitasmu?
 
WASHINGTON - Studi terbaru yang dilakukan ilmuwan dari Florida State University, Dean Falk, mengungkap tentang bagian otak Albert Einstein yang berbeda dengan kebanyakan otak manusia lainnya. Ini terkait dengan kemampuan kognitifnya yang luar biasa.

Falk, bersama dengan rekannya Frederick E. Lepore dari Robert Wood Johnson Medical School serta Director of the National Museum of Health and Medicine, Adrianne Noe, mendeskripsikan untuk pertama kalinya mengenai keseluruhan bagian cortex otak Einstein dari pemeriksaan 14 foto yang baru ditemukan.

Dilansir Machineslikeus, Jumat (16/11/2012), para peneliti membandingkan otak Einstein dengan 85 otak manusia "normal" dalam studi pencitraan fungsional. "Meskipun ukuran keseluruhan dan bentuk asimetris otak Einstein adalah normal, namun prefrontal, somatosensory, primary motor, parietal, temporal serta occipital cortices adalah luar biasa," jelas Falk.

Falk mengatakan, dengan keunikan tersebut, ini mungkin telah memberikan dasar-dasar neurologis untuk beberapa kemampuan visuospatial dan matematika. Studi yang dilaporkan dalam The Cerebral Cortex of Albert Einstein: A Description and Preliminary Analysis of Unpublished Photographs ini akan diterbitkan pada 16 November 2012 di jurnal Brain.

Setelah kematian Einstein pada 1955, otaknya telah difoto dari berbagai sudut atas izin dari keluarganya. Selanjutnya, foto otak sang pencetus teori relativitas umum ini dibagi menjadi 240 blok.

Namun sayang, sebagian besar dari blok foto dan slide itu telah hilang dari pandangan publik selama lebih dari 55 tahun. 14 foto yang digunakan oleh para peneliti ini, kini disimpan oleh National Museum of Health and Medicine.

Wikipedia menerangkan, Albert Einstein lahir di Jerman, 14 Maret 1879. Ia wafat di New Jersey, Amerika Serikat pada 18 April 1966 (usia 76 tahun). Einstein merupakan ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar di abad ke-20.

Ia mengemukakan teori relativitas dan banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistika, dan kosmologi. Einstein juga dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotolistrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis".


http://www.iyaa.com/tech/science/umum/2322387_2177.html
ho ternyata benar2 seluruhnya karena organ otaknya ya dia bisa sepintar itu, bukan karena hati, jantung atau organ tubuh lain yang kata sebagian orang tempat keluarnya emosi, atau tindakan yang diambil, terutama pada wanita

kalau ada yang punya foto/video perbandingan otak einstein dengan otak biasa lainnya tambahin ya
 
ini dia mungkin berita kelanjutannya



Otak Einstein memiliki pola lipatan yang luar biasa di beberapa bagiannya, yang dapat membantu menjelaskan mengapa dia jenius. Demikian yang ditunjukkan dalam foto terbaru dalam jurnal “Brain” yang terbit 16 November.

Albert Einstein, ahli fisika yang jenius itu memiliki lipatan ekstra dalam materi otaknya yang berwarna abu-abu, yang merupakan bagian otak untuk pikiran sadar. Secara khusus, lobus frontalis, daerah yang berhubungan dengan pemikiran abstrak dan perencanaan, memiliki lipatan yang tidak biasa dan rumit, seperti yang dinyatakan dalam sebuah analisis.

"Bagian otak tersebut adalah bagian yang sangat canggih dari otak manusia," kata Dean Falk, penulis penelitian dan seorang antropolog di Florida State University, mengacu pada materi abu-abu tersebut. "Dan otak Einstein sangat luar biasa."





Foto otak sang jenius
fig4-right-einstein-brain.jpg1353356866


Albert Einstein adalah fisikawan yang paling terkenal dari abad ke-20. Teori terobosannya mengenai relativitas umum menjelaskan bagaimana cahaya membelok karena lipatan ruang dan waktu.

Ketika ilmuwan tersebut meninggal pada 1955 di usia 76 tahun, Thomas Harvey, ahli patologi yang mengautopsinya, mengambil otak Einstein dan menyimpannya. Harvey mengiris ratusan bagian tipis jaringan otak Einstein untuk diperiksa dengan mikroskop dan juga memotret 14 foto otak tersebut dari berbagai sudut.

Harvey mempresentasikan sebagian penelitiannya, namun tetap merahasiakan foto tersebut karena ingin menulis buku tentang otak fisikawan tersebut. Tetapi dia meninggal sebelum bukunya selesai.

Foto-foto tersebut tetap tersembunyi selama puluhan tahun. Pada 2010, setelah menjalin persahabatan dengan salah satu penulis penelitian yang baru, keluarga Harvey menyumbangkan foto tersebut ke National Museum of Health and Medicine di Washington D.C, Tim Falk mulai menganalisa foto-foto tersebut pada 2011.



