Register Asing Geser Segmen Pasar IDNIC

irigster

New member
Tanggal: 18 Sep 2001
Sumber: Bisnis Indonesia


NamaDomain.com, JAKARTA (Bisnis) : Permintaan terhadap nama domain berbasis Indonesia (.id) tahun ini menurun dibandingkan tahun lalu karena banyak penyedia nama domain internasional yang lebih murah.

Budi Rahardjo, project manager Indonesia Network Information Centre atau IDNIC, memperkirakan pendaftaran nama domain .id tahun ini tidak akan melampaui permintaan tahun lalu.

Statistik dari IDNIC sebagai country code top level domain(ccTLD) Indonesia menunjukkan permintaan nama domain .id tahun ini lebih rendah dibanding tahun lalu.

Selama Januari hingga 31 Agustus 2000, IDNIC telah memberikan 2.947 nama domain .id, namun setelah Januari hingga 31 Agustus 2001 baru mengeluarkan 2.460 nama domain. Itu berarti penurunan 22% antara dua periode.

"Saya sendiri kurang tahu persis apa penyebabnya, tetapi kemungkinan karena sekarang banyak penawaran nama domain internasional dengan harga murah", ujarnya.

Budi memberikan contoh ada perusahaan pendaftaran nama domain memberikan harga hanya US$8 untuk satu nama domain .com, bahkan ada yang memberikan secara gratis melalui namezero. Sementara sebelumnya, pendaftaran nama domain umumnya dikenakan biaya sekitar US$35.

Tahun ini, kata Budi, IDNIC juga tidak terlalu aktif menggelar pelatihan dan training mengenai nama domain Internet.

Budi mengatakan IDNIC belum memilki program yang khusus untuk meningkatkan permintaan nama domain sebab masih berkutat dengan perbaikan organisasi.

Menurut Budi, setidaknya terdapat tiga perusahaan pendaftaran nama domain yang cukup dominan di Indonesia yaitu Domain Solusi Perdana, NamaDomain.com, serta Medannic.

"Selain itu, penyelenggara jasa internet juga menangani pendaftaran nama domain", ujarnya.

IDNIC, kata Budi, sedang berusaha membuat statistik lebih lengkap mengenai Internet di Indonesia sebagaimana yang dilakukan organisasi top level domain yang dilakukan negara lain.

Domain .id sendiri terdiri atas .ac.id untuk lembaga pendidikan yang sekurangnya memiliki program Diploma, .sch.id (sekolah), .co.id (badan usaha), .go.id (pemerintah), .mil.id (militer), .or.id (organisasi), .net.id untuk perusahaan penyelenggara yang akan memiliki pelanggar eksternal, serta .web.id bagi badan usaha, organisasi atau apapun perseorangan yang melakukan kegiatannya di World Wide Web.


Data Pemilik

Budi mengatakan dilingkungan pendaftaran nama domain dunia sedang terjadi perdebatan mengenai pencantuman nama pemilik domain beserta alamatnya secara terbuka.

Menurut dia, muncul keberatan dari pemilik nama domain yang datanya dicantumkan secara lengkap karena banyak penyalahgunaan oleh orang yang tidak bertanggungjawab misalnya dengan dikirim surat sampah (junk mail).

"Saya perkirakan yang akan menang adalah pendapat untuk tetap dibuka data-data tersebut, agar bisa dicek siapa pemilik nama domain tertentu", ujarnya.

Sementara itu, di Indonesia saat ini terjadi sengketa hukum yang telah dibawa ke pengadilan mengenai domain mustika-ratu.com.

Menurut para pengamat, sengketa ini mencatat rekor sebagai sengketa nama domain dengan tuntutan terbesar di dunia yaitu hingga Rp.100 miliar serta penjara 1 tahun 4 bulan.(FH)
 
Back
Top