Anak Hiperaktif? Ini Cara Mengatasinya

Kalina

Moderator
angtua. Pasalnya, anak hiperaktif hampir tidak bisa berhenti bergerak sama sekali dan hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi orangtua.

Namun, perlu Anda ketahui bahwa anak hiperaktif bisa menjadi salah satu gejala anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Ada baiknya untuk mengkonsultasikan ke ke dokter agar dapat mengetahui lebih lanjut apakah anak anda tergolong hiperaktif. Selain dengan berobat rutin ke dokter anak, Anda juga bisa mengatasi anak hiperaktif dengan beberapa tips berikut. Diantaranya:

• Membatasi perilaku tapi tidak memberikan tekanan
Anak-anak tergolong tidak bisa diatur atau sulit diatur. Jangan melarang apa yang harus dilakukan anak, tetapi batasi perilaku anak yang dianggap dapat membahayakannya. Anak-anak tetap mempunyai hak untuk melakukan sesuatu, tetapi selalu pantau anak dengan segala kegiatannya.

• Mencari tahu tentang hiperaktif itu sendiri
Dengan mencari tahu tentang hiperaktif, Anda akan lebih bisa mengontrol dan banyak belajar untuk mengahadapi anak hiperaktif. Anda juga dapat bergabung dalam suatu komunitas hiperakif atau organisasi sejenis untuk mendapatkan pengetahuan lebih jelas.

• Tetap tenang
Anda harus tetap tenang. Jika Anda marah dengan yang dilakukan anak, maka kemarahan si kecil akan memuncak dan tak terkendali. Berdebat atau bertengkar dengan anak tidak akan mendapatkan jalan keluar atas yang Anda alami. Luangkan waktu untuk melakukan kegiatan rumah tangga secara bersama-sama. Hal tersebut untuk mengalihkan kemarahan anak yang semakin parah.

• Biarkan anak memilih pilihannya sendiri
Untuk membantu mengajarkan anak dapat mengontrol dirinya sendiri, Anda harus memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih dan menghadapi berbagai pilihan. Dengan begitu, Anda dapat mengarahkan anak untuk dapat memilih mana yang benar dan tidak.

Menangani anak hiperaktif memang tidak bisa dipelajari begitu saja, dan hal tersebut bukan hal yang mudah. Banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu si kecil mengarah pada perilaku yang lebih baik dan dapat mengontrol dirinya sendiri. Jangan lupa tetap kontrol rutin ke dokter anak anda.

Review oleh :dr. Cynthia Utami, Sp.A
sumber : www.meetdoctor.com
 
angtua. Pasalnya, anak hiperaktif hampir tidak bisa berhenti bergerak sama sekali dan hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi orangtua.

Namun, perlu Anda ketahui bahwa anak hiperaktif bisa menjadi salah satu gejala anak dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Ada baiknya untuk mengkonsultasikan ke ke dokter agar dapat mengetahui lebih lanjut apakah anak anda tergolong hiperaktif. Selain dengan berobat rutin ke dokter anak, Anda juga bisa mengatasi anak hiperaktif dengan beberapa tips berikut. Diantaranya:

• Membatasi perilaku tapi tidak memberikan tekanan
Anak-anak tergolong tidak bisa diatur atau sulit diatur. Jangan melarang apa yang harus dilakukan anak, tetapi batasi perilaku anak yang dianggap dapat membahayakannya. Anak-anak tetap mempunyai hak untuk melakukan sesuatu, tetapi selalu pantau anak dengan segala kegiatannya.

• Mencari tahu tentang hiperaktif itu sendiri
Dengan mencari tahu tentang hiperaktif, Anda akan lebih bisa mengontrol dan banyak belajar untuk mengahadapi anak hiperaktif. Anda juga dapat bergabung dalam suatu komunitas hiperakif atau organisasi sejenis untuk mendapatkan pengetahuan lebih jelas.

• Tetap tenang
Anda harus tetap tenang. Jika Anda marah dengan yang dilakukan anak, maka kemarahan si kecil akan memuncak dan tak terkendali. Berdebat atau bertengkar dengan anak tidak akan mendapatkan jalan keluar atas yang Anda alami. Luangkan waktu untuk melakukan kegiatan rumah tangga secara bersama-sama. Hal tersebut untuk mengalihkan kemarahan anak yang semakin parah.

• Biarkan anak memilih pilihannya sendiri
Untuk membantu mengajarkan anak dapat mengontrol dirinya sendiri, Anda harus memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih dan menghadapi berbagai pilihan. Dengan begitu, Anda dapat mengarahkan anak untuk dapat memilih mana yang benar dan tidak.

Menangani anak hiperaktif memang tidak bisa dipelajari begitu saja, dan hal tersebut bukan hal yang mudah. Banyak hal yang bisa Anda lakukan untuk membantu si kecil mengarah pada perilaku yang lebih baik dan dapat mengontrol dirinya sendiri. Jangan lupa tetap kontrol rutin ke dokter anak anda.

Review oleh :dr. Cynthia Utami, Sp.A
sumber : www.meetdoctor.com

Merupakan hal yang normal bila anak aktif seperti memiliki energi yang tidak ada habis-habisnya. Akan tetapi, orang tua patut curiga bila hal ini menjadikannya sukar untuk mengontrol aktivitas dan reaksinya terhadap kejadian di sekitar dirinya. Ciri hiperaktif sering terlihat terus-menerus bergerak, terus menerus bicara, dan susah untuk diam dan tenang. Sering menyela percakapan atau kegiatan orang lain, tidak sabar menunggu gilirannya dan tidak memiliki rasa takut akan bahaya.
 
Back
Top