Lebih banyak koneksi sel otak
Tim tersebut menemukan bahwa secara keseluruhan, otak Einstein memiliki lipatan yang jauh lebih rumit di bagian celebral cortex, yang merupakan materi berwarna abu-abu pada permukaan otak dan berperan untuk pikiran sadar. Secara umum, materi abu-abu yang lebih tebal berhubungan dengan IQ yang lebih tinggi.

Banyak ilmuwan percaya bahwa dengan lipatan yang lebih banyak dapat memberikan area permukaan tambahan untuk pemrosesan mental, yang memungkinkan lebih banyak koneksi antara sel-sel otak, kata Falk. Dengan lebih banyak koneksi antara bagian yang jauh dari otak, seseorang akan mampu membuat lompatan mental, dengan menggunakan sel-sel otak yang letaknya berjauhan tersebut untuk memecahkan beberapa masalah kognitif.

Prefrontal cortex, yang memainkan peranan penting untuk pemikiran abstrak, membuat prediksi dan berencana, juga memiliki pola lipatan yang luar biasa rumit pada otak Einstein.

Mungkin hal tersebut telah membantu sang fisikawan dalam mengembangkan teori relativitas. "Einstein berpikir soal percobaan saat ia membayangkan dirinya menyusuri seberkas cahaya, dan itu persis merupakan bagian otak yang diduga membuat seseorang menjadi sangat aktif" dalam eksperimen rumit semacam itu, ujar Falk kepada LiveScience.

Selain itu, lobus oksipitalis dari otak Einstein, yang melakukan proses visual, menunjukkan lipatan tambahan.

Lobus parietalis bagian kanan dan kiri juga tampak sangat asimetris, ungkap Falk. Tidak jelas hubungan antara bagian tersebut dan kejeniusan Einstein, tapi bagian otak tersebut adalah kunci untuk tugas-tugas spasial dan penalaran matematika, tambah Falk.

Para peneliti masih belum mengetahui apakah otak Einstein sudah luar biasa sejak lahir atau karena ia menggali fisika selama bertahun-tahun yang menyebabkan otaknya menjadi sangat spesial.

Falk yakin keduanya memainkan peran penting dalam kejeniusan Einstein.

"Entah itu alami atau dipupuk," katanya. "Ia lahir dengan otak yang sangat baik, dan dia memiliki berbagai pengalaman yang memungkinkan dia untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya."

Tapi sebagian besar kemampuan baku Einstein mungkin didapatnya secara alami bukan dari hasil kerja kerasnya seumur hidup, kata Sandra Witelson, dari Michael G. De Groot School of Medicine at McMasters University yang telah melakukan penelitian di masa lalu mengenai otak Einstein. Pada 1999, karyanya mengungkapkan bahwa lobus parietalis bagian kanan Einstein memiliki lipatan ekstra, yang didapatkan dari gen orangtuanya atau terjadi ketika Einstein masih dalam kandungan.

“Otak tersebut berbeda bukan sekadar dari ukuran yang lebih besar atau kecil, namun juga polanya,” ungkap Witselon. “Anatomi otaknya sangat unik jika dibandingkan dengan setiap foto atau gambaran otak manusia yang pernah ada.”

sumber : yahoo/LiveScience




kesimpulan apa saja menurut anda dari sini? tambahin juga ya yang punya foto/video terkait
 
ya ampun, para peneliti itu membuat replika otak, apa dengan cara melihat otak sungguhannya? kasihan yang punya otak >.<
 
hampir 98 persen orang yang melihat artikel ini berdecak kagum pada einstein, tapi sedikit dari kita yang menyadari bahwa kelebihan struktur otak einstein yang tampak sangat mengagumkan itu hanyalah sekelumit dari kekuasaan sang Khaliq
 
Pastinya einstein kepintarannya bukan hanya dari otak...pastinya dia telah mengupas ilmu dari kitab suci dari berbagai agama....karena dstulah semua ilmu berasal.
 
ini dia mungkin berita kelanjutannya



Otak Einstein memiliki pola lipatan yang luar biasa di beberapa bagiannya, yang dapat membantu menjelaskan mengapa dia jenius. Demikian yang ditunjukkan dalam foto terbaru dalam jurnal “Brain” yang terbit 16 November.

Albert Einstein, ahli fisika yang jenius itu memiliki lipatan ekstra dalam materi otaknya yang berwarna abu-abu, yang merupakan bagian otak untuk pikiran sadar. Secara khusus, lobus frontalis, daerah yang berhubungan dengan pemikiran abstrak dan perencanaan, memiliki lipatan yang tidak biasa dan rumit, seperti yang dinyatakan dalam sebuah analisis.

"Bagian otak tersebut adalah bagian yang sangat canggih dari otak manusia," kata Dean Falk, penulis penelitian dan seorang antropolog di Florida State University, mengacu pada materi abu-abu tersebut. "Dan otak Einstein sangat luar biasa."





Foto otak sang jenius
fig4-right-einstein-brain.jpg1353356866


Albert Einstein adalah fisikawan yang paling terkenal dari abad ke-20. Teori terobosannya mengenai relativitas umum menjelaskan bagaimana cahaya membelok karena lipatan ruang dan waktu.

