Situs iTunes Ditembus Dua Kali

irigster

New member
Tanggal: 28 Mar 2005
Sumber: Detikinet.com


NamaDomain.com, Jon Johansen, hacker asal Norwegia, dua kali berhasil menembus teknologi DRM Apple di situs iTunes. Akankah 'perang otak' ini berlanjut ke perang di arena hukum?

Pekan lalu teknologi digital rights management system (DRM) Apple pada situs iTunes berhasil ditembus oleh Jon Lech Johansen dan rekannya. Software bernama PyMusique buatan Jon memungkinkan pengguna Linux untuk membeli musik dari iTunes dan memutarnya pada perangkat apapun.

Padahal selama ini teknologi DRM Apple membatasi penjualan musik lewat iTunes.com hanya bisa dilakukan lewat software iTunes. Piranti itu hanya tersedia untuk sistem operasi Windows dan Macintosh.

Apple bereaksi dengan memblokir pengakses iTunes yang menggunakan software karya Johansen. Namun, dalam waktu kurang dari 24 jam, Johansen berhasil menembus blokade tersebut.

Dalam menembus iTunes Johansen bekerjasama dengan hacker Amerika Serikat bernama dan Cody Brocious. Jon Johansen dikenal juga dengan sebutan 'DVD Jon' berkat penemuannya menembus sistem enkripsi pada cakram DVD. Penemuan tersebut konon menjadi dasar bagi banyak piranti pembajak DVD di dunia.

Dalam Blog-nya Brocius mengatakan PyMusique terbaru telah menggunakan enkripsi iTunes 4.7. Selain itu ia juga menegaskan tidak akan ada versi Windows dari aplikasi tersebut.

Bakal Perang di Pengadilan?

Hingga saat ini Apple belum memutuskan untuk mengambil tindakan hukum terhadap DVD Jon. Namun, menurut situs VnuNet, Kamis (24/03/2005), apa yang dilakukan DVD Jon adalah pelanggaran lisensi software iTunes.

Belakangan ini Apple memang 'gemar' melakukan tindakan hukum terhadap 'musuh'nya. Sekelompok penulis Blog, misalnya, telah dituntut karena membocorkan rahasia dagang. Selain itu Apple juga sedang berjuang untuk mendapatkan nama domain iTunes.co.uk.

Di sisi lain, DVD Jon juga pernah diajukan ke pengadilan karena penemuannya menembus enkripsi DVD. Dalam kasus tersebut Johansen dinyatakan tidak bersalah.

Meskipun belakangan cukup 'gemar' menuntut, Apple tidak selalu berada di satu sisi pengadilan. Perusahaan asal Amerika Serikat itu dituntut oleh pengguna iTunes yang tidak ingin terperangkap menggunakan iPod untuk memutar lagu yang mereka beli.

Selain itu, Uni Eropa juga mempertanyakan harga yang diterapkan Apple untuk iTunes di Inggris. Jika ditemukan tanda-tanda yang 'tidak beres' bisa jadi Apple akan diselidiki oleh Komisi Uni Eropa tentang perdagangan yang adil.
 
Back
Top