Remaja Chelsea Juga Pernah Jadi Sensasi

elbar

New member
KEBERHASILAN remaja Arsenal meluncur ke final Piala Liga 2007 sudah merebut perhatian media.Mereka akan menantang raksasa Chelsea yang kuat dengan sokongan dana dari Roman Abramovich.

Namun, kembali ke Oktober 1976, waktu terjadinya pertemuan pertama kedua klub di kompetisi ini, kubu Chelsea-lah yang menjadi pembicaraan hangat pers. Klub London Barat itu sukses masuk partai puncak dengan mengandalkan pemain muda. Waktu itu, krisis finansial melanda Stamford Bridge.The Blues terdegradasi dari Divisi I (merupakan level tertinggi sepak bola Inggris, sebelum berubah menjadi Liga Primer pada 1992) dan berutang lebih dari 3 juta pounds pada 1975.

Saking miskinnya, Chelsea harus mengemis ke fans.Manajemen klub menyediakan kotak sumbangan yang diedar setiap pertandingan kandang bagi fans yang rela menyisihkan uangnya. Dengan neraca keuangan berwarna merah, Eddie McCreadie, pelatih Chelsea saat itu, tidak punya pilihan selain berpaling ke pemain muda. Kenyataan tersebut tentu bukan kondisi ideal bagi The Blues untuk bersaing dengan klub-klub lainnya.

Namun, tak disangka, Chelsea ternyata bisa masuk final Piala Liga 1976 mengandalkan pemain muda. Sepuluh dari 12 pemain yang dipersiapkan McCreadie untuk final berasal dari daerah lokal tempat klub tersebut bermarkas. Dua pemain yang menjadi andalan Chelsea saat itu adalah Ray Wilkins dan Steve Finnieston.

Bersama nama-nama lain seperti Brian Bason, Steve Wicks, dan Kenny Swain,Wilkins dan Finnieston memimpin Chelsea menghadapi tim matang Arsenal pada partai puncak Piala Liga.Faktor usia kemudian menjadi penentu. Anak muda The Blues gagal mengatasi tekanan berat di pertandingan final dan menyerah 1-2.Apakah hasil itu bisa jadi acuan untuk menentukan hasil pertemuan kedua klub di Stadion Millennium, nanti malam? (harley ikhsan
 
Back
Top