Lebaran Bersama Nikmat Rasanya

sukrisurghani

New member
Saya termasuk generasi muda yang kangen lebaran bersama-sama. Saya dalam setahun ini disela kesibukan kerja berusaha memikirkan kenapa ada perbedaan penetapan lebaran. Ini hasil studi literatur dari internet dan semangat untuk kebersamaan. Mudah-mudahan dapat menjadi wacana dan perenungan.

Sistem Penanggalan dan Waktu Era Modern. Kita menganut waktu yang berlaku saat ini adalah sistem Inggris di mana Greenwich Mean Time (GMT) merupakan patokan waktu tengah. Dimulai saat revolusi industri sekitar tahun 1800-an dengan ditandai ditemukannya mesin uap dan ditemukannya kereta api tenaga uap beberapa tahun sesudahnya.

Pada saat itu dianut satu waktu lokal saja. Perjalanan kereta api dari kota Greenwich ke kota-kota tujuan sekitarnya mengalami kesulitan dalam penentuan jadwal berangkat dan kedatangan kereta api yang kadang membingungkan. Misal jam kedatangan jam 17:00 ternyata di kota tujuan hari sudah malam. Padahal di kota keberangkatan jam tersebut masih siang.

Akhirnya mereka membuat konversi sebagai penyesuaian equivalensi antara waktu dan kondisi (siang/malam) kota-kota tersebut. Kemudian pada zaman kolonialisasi (penjajahan) bangsa Inggris ke seluruh dunia ke arah Barat dan ke arah Timur. Penyesuaian waktu ini menjadi meluas di mana ke arah Timur dibagi 12 jam dan ke arah Barat 12 jam dan akhirnya bertemu di lautan Pasifik yang sekarang kita kenal sebagai International Date Line.

Sistem Penetapan Waktu Masa Rasulullah. Masa Rasullullah dimulai pada sekitar tahun 600-an Masehi sehingga kalau kita bandingkan sistem waktu Inggris baru berlaku pada tahun 1900-an amatlah sangat jauh. Setelah ada 2 sistem ini mulai terjadi perbedaan pendapat khususnya untuk wilayah bumi di sebelah Timur Mekah. Kalau untuk wilayah di sebelah Barat Mekah seperti Inggris dan Amerika penetapan awal bulan Islam tidak menjadi masalah. Mereka hanya "mengekor" saja.

Pertanyaan yang mendasar yang harus bersama kita jawab adalah bolehkan kita menentukan saat awal bulan mendahului Mekah? Bolehkah kita melakukan Sholat Idul Adha (Hari Tasrik) mendahului Mekah? Ada yang berkata kalau Idul Fitri boleh tetapi Idul Adha tidak boleh.

Di titik bumi yang manakah sebuah hari dimulai. Apakah anda setuju seperti yang ditentukan oleh Inggris bahwa hari mulai di IDL Lautan Pasifik. Kalau menurut GMT memang kita -4 selisih waktu terhadap Mekah karena kita di sebelah Timur (kata orang Inggris).

Apakah mungkin kita berpendapat hari dimulai di Mekah dan bukan IDL sehingga kita dapat berpendapat bahwa Jkt +20 terhadap Mekah ke arah Barat dan kita selalu akan "mengekor" saja. Nah, coba bayangkan bagaimana apabila anda di pesawat ruang angkasa atau anda berada di bulan.

Rukhyat apa yang ingin anda lihat. Perhitungan (hisab) apa yang anda ingin berikan sementara anda berada di bulan itu sendiri. Sementara anda ingin sholat Idul Fitri atau Idul Adha. Titik di bumi yang manakah yang ingin anda jadikan patokan telah masuk bulan Ramadhan, atau penetapan 1 syawal atau 10 Dzulhijah.

Apakah Jakarta, atau anda secara bulat memilih Mekah. Saya pasti memilih titik di bumi yaitu Mekah.

Oleh karena itu rukhyat atau hisab adalah diperbolehkan agar kita mempunyai semangat untuk bersatu. Lebaran bersama nikmat rasanya. Saya kangen suasana tersebut. Mohon disampaikan kepada Pak Din Syamsuddin dan saudara kita di NU atau yang lainnya. Yang benar datang dari Allah.
 
niat-sholat-idul-adha.jpg


a. Niat Sholat Idul Adha Makmum

أُصَلِّيْ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى مَأْمُوْمًا للهِ تَعَــــــــالَى

Ushalli rak'ataini sunnata-li 'iidil adl-ha ma'muuman lillahi ta'aala.

Artinya:
"Aku niat melaksanakan shalat sunnah Idul Adha sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

b. Niat Sholat Idul Adha Imam

أُصَلِّيْ رَكْعَتَيْنِ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى إِمَامًا للهِ تَعَــــــــالَى

Ushalli rak'ataini sunnata-li 'iidil adl-ha imaaman lillahi ta'aala.

Artinya:
"Aku niat melaksanakan shalat sunnah Idul Adha imam karena Allah Ta'ala."

sumber : niat sholat idul fitri dan idul adha
 
Back
Top