Kapak Istri lalu Bunuh Diri

Kalina

Moderator
UMBULSARI - Seorang suami di Dusun Sidomulyo Desa Umbulrejo Umbulsari dinihari kemarin tega membacok istrinya yang dengan sebuah kapak. Usai melampiaskan emosinya, suami tersebut langsung minum racun serangga dan gantung diri diatas tubuh istrinya yang bersimbah darah.

Kejadian yang menggegerkan warga Umbulrejo itu terjadi sekitar pukul 01 30 dinihari kemarin. Saat seluruh keluarganya tertidur pulas itu, Riyadi,45, langsung mengambil kapak miliknya. Kapak yang biasa digunakan untuk nukang itu langsung diayunkannya ke wajah Nurul Ainiyah, 27, istrinya.

Dilihat dari luka yang dialami korban, bacokan itu dilakukan beberapa kali hingga membuat korban tak sadarkan diri.. "Entah bagaimana ceritanya yang jelas Aini (istri korban) dibacok diatas kasur dan mengalami luka bacok hingga sangat parah. Darahnya tercecer dimana-mana.," kata H Baihaqi, Kakak ipar Riyadi yang menyelamatkan Aini.

Mendengar suara rebut-ribut dari kamar sang ibu, Khoirunnisa, 16, anak korban langsung terbangun dan melihat ke kamar ibunya. Saat itu, Anis, panggilan akrabnya melihat ibunya sudah bersimbah darah namun masih hidup. Darah berceceran di kasur, lantai dan lemari.

Saat itu, dia melihat ayahnya yang masih memegang kapak kayu sedang memegang botol yang berisi racun serangga dan akan meminumnya. Seketika Anis berusaha merebut botol tersebut namun Riyadi berusaha mempertahankannya hingga sebagian racun serangga itu tumpah ke wajah Anis.

"Dia (Anis) bilang rasanya sangat sakit dan tak lagi bisa melihat apa-apa. Setelah itu dia didorong keluar dari kamar dan kemudian pintunya dikunci," katanya mengulang pernyataan Anis.

Saat itu juga Anis berteriak minta tolong sekeras-kerasnya hingga membuat beberapa keluarganya yang tinggal tepat di timur rumah korban bangun dan berusaha masuk lewat pintu depan. Namun semua pintu rumah dikunci hingga membuat beberapa warga tak bisa masuk. Mereka akhirnya mendobrak pintu belakang dan pintu kamar. Setelah berhasil mendobrak, semuanya sudah terlambat. "Tubuh Riyadi sudah tergantung di atap rumah yang tingginya sekitar 6 meter. Dari mulutnya keluar busa dan darah," jelasnya.

Riyadi bunuh diri setelah menenggak racun serangga kemudian memanjat lemari yang berada disudut kamar. Selanjutnya naik keatap kamar yang belum berplafon dan gantung diri dengan melompat dari lemari dengan seutas plastik. Sedangkan istrinya, Aini tergeletak penuh luka darah dibawahnya.

"Kami masuk dan langsung melihat kondisi Aini, ternyata masih hidup. Kami lalu membawanya ke Puskesmas Tanggul sekitar jam 03.00. Ternyata dokter disana hanya bisa menjahit beberapa luka dan menyatakan tidak sanggup untuk menyelamatkan Aini. Akhirnya, dia di kirim RSUD dr Soebandi," jelasnya.

Menurut Baihaqi, upaya bunuh diri tersebut sebenarnya sudah direncanakan oleh Riyadi. Karena beberapa hari sebelumnya, Riyadi membeli racun serangga dan tali plastik. Namun, saat Riyadi membelinya, seluruh keluarganya sama sekali tak curiga.

Aini sendiri hingga kemarin masih kritis dan menjalani perawatan di RSUD dr Soebandi. Korban mengalami luka parah di kening yang pecah terkena kapak kayu, bagian pelipis kiri juga mengalami luka cukup dalam dan bagian hidung patah. "Kata mantri Aini mengalami gegar otak karena lukanya yang parah," tambahnya.

Selain menyelamatkan Aini, sebagian yang lain menyelamatkan Anis yang juga mengalami kepanasan dibagian wajahnya karena terkena racun serangga. Beruntung, setelah dibawa dan diperiksa di ahli mata setempat, mata Anis masih bisa diselamatkan dan hingga kemarin kondisinya masih belum pulih. "Yang bersangkutan belum bisa ditemui karena kondisinya masih parah. Hanya mau ngomong sedikit-sedikit," tukasnya.

Dibantu warga setempat, polisi yang datang langsung menurunkan mayat Riyadi. Setelah diperiksa, tubuh Riyadi yang mengeluarkan busa dan darah langsung dimandikan dan di kuburkan kemarin pagi sekitar jam 07.30 di pemakaman setempat.

Berdasarkan keterangan yang berhasil dikumpulkan polisi setelah memeriksa beberapa saksi lain peristiwa tersebut mendapatkan kesimpulan sementara jika pelaku Riyadi melakukan tindakan tersebut tanpa kontrol karena diduga stresnya sedang kambuh. Apalagi diketahui setahun sebelumnya, Riyadi juga pernah berusaha bunuh diri namun gagal karena lebih dahulu diketahui oleh keluarganya. "Modelnya juga sama yaitu dengan gantung diri dengan mengambil tempat yang tinggi," kata Kapolsek Umbulsari, AKP Triyatno. Apalagi, berdasarkan data yang berhasil dihimpun polisi, sebelumnya di keluarga Riyadi tak pernah terjadi masalah apapun.
 
Back
Top