Ketika Kita harus memberikan aksi puasa kita

rahwana

New member
Dalam minggu ke-4 masa prapaskah ini, dalam sebuah renungan doa bersama, gereja memberikan edaran yang meminta umatnya melakukan sebuah kegiatan yang merupakan perwujudan aksi peduli sosial kita kepada sesama.

Kemudian dalam pertemuan itu, seorang umat mengusulkan agar dibuat paket sembako yang akan diberikan kepada masing2 keluarga untuk diberikan kepada orang yang dipandang 'pantas' untuk diberikan.

Setelah itu terbayang dalam benak saya, siapakah orang yang pantas itu? Apakah pengemis dipinggir jalan? Ataukah pembantu sebelah yang sudah tua itu? Atau pemulung tua yang lewat didepan rumah? Ataukah sopir kantor yang aku kenal? Ataukah opisboy yang dipecat walaupun istrinya baru melahirkan?
Ataukah si anu si itu si dia dan lain-lain.

Kemudian saya menjadi tersadar, bahwa sebenarnya masih banyak sekali orang yang hidupnya lebih sengsara dari saya. Dan masih sangat layak bagi kita untuk bersyukur bahwa kita masih lebih mampu dibanding mereka. Dan kini, satu bingkisan aksi puasa rasanya tidak mampu untuk memilih kepada siapa dia layak untuk diberikan....
 
Cuma maw nambahin dikit
1> Ngga perlu takut persembahan kita terlalu sedikit kalau penghasilan kita terlalu kecil. Juga bukan berupa persepuluhannya (10%). Tapi apa yang ada di hati kitalah yg terutama.
Code:
MAR 12:41 Pada suatu kali Yesus duduk menghadapi peti persembahan dan memperhatikan bagaimana orang banyak memasukkan uang ke dalam peti itu. Banyak orang kaya memberi jumlah yang besar.
MAR 12:42 Lalu datanglah seorang janda yang miskin dan ia memasukkan dua peser, yaitu satu duit.
MAR 12:43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.
MAR 12:44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."

2>
Kemudian saya menjadi tersadar, bahwa sebenarnya masih banyak sekali orang yang hidupnya lebih sengsara dari saya. Dan masih sangat layak bagi kita untuk bersyukur bahwa kita masih lebih mampu dibanding mereka.
Sebenernya pemilihan kata bersyukur karena kita lebih mampu daripada orang lain ini cukup riskan, bisa menimbulkan persepsi yg salah, seperti : Yang Kaya berarti diberkati Tuhan, dan yg miskin mendapat kutukan/tidak diberkati.
Padahal ada tertulis :
Code:
LUK 6:20 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.
Pandangan dunia memang jauh berbeda dari pandangan Yesus, maka kita orang2 Kristen (baca:pengikut Kristus) dituntut memilik perbedaan dari sifat2 duniawi, dan semakin menyerupai teladan Yesus, Sang Anak Domba Allah.

Kalo menurut aku pribadi, dalam menyikapi orang2 yg hidupnya lebih miskin dan atau sengsara daripada aku.
Code:
MAR 12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
MAR 12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
MAR 12:31 [U]Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.[/U] Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
Ya...berdasarkan kasih.
 
Terima kasih Eddy,
Satu hal yang juga aku ingin untuk kita renungkan adalah bahwa ternyata jika kita ingin memberikan 'satu persembahan' untuk orang yang 'kurang mampu' disekitar kita, ternyata sulit juga. Bukan masalah nilainya, tapi ternyata terlalu banyak orang yang mungkin cukup kurang mampu disekitar kita. Sehingga kalau kita harus memilih memberikan kepada siapa bingkisan tersebut, kita menjadi 'bingung'.

Trus kalau soal bersyukur karena kita lebih mampu adalah bahwa apapun yang kita miliki, adalah tetap sebuah berkat karena bisa jadi orang lain saat ini bahkan tidak punya apa-apa. Aku hanya ingin kita bisa melihat syukur itu karena kadang kita sering berharap lebih dan lebih dari Tuhan tanpa berterima kasih atas semua hal yang sudah diberikan Tuhan kepada kita.
 
Trus kalau soal bersyukur karena kita lebih mampu adalah bahwa apapun yang kita miliki, adalah tetap sebuah berkat karena bisa jadi orang lain saat ini bahkan tidak punya apa-apa. Aku hanya ingin kita bisa melihat syukur itu karena kadang kita sering berharap lebih dan lebih dari Tuhan tanpa berterima kasih atas semua hal yang sudah diberikan Tuhan kepada kita.
Yup, aku setuju mas.
Dalam sudut pandang kamu (quote yg aku garis bawahi), memang tidak ada yg salah. Bahkan cocok dengan tema APP : "Bersyukur"

Hanya saja postingan kamu :
Kemudian saya menjadi tersadar, bahwa sebenarnya masih banyak sekali orang yang hidupnya lebih sengsara dari saya. Dan masih sangat layak bagi kita untuk bersyukur bahwa kita masih lebih mampu dibanding mereka.

Sepertinya bisa dipelintir oleh beberapa orang yg "sinis" terhadap agama Katolik.
Alangkah indahnya bila kita mampu mengasihi sesama seperti diri sendiri, dan berdasarkan kasih tsb memberikan aksi puasa kita.

Tuhan memberkati.
 
Ok, thank you banyak masukannya. Memang rasanya kalimat itu bisa disalah artikan ya... Thank you anyway
 
intinya,semua orang mempunyai berkatnya masing-masing.Disinilah si kaya harus menyadari bahwa berkat yang dia terima tidak sepenuhnya untuk dirinya sendiri..
 
mantabbbbbbbbbbbb........
image7843.html
 
Back
Top