Manfaatkan Waktu Pingitan Jelang Pernikahan

tiaseptiani

New member
Tradisi pingitan sangat identik dengan budaya Jawa dan pernikahan. Tradisi pingitan ini merupakan sebuah tradisi masyarakat Jawa, yang mana calon pengantin perempuan tidak diperbolehkan untuk keluar rumah selama waktu yang sudah ditentukan hingga hari pernikahan tiba.

• Masa pingitan seorang perempuan yang akan menikah sekitar 1 sampai 2 bulan sebelum hari pernikahannya tiba. Waktu satu hingga dua bulan ini memang terbilang cukup lama bagi seseorang yang sedang menjalani masa pingitan.

Selama satu hingga dua bulan ini, calon pengantin perempuan dilarang keluar rumah sehingga ia harus berdiam diri saja di rumah.

• Selama menjalani masa pingitan, calon pengantin perempuan mendapat pelatihan yang berkaitan dengan pekerjaan rumah tangga dari pihak keluarga pengantin wanita.

Dengan kata lain, para ibu masyarakat Jawa wajib mengajarkan anak perempuannya memasak, membersihkan rumah, melayani keperluan suami, dan kewajiban-kewajiban seorang istri lainnya. Hal ini bertujuan agar calon pengantin siap menjadi istri yang mampu menjalankan kewajiban saat berumah tangga kelak dengan suami.

• Terkadang tradisi pingitan juga diidentikan sebagai usaha mempercantik diri bagi calon pengantin perempuan. Selama masa pingitan , calon pengantin perempuan akan mendapatkan berbagai jenis perawatan baik perawatan rambut, perawatan wajah, perawatan tubuh, dan perawatan organ intimnya.

Kali ini berbagai usaha perawatan ini bertujuan agar calon pengantin pria beserta keluarnya ‘pangling’ dengan kecantikan yang terpancar dari aura wajah calon pengantin perempuan. Selain itu, pengantin pria juga diharapkan akan bahagia karena sang istri sudah merawat dirinya dengan baik.

• Ada juga masyarakat khususnya masyarakat Jawa percaya bahwa tradisi pingitan perlu dilakukan untuk menjamin keselamatan calon pengantin perempuan dari mara bahaya yang mungkin mengancamnya di luar sana.

Dengan melarang calon pengantin perempuan untuk bepergian atau keluar rumah, ia akan terhindar dari potensi bahaya yang mungkin saja mengancamnya.


sumber : perempuan.com

tia juga nanti dipinyit tapi untungnya hanya 1 minggu sebelum hari H, dan rasanya pasti Bete banget ga boleh kemana-mana.

ga boleh mandi, hanya boleh luluran aja tiap hari, makan juga harus puasa mutih alias ga boleh makan dengan penyedap rasa, hanya boleh yang di rebus-rebus kaya telur rebus, kentang rebus

katanya sih biar auranya keluar nanti
 
sebenernya..
tanpa menunggu saat mau nikah atau gak, yaaa wanita emang sejatinyaaa dipingit..
tapi ya gitu.. zaman sekarang mana ada wanita yang mau dipingit seumur hidupnya? :)

kalin mah, gak pake pingit-pingitan.. dah telat... :D
 
beda daerah beda tradisi ya non hihihi

disini sih masih banyak yg pakai walaupun ga seketat tradisi di atas, tpi menghormati kepercayaan orang tua ga ada salahnya toh? :D

di rumah tia malah ada tradisi membayar sejumlah uang untuk pelangkah kampung... nanti uangnya dikasih ke mandor yg berasal dri daerah sni, sayangnya tia ga tau siapa orangnya hahaha
 
kalin mah, alhamdulillaah, jarang banget ikutin tradisi.. palingan ya.. Tradisi Tionghoa aja..

Akad nikah nanti serba merah (termasuk gaunnya.. kayak orang Tionghoa kuno saat menikah. Pakai penutup kepala.), dan nyalakan petasan. Tetap secara Islami. Ada penghulu lalu ijab qobul. Gak ada dupa loh yaaa!! Lalu diarak.. Kalin pakai tandu, dan suami kalin pakai kuda. :) sampai ke gedung resepsi. Baru ganti gaun.. *astaga.. Nulis sambil make that wish come true...
 
kalau tia sebenarnya maunya pakai adat betawi, ada adat Palang pintu nya... tapi karena cukup mahal.. akhirnya ga pake, jadi pake adat jawa aja (kebaya) jadi kan adil, ga pake adat tia maupun cwo tia yg padang...
 
gak boleh mandi? emang nape? bau dong, jorok ah tia. hihihihihi....ada2 aja deh. apa takut kedinginan gitu?
emang ga boleh mandi, tia 2 hari sebelum hari H udah ga mandi, rambut lepek ga keurus... kerjanya cma luluran aja :) nah pas malam ngumpul, tia mandi uap air kembang 7 rupa... katanya biar auranya keluar... nah disitu emang bikin seger sih... dan wangi....
 
Back
Top