Kalina
Moderator
Metrotvnews.com, Jakarta: Penurunan kebugaran dan meningkatnya gangguan kesehatan menyebabkan banyak orang memutuskan untuk
memulai berolahraga. Namun ada kalanya mereka
bertanya bagaimana sebaiknya olahraga dilakukan? Spesialis kesehatan olahraga dari Klinik Slim+Health
Sport Therapy dr Michael Triangto SpKO menjelaskan,
secara umum, para ahli bersepakat menganjurkan
masyarakat berolahraga minimal selama 150 menit
per minggu. "Dikatakan juga bahwa durasi tersebut sebaiknya dilakukan dalam bentuk terbagi menjadi 3 kali seminggu dengan durasi masing-masing 30 menit. Bila memungkinkan frekuensi latihan dapat
ditingkatkan menjadi 5 kali seminggu dan durasinya
juga dapat ditingkatkan sampai dengan satu jam per latihan," jelasnya. Latihan harus dilakukan secara terprogram, teratur, terukur, dan dilakukan secara berkesinambungan. Selain itu, program juga harus mengandung unsur jenis latihan aerobik seperti jalan cepat dan anaerobik seperti latihan beban pada otot. Intensitas latihan harus tepat dan disesuaikan
dengan tingkat kemampuan tubuh saat itu agar tidak
menimbulkan gangguan kesehatan yang tak
diharapkan. "Pekerjaan rumah tangga saja tidak bisa
menggantikan olahraga karena aktivitas di rumah
yang terbatas tidak akan mampu mencakup semua
komponen olahraga," pungkas Michael.
memulai berolahraga. Namun ada kalanya mereka
bertanya bagaimana sebaiknya olahraga dilakukan? Spesialis kesehatan olahraga dari Klinik Slim+Health
Sport Therapy dr Michael Triangto SpKO menjelaskan,
secara umum, para ahli bersepakat menganjurkan
masyarakat berolahraga minimal selama 150 menit
per minggu. "Dikatakan juga bahwa durasi tersebut sebaiknya dilakukan dalam bentuk terbagi menjadi 3 kali seminggu dengan durasi masing-masing 30 menit. Bila memungkinkan frekuensi latihan dapat
ditingkatkan menjadi 5 kali seminggu dan durasinya
juga dapat ditingkatkan sampai dengan satu jam per latihan," jelasnya. Latihan harus dilakukan secara terprogram, teratur, terukur, dan dilakukan secara berkesinambungan. Selain itu, program juga harus mengandung unsur jenis latihan aerobik seperti jalan cepat dan anaerobik seperti latihan beban pada otot. Intensitas latihan harus tepat dan disesuaikan
dengan tingkat kemampuan tubuh saat itu agar tidak
menimbulkan gangguan kesehatan yang tak
diharapkan. "Pekerjaan rumah tangga saja tidak bisa
menggantikan olahraga karena aktivitas di rumah
yang terbatas tidak akan mampu mencakup semua
komponen olahraga," pungkas Michael.