Kapan waktu yang tepat untuk memeriksakan mata anak?

jainudin

New member
Kebanyakan orang tua masih belum memprioritaskan pemeriksaan kesehatan mata anaknya. Rata-rata mereka menunggu sampai anak agak besar untuk diajak ke dokter
mata. PadahaL.jika dilakukan sejak dini, masalah penglihatan akan lebih cepat terdeteksi.
Pertanda awal mata malas juga dikenal dengan istitah amblyopia bisa terpantau dan pemeriksaan mata di usia dini. Bahkan, masalah penglihatan tersebut sudah bisa dideteksi sejak anak berusia satu atau dua tahun. Hasil penelitian terbaru mengungkap fakta tersebut.
Dengan deteksi dini, anak yang mengalami mata malas bisa mendapat rujukan terapi lebih awal, SebetuLnya, pengungkapan kasus di usia


Lima tahunpun secara teoritis masih bisa memperbaiki kesehatan mata anak. Akan tetapi, kondisi mata malas terus berlangsung sepanjang orang tua beLum memeriksakan mata anaknya. Ada waktu tiga tahun kesempatan terapi yang terbuang, komentar dokter mata, dr.Susannah Longmuir, seperti dikutip Reuters.
Temuan Longmuirdan rekannya dan University of Iowa in lowa City, Amerika Serikat tak mendapat sambutan positif dan peneliti lain maupun pemerintah setempat. Mereka berpendapat
tahun.
Dr Michael LeFevre, wakil ketua Gugus Tugas Layanan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat yakin rekomendasi tersebut masih tetap retevan. Dokter keluarga dan University of Missouri School of Medicine ini memaparkan. terapi mata malas di usia tiga hingga tima tahun sudah terbukti dapat mencegah penurunan daya penglihatan. “Belum ada bukti terapinya akan bermanfaat jika diterapkan di usia bawah tiga tahun.’ ujarnya.
Mata malas menandakan kondisi saLah satu
pemeriksaan mata terlalu dini tak banyak manfaatnya. Rekomendasi yang dilansir tahun 2011 masih tetap dimintai retevan, yakni pemeniksaan mata anak untuk pemantauan risiko mata malas baiknya dilakukan satu kali di usia tiga hingga lima



mengalami kehilangan kemampuan
meLihat secara detail. Sebagai terapi, mata yang masih bagus kondisinya akan ditutup atau dibuat buram penglihatannya dengan tetes mata. Dengan begitu, mata yang mengaLami faq eye akan tenstimutasi untuk mengoptimaliskan daya penglihatannya. Tak jarang, anak dengan ambtyopia juga memerlukan kaca mata untuk memperbaiki penglihatannya. Coba bayangkan betapa repotnya jika anak bayi harus memakai plester mata ke mana-mana.’ komentar Lefevre yang tak terlibat dalam penetitian Longmuir.
Pada anak usia tiga hingga Lima tahun saja. pemasangan plester mata sudah cukup menantang. Ketidak nyamanan dan gerak Lincah mereka menjadi tantangan utama kesuksesan terapi mata malas. Sementara itu, dari riset selama tahun 2000 hingga 2011. longmuir dan koLeganya terhadap lebih dari 200 ribu anak usia prasekolah menemukan tak ada masalah akurasi pada peneLusuran mata malas di usia dini.
Temuan yang dipublikasikan di jurnal Pediatrics tersebut mempertihatkan anak yang terjaring mengalami masalah penglihatan. 90 persen membutuhkan terapi mata. “Silakan menterapi anak lebih awal, tak ada ruginya,’ ujar Longmuir.

Sumber : republika
 
Last edited:
Back
Top