Ketika ilmuwan tersebut meninggal pada 1955 di usia 76 tahun, Thomas Harvey, ahli patologi yang mengautopsinya, mengambil otak Einstein dan menyimpannya. Harvey mengiris ratusan bagian tipis jaringan otak Einstein untuk diperiksa dengan mikroskop dan juga memotret 14 foto otak tersebut dari berbagai sudut.

Harvey mempresentasikan sebagian penelitiannya, namun tetap merahasiakan foto tersebut karena ingin menulis buku tentang otak fisikawan tersebut. Tetapi dia meninggal sebelum bukunya selesai.

Foto-foto tersebut tetap tersembunyi selama puluhan tahun. Pada 2010, setelah menjalin persahabatan dengan salah satu penulis penelitian yang baru, keluarga Harvey menyumbangkan foto tersebut ke National Museum of Health and Medicine di Washington D.C, Tim Falk mulai menganalisa foto-foto tersebut pada 2011.



Lebih banyak koneksi sel otak
Tim tersebut menemukan bahwa secara keseluruhan, otak Einstein memiliki lipatan yang jauh lebih rumit di bagian celebral cortex, yang merupakan materi berwarna abu-abu pada permukaan otak dan berperan untuk pikiran sadar. Secara umum, materi abu-abu yang lebih tebal berhubungan dengan IQ yang lebih tinggi.

Banyak ilmuwan percaya bahwa dengan lipatan yang lebih banyak dapat memberikan area permukaan tambahan untuk pemrosesan mental, yang memungkinkan lebih banyak koneksi antara sel-sel otak, kata Falk. Dengan lebih banyak koneksi antara bagian yang jauh dari otak, seseorang akan mampu membuat lompatan mental, dengan menggunakan sel-sel otak yang letaknya berjauhan tersebut untuk memecahkan beberapa masalah kognitif.

Prefrontal cortex, yang memainkan peranan penting untuk pemikiran abstrak, membuat prediksi dan berencana, juga memiliki pola lipatan yang luar biasa rumit pada otak Einstein.

Mungkin hal tersebut telah membantu sang fisikawan dalam mengembangkan teori relativitas. "Einstein berpikir soal percobaan saat ia membayangkan dirinya menyusuri seberkas cahaya, dan itu persis merupakan bagian otak yang diduga membuat seseorang menjadi sangat aktif" dalam eksperimen rumit semacam itu, ujar Falk kepada LiveScience.

Selain itu, lobus oksipitalis dari otak Einstein, yang melakukan proses visual, menunjukkan lipatan tambahan.

Lobus parietalis bagian kanan dan kiri juga tampak sangat asimetris, ungkap Falk. Tidak jelas hubungan antara bagian tersebut dan kejeniusan Einstein, tapi bagian otak tersebut adalah kunci untuk tugas-tugas spasial dan penalaran matematika, tambah Falk.

Para peneliti masih belum mengetahui apakah otak Einstein sudah luar biasa sejak lahir atau karena ia menggali fisika selama bertahun-tahun yang menyebabkan otaknya menjadi sangat spesial.

Falk yakin keduanya memainkan peran penting dalam kejeniusan Einstein.

"Entah itu alami atau dipupuk," katanya. "Ia lahir dengan otak yang sangat baik, dan dia memiliki berbagai pengalaman yang memungkinkan dia untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya."

Tapi sebagian besar kemampuan baku Einstein mungkin didapatnya secara alami bukan dari hasil kerja kerasnya seumur hidup, kata Sandra Witelson, dari Michael G. De Groot School of Medicine at McMasters University yang telah melakukan penelitian di masa lalu mengenai otak Einstein. Pada 1999, karyanya mengungkapkan bahwa lobus parietalis bagian kanan Einstein memiliki lipatan ekstra, yang didapatkan dari gen orangtuanya atau terjadi ketika Einstein masih dalam kandungan.

“Otak tersebut berbeda bukan sekadar dari ukuran yang lebih besar atau kecil, namun juga polanya,” ungkap Witselon. “Anatomi otaknya sangat unik jika dibandingkan dengan setiap foto atau gambaran otak manusia yang pernah ada.”

sumber : yahoo/LiveScience




kesimpulan apa saja menurut anda dari sini? tambahin juga ya yang punya foto/video terkait
nambahin, ada video youtubenya

[ame="https://www.youtube.com/watch?v=_xHN9fYBta8"]What made Albert Einstein a Genius? - YouTube[/ame]


karena parietal lob membesar 20%, membuat kemampuan matematis & daya membayangkan meningkat

lalu neuronnya 17% lebih banyak dari orang biasanya
yang artinya lebih banyak synapsis (hubungan?) yang ditembakan di otaknya, memberikanya brain power yang lebih banyak

jadi selain bidangnya yang science, einstein juga "beruntung" tidak normal
 
Status
Not open for further replies.
Back
